Bab 003 : Membantu

“Sangat bagus, bagus.” Arya Putra bertepuk tangan, dan dia sangat menghargai sikap fanie bisa diajak kerja sama, “Ini merupakan hal yang baik untukmu dan untukku, dan aku tidak akan pernah dikatai impoten lagi. "

fanie merasa ada garis hitam yang tak terhitung jumlahnya jatuh diatas kepalanya. Setelah pertempuran tadi malam, fanie tidak percaya dia impoten. Apakah orang yang impoten bisa bertahan selama itu? Dia hanya tahu sekujur tubuhnya kesakitan.

"Kapan kamu akan memberikan uang itu kepadaku?"

“Tunggu sebentar.” Arya menatap fanie dalam-dalam. Dia paham saat ini fanie sedang membutuhkan uang, oleh karena itu dia mengambil ponsel di samping tempat tidur dan menelepon asistennya.” Halo antarkan 250 juta rupiah ke Hotel Bunglon. Dengan, cepat. "

"Baik baik."

Asisten yang berada di balik telepon gemetar karena ketakutan, tetapi dia tetap menjawab dengan patuh dan segera mempersiapkan 250 juta rupiah . Yang benar saja, dia tidak ingin di pecat. Meskipun Arya Putra memiliki temperamen yang dingin, tapi Arya memberikan gaji yang tinggi.

Jika mengesampingkan soal gaji, jika dia tidak bertindak sesuai perintah Arya, dan membuatnya marah lalu dipecat, dengan satu kata dari Arya Putra, dia tidak akan bisa berkarir di dunia bisnis perhiasan lagi.

Sesaat, suasana di dalam kamar menjadi hening. Arya dan fanie tidak saling berbicara, meraka berdua sangat canggung. Dalam hati Arya memarahi asistennya kenapa dia masih belum datang, bahkan fanie juga marah kenapa asisten Si arya ini lambat sekali.

Asisten yang malang itu, membawa koper kecil berisikan 250 juta rupiah, lalu dia mengendarai mobilnya dengan kencang di jalan raya sambil bersin-bersin dari waktu ke waktu. Yang benar saja, Arya baru saja meneleponnya, bagaimana mungkin dia bisa sampai secepat itu.

Beberapa menit sudah berlalu. Ada yang menekan bel di luar pintu, fanie mengira yang datang adalah petugas bersih-bersih, jadi dia menawarkan diri untuk membukakan pintu.

"Maaf, aku salah kamar."

Melihat yang membuka pintu adalah seorang wanita, asisten Arya mengira dia salah kamar, dan hendak pergi. Tetapi tiba-tiba dia mendengar suara seseorang yang familier berteriak dari dalam: "Mer, sini, apakah kamu sudah membawa uang itu ke sini?"

“Bos arya, aku sudah membawa uangnya kemari.” Meri berjalan masuk dengan membawa uang itu, sambil melapor kepada Arya .

“Hmm.” Arya menatap koper di tangan Meri sambil mengiyakan, lalu menoleh dan berbicara kepada fanie . “Periksa uangnya.”

Begitu mendegar kata-kata Arya, perhatian Meri langsung tertuju ke arah fanie yang baru saja membukakan pintu untuknya.

Gadis itu memakai gaun berwarna putih, rambut hitamnya tidak diikat, melainkan tergerai di pundaknya, ada kecantikan yang kasual pada diri gadis itu, dia tidak menggunakan riasan wajah, tapi kulit wajahnya putih dan mulus seperti kue beras, tidak ada noda setitik pun di wajahnya, melainkan ada rona wajah berwarna merah yang samar-samar.

Sepertinya gadis itu menyadari dirinya sedang menatapnya, gadis itu tersenyum tipis kearahnya, senyumannya penuh dengan keramahan, ekspresi wajahnya lembut dan murah hati. meri termenung, sambil tersenyum, setelah itu dia mulai mengalihkan perhatiannya.

Ketika dia melihat noda darah yang berbentuk seperti mawar merah yang ada di atas tempat tidur, Meri langsung panik. Ini ini, apakah bos melanggar prinsipnya? Bukankah bos adalah pria tampan yang tidak tertarik terhadap wanita? Meri melihat Arya dan fanie yang saling “ menebarkan tatapan penuh cinta”, dalam sekejap diam-diam dia merasa yakin.

“Kamu pergi ke rumah sakit, aku akan pulang untuk mengganti pakaianku,” Arya menatap fanie, sambil mengisyaratkannya untuk mengambil uang itu, setelah itu dia membuka pintu dan berjalan keluar. “Meri, Kamu ikut aku.”

Meri mengangguk dan bergegas mengikuti Arya. Melihat situasi saat ini, sepertinya bos telah mengakui nyonya bos ini? Alasan bos menyuruhnya mengantarkan uang, yang pertama adalah agar dirinya bertemu dengan nyonya bos, dan yang kedua adalah memberikan uang saku kepada nyonya bos , tidak tidak, tidak, pergi ke rumah sakit? Melakukan pemeriksaan untuk mempersiapkan melahirkan momongan?

Setelah Arya Putra berjalan jauh, fanie akhirnya menghela nafas panjang dan membuka koper itu, di dalamnya penuh dengan uang tunai 250 juta rupiah yang disusun dengan rapi.

"Halo, apakah anda Nona fanie? Apakah biaya operasi kakakmu sudah terkumpulkan? Jika tidak,"

Itu adalah telepon dari rumah sakit kelihatannya dia keburu. fanie berlari keluar sambil membawa koper.

Hotel bunglon dan rumah sakit tempat evan berada dibatasi oleh sebuah jalan, fanie terus berlari di sepanjang jalan, dan terus berlari.

"Ah! Kakiku," fanie mengenggam betisnya yang kesakitan karena tergores.

“Hei, ada apa denganmu? Apakah kamu tidak melihat mobilku sedang lewat?” dari dalam mobil yang menabrak fanie , teredengar teriakan tajam dari seorang wanita. “Dasar orang miskin, apakah kamu sanggup memberikan ganti rugi kepadaku? "

fanie melihat wanita yang keras kepala itu lalu dia mengerahkan keberanian dan berkata, "Nona, jelas-jelas tadi mobilmu yang menabrakku."

"Apa?"

Wanita yang berada di dalam mobil itu seolah-olah telah memakan bubuk sitrun, dia membuka pintu mobil, dan berjalan menghampiri fanie. Awalnya dia ingin melihat fanie merendahkan diri dan memohon belas kasihan kepada dirinya, tetapi dia tidak menyangka fanie akan membalas makiannya.

Melihat wanita itu hendak melayangkan tamparan ke wajahnya, fanie menutup matanya dengan erat.

"Plak" bunyi tamparan terdengar, fanie tahu seberapa kerasnya kekuatan tamparan itu . Tapi, kenapa rasa sakit dan panas yang diperkirakannya tidak terasa di tubuhnya.

fanie membuka matanya dengan perlahan. Dia melihat tangan wanita itu membeku di udara, dan di wajah wanita itu terdapat bekas tamparan. fanie mengarahkan pandangan matanya ke atas, dan melihat tangan seseorang sedang mengenggam lengan wanita itu.

Bentuk wajah yang tegas, bulu mata lebat, dan indah. Orang itu adalah Arya putra , ternyata Arya , Arya yang barusan sudah pergi. arya menghentikan tangan wanita itu, jika tidak tamparan itu pasti akan mengenai wajahnya. Memikirkannya saja dia takut, dan langsung merasa berterima kasih kepada Arya .

“Kamu, tak kusangka kamu berani memukul seorang wanita.” Wanita itu melihat arya yang memukul dirinya. Dia sangat marah hingga kehabisan kata-kata. Dia menghentak-hentakkan kakinya dan berteriak ke arah mobil: “CEO Adam, capat ke sini, ada yang memukulku. "

"Sebentar sebentar." Dari dalam mobil tiba-tiba muncul suara pria yang menyerupai sudara bebek jantan, tak lama pria itu keluar dari dalam mobil dan berkata dengan gaya yang dibuat-buat, "Siapa yang berani memukul wanitaku, cepat minta maaf."

"CEO Adam, apa kabar." Suara Arya putra yang rendah dan merdu, terdengar. "Ada apa? Ingin aku minta maaf kepada wanitamu, kalau begitu bukankah kamu juga harus meminta maaf kepada wanitaku?"

CEO Adam merasa suara itu sangat familier, dia menarik celananya sambil mendorong kaca matanya. Saat dia melihat Arya , dia langsung terkejut hingga wajahnya menjadi pucat, lalu dia melihat wanita yang berada di sebelahnya dengan kesal. Dalam hati dia berpikir, kenapa bisa ada wanita bodoh seperti wanita ini, tak di sangka dia malah menyinggung arya, dan menyeret dirinya ke dalam masalah ini.

"CEO adam, anda sedang bercanda. Saya mana berani? Wanita ini tidak tahu apa-apa. Aku akan menyuruhnya meminta maaf kepada wanita di sebelah anda." CEO adam mencoba menjilat sambil menunjukkan ekspresi wajah seperti seorang budak, lalu dia berteriak kepada wanita itu dengan marah, "Wanita ******, masih tidak cepat meminta maaf kepada presdir Arya"

.

“presdir Arya , menurut anda bagaimana?” CEO Adam berdiri di samping arya sambil mengambil hatinya, tetapi Arya malah memberikan ekspresi wajah yang dingin, dan malas meladeninya, CEO Adam tidak punya pilihan lain, selain meminta pendapat fanie , "Nona, bagaimana menurut anda? Atau, anda bisa menamparnya sekali untuk melampiaskan kemarahan anda."

"Ah? Ah, ini."

Mendengar CEO Adam tiba-tiba bertanya seperti ini kepada dirinya, untuk sesaat, dia tidak tahu harus menjawab apa. Dia menatap Arya untuk meminta bantuan, tapi Arya memalingkan kepalanya seolah-olah dia sedang marah.

fanie merasa sedikit lucu. Kenapa dia marah lagi? Pikiran orang kaya memang sulit ditebak. Dia melihat wanita di samping CEO Adam juga terlihat kasihan, meskipun sebelumnya dia sangat angkuh dan ingin menindasnya.

Tapi sekarang dia malah di jadikan tameng oleh pasangannya, sebenarnya dia juga sangat kasihan. Oleh karena itu, fanie merasa tidak tega dan berkata, "Lupakan saja, yang penting kelak saat mengemudi harus lebih berhati-hati, jangan menabrak orang lagi. Jika kalian ada urusan silahkan pergi duluan."

"Terima kasih, terima kasih."

CEO Adam bergegas menarik wanita itu pergi, dia langsung duduk, dan bersembunyi di dalam mobil. Ketika mobil dijalankan, Stefanie bahkan bisa melihat dengan jelas pertengkaran yang terjadi di dalam mobil. Mungkin dua orang itu sedang saling menyalahkan, dan kata-kata yang mereka ucapkan sangat kasar dan tidak enak di dengar.

fanie sangat membenci semua ini. Saat dia mengalihkan tatapan matanya, dia melihat arya sedang menatap dirinya. Dalam hati fanie berpikir, seharusnya dirinya mengucapkan terima kasih kepadanya. Tapi, Arya sudah pergi, dia menatapnya dalam-dalam, lalu berjalan pergi dengan kedua tangan di dalam sakunya.

fanie ingin memanggilnya, tapi tenggorokannya tercekat, dan dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Sudahlah, mereka bukan orang yang sejalan. fanie mengambil koper dari lantai, lalu bergegas berlari ke rumah sakit.

Sialan, kenapa wanita itu pergi? Bukankah tadi aku sudah meliriknya, supaya dia tunggu sebentar, dan aku akan mengantarnya ke rumah sakit, apakah dia sangat ingin menjauh dariku? Arya merasa sangat marah melihat fanie yang berlari dengan cepat sambil membawa koper.

”Crit crit”, sebuah Fortuner hitam mengepot 360 derajat lalu berhenti di depan fanie .

“Masuk ke dalam mobil,” Arya menurunkan jendela, lalu menjulurkan kepalanya dari dalam, dia melepas kacamata hitamnya, lalu menggerakkan bibirnya yang tipis dengan lembut. “Masih tidak cepat naik.”

fanie tertegun sejenak, lalu naik ke atas mobil dengan patuh. Sudut bibir Arya terangkat, lalu dia menambah kecepatan mobil dan mobil melaju dengan lebih cepat.

Dalam waktu beberapa menit, fanie tiba di depan pintu rumah sakit. fanie menatap arya, saat dia sedang berpikir bagaimana mengucapkan sampai jumpa kepadanya, Arya sudah keluar duluan dari dalam mobil dan membuka pintu untuk fanie dengan penuh perhatian.

Apakah dia ingin ikut menjenguk kakakku? fanie berpikir dalam hati, tetapi tak lama suara arya terdengar di telinganya: "Ayo, pergi ke kamar pasien kakakmu."

"Hmm."

fanie mengiyakan, lalu dengan hati-hati membawa arya ke kamar pasien evan. Setibanya di depan pintu kamar pasien, dia menghentikan arya lalu berkata dengan nada memohon, "Bisakah kamu tidak memberi tahu soal kontrak kita kepada kakakku."

“Hmm, aku mengerti.” arya menunduk melihat ke arah fanie , wajah mungilnya yang seukuran satu telapak tangan, menunjukkan ekspresi wajah memohon, dan ekspresi wajahnya ini membuat arya tidak tega untuk menolak,, “Kita masuk dulu.”

“fanie , kamu sudah kembali.” evan mengangkat kepalanya dengan lemah. Karena melakukan pekerjaan berat dalam jangka waktu yang lama wajahnya jadi kusam dan hitam, tetapi tidak dapat menyembunyikan senyuman di wajahnya, yang sangat mirip dengan fanie .

"Kakak, aku sudah kembali. Aku berhasil mendapatkan uangnya, kamu tidak perlu khawatir soal biaya operasi, kamu bisa menjalani operasi dengan baik." fanie menghiburnya sambil menepuk tangan evan yang penuh dengan kapalan, tekstur tangan evan yang kasar membuat dirinya tidak bisa menahan diri untuk menangis. Setiap kepalan ini tumbuh di tangan evan demi menyekolahkannya

“Kamu kamu --- bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak ini?” evan menatap fanie dengan tidak percaya. Dia tidak bisa mengerti dari mana fanie yang masih seorang mahasiswa mengumpulkan uang sebanyak ini, lalu dia melihat arya yang berdiri di samping fanie dengan tidak bersuara, lalu dia bertanya kepada adiknya dengan penasaran, "Siapa tuan ini?"

Ternyata benar, kakaknya akan menanyakan siapa identitas arya . Untungnya, dia sudah memiliki persiapan. fanie berusaha berkata dengan suara yang meyakinkan: "Dia adalah bos dari perusahaan yang memberikan beasiswa kepada sekolah kami. Biaya operasi kakak juga diambil dari beasiswa."

"Terima kasih, terima kasih." begitu mendengar biaya operasi diperoleh dari arya, evan langsung berdiri dengan menopang tubuhnya di sandaran tempat tidur . Karena tubuhnya tidak leluasa,. "Aku tahu kalian semua adalah orang baik, yang bersedia membantu kami. "

“Halo, saya Arya Putra .” Arya melangkah maju untuk memapah evan , dia berjabat tangan dengan evan, matanya melirik fanie lalu dia berkata dengan sangat serius, ”Prestasi fanie sangat bagus dan karakternya juga bagus. Dia pantas mendapatkan beasiswa ini. "

Episodes
1 Bab 001 Holywings Club
2 Bab 002 : Membuat Kontrak Pernikahan
3 Bab 003 : Membantu
4 Bab 004 : Pulang Bersama dan Tinggal Satu Atap
5 Bab 005 : Melampuaskan, pergi ke World Heaven
6 Bab 006 : Mandi Bersama
7 Bab 007 : Perhatian Arya
8 Bab 008 : Pergi Ke Rumah Sakit
9 Bab 009 : Menemui Dokter
10 Bab 010 : Kita Bejuang Bersama-sama
11 Bab 011 : Menjeput Fanie
12 Bab 012 : Sungguh Mengerikan
13 Bab 013 : Makan Bersama
14 Bab 014 : Bayar Sendiri
15 Bab 015 : Bos Mesum
16 Bab 016 : Jalan-Jalan , Menikmati Gelapnya Malam
17 Bab 017 : Jangan Pura-Pura Bodoh
18 Bab 018 : Janji
19 Bab 019 : Jarang-Jarang Si Arya Begitu Lembut
20 Bab 020 : Mau Aku Tunggu Tidak
21 Bab 021 : asisten Meriando Yang Kepo
22 Bab 022 : Masuk Sekolah
23 Bab 023 : Meminta Izin
24 Bab 024 : kekuatan rumor dan gossip
25 Bab 025 : Teman Yang Menusuk
26 Bab 026 : Apakah hanya berjalan saja bisa membuatmu terjatuh?
27 Bab 027 : Bersyukur
28 Bab 028 : Apakah dia sudah bosan hidup?
29 Bab 029 : Perhatian
30 Bab 030 : Kegelisahan Arya
31 Bab 031 : Insiden Fani Membuat Arya Marah
32 Bab 032 : Arya melanggar prinsipnya.
33 Bab 033 : Menunggu
34 Bab 034 Keras Kepala
35 Bab 035 : Memberi Ciuman
36 Bab 036 : Kebersamaan
37 Bab 037 : Kabar Baik
38 Bab 038 : Membut Kesal
39 Bab 039 : DI Panggil kepala Sekolah
40 bab 40 : Keputusan Fanie
41 Bab 041 : Dia Wanita yang ku suka
42 Bab 042 : Perasaan khawatir
43 Bab 043 : sedikit mysophobia
44 Bab 044 : Gugup
45 Bab 045 : Hadiah
46 Bab 046 : gadis yang hemat
47 Bab 047 : Tarik Menarik
48 Bab 48 : aku terlalu kelewatan
49 Bab 49 : kita bisa pergi bersama ??!
50 Bab 50 : kejutan besar
51 Bab 51 : Dapat nilai yang Bagus
52 Bab 52 : Fani Sangat Marah
53 Bab 53 : Aku berharap tidak pernah mengenal kamu dan Lidia!
54 Bab 54 : Putus Hubungan
55 Bab 55 : apakah kamu ingin pergi ke Kota dengan aku?
56 Bab 56 : kamu benar-benar pengurus rumah tangga kecil!
57 Bab 57 : terlalu besar Resikonya
58 Bab 58 : Bodoh
59 Bab 59 Percaya diri itu harus
60 Bab 60 : Membuat Pengecualian
61 Bab 61 : Kejutan
62 Bab 62 : jujur saat mabuk
63 Bab 63 : Fanie Mengoceh Karna Mabuk
64 Bab 64 : Sup Penghilang Mabuk
65 Bab 65 : Perasaan Khawatir
66 Bab 66 : Mengantar Makan Siang
67 Bab 67 : Aku akan mencarinya sendiri
68 Bab 68 : Tunggu, apakah kamu Non fanie?"
69 Bab 69 : kapan ada kesempatan agar aku dapat mencicipi masakanmu?
70 Bab 70 : Menyebalkan
71 Bab 71 : Bagaimana mungkin?
72 Bab 72 : Sangat melelahkan menjadi asisten pribadi!
73 Bab 73 : apakah kamu tidak sadar diri dengan dirimu?
74 Bab 74 : Seperti cerita dongeng Cinderella
75 Bab 75 : Menunggu hingga sangat malam
76 Bab 76 : Pergi Lebih Awal
77 Bab 77 : Persiapan meninggalkan vila
78 Bab 78 : Tidak ada Perpisahan
79 Bab 79 : Satu Bulan Berlalu
80 Bab 80 : Namaku Anton
81 Bab 81 : Satu Jurusan
82 Bab 82 : Menderita insomnia
83 Bab 83 : Pindah Magang
84 Bab 84 : "Welcoming Party di Four Ocean Hotel
85 Bab 85 : Bidadari Lewat
86 Bab 86 : Presdir Baru yang Misterius
87 Bab 87 : Nama saya Arya Putra
88 Bab 88 : Maaf, aku benar-benar tidak mengerti
89 Bab 89 : dia benar-benar menyebalkan!
90 Bab 90 : Menurutmu!??
91 Bab 91 : Beautiful garden
92 Bab 92 : kamu terlalu naif!
93 Bab 93 : Mau Bayar Sampai kapan ?
94 Bab 94 : Pembalasan Fanie
95 Bab 95 : Berbagai Siksaan
96 Bab 96 : Sudahlah, Lupakan saja !!"
97 Bab 97 : Pindah Paksa
98 Bab 98 : Jawablah
99 Bab 99 : Pembantu Baru
100 Bab 100 : Mari kita berolahraga bersama
101 Bab 101 : Beri tahu mereka bahwa kamu adalah wanita milik Arya Putra
102 Bab 102 : Menolak
103 Bab 103 : mencari Alasan
104 Bab 104 : Aksi sang Putri Tidur
105 Bab 105 : Ada gangster
106 Bab : 106 : negosiasi
107 Bab 107 : Melarikan diri
108 Bab 108 : Kembali
109 Bab 109 : Gosip Gabby
110 Bab 110 : Mengikuti Fanie
111 Bab 111 : pola pikir penjahat
112 Bab 112 : Memperingatkan
113 Bab 113 : Membuat Kesal
114 Bab 114 : Trik
115 Bab 115 : Kamu bilang aku penjahat
116 Bab 116 : Akan aku tunjukan
117 Bab 117 : Membeli Pakaian
118 Bab 118 : Banyak Pertanyaan
119 Bab 119 : Perdebatan
120 Ban 120 : Bakal Meledak
121 Bab 121 : Kemarahan Arya
122 Bab 122 : Tidak tahu diri
123 Bab 123 : Arto ayahnya julia
124 Bab 124 : Undangan Wakil CEO Leo untuk Asisten Meriando
125 Bab 125 : Kekecewaan
126 Bab 126 : Kecewa, sungguh sangat kecewa!
127 Bab 127 : Putus Asa meren judulnya
128 Bab 128 : julia mabuk
129 Bab 129 : Kesialan Julia
130 Bab 130 : Ancaman
131 Bab 131: Debat
132 Bab 132 : Terik dan ancaman
133 Bab 133 : Apa yang terjadi
134 Bab 134 : Kamu Cemburu
135 Bab 135 : Aksi gabby
136 Bab 136 : Jauhi dia
137 Bab 137 : sedikit kecemburuan
138 Bab 138 : Pesta Ulang Tahun
139 Bab 139 : persiapan hari Hby
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 001 Holywings Club
2
Bab 002 : Membuat Kontrak Pernikahan
3
Bab 003 : Membantu
4
Bab 004 : Pulang Bersama dan Tinggal Satu Atap
5
Bab 005 : Melampuaskan, pergi ke World Heaven
6
Bab 006 : Mandi Bersama
7
Bab 007 : Perhatian Arya
8
Bab 008 : Pergi Ke Rumah Sakit
9
Bab 009 : Menemui Dokter
10
Bab 010 : Kita Bejuang Bersama-sama
11
Bab 011 : Menjeput Fanie
12
Bab 012 : Sungguh Mengerikan
13
Bab 013 : Makan Bersama
14
Bab 014 : Bayar Sendiri
15
Bab 015 : Bos Mesum
16
Bab 016 : Jalan-Jalan , Menikmati Gelapnya Malam
17
Bab 017 : Jangan Pura-Pura Bodoh
18
Bab 018 : Janji
19
Bab 019 : Jarang-Jarang Si Arya Begitu Lembut
20
Bab 020 : Mau Aku Tunggu Tidak
21
Bab 021 : asisten Meriando Yang Kepo
22
Bab 022 : Masuk Sekolah
23
Bab 023 : Meminta Izin
24
Bab 024 : kekuatan rumor dan gossip
25
Bab 025 : Teman Yang Menusuk
26
Bab 026 : Apakah hanya berjalan saja bisa membuatmu terjatuh?
27
Bab 027 : Bersyukur
28
Bab 028 : Apakah dia sudah bosan hidup?
29
Bab 029 : Perhatian
30
Bab 030 : Kegelisahan Arya
31
Bab 031 : Insiden Fani Membuat Arya Marah
32
Bab 032 : Arya melanggar prinsipnya.
33
Bab 033 : Menunggu
34
Bab 034 Keras Kepala
35
Bab 035 : Memberi Ciuman
36
Bab 036 : Kebersamaan
37
Bab 037 : Kabar Baik
38
Bab 038 : Membut Kesal
39
Bab 039 : DI Panggil kepala Sekolah
40
bab 40 : Keputusan Fanie
41
Bab 041 : Dia Wanita yang ku suka
42
Bab 042 : Perasaan khawatir
43
Bab 043 : sedikit mysophobia
44
Bab 044 : Gugup
45
Bab 045 : Hadiah
46
Bab 046 : gadis yang hemat
47
Bab 047 : Tarik Menarik
48
Bab 48 : aku terlalu kelewatan
49
Bab 49 : kita bisa pergi bersama ??!
50
Bab 50 : kejutan besar
51
Bab 51 : Dapat nilai yang Bagus
52
Bab 52 : Fani Sangat Marah
53
Bab 53 : Aku berharap tidak pernah mengenal kamu dan Lidia!
54
Bab 54 : Putus Hubungan
55
Bab 55 : apakah kamu ingin pergi ke Kota dengan aku?
56
Bab 56 : kamu benar-benar pengurus rumah tangga kecil!
57
Bab 57 : terlalu besar Resikonya
58
Bab 58 : Bodoh
59
Bab 59 Percaya diri itu harus
60
Bab 60 : Membuat Pengecualian
61
Bab 61 : Kejutan
62
Bab 62 : jujur saat mabuk
63
Bab 63 : Fanie Mengoceh Karna Mabuk
64
Bab 64 : Sup Penghilang Mabuk
65
Bab 65 : Perasaan Khawatir
66
Bab 66 : Mengantar Makan Siang
67
Bab 67 : Aku akan mencarinya sendiri
68
Bab 68 : Tunggu, apakah kamu Non fanie?"
69
Bab 69 : kapan ada kesempatan agar aku dapat mencicipi masakanmu?
70
Bab 70 : Menyebalkan
71
Bab 71 : Bagaimana mungkin?
72
Bab 72 : Sangat melelahkan menjadi asisten pribadi!
73
Bab 73 : apakah kamu tidak sadar diri dengan dirimu?
74
Bab 74 : Seperti cerita dongeng Cinderella
75
Bab 75 : Menunggu hingga sangat malam
76
Bab 76 : Pergi Lebih Awal
77
Bab 77 : Persiapan meninggalkan vila
78
Bab 78 : Tidak ada Perpisahan
79
Bab 79 : Satu Bulan Berlalu
80
Bab 80 : Namaku Anton
81
Bab 81 : Satu Jurusan
82
Bab 82 : Menderita insomnia
83
Bab 83 : Pindah Magang
84
Bab 84 : "Welcoming Party di Four Ocean Hotel
85
Bab 85 : Bidadari Lewat
86
Bab 86 : Presdir Baru yang Misterius
87
Bab 87 : Nama saya Arya Putra
88
Bab 88 : Maaf, aku benar-benar tidak mengerti
89
Bab 89 : dia benar-benar menyebalkan!
90
Bab 90 : Menurutmu!??
91
Bab 91 : Beautiful garden
92
Bab 92 : kamu terlalu naif!
93
Bab 93 : Mau Bayar Sampai kapan ?
94
Bab 94 : Pembalasan Fanie
95
Bab 95 : Berbagai Siksaan
96
Bab 96 : Sudahlah, Lupakan saja !!"
97
Bab 97 : Pindah Paksa
98
Bab 98 : Jawablah
99
Bab 99 : Pembantu Baru
100
Bab 100 : Mari kita berolahraga bersama
101
Bab 101 : Beri tahu mereka bahwa kamu adalah wanita milik Arya Putra
102
Bab 102 : Menolak
103
Bab 103 : mencari Alasan
104
Bab 104 : Aksi sang Putri Tidur
105
Bab 105 : Ada gangster
106
Bab : 106 : negosiasi
107
Bab 107 : Melarikan diri
108
Bab 108 : Kembali
109
Bab 109 : Gosip Gabby
110
Bab 110 : Mengikuti Fanie
111
Bab 111 : pola pikir penjahat
112
Bab 112 : Memperingatkan
113
Bab 113 : Membuat Kesal
114
Bab 114 : Trik
115
Bab 115 : Kamu bilang aku penjahat
116
Bab 116 : Akan aku tunjukan
117
Bab 117 : Membeli Pakaian
118
Bab 118 : Banyak Pertanyaan
119
Bab 119 : Perdebatan
120
Ban 120 : Bakal Meledak
121
Bab 121 : Kemarahan Arya
122
Bab 122 : Tidak tahu diri
123
Bab 123 : Arto ayahnya julia
124
Bab 124 : Undangan Wakil CEO Leo untuk Asisten Meriando
125
Bab 125 : Kekecewaan
126
Bab 126 : Kecewa, sungguh sangat kecewa!
127
Bab 127 : Putus Asa meren judulnya
128
Bab 128 : julia mabuk
129
Bab 129 : Kesialan Julia
130
Bab 130 : Ancaman
131
Bab 131: Debat
132
Bab 132 : Terik dan ancaman
133
Bab 133 : Apa yang terjadi
134
Bab 134 : Kamu Cemburu
135
Bab 135 : Aksi gabby
136
Bab 136 : Jauhi dia
137
Bab 137 : sedikit kecemburuan
138
Bab 138 : Pesta Ulang Tahun
139
Bab 139 : persiapan hari Hby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!