Bab 002 : Membuat Kontrak Pernikahan

Di malam yang tak terlupakan itu, fanie merasa orang yang berada di atas tubuhnya mengklaim dirinya dengan sangat brutal, rasa malu yang kuat membuatnya tidak menyambutnya, dan hanya diam-diam menerimanya.

Mentari pagi bersinar dengan cepat, dan fanie hampir terjaga sepanjang malam. Dia menggeser selimut dengan sangat hati-hati lalu menatap pria yang tidur di sebelahnya. Dia memiliki mata sangat indah. Meskipun pria itu mash tidur, dia bisa merasakan ketajaman matanya. Alisnya sangat tebal, hidungnya sangat mancung, dan bibirnya yang tipis sangat seksi dan mempesona.

Pria itu berguling lalu melanjutkan tidurnya, dia bahkan meraba-raba sisi tempat tidur fanie. Melihat hal ini, fanie merasa sedikit marah, wajahnya memerah, kenyataan yang ada di depan matanya, menunjukkan dia sudah tidak suci lagi.

Melihat seorang pria yang tidur dengan manis, fanie menggelengkan kepalanya, mungkin pria ini tidak akan bangun dalam waktu dekat. Dia mengambil pakaiannya lalu berjalan ke kamar mandi. Dia harus mandi, untuk membersihkan tubuhnya, dan sekalian membersihkan jiwanya.

fanie yang sedang berjuang membersihkan diri di kamar mandi, tidak menyangka pria yang berada di atas tempat tidur itu sudah bangun.

Arya Putra memijat pelipisnya, dia membuka matanya, dan melihat ke arah TV LCD yang besar tergantung di dinding di hadapannya. Arya bisa melihat dengan jelas dirinya lewat pantulan kaca TV.

Sangat kacau, Arya Putra bangkit dan mengancingkan kancing terakhir kemejanya. Arya memiliki sedikit mysophobia. Setelah berbenah diri sendiri, dia mulai membereskan tempat tidur.

Ketika dia mengangkat selimutnya, Arya merasa sangat kaget saat melihat ada noda darah yang sudah kering di atas tempat tidur.

"Kamu sudah bangun?"

Ketika mendengar suara itu Arya langsung mengangkat kepalanya, fanie yang mengenakan gaun putih, berdiri di depannya, dia terlihat anggun dan tenang, suaranya sangat lembut. Ketika dia melihat Arya Putra , wajahnya memerah lagi.

“Hmm,” Arya menjawab dengan datar, dia ingin tahu apa yang ingin dilakukan wanita ini.

"Ini surat perjanjian kita. Berikan Dua ratus lima puluh juta rupiah kepadaku."

Surat perjanjian apa? Apa yang sedang dikatakan wanita ini, Arya putra mengambil surat perjanjian dari tangan fanie dengan bingung.

“Aku fanie menjual diriku kepada CEO Adam secara sukarela, setelah urusan selesai, CEO Adam akan memberikan sendiri 250 juta rupiah kepada fanie.” Arya melihat surat perjanjian itu, dia mengerutkan kening, sambil membaca kata demi kata, seakan takut fanie tidak bisa mendengarnya.

"Sudah selesai membacanya? Berikan uang itu kepadaku."

fanie merasa hatinya disayat secara diam-diam, sejak kemarin tidak tahu sudah berapa kali harga dirinya diinjak-injak, dia benar-benar ingin memarahi pria yang berada di hadapannya ini, apa gunanya memiliki wajah yang tampan, bukankah dia juga suka bermain wanita diluar...

Sungguh wanita yang gila uang. Arya langsung menatap fanie dengan tatapan meremehkan lalu dia menghinanya: "Keahlianmu terlalu buruk, kamu tidak pantas dihargai semahal ini."

Apa? Keahlianku terlalu buruk? Tidak pantas dihargai semahal ini? fanie merasa ingin menangis, dan perasaan putus asa kembali menghantamnya, orang yang paling membuatnya tidak tahan bukan kerabatnya yang acuh tak acuh, juga bukan Lydia yang hanya melihat dan tidak bersedia membantunya, tetapi pria ini, setelah pria ini menidurinya, dia malah mengatakan keahliannya terlalu buruk dan dia bahkan tidak layak dihargai dengan harga yang tinggi!

fanie berlari ke balkon. Melompatlah, melompatlah! Seperti ada suara kecil dari dalam hati fanie yang sedang menuntunnya, dan mendorongnya untuk melompat kebawah. Benar, melompatlah, setelah melompat, semuanya masalah akan selesai, dia tidak perlu lagi menghadapi semua masalah yang sulit ini.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Arya memarahinya dengan sedikit geram, apa yang sedang fanie lakukan benar-benar membuatnya takut. Arya tidak menyangka temperamennya begitu kuat, dia bahkan ingin melompat dari gedung.

fanie melangkahkan satu kakinya keluar dari pembatas balkon, ketika dia hendak mengeluarkan kaki yang satunya lagi, Arya bergegas meraih pinggangnya dan menariknya kembali.

Dia ini tidak membiarkannya hidup dan tidak membiarkannya mati? fanie berkata dengan perlahan dan sinis: "Aku mau bunuh diri saja, memangnya tidak boleh? Aku terlalu naif, menilai diriku terlalu tinggi, dan mengira kalian para orang kaya sangat bermurah hati. Jika bukan karena kakakku menderita leukemia, dan aku tidak dapat mengumpulkan uang, mana mungkin aku rela menjual tubuhku. Semua ini, akibat dari perbuatanku, aku terlalu percaya kepada kalian para pengusaha. "

“Aku bukan CEO Adam.” Ternyata dia terpaksa, raut wajah Arya sedikit melembut. Sebenarnya, dia sedikit memandang rendah wanita seperti ini, tetapi wanita ini tidak berdaya, ditambah lagi dia sudah menidurinya, Arya tidak sejahat itu "Namaku Arya Putra.

Bukan CEO Adam, dia bukan orang yang menandatangani perjanjian ini dengan dirinya? Sekarang semua usahanya sia-sia, dia tidak punya uang untuk membiayai operasi kakaknya. Apa yang harus dia lakukan? Meminta uang kepada pria yang menidurinya ini? Dia tidak mungkin memberikan uang kepada dirinya, tadi dia baru menghina keahliannya sangat buruk. Air matanya membendung di matanya sedikit demi sedikit, pada akhirnya, fanie sudah tidak tahan lagi dan air matanya mengalir dengan deras.

“Hei, fanie, jangan menangis.” ini bukan pertama kalinya Arya melihat seorang gadis menangis, tetapi dia belum pernah melihat seorang gadis menangis dengan begitu sedih dan terluka.

Di dunia bisnis dia dapat menghadapi segala sesuatu semudah membalikkan telapak tangan, tetapi saat menghadapi gadis yang berada di hadapannya ini dia sangat tidak berdaya, "Jangan menangis, bukankah hanya 250 juta rupiah? Aku akan memberikannya kepadamu."

"Benarkah? Kenapa kamu membantuku?" fanie mendongak dengan kaget, dan menatap pria setinggi 183cm di depannya itu. Wajah pria itu seperti bercahaya, dan dia selalu terlihat sangat tenang.

"Apakah perlu alasan untuk membantumu? Hei gadis, jangan tanya terlalu banyak. Yang harus kamu tahu, aku bisa membuatmu jatuh ke dalam neraka, atau membuatmu kamu terbang ke surga." Aeya Putra berdiri, menatap fanie dari atas ke bawah, melihat mata fanie yang seperti mata kelinci yang memerah dan ketakutan membuatnya merasa senang.

“Apakah kamu benar-benar sebaik ini?” tanya fanie dengan sedikit merasa aneh, Arya yang sekarang terlihat berbeda 180 derajat dengan dirinya yang tadi, hal ini membuat fanie tidak terbiasa.

"Hmm, tapi aku punya satu syarat."

“Apa persyaratannya?” melihat mata Arya yang terus mengamati dirinya, fanie langsung memeluk dadanya. Bagaimana pun, hal ini pernah terjadi sebelumnya, tentu saja dia harus berjaga-jaga.

"Tenang saja, aku tidak tertarik kepadamu. Lagi pula, yang seharusnya dilihat sudah aku lihat semua, dan yang tidak seharusnya dilihat juga sudah aku lihat semua." melihat wajah fanie yang memerah, Arya tidak bisa menahan diri untuk tidak mengejeknya, "Tapi jika kamu mau, aku oke oke saja "

“Siapa yang mau.” fanie bergumam dan memutuskan untuk menghentikan ucapan Arya . Jika dia tidak tertarik, kenapa tadi malam dia menerkamnya seperti harimau, dan bahkan sangat brutal terhadapnya?

Astaga, kenapa aku jadi memikirkan kejadian tadi malam, semuanya karena si Arta putra ini yang sangat keterlaluan, fanie menggelengkan kepalanya lalu berkata kepada dirinya sendiri sekarang yang paling penting adalah mendapatkan biaya operasi kakaknya, jadi dia memaksa dirinya untuk menyingkirkan pikirannya yang bukan-bukan, "Katakanlah, apa persyaratanmu, selama aku bisa melakukannya, aku akan melakukannya. "

"Sangat sederhana, kita buat dan tanda tangani kontrak dulu."

Arya menjentikkan jarinya lalu menekan tombol customer service didekat tempat tidur. Tak lama, suara wanita yang lembut terdengar. Arya membisikkan beberapa kata di telepon, lalu menutup telepon dengan elegan.

Kontrak apa? Apakah dia akan menjual dirinya? Saat fanie sedang memikirkan hal yang bukan-bukan, Arya menyilangkan kakinya, sambil berkata dengan santai: "Tenang saja, aku tidak akan menjualmu, tidak ada bokong, tidak ada dada, kalau aku menjualmu memangnya kamu bisa dihargai berapa?"

fanie merasa malu, kenapa pria ini bisa tahu apa yang sedang dia pikirkan. Dia juga mengatakan dirinya tidak memiliki dada dan bokong, jelas-jelas dia punya.

Tanpa sadar fanie menyentuh dadanya, tidak kecil kok? Arya melihat gerakan kecil yang dilakukan oleh fanie, tanpa sadar dia merasa tidak berdaya dan sedikit lucu

“Bos Arya, barang yang anda inginkan sudah saya bawa kesini.” Suara manajer terdengar dari pintu.

Arya Putra , melangkahkan kakinya yang panjang, untuk membukakan pintu. Dia mengambil sebuah dokumen, lalu bersandar di pintu, dan memberikan isyarat kepada fanie .

fanie berjalan menghampirinya dan mengambil kontrak itu dengan curiga. Setelah membacanya dengan seksama, dia langsung pank. Ini bukan kontrak. Pria ini ingin dirinya menikah dengannya, apakah dirinya akan tinggal bersamanya? Tinggal di rumah yang sama? Memikirkan hal ini, wajah fanie sedikit memerah.

"Asalkan kamu menandatangani ini, aku akan langsung memberikan 250 juta rupiah kepadamu agar kamu bisa mengobati penyakit kakakmu. Apa salahnya kamu menjadi istri kontrakku? Kamu hanya perlu melahirkan keturunan untukku, begitu kamu melahirkannya, kamu bisa langsung pergi. Aku tidak tertarik dengan pernikahan, tapi aku tidak ingin bisnis keluarga yang besar ini tidak ada yang meneruskan. "

Kata-kata Arya menancap di hati fanie , kata-kata itu sangat tidak menyenangkan, apakah dirinya benar-benar serendah ini.

Bukankah itu hanya hal remeh? Hanya melahirkan anak, dia akan melahirkannya. Setelah menandatangani kontrak ini, dia bisa menyelamatkan kakaknya. Memikirkan hal ini, fanie mengertakkan giginya, lalu menatap Arya putra, sambil berkata,

Aku akan menandatanganinya, tapi kamu harus menepati janjimu dan memberikan 250 juta rupiah kepadaku, jika tidak, aku akan mati-matian melawanmu!"

"Aku Arya Putra selalu menepati janjiku dan tidak pernah mengingkarinya."

“Aku tahu.” fanie meneteskan air matanya, sambil menjawab dengan suara yang rendah dan terkulum

“Tanda tanganilah.” Arya mengambil pena dari meja dan memberikannya kepada fanie .

"Hmm."

fanie mengambil pena itu, seolah-olah pena itu sangat berat, dan dia menulis kata "fanie." dengann perlahan dan berat .

Terpopuler

Comments

Novie Achadini

Novie Achadini

othor nya kok jadi tokoh utama nya sih pengalanab pribafi ya

2023-07-18

1

Arya Putra

Arya Putra

man komentarnya nieh

2023-02-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 001 Holywings Club
2 Bab 002 : Membuat Kontrak Pernikahan
3 Bab 003 : Membantu
4 Bab 004 : Pulang Bersama dan Tinggal Satu Atap
5 Bab 005 : Melampuaskan, pergi ke World Heaven
6 Bab 006 : Mandi Bersama
7 Bab 007 : Perhatian Arya
8 Bab 008 : Pergi Ke Rumah Sakit
9 Bab 009 : Menemui Dokter
10 Bab 010 : Kita Bejuang Bersama-sama
11 Bab 011 : Menjeput Fanie
12 Bab 012 : Sungguh Mengerikan
13 Bab 013 : Makan Bersama
14 Bab 014 : Bayar Sendiri
15 Bab 015 : Bos Mesum
16 Bab 016 : Jalan-Jalan , Menikmati Gelapnya Malam
17 Bab 017 : Jangan Pura-Pura Bodoh
18 Bab 018 : Janji
19 Bab 019 : Jarang-Jarang Si Arya Begitu Lembut
20 Bab 020 : Mau Aku Tunggu Tidak
21 Bab 021 : asisten Meriando Yang Kepo
22 Bab 022 : Masuk Sekolah
23 Bab 023 : Meminta Izin
24 Bab 024 : kekuatan rumor dan gossip
25 Bab 025 : Teman Yang Menusuk
26 Bab 026 : Apakah hanya berjalan saja bisa membuatmu terjatuh?
27 Bab 027 : Bersyukur
28 Bab 028 : Apakah dia sudah bosan hidup?
29 Bab 029 : Perhatian
30 Bab 030 : Kegelisahan Arya
31 Bab 031 : Insiden Fani Membuat Arya Marah
32 Bab 032 : Arya melanggar prinsipnya.
33 Bab 033 : Menunggu
34 Bab 034 Keras Kepala
35 Bab 035 : Memberi Ciuman
36 Bab 036 : Kebersamaan
37 Bab 037 : Kabar Baik
38 Bab 038 : Membut Kesal
39 Bab 039 : DI Panggil kepala Sekolah
40 bab 40 : Keputusan Fanie
41 Bab 041 : Dia Wanita yang ku suka
42 Bab 042 : Perasaan khawatir
43 Bab 043 : sedikit mysophobia
44 Bab 044 : Gugup
45 Bab 045 : Hadiah
46 Bab 046 : gadis yang hemat
47 Bab 047 : Tarik Menarik
48 Bab 48 : aku terlalu kelewatan
49 Bab 49 : kita bisa pergi bersama ??!
50 Bab 50 : kejutan besar
51 Bab 51 : Dapat nilai yang Bagus
52 Bab 52 : Fani Sangat Marah
53 Bab 53 : Aku berharap tidak pernah mengenal kamu dan Lidia!
54 Bab 54 : Putus Hubungan
55 Bab 55 : apakah kamu ingin pergi ke Kota dengan aku?
56 Bab 56 : kamu benar-benar pengurus rumah tangga kecil!
57 Bab 57 : terlalu besar Resikonya
58 Bab 58 : Bodoh
59 Bab 59 Percaya diri itu harus
60 Bab 60 : Membuat Pengecualian
61 Bab 61 : Kejutan
62 Bab 62 : jujur saat mabuk
63 Bab 63 : Fanie Mengoceh Karna Mabuk
64 Bab 64 : Sup Penghilang Mabuk
65 Bab 65 : Perasaan Khawatir
66 Bab 66 : Mengantar Makan Siang
67 Bab 67 : Aku akan mencarinya sendiri
68 Bab 68 : Tunggu, apakah kamu Non fanie?"
69 Bab 69 : kapan ada kesempatan agar aku dapat mencicipi masakanmu?
70 Bab 70 : Menyebalkan
71 Bab 71 : Bagaimana mungkin?
72 Bab 72 : Sangat melelahkan menjadi asisten pribadi!
73 Bab 73 : apakah kamu tidak sadar diri dengan dirimu?
74 Bab 74 : Seperti cerita dongeng Cinderella
75 Bab 75 : Menunggu hingga sangat malam
76 Bab 76 : Pergi Lebih Awal
77 Bab 77 : Persiapan meninggalkan vila
78 Bab 78 : Tidak ada Perpisahan
79 Bab 79 : Satu Bulan Berlalu
80 Bab 80 : Namaku Anton
81 Bab 81 : Satu Jurusan
82 Bab 82 : Menderita insomnia
83 Bab 83 : Pindah Magang
84 Bab 84 : "Welcoming Party di Four Ocean Hotel
85 Bab 85 : Bidadari Lewat
86 Bab 86 : Presdir Baru yang Misterius
87 Bab 87 : Nama saya Arya Putra
88 Bab 88 : Maaf, aku benar-benar tidak mengerti
89 Bab 89 : dia benar-benar menyebalkan!
90 Bab 90 : Menurutmu!??
91 Bab 91 : Beautiful garden
92 Bab 92 : kamu terlalu naif!
93 Bab 93 : Mau Bayar Sampai kapan ?
94 Bab 94 : Pembalasan Fanie
95 Bab 95 : Berbagai Siksaan
96 Bab 96 : Sudahlah, Lupakan saja !!"
97 Bab 97 : Pindah Paksa
98 Bab 98 : Jawablah
99 Bab 99 : Pembantu Baru
100 Bab 100 : Mari kita berolahraga bersama
101 Bab 101 : Beri tahu mereka bahwa kamu adalah wanita milik Arya Putra
102 Bab 102 : Menolak
103 Bab 103 : mencari Alasan
104 Bab 104 : Aksi sang Putri Tidur
105 Bab 105 : Ada gangster
106 Bab : 106 : negosiasi
107 Bab 107 : Melarikan diri
108 Bab 108 : Kembali
109 Bab 109 : Gosip Gabby
110 Bab 110 : Mengikuti Fanie
111 Bab 111 : pola pikir penjahat
112 Bab 112 : Memperingatkan
113 Bab 113 : Membuat Kesal
114 Bab 114 : Trik
115 Bab 115 : Kamu bilang aku penjahat
116 Bab 116 : Akan aku tunjukan
117 Bab 117 : Membeli Pakaian
118 Bab 118 : Banyak Pertanyaan
119 Bab 119 : Perdebatan
120 Ban 120 : Bakal Meledak
121 Bab 121 : Kemarahan Arya
122 Bab 122 : Tidak tahu diri
123 Bab 123 : Arto ayahnya julia
124 Bab 124 : Undangan Wakil CEO Leo untuk Asisten Meriando
125 Bab 125 : Kekecewaan
126 Bab 126 : Kecewa, sungguh sangat kecewa!
127 Bab 127 : Putus Asa meren judulnya
128 Bab 128 : julia mabuk
129 Bab 129 : Kesialan Julia
130 Bab 130 : Ancaman
131 Bab 131: Debat
132 Bab 132 : Terik dan ancaman
133 Bab 133 : Apa yang terjadi
134 Bab 134 : Kamu Cemburu
135 Bab 135 : Aksi gabby
136 Bab 136 : Jauhi dia
137 Bab 137 : sedikit kecemburuan
138 Bab 138 : Pesta Ulang Tahun
139 Bab 139 : persiapan hari Hby
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 001 Holywings Club
2
Bab 002 : Membuat Kontrak Pernikahan
3
Bab 003 : Membantu
4
Bab 004 : Pulang Bersama dan Tinggal Satu Atap
5
Bab 005 : Melampuaskan, pergi ke World Heaven
6
Bab 006 : Mandi Bersama
7
Bab 007 : Perhatian Arya
8
Bab 008 : Pergi Ke Rumah Sakit
9
Bab 009 : Menemui Dokter
10
Bab 010 : Kita Bejuang Bersama-sama
11
Bab 011 : Menjeput Fanie
12
Bab 012 : Sungguh Mengerikan
13
Bab 013 : Makan Bersama
14
Bab 014 : Bayar Sendiri
15
Bab 015 : Bos Mesum
16
Bab 016 : Jalan-Jalan , Menikmati Gelapnya Malam
17
Bab 017 : Jangan Pura-Pura Bodoh
18
Bab 018 : Janji
19
Bab 019 : Jarang-Jarang Si Arya Begitu Lembut
20
Bab 020 : Mau Aku Tunggu Tidak
21
Bab 021 : asisten Meriando Yang Kepo
22
Bab 022 : Masuk Sekolah
23
Bab 023 : Meminta Izin
24
Bab 024 : kekuatan rumor dan gossip
25
Bab 025 : Teman Yang Menusuk
26
Bab 026 : Apakah hanya berjalan saja bisa membuatmu terjatuh?
27
Bab 027 : Bersyukur
28
Bab 028 : Apakah dia sudah bosan hidup?
29
Bab 029 : Perhatian
30
Bab 030 : Kegelisahan Arya
31
Bab 031 : Insiden Fani Membuat Arya Marah
32
Bab 032 : Arya melanggar prinsipnya.
33
Bab 033 : Menunggu
34
Bab 034 Keras Kepala
35
Bab 035 : Memberi Ciuman
36
Bab 036 : Kebersamaan
37
Bab 037 : Kabar Baik
38
Bab 038 : Membut Kesal
39
Bab 039 : DI Panggil kepala Sekolah
40
bab 40 : Keputusan Fanie
41
Bab 041 : Dia Wanita yang ku suka
42
Bab 042 : Perasaan khawatir
43
Bab 043 : sedikit mysophobia
44
Bab 044 : Gugup
45
Bab 045 : Hadiah
46
Bab 046 : gadis yang hemat
47
Bab 047 : Tarik Menarik
48
Bab 48 : aku terlalu kelewatan
49
Bab 49 : kita bisa pergi bersama ??!
50
Bab 50 : kejutan besar
51
Bab 51 : Dapat nilai yang Bagus
52
Bab 52 : Fani Sangat Marah
53
Bab 53 : Aku berharap tidak pernah mengenal kamu dan Lidia!
54
Bab 54 : Putus Hubungan
55
Bab 55 : apakah kamu ingin pergi ke Kota dengan aku?
56
Bab 56 : kamu benar-benar pengurus rumah tangga kecil!
57
Bab 57 : terlalu besar Resikonya
58
Bab 58 : Bodoh
59
Bab 59 Percaya diri itu harus
60
Bab 60 : Membuat Pengecualian
61
Bab 61 : Kejutan
62
Bab 62 : jujur saat mabuk
63
Bab 63 : Fanie Mengoceh Karna Mabuk
64
Bab 64 : Sup Penghilang Mabuk
65
Bab 65 : Perasaan Khawatir
66
Bab 66 : Mengantar Makan Siang
67
Bab 67 : Aku akan mencarinya sendiri
68
Bab 68 : Tunggu, apakah kamu Non fanie?"
69
Bab 69 : kapan ada kesempatan agar aku dapat mencicipi masakanmu?
70
Bab 70 : Menyebalkan
71
Bab 71 : Bagaimana mungkin?
72
Bab 72 : Sangat melelahkan menjadi asisten pribadi!
73
Bab 73 : apakah kamu tidak sadar diri dengan dirimu?
74
Bab 74 : Seperti cerita dongeng Cinderella
75
Bab 75 : Menunggu hingga sangat malam
76
Bab 76 : Pergi Lebih Awal
77
Bab 77 : Persiapan meninggalkan vila
78
Bab 78 : Tidak ada Perpisahan
79
Bab 79 : Satu Bulan Berlalu
80
Bab 80 : Namaku Anton
81
Bab 81 : Satu Jurusan
82
Bab 82 : Menderita insomnia
83
Bab 83 : Pindah Magang
84
Bab 84 : "Welcoming Party di Four Ocean Hotel
85
Bab 85 : Bidadari Lewat
86
Bab 86 : Presdir Baru yang Misterius
87
Bab 87 : Nama saya Arya Putra
88
Bab 88 : Maaf, aku benar-benar tidak mengerti
89
Bab 89 : dia benar-benar menyebalkan!
90
Bab 90 : Menurutmu!??
91
Bab 91 : Beautiful garden
92
Bab 92 : kamu terlalu naif!
93
Bab 93 : Mau Bayar Sampai kapan ?
94
Bab 94 : Pembalasan Fanie
95
Bab 95 : Berbagai Siksaan
96
Bab 96 : Sudahlah, Lupakan saja !!"
97
Bab 97 : Pindah Paksa
98
Bab 98 : Jawablah
99
Bab 99 : Pembantu Baru
100
Bab 100 : Mari kita berolahraga bersama
101
Bab 101 : Beri tahu mereka bahwa kamu adalah wanita milik Arya Putra
102
Bab 102 : Menolak
103
Bab 103 : mencari Alasan
104
Bab 104 : Aksi sang Putri Tidur
105
Bab 105 : Ada gangster
106
Bab : 106 : negosiasi
107
Bab 107 : Melarikan diri
108
Bab 108 : Kembali
109
Bab 109 : Gosip Gabby
110
Bab 110 : Mengikuti Fanie
111
Bab 111 : pola pikir penjahat
112
Bab 112 : Memperingatkan
113
Bab 113 : Membuat Kesal
114
Bab 114 : Trik
115
Bab 115 : Kamu bilang aku penjahat
116
Bab 116 : Akan aku tunjukan
117
Bab 117 : Membeli Pakaian
118
Bab 118 : Banyak Pertanyaan
119
Bab 119 : Perdebatan
120
Ban 120 : Bakal Meledak
121
Bab 121 : Kemarahan Arya
122
Bab 122 : Tidak tahu diri
123
Bab 123 : Arto ayahnya julia
124
Bab 124 : Undangan Wakil CEO Leo untuk Asisten Meriando
125
Bab 125 : Kekecewaan
126
Bab 126 : Kecewa, sungguh sangat kecewa!
127
Bab 127 : Putus Asa meren judulnya
128
Bab 128 : julia mabuk
129
Bab 129 : Kesialan Julia
130
Bab 130 : Ancaman
131
Bab 131: Debat
132
Bab 132 : Terik dan ancaman
133
Bab 133 : Apa yang terjadi
134
Bab 134 : Kamu Cemburu
135
Bab 135 : Aksi gabby
136
Bab 136 : Jauhi dia
137
Bab 137 : sedikit kecemburuan
138
Bab 138 : Pesta Ulang Tahun
139
Bab 139 : persiapan hari Hby

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!