"Kiiiissaaahh kaasih di seekolah... dengan si dia-."
"Cukup! telinga gue meledak denger suara lo." Gavin merebut gitar yang dibawa Edgar.
Mereka semua berada di area lapangan futsal, tadinya niat mau main futsal tapi lapangan panas nya minta ampun kayak neraka bocor, alhasil duduk dibawah pohon sambil main gitar, lumayan sejuk karena pohonnya rindang nan besar, kalo anak-anak selain Butterfly paling jarang yang akan duduk di sana, takut ada genderuwo.
Alga baru saja datang dari arah kelasnya, sebelum itu Alga sudah memberitahukan melalui chat kalau dia ada ulangan dadakan di jam pertama, alhasil telat keluar kelas sewaktu istirahat. Sebelum ke lapangan belakang, dia sudah membeli satu kantong plastik minuman dingin buat di bagikan ke teman-temannya. Anak Butterfly lumayan kompak, buktinya ada hampir 8 orang berada di bawah pohon sisanya panas-panasan main sepak bola.
"Nih."
"Waahh bos tumben baik."
"Lah kapan gue jahat?."
"Sering."
"Gue sentil juga lo lama-lama."
"Hehehe mian."
Satu-satu mengambil botol minuman dingin yang dibawa Alga tanpa sisa, Alga dan Gavin nampak berbincang lumayan serius, dua orang yang sangat cocok perihal perputaran uang gelap. Beda dengan Edgar yang dapat uang dari bantuin nganter galon dan gas ke pembeli, setidaknya di antara mereka bertiga hanya Edgar yang dapat uang secara halal.
"Gar lo beli ngga kali ini? Gavin nih yang mau main." Tawar Alga pada Edgar
"Ntar dulu lah gue, ngga ada duit nih."
"Ya udah sih itu gampang, kalo menang kan lo juga dapet duit, pinjam ke gue aja dulu."
"Kalo kalah bisa ngutang selama nya dong ke lo."
"Iya juga sih."
"Tapi gue jamin menang tenang aja." Gavin meyakinkan.
"Ya udah deh satu aja gue."
"Sip deh gitu dong, lumayan kan ntar lo bagi ke nyokap bokap tuh."
Saat tengah menikmati nyamannya semilir angin, beberapa anak cewek menghampiri Alga.
"Kak Alga." panggil nya, dia adalah Erika, anak semalam yang menghampiri Alga di tongkrongan.
"Kenapa?."
"Aku udah dm kak Alga."
"Hahahaha udahlah beb, mending sama abang aja." ucap Edgar
"Berisik!." jawab Erika ketus, gadis itu kembali melihat Alga dengan wajah senang "Kak tolong ya buka dm aku."
"Siapa kalian!." Suara perempuan terdengar dari kejauhan, inilah Queen SMA Effect, nona Amanda yang cantik jelita. "Hi Ga." ucap Amanda sambil memeluk lengan Alga posesif.
Mereka berdua sangat terkenal di SMA Effect, selain satu kelas, mereka juga sering pulang bareng, lebih tepatnya Amanda maksa pulang bareng, tapi walaupun begitu Amanda memang terkenal kejahatannya di sekolah, selain tukang bullying dan playgirl.
"Singkirkan tangan lo, badan lo bau!." Ketus Alga, karena berteman sangat lama, Amanda begitulah anaknya, dia sebenarnya tidak begitu tertarik dengan Alga, hanya memang Alga populer makanya dia begitu dekat dengan Alga di sekolah.
"Ih Alga, masa sih." Amanda mencium baunya sendiri, tapi tetap wangi.
Erika terkikik melihat Alga yang bikin Amanda kesal. "Apa lo anak kecil, ngga usah ketawa! ngga ada yang lucu."
"Apaan sih nggak jelas banget." Erika meninggalkan area itu bersama teman-temannya.
"Berani banget tuh bocah."
"Udahlah Man, lagian lo juga ngapain ngurusin anak kecil, itu kan kayak biasa fans Alga."
"Tapi nyolot banget tuh anak Vin, kalian juga ngapain sih nanggepin bocil kayak gitu."
"Emang apa urusan lo Man?." tanya Alga dengan menatap tajam kearah Amanda
"Ya nggak ada, cuma ngeselin banget tuh anak. Udahlah gue mau ke kantin." Amanda pergi dengan wajah kesalnya, sudah pasti Erika akan menjadi target bullying Amanda selanjutnya.
...
"Non, non Chatrina."
"Eumm..."
Seorang gadis cantik masih terbalut selimut tebal dan hangatnya, jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, dia melewatkan hari pertamanya pergi ke sekolah. Dia Chatrina Omega Thiga atau biasa dipanggil Chatrina. Anaknya cuek, nggak suka bersosialisasi, selama SD hingga SMA sudah pindah sekolah hampir 10 kali karena tidak betah. Dan hari ini adalah hari pertamanya masuk ke sekolahnya yang ke tiga saat di bangku SMA, di sekolah sebelumnya Chatrina mengundurkan diri karena dituduh mendorong teman sekelasnya jatuh dari lantai dua, namun kasus itu belum sampai dua hari terbuka kalau bukan Chatrina yang melakukan, melainkan teman sekelasnya yang lain, hanya saja Chatrina sudah muak dengan semua teman-temannya yang bermuka dua, akhirnya dia memutuskan mengundurkan diri.
"Non Chatrina bukannya hari ini sekolah hari pertama."
Charina bangun dari ranjangnya "Mama kemana bi?."
"Nyonya sudah berangkat kerja non."
"Ah begitu ya."
"Air hangatnya sudah bibi siapin non, non Chatrina bisa mandi terlebih dahulu, kata nyonya nggak papa telat yang penting masuk soalnya hari pertama, non Chatrina sudah ditunggu di sekolah baru."
"Iya bi, makasih."
Chatrina masuk kedalam kamar mandi, membersihkan dirinya dan memakai seragam sekolahnya yang baru. Seragam sekolah bertuliskan SMA Effect, salah satu SMA swasta yang lumayan mahal, juga SMA tempat bersekolah adik tirinya.
Awalnya Chatrina sempat tinggal beberapa hari dengan ayah dan ibu tirinya serta adik tirinya, tapi belum sampai tiga hari dia sudah tidak betah karena kelakuan muka dua adik tirinya yang menyebalkan dan bikin dia sangat emosi, akhirnya Chatrina kembali tinggal dengan ibunya yang seorang single parents setelah bercerai dengan ayahnya, sebagai anak tunggal, Chatrina lumayan di manja oleh ibunya, hanya saja wanita paruh baya yang berposisi sebagai wanita karir itu sangatlah sibuk hingga tak pernah ada waktu untuknya. Makanya awal persidangan perceraian karena kesalahan mengambil pengacara, hak asuh anak menjadi milik ayahnya.
Selesai bersiap-siap, Chatrina pergi ke sekolah menaiki taksi. ada mobil dan dia punya sim tapi malas untuk mengemudi sendiri, tahun ini adalah tahun ketiga, artinya dia akan masuk kelas tiga di sekolah barunya.
"Non Chatrina ya?." Tanya satpam SMA Effect saat melihat Chatrina keluar dari taksi
"Iya pak."
"Bu Andini sudah menunggu di ruangannya, tadi nitip ke saya suruh kasih tau ke non."
"Iya pak makasih, dimana ya ruangan bu Andini?."
"Ah itu, nanti itu disana ada lobby, habis itu belokan pertama ke kanan, ada tulisan ruang BK."
"Oohh makasih pak."
"Sama-sama non."
Chatrina mengikuti arahan yang di sebutkan satpam sekolah barunya, hanya jalan dan belok, tidak perlu kemana-mana apalagi berliku-liku. Mungkin dia terlihat seperti murid baru makanya semua melihat aneh ke arahnya, lagi pula penampilannya biasa saja tidak ada yang spesial, dia memakai seragam yang sama dan rompi abu-abu yang sama, tidak ada masalah apapun.
tok tok tok
"Ya masuk."
Chatrina membuka pintu bertuliskan BK di atasnya kemudian masuk. Seorang wanita yang seumuran ibunya duduk di balik meja bertuliskan Andini. Alasan Chatrina di sekolah itu karena memang Andini adalah teman masa SMA Sarah atau ibu Chatrina.
"Chatrina ya?."
"Iya bu."
"Tidak menyangka kalau kamu telah hari pertama, tapi tidak masalah, kebetulan hari ini ibu mengajar di kelas yang akan kamu masuki, siapa nama panjangmu? ibu lupa."
"Chatrina Omega Thiga."
"Ibu tuh kalo denger namamu selalu ketawa ngga tau kenapa, lagian Sarah ngasih nama anaknya aneh banget."
"Hahaha." Chatrina mengikuti tertawa bu Andini, padahal menurutnya tidak ada yang lucu sama sekali.
Karena bel sudah berbunyi, Bu Andini membawa Chatrina bersamanya masuk ke kelas 12 IPA 1. Kelas yang awalnya sangat ramai menjadi sunyi dan pemandangan menunjuk kearah Chatrina semua, bukan ke bu Andini lagi.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments