Episode 4

Motor Alga berhenti di depan gerbang putih tinggi, rumah milik Chatrina. Hampir saja Alga pergi ke area perumahan tempat tinggalnya karena saat itu Alga melihat Chatrina berada di salah satu rumah yang ada di area perumahannya.

"Thanks ya."

"Sama-sama, ntar jangan lupa bales chat gue ya Miau."

"Apaan sih gue Chatrina bukan Miau."

"Soanya kalo Miau jadi gemes."

"Dih."

"Oh ya kalo boleh tau, tadi malem bukannya lo ada di rumah itu ya?."

"Ah itu, bukan rumah gue, nagih utang di sana doang gue."

"Jam segitu? lain kali jangan malem-malem takutnya ada orang jahat."

"Iya makasih udah peduli, gue masuk duluan."

"Ya, lo masuk aja."

Chatrina hanya tersenyum sekilas setelah masuk kedalam rumahnya, setelah memastikan Chatrina ada di rumah, Alga kembali ke sekolah, lebih tepatnya ke warkop depan sekolah karena meninggalkan Edgar disana.

Tidak seperti biasanya, wajah Alga berbinar, tanda sebuah jatuh cinta, Alga yang terkenal cuek dengan cewek manapun sudah menaruh pilihannya ke anak baru yang dilihatnya beberapa jam saja. Alga tidak mengenal secara jelas bagaimana Chatrina, siapa keluarganya, bahkan kehidupan gadis itu terlihat abu-abu, tapi Alga sudah berani menyukainya dari hati yang paling dalam.

"Bos, lo kenapa dah." Tempe yang dimakan Edgar tidak jadi masuk ke dalam mulutnya saat melihat Alga yang senyum-senyum sendiri.

"Dia senyum ke gue anjingg!." Teriak Alga tiba-tiba membuat Edgar dan anak-anak lain terkejut.

"Ampun, gue kira apaan, gini nih kalo bos kita bucin, akut banget."

"Jangan bucin-bucin banget ke cewek, kalo nyakitin sakit banget." Bisik Gavin, si dingin yang sering ditinggalin pas sayang-sayangnya.

"Itu mah lo kalik."

Perbincangan mereka berlangsung lama hingga hari mulai petang, sudah kegiatan normal kalau anak-anak tongkrongan sepulang sekolah mampir dulu dan baliknya mau gelap, itupun sebagian yang mau pulang, ada lagi yang lain mampir di warkop lain sampai malam banget, tapi ya udahlah namanya cowok udah gede pasti dicariin pun bakal bodo amat.

Apalagi kalau kayak Alga, sendiri dirumahnya, makanan seadanya, syukurnya Alga itu bersih, jadi rumah pun terlihat terawat walaupun tinggal sendiri. Dia paling di sayang ibu-ibu komplek karena beberapa kali beli stok sayuran di tukang sayur biasa lewat di area tempat tinggalnya, kadang dikasih lauk sama ibu-ibu tetangga kalau kelihatan ada dirumah.

"Lo ngga ke rumah gue gar?." tanya Alga saat sampai di rumah Edgar.

"Ntar lah, gue mau bantuin isiin galon, bokap gue katanya sakit kepala."

"Ya udah, gws ya buat bokap lo."

"Thanks boss."

Alga meninggalkan rumah Edgar, dia pulang kerumahnya. Saat sampai di rumah, terlihat seorang gadis yang berdiri didepan gerbang rumah Alga, jarang banget ada anak gadis tinggal di area tempat tinggal Alga, mikirnya udah kemana-mana, apalagi tuh anak pake baju putih dress pula.

"Cari siapa ya mbak?." Tanya Alga dari belakangnya, saat berbalik, untung jantung Alga masih di tempatnya, ternyata Erika.

"Hi kak Alga." Sapanya

"Lo, ngapain sih disini?."

"Nggak apa-apa, tadinya aku mau ke rumah kak Alga, tapi kayaknya kakak belum pulang soalnya lampunya belum nyala."

"Ohh gue mau masuk dulu kalo lo ngga ada urusan."

"Ada kak."

"Apa?."

"Tadi kakak nganterin kak Chatrina ya?."

"Lo kenal Chatrina dari mana?."

"Aku tinggal disana kak." Erika menunjuk rumah yang semalam ada keributan yang disebabkan oleh Chatrina

"Jadi lo yang pindah kesana."

"Iya baru beberapa hari pindahan."

"Emang Chatrina siapa lo?."

"Itu kakak tiri aku, emang orangnya pemarah kak, soalnya dia nggak mau ayahnya nikah sama mama ku."

"Oh gitu ya, ya udah gue mau masuk dulu."

"Ya udah kak."

Alga masuk kedalam rumahnya, sedikit melambaikan tangannya membalas lambaian dari Erika. rasanya risih kalau melihat tingkah Erika yang sangat jelas mengejarnya, Alga tau Erika hanya ingin membuat kesan buruk pada Chatrina terhadapnya, tapi Alga pernah di posisi Chatrina, saat kedua orang tua bercerai dan salah satu memilih untuk menikah kembali, pasti ada rasa tidak ingin, sama sekali tidak ingin keluarganya sehancur itu. Alga salut dengan Chatrina yang bahkan hatinya sekuat baja, apalagi adik tirinya hampir seumuran, pasti sebenarnya mereka juga bertengkar.

Sambil memainkan ponselnya scroll tiktok, Alga mengingat kalau dia akan mengirim pesan wa pada Chatrina.

Selamat malam miau

Layanan Algaleo 24jam siap menemani

Alga terkikik sendiri melihat pesannya yang aneh, tapi kalau biasa aja pasti Chatrina tidak akan luluh-luluh, yang ada malah bosan. Sangat lama Alga menunggu hingga pesan Chatrina pun masuk ke ponselnya.

Chatrina : Dasar gila

Dengan senyuman yang tersungging, Alga kembali membalas pesan Chatrina

tergila-gila padamu

Chatrina : Apaan ga jelas lo

Nggak papa yang penting sama kamu

Chatrina : dih

Mau makan bareng nggak? ntar gue jemput

Chatrina : enggak, gue udah makan

Kalo gitu tungguin bentar

otw

Chatrina : Mau kemana lo?

Alga mengabaikan pesan terakhir Chatrina, dia mengambil jaket sekaligus kunci motornya dan keluar dari rumah. Dia akan membeli makan malam sekaligus membelikan martabak dan jus untuk Chatrina, lagi pula jarak rumah mereka tidak terlalu jauh.

"Pak martabak manis ya 1, jangan manis banget, soalnya cewek saya udah manis ntar dia kena diabetes."

"Duh mas gombalinnya jangan ke saya dong."

"Latihan lah pak, ngertiin napa."

"Iya deh iya, tau aja mas kalo saya perjaka tua."

"Kasihan banget pak, menikahlah pak biar nggak karatan tuh."

Selesai membeli martabak manis satu kotak, Alga langsung menancap motor nya ke rumah Chatrina.

miau…

belum tidur kan?

keluar dong, bentar

Pesan Alga, Chatrina tidak membalasnya namun gadis itu membuka balkon lantai dua dan melihat ke bawah dimana Alga berdiri, pria itu menenteng kantong plastik berisi makanan berbentuk kotak.

Chatrina pun mau tidak mau turun ke lantai dua untuk menemui Alga, saat menuruni tangga, dia bertemu dengan ibunya yang tengah menonton siaran televisi.

"Mau kemana Chatri?."

"Keluar bentar ma."

"Ya udah cepet masuk ya, di luar dingin."

"Iya ma." Chatrina membuka pintu rumahnya dan menghampiri Alga yang ada di depan gerbang rumahnya.

Chatrina melihat penampilan Alga dari bawah hingga atas, celana pendek, sendal swallow putih garis biru, kaos hitam dibalut jaket. Sambil menenteng kantong plastik putih berisi kotak berbau martabak.

“Lo ngapain kesini malam-malam.”

"Nih buat lo." Ucap Alga sambil memberikan kantong plastik yang dibawanya pada Chatrina

"Thanks, tapi lain kali jangan kayak gini."

"Ngga papa lah, buat calon pacar apa yang engga."

"Terserah, oh ya hoodie lo masih gue cuci, besok gue balikin."

"Lo ambil juga nggak masalah kok, buat kenang-kenangan."

"Ngga usah deh makasih."

"Chatrina! siapa yang dateng? suruh masuk nak!." Teriak ibu Chatrina dari pintu rumahnya.

"Engga usah ma!." Jawab Chatrina

"Malam tante!." Teriak Alga yang membuat Chatrina melotot.

Ibu Chatrina pun menghampiri putrinya dan bertemu Alga, Alga dengan sopan menyalami dan menjabat tangan ibu Chatrina.

"Loh teman Chatrina atau pacar nih?." Tanya ibu Chatrina dengan senyuman, tentu saja wanita paruh baya itu senang melihat putrinya dekat dengan cowok, selama ini Chatrina pendiam dan tidak memiliki teman sama sekali.

"Calon pacar tan."

"Chatri nggak pernah bilang ke mama sih, siapa nama kamu?."

"Alga tan."

"Nak Alga mau masuk dulu, kebetulan ini mau makan malam, kamu belum makan malam kan?."

"Emm.."

Terlihat Chatrina yang terus mengisyaratkan dengan menggelengkan kepalanya, tapi bukan Alga namanya kalau menyia-nyiakan kesempatan emas. Padahal tadi Chatrina bilang kalau sudah makan malam, ternyata bohong.

"Apa engga ngerepotin tan?."

"Enggalah, bagus kalau banyak teman makan, yuk jangan sungkan-sungkan."

"Makasih banyak tan." Akhirnya Alga pun masuk mengikuti langkah ibu Chatrina masuk kedalam rumah.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!