Bab 005 : Melampuaskan, pergi ke World Heaven

Apakah dirinya terlalu keterlaluan? Nada bicaranya terlalu kasar. Arya menepuk dahinya dan mengacak poninya. Aish, sejak kecil dia tidak tahu bagaimana cara menghibur orang, apalagi menghibur seorang gadis.

Apakah dia harus memberikan tisu kepadanya, Arya sangat bimbang. Tapi ini bukan gayanya. Air mata fanie, seperti kalung mutiara yang putus, terus jatuh, dan membentur hati Arya .

“Berdirilah.” arya menyerahkan sekotak tisu kepada fanie dengan ekspresi wajah yang datar.

Mendengar perkataan Arya, fanie mendongak dengan kaget, air mata membasahi wajahnya yang cantik, dia tidak menyangka Arya meminta maaf kepada dirinya, bukankah dia adalah orang yang hebat dan selalu berada jauh di atas?

Arya mengira fanie sudah memaafkannya, ekspresi wajahnya tidak begitu kaku lagi, dia berkata dengan serius: "Sebagai wanita Arya Putra kamu tidak perlu melakukan pekerjaan rendahan seperti itu."

He, Arya masih berpikiran seperti itu. Apakah orang kelas bawah seperti meraka, bukan apa-apa di matanya? Kalau begitu kenapa dia membawanya pulang, apakah dia membuat keputusan seperti ini, untuk mempermalukan dirinya lagi dan lagi, dan untuk menyiksa dirinya setahap demi setahap?

fanie merasa berkecil hati, kesan baiknya terhadap Arya sebelumnya langsung menghilang tanpa jejak, lalu dia berkata dengan marah: "Berbaring di tempat tidurmu baru rendahan."

Arya dibuat marah oleh seseorang untuk pertama kalinya, dan yang membuatnya marah adalah seorang wanita, dia marah hingga tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.

Wajah kecil fanie yang keras kepala mendogkak, dia menatap lurus ke arah Arya putra. Arya merasa sedikit terganggu dilihati olehnya, apakah wanita ini sedang bertaruh dirinya tidak akan melakukan sesuatu terhadapnya?

"Wahai gadis, sekarang kamu adalah milikku. Lebih baik kamu menuruti kata-kataku, jangan lupa dengan kontrak kita." sorot mata Arya terlihat tegas, lalu dia menatap lurus wajah fanie dan berkata "Bersikaplah yang baik."

'Bam', Arya membanting pintu dengan keras.

Pria ini sungguh mengerikan, sangat moody, benar- benar seperti orang kerasukan genderuwo, tidak, dia lebih mengerikan daripada genderuwo. mungkin bisi di sebut generuwo yang ke rasukan , tapi Arya tidak dapat diprediksi, kadang baik kadang jahat. fanie menggelengkan kepalanya, dan mengingatkan dirinya agar berhati-hati dengannya.

Setelah menikmati sepiring terong saus bawang sendirian, fanie membereskan sumpit dan mangkuknya setelah itu dia bersiap untuk tidur. Tapi, dia malah tidak tahu di mana kamarnya, awalnya dia ingin menelepon Bibi Leni untuk bertanya, tapi kemudian dia berpikir hari sudah larut malam, dia takut akan mengganggunya. Setelah fanie sembarangan mencari sebuah kamar, dia langsung mandi, dan langsung tidur setelah memakai sebuah jubah mandi besar yang dia temukan.

Kecepatan mobil terus menerus bertambah, Arya menginjak pedal gas hingga kecepatan maksimal, dia mengendarai mobil dengan gila-gilaan di jalan tol.

Angin kencang berhembus melewati jendela dan menerpa poni di dahi Arya. Ini adalah cara uniknya untuk menghilangkan kepenatan. Balapan membuatnya mendapatkan kebahagiaan dari kegilaan.

Malam ini dia benar-benar marah , dia bertaruh seumur hidupnya dia tidak pernah mengalami kemarahan semacam ini. Dari dulu para wanita selalu mencoba naik ke tempat tidurnya satu per satu, apakah naik ke tempat tidurnya sangat rendahan? Mobil Arya terus melaju hingga melaju ke jalan di mana World Heaven berada, dia ingin menunjukkan kepada fanie, asalkan dirinya seorang Arya putra menginginkan seorang wanita, maka akan ada banyak wanita yang akan muncul.

"Oh, presdir Arya , kamu sudah datang."

"presdir Arya, ayo, aku bersulang kepada anda."

"presdir Arya, lihat, malam ini kami..."

Hampir semua wanita di World Heaven melihat Arya seolah-olah dia adalah berlian yang besar, mereka akan langsung berdatangan begitu melihatnya datang.

Jika Arya yang biasanya melihat semua ini, dia pasti akan sangat kesal, tetapi sekarang berbeda, dia baru saja "direndahkan" oleh fanie, tentu saja dia menikmati dikerumuni para wanita.

Mengalah untuk mengambil hati seseorang merupakan hal yang paling jago dilakukan oleh pengusaha. Arya menerima ajakan minum wine dan menghabiskan semuanya. Melihat hari ini Arya sedang dalam suasana hati yang baik, orang-orang langsung berdatangan untuk mengambil hatinya.

Tiba-tiba, Arya mendengar sebuah suara sumbang yang memanggil dirinya. Arya berbalik, ternyata orang yang memanggilnya adalah CEO Adam.

"presdir Arya, sangat elegan." CEO Adam mulutnya penuh dengan giginya yang kuning menyeringai dengan lebar "presdir Arya, tidak tahu apakah anda bisa memberi muka kepada pengusaha kecil ini untuk berbincang-bincang denganku di atas."

Arya sendiri tidak begitu kenal dengannya, Arya hanya mendengar reputasi CEO Adam di dunia bisnis, dan katanya dia bukan orang baik. Awalnya Arya tidak ingin pergi, tetapi sekarang dikarenakan ucapannya yang licik, jika Arya tidak pergi, akan memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk mengatainya. Selain itu, dia sangat malas meladeni sekelompok wanita ini, jadi dia bergumam sejenak lalu dia naik ke atas.

"He he, presdir Arya, kali ini datang untuk bersenang-senang kan? Wanita mana yang kamu suka, aku akan mentraktirmu." Melihat Arya marah, CEO adam berkata kepada Arya, "Menurutku, meskipun gadis di World Heaven cantik-cantik, tapi hanya begitu saja, sudah ditiduri oleh puluh ribuan orang, tidak bersih."

Sialan, tidak bersih, bukankah dia tetap meniduri mereka dengan sangat bahagia? Tunggu setelah gadis-gadis di bawah mendengar hal ini, mungkin seumur hidup dia tidak perlu datang kesini lagi. Arya menatap CEO adam, sorot matanya penuh dengan rasa jijik.

Tapi CEO Adam tidak menyadarinya, dia mengira Arya mendorongnya untuk melanjutkan berbicara, oleh karena itu dia berkata dengan lebih bersemangat: "Presdir arya , anda tahu tidak, kemarin ada seorang wanita yang menjual keperawanannya di sini, aku lihat dia sangat cantik, kulitnya sangat bening, dan lekuk tubuhnya juga bagus, jika di tiduri pasti lumayan, aku hanya membelinya seharga 250 juta rupiah, memikirkannya saja langsung membangkitkan selera.”

"Coba kamu ulangi sekali lagi."

Raut wajah Arya menjadi semakin tidak senang, dia melemparkan secangkir teh panas yang berada di atas meja ke wajah CEO Adam. Apakah CEO Adam ini sedang menguji batas kesabarannya? Dia malah mengatai wanitanya, hanya dia yang boleh mengatai wanitanya.

Dikarenakan CEO Adam ini menginginkan malam pertama wanitanya, dia ingin lihat kemampuan apa yang dia miliki. Sudut bibir Arya menunjukkan senyuman yang aneh. Jika CEO Adam bangkrut, bagaimana dia akan berkelakuan biadab lagi?

"Presdir Arya, kamu, apa yang sedang anda lakukan?"

CEO Adam tiba-tiba disiram dengan teh, meskipun dia sangat marah tetapi tidak bisa berbuat apa-apa, dia tidak berani melawan sosok arya putra inu , jadi ekspresi wajahnya bercampur aduk, dia merasa bingung dan marah, tetapi dia hanya bisa diam dan tidak berani mengatakan apa-apa.

"Tidak apa-apa, aku hanya tidak suka melihatmu."

Selesai berbicara Arya pergi dengan suasana hati yang baik. CEO Adam yang berada di belakangnya langsung jatuh ke lantai, dia tidak tahu kesalahan apa yang dia lakukan? Tapi, yang dia tahu dengan ucapan yang dikatakan Arya barusan berarti mulai sekarang dia tidak bisa berbisnis di dunia perhiasan lagi. Siapa yang memiliki keberanian untuk bekerja sama dengan orang yang tidak disukai oleh Sosok Arya putra, kecuali jika orang itu bodoh.

Arya melajukan mobilnya dengan sangat cepat, tak lama Arya tiba di rumahnya. Sebuah lampu rumah dibiarkan menyala, hati Arya langsung melembut, dulu ketika dia pulang, rumah selalu dalam keadaan gelap gulita. Hal ini membuat Arya , yang kesepian sejak kecil, merasa takut. Meskipun dia selalu menolak untuk mengakuinya.

Wanita itu yang membiarkan lampu ini menyala kan, apakah sekarang dia masih menangis ? Arya melihat sekeliling, tetapi dia tidak menemukan sosok fanie, dia tidak kepikiran jam segini, seharusnya fanie sudah tidur.

Tidak tahu berapa lama dia menangis, Arya merasa sedikit bersalah, dia duduk sebentar di ruang tamu . Arya merasakan perutnya keroncongan, dia bangkit dan berjalan ke lemari es, terong saus bawang yang dimasukkan ke dalam lemari es sudah dingin, setelah Arya mengeluarkannya untuk di panaskan, dia memasukkan terong yang panas ke dalam mulutnya.

Arya meletakkan piring di atas meja makan dengan asal, setelah itu dia naik ke atas tanpa mempedulikan piring kotor tadi. Kamarnya gelap gulita, Arya mengeluh, kenapa fanie tidak membiarkan sebuah lampu menyala di kamarnya.

Ketika Arya hendak menyalakan lampu, dia melihat fanie sedang berbaring dengan tenang di atas tempat tidurnya. Bagus sekali, wanita ini tahu untuk berinisiatif naik ke tempat tidurnya. Arya mengangkat sudut bibirnya sambil mulai membuka kancing jasnya .

Arya membuka selimut dan memasukkan kakinya kedalam, ketika dia hendak berbaring, tiba-tiba, sebuah vas bunga menghantam kepalanya. 'Bang', vas bunga itu hancur berkeping-keping dan darahnya tidak berhenti mengalir. 'Sss', sakit sekali, Arya mengeluarkan suara rintihan yang pelan.

"Dasar hidung belang, pergi, pergi." fanie mati-matian menutupi wajahnya dan menendang Arya dengan kakinya yang ramping.

Eh, dia ini sedang mengira dirinya adalah pria hidung belang? Arya sedikit kehilangan kata-kata, dia menyalakan lampu sambil mengenggam kepalanya dengan satu tangan, dan tangannya yang satu lagi menyingkirkan tangan fanie, lalu dia berkata nada bicara yang sedikit serius: "Ini aku, aku Arya ."

Arya? fanie perlahan-lahan membuka tangan yang menutupi di matanya, ketika dia membuka matanya dia melihat Arya yang kepalanya sedang berdarah. Setelah menyadari dia telah membuat kesalahan besar, dia langsung termagu karena terkejut.

Hai ka mana nie dukungannya : dengan Subcrube youtube Putra Telunjuk ya Kak,

author Banyak mengucapkan terima kasih pada kalian semua & Biar nambah semangat nieh Up nya .

Jangan Lupa ya kak : Like , Komen , Ghife & Subcribe .

Terima Kasih .

Episodes
1 Bab 001 Holywings Club
2 Bab 002 : Membuat Kontrak Pernikahan
3 Bab 003 : Membantu
4 Bab 004 : Pulang Bersama dan Tinggal Satu Atap
5 Bab 005 : Melampuaskan, pergi ke World Heaven
6 Bab 006 : Mandi Bersama
7 Bab 007 : Perhatian Arya
8 Bab 008 : Pergi Ke Rumah Sakit
9 Bab 009 : Menemui Dokter
10 Bab 010 : Kita Bejuang Bersama-sama
11 Bab 011 : Menjeput Fanie
12 Bab 012 : Sungguh Mengerikan
13 Bab 013 : Makan Bersama
14 Bab 014 : Bayar Sendiri
15 Bab 015 : Bos Mesum
16 Bab 016 : Jalan-Jalan , Menikmati Gelapnya Malam
17 Bab 017 : Jangan Pura-Pura Bodoh
18 Bab 018 : Janji
19 Bab 019 : Jarang-Jarang Si Arya Begitu Lembut
20 Bab 020 : Mau Aku Tunggu Tidak
21 Bab 021 : asisten Meriando Yang Kepo
22 Bab 022 : Masuk Sekolah
23 Bab 023 : Meminta Izin
24 Bab 024 : kekuatan rumor dan gossip
25 Bab 025 : Teman Yang Menusuk
26 Bab 026 : Apakah hanya berjalan saja bisa membuatmu terjatuh?
27 Bab 027 : Bersyukur
28 Bab 028 : Apakah dia sudah bosan hidup?
29 Bab 029 : Perhatian
30 Bab 030 : Kegelisahan Arya
31 Bab 031 : Insiden Fani Membuat Arya Marah
32 Bab 032 : Arya melanggar prinsipnya.
33 Bab 033 : Menunggu
34 Bab 034 Keras Kepala
35 Bab 035 : Memberi Ciuman
36 Bab 036 : Kebersamaan
37 Bab 037 : Kabar Baik
38 Bab 038 : Membut Kesal
39 Bab 039 : DI Panggil kepala Sekolah
40 bab 40 : Keputusan Fanie
41 Bab 041 : Dia Wanita yang ku suka
42 Bab 042 : Perasaan khawatir
43 Bab 043 : sedikit mysophobia
44 Bab 044 : Gugup
45 Bab 045 : Hadiah
46 Bab 046 : gadis yang hemat
47 Bab 047 : Tarik Menarik
48 Bab 48 : aku terlalu kelewatan
49 Bab 49 : kita bisa pergi bersama ??!
50 Bab 50 : kejutan besar
51 Bab 51 : Dapat nilai yang Bagus
52 Bab 52 : Fani Sangat Marah
53 Bab 53 : Aku berharap tidak pernah mengenal kamu dan Lidia!
54 Bab 54 : Putus Hubungan
55 Bab 55 : apakah kamu ingin pergi ke Kota dengan aku?
56 Bab 56 : kamu benar-benar pengurus rumah tangga kecil!
57 Bab 57 : terlalu besar Resikonya
58 Bab 58 : Bodoh
59 Bab 59 Percaya diri itu harus
60 Bab 60 : Membuat Pengecualian
61 Bab 61 : Kejutan
62 Bab 62 : jujur saat mabuk
63 Bab 63 : Fanie Mengoceh Karna Mabuk
64 Bab 64 : Sup Penghilang Mabuk
65 Bab 65 : Perasaan Khawatir
66 Bab 66 : Mengantar Makan Siang
67 Bab 67 : Aku akan mencarinya sendiri
68 Bab 68 : Tunggu, apakah kamu Non fanie?"
69 Bab 69 : kapan ada kesempatan agar aku dapat mencicipi masakanmu?
70 Bab 70 : Menyebalkan
71 Bab 71 : Bagaimana mungkin?
72 Bab 72 : Sangat melelahkan menjadi asisten pribadi!
73 Bab 73 : apakah kamu tidak sadar diri dengan dirimu?
74 Bab 74 : Seperti cerita dongeng Cinderella
75 Bab 75 : Menunggu hingga sangat malam
76 Bab 76 : Pergi Lebih Awal
77 Bab 77 : Persiapan meninggalkan vila
78 Bab 78 : Tidak ada Perpisahan
79 Bab 79 : Satu Bulan Berlalu
80 Bab 80 : Namaku Anton
81 Bab 81 : Satu Jurusan
82 Bab 82 : Menderita insomnia
83 Bab 83 : Pindah Magang
84 Bab 84 : "Welcoming Party di Four Ocean Hotel
85 Bab 85 : Bidadari Lewat
86 Bab 86 : Presdir Baru yang Misterius
87 Bab 87 : Nama saya Arya Putra
88 Bab 88 : Maaf, aku benar-benar tidak mengerti
89 Bab 89 : dia benar-benar menyebalkan!
90 Bab 90 : Menurutmu!??
91 Bab 91 : Beautiful garden
92 Bab 92 : kamu terlalu naif!
93 Bab 93 : Mau Bayar Sampai kapan ?
94 Bab 94 : Pembalasan Fanie
95 Bab 95 : Berbagai Siksaan
96 Bab 96 : Sudahlah, Lupakan saja !!"
97 Bab 97 : Pindah Paksa
98 Bab 98 : Jawablah
99 Bab 99 : Pembantu Baru
100 Bab 100 : Mari kita berolahraga bersama
101 Bab 101 : Beri tahu mereka bahwa kamu adalah wanita milik Arya Putra
102 Bab 102 : Menolak
103 Bab 103 : mencari Alasan
104 Bab 104 : Aksi sang Putri Tidur
105 Bab 105 : Ada gangster
106 Bab : 106 : negosiasi
107 Bab 107 : Melarikan diri
108 Bab 108 : Kembali
109 Bab 109 : Gosip Gabby
110 Bab 110 : Mengikuti Fanie
111 Bab 111 : pola pikir penjahat
112 Bab 112 : Memperingatkan
113 Bab 113 : Membuat Kesal
114 Bab 114 : Trik
115 Bab 115 : Kamu bilang aku penjahat
116 Bab 116 : Akan aku tunjukan
117 Bab 117 : Membeli Pakaian
118 Bab 118 : Banyak Pertanyaan
119 Bab 119 : Perdebatan
120 Ban 120 : Bakal Meledak
121 Bab 121 : Kemarahan Arya
122 Bab 122 : Tidak tahu diri
123 Bab 123 : Arto ayahnya julia
124 Bab 124 : Undangan Wakil CEO Leo untuk Asisten Meriando
125 Bab 125 : Kekecewaan
126 Bab 126 : Kecewa, sungguh sangat kecewa!
127 Bab 127 : Putus Asa meren judulnya
128 Bab 128 : julia mabuk
129 Bab 129 : Kesialan Julia
130 Bab 130 : Ancaman
131 Bab 131: Debat
132 Bab 132 : Terik dan ancaman
133 Bab 133 : Apa yang terjadi
134 Bab 134 : Kamu Cemburu
135 Bab 135 : Aksi gabby
136 Bab 136 : Jauhi dia
137 Bab 137 : sedikit kecemburuan
138 Bab 138 : Pesta Ulang Tahun
139 Bab 139 : persiapan hari Hby
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 001 Holywings Club
2
Bab 002 : Membuat Kontrak Pernikahan
3
Bab 003 : Membantu
4
Bab 004 : Pulang Bersama dan Tinggal Satu Atap
5
Bab 005 : Melampuaskan, pergi ke World Heaven
6
Bab 006 : Mandi Bersama
7
Bab 007 : Perhatian Arya
8
Bab 008 : Pergi Ke Rumah Sakit
9
Bab 009 : Menemui Dokter
10
Bab 010 : Kita Bejuang Bersama-sama
11
Bab 011 : Menjeput Fanie
12
Bab 012 : Sungguh Mengerikan
13
Bab 013 : Makan Bersama
14
Bab 014 : Bayar Sendiri
15
Bab 015 : Bos Mesum
16
Bab 016 : Jalan-Jalan , Menikmati Gelapnya Malam
17
Bab 017 : Jangan Pura-Pura Bodoh
18
Bab 018 : Janji
19
Bab 019 : Jarang-Jarang Si Arya Begitu Lembut
20
Bab 020 : Mau Aku Tunggu Tidak
21
Bab 021 : asisten Meriando Yang Kepo
22
Bab 022 : Masuk Sekolah
23
Bab 023 : Meminta Izin
24
Bab 024 : kekuatan rumor dan gossip
25
Bab 025 : Teman Yang Menusuk
26
Bab 026 : Apakah hanya berjalan saja bisa membuatmu terjatuh?
27
Bab 027 : Bersyukur
28
Bab 028 : Apakah dia sudah bosan hidup?
29
Bab 029 : Perhatian
30
Bab 030 : Kegelisahan Arya
31
Bab 031 : Insiden Fani Membuat Arya Marah
32
Bab 032 : Arya melanggar prinsipnya.
33
Bab 033 : Menunggu
34
Bab 034 Keras Kepala
35
Bab 035 : Memberi Ciuman
36
Bab 036 : Kebersamaan
37
Bab 037 : Kabar Baik
38
Bab 038 : Membut Kesal
39
Bab 039 : DI Panggil kepala Sekolah
40
bab 40 : Keputusan Fanie
41
Bab 041 : Dia Wanita yang ku suka
42
Bab 042 : Perasaan khawatir
43
Bab 043 : sedikit mysophobia
44
Bab 044 : Gugup
45
Bab 045 : Hadiah
46
Bab 046 : gadis yang hemat
47
Bab 047 : Tarik Menarik
48
Bab 48 : aku terlalu kelewatan
49
Bab 49 : kita bisa pergi bersama ??!
50
Bab 50 : kejutan besar
51
Bab 51 : Dapat nilai yang Bagus
52
Bab 52 : Fani Sangat Marah
53
Bab 53 : Aku berharap tidak pernah mengenal kamu dan Lidia!
54
Bab 54 : Putus Hubungan
55
Bab 55 : apakah kamu ingin pergi ke Kota dengan aku?
56
Bab 56 : kamu benar-benar pengurus rumah tangga kecil!
57
Bab 57 : terlalu besar Resikonya
58
Bab 58 : Bodoh
59
Bab 59 Percaya diri itu harus
60
Bab 60 : Membuat Pengecualian
61
Bab 61 : Kejutan
62
Bab 62 : jujur saat mabuk
63
Bab 63 : Fanie Mengoceh Karna Mabuk
64
Bab 64 : Sup Penghilang Mabuk
65
Bab 65 : Perasaan Khawatir
66
Bab 66 : Mengantar Makan Siang
67
Bab 67 : Aku akan mencarinya sendiri
68
Bab 68 : Tunggu, apakah kamu Non fanie?"
69
Bab 69 : kapan ada kesempatan agar aku dapat mencicipi masakanmu?
70
Bab 70 : Menyebalkan
71
Bab 71 : Bagaimana mungkin?
72
Bab 72 : Sangat melelahkan menjadi asisten pribadi!
73
Bab 73 : apakah kamu tidak sadar diri dengan dirimu?
74
Bab 74 : Seperti cerita dongeng Cinderella
75
Bab 75 : Menunggu hingga sangat malam
76
Bab 76 : Pergi Lebih Awal
77
Bab 77 : Persiapan meninggalkan vila
78
Bab 78 : Tidak ada Perpisahan
79
Bab 79 : Satu Bulan Berlalu
80
Bab 80 : Namaku Anton
81
Bab 81 : Satu Jurusan
82
Bab 82 : Menderita insomnia
83
Bab 83 : Pindah Magang
84
Bab 84 : "Welcoming Party di Four Ocean Hotel
85
Bab 85 : Bidadari Lewat
86
Bab 86 : Presdir Baru yang Misterius
87
Bab 87 : Nama saya Arya Putra
88
Bab 88 : Maaf, aku benar-benar tidak mengerti
89
Bab 89 : dia benar-benar menyebalkan!
90
Bab 90 : Menurutmu!??
91
Bab 91 : Beautiful garden
92
Bab 92 : kamu terlalu naif!
93
Bab 93 : Mau Bayar Sampai kapan ?
94
Bab 94 : Pembalasan Fanie
95
Bab 95 : Berbagai Siksaan
96
Bab 96 : Sudahlah, Lupakan saja !!"
97
Bab 97 : Pindah Paksa
98
Bab 98 : Jawablah
99
Bab 99 : Pembantu Baru
100
Bab 100 : Mari kita berolahraga bersama
101
Bab 101 : Beri tahu mereka bahwa kamu adalah wanita milik Arya Putra
102
Bab 102 : Menolak
103
Bab 103 : mencari Alasan
104
Bab 104 : Aksi sang Putri Tidur
105
Bab 105 : Ada gangster
106
Bab : 106 : negosiasi
107
Bab 107 : Melarikan diri
108
Bab 108 : Kembali
109
Bab 109 : Gosip Gabby
110
Bab 110 : Mengikuti Fanie
111
Bab 111 : pola pikir penjahat
112
Bab 112 : Memperingatkan
113
Bab 113 : Membuat Kesal
114
Bab 114 : Trik
115
Bab 115 : Kamu bilang aku penjahat
116
Bab 116 : Akan aku tunjukan
117
Bab 117 : Membeli Pakaian
118
Bab 118 : Banyak Pertanyaan
119
Bab 119 : Perdebatan
120
Ban 120 : Bakal Meledak
121
Bab 121 : Kemarahan Arya
122
Bab 122 : Tidak tahu diri
123
Bab 123 : Arto ayahnya julia
124
Bab 124 : Undangan Wakil CEO Leo untuk Asisten Meriando
125
Bab 125 : Kekecewaan
126
Bab 126 : Kecewa, sungguh sangat kecewa!
127
Bab 127 : Putus Asa meren judulnya
128
Bab 128 : julia mabuk
129
Bab 129 : Kesialan Julia
130
Bab 130 : Ancaman
131
Bab 131: Debat
132
Bab 132 : Terik dan ancaman
133
Bab 133 : Apa yang terjadi
134
Bab 134 : Kamu Cemburu
135
Bab 135 : Aksi gabby
136
Bab 136 : Jauhi dia
137
Bab 137 : sedikit kecemburuan
138
Bab 138 : Pesta Ulang Tahun
139
Bab 139 : persiapan hari Hby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!