Rangga yang mendengar semua nya ikut tersenyum meski pun Bintang dan Bulan bukan putri nya namun ia menyayangi kedua nya seperti anak nya meski ia tidak pernah menunjuk kan kasih sayang nya dan selalu bersikap datar pada kedua nya.
Ia pun meninggal kan kedua nya kembali ke kamar nya tak ingin mengganggu karna ia yakin Laura tidak akan menyakiti Bintang.
"Ayo mommy antar ke kamar bukan kah besok kau harus sekolah"ucap Laura mendapat anggukan oleh Bintang.
"Apa aku boleh tidur dengan mu"tanya Bintang.
"Tentu saja kau putri ku kapan pun kau mau akan selalu menemani mu,tapi kau harus memanggil ku mommy bagaimana"ucap Laura.
"Mommy"ucap Bintang dengan pelan membuat senyum Luara mengembang.
"Coba katakan lagi mommy tidak mendengar nya"ucap Laura.
"Mommy"ucap Bintang menatap menatap Laura membuat Laura kembali memeluk Bintang.
"Ayo ke kamar mommy akan menemani mu tidur"ucap Laura.
Laura membawa Bintang ke kamar Bintang yang terletak di lantai tiga bersebelahan dengan kamar Bulan,ketika kedua nya ingin masuk ke dalam kamar Bulan keluar dari kamar nya melihat kedua nya dengan tatapan aneh.
"Sejak kapan kakak dekat dengan nya"tanya Bulan.
"Hy Bulan kenapa belum tidur"tanya Laura menjawab ucapan Bulan.
"Mom Bintang sudah mengantuk"ucap Bintang.
"Sebentar sayang"ucap Laura.
"Apa kau tidak ingin ikut tidur bersama kami nak" tanya Laura lembut.
Bulan menatap Bintang dan Laura bergantian lalu ia mengangguk kan kepala nya.
"Ayo tidur"ucap Laura menarik tangan Bintang dan Bulan masuk ke kamar Bintang.
"Sana cuci muka dan gosok gigi dulu sebelum tidur" perintah Laura pada kedua nya.
Kedua nya masuk ke dalam kamar mandi sesuai ucapan Laura membuat senyum Laura mengembang sempurna.
Aku tahu kalian merindukan sosok ibu dan aku akan memberikan itu untuk kalian bertiga aku akan menganggap kalian seperti anak ku sendiri sebelum Maura datang kembali ke sini,batin Laura.
Tak lama Bintang dan Bulan keluar dari kamar mandi menghampiri Laura yang duduk di atas ranjang Bintang.
"Ayo tidur besok sekolah"ucap Laura.
"Iya mom"ucap Bintang naik ke atas tempat tidur si ikuti Bulan.
Ketiga nya berbaring di atas tempat tidur menatap langit-langit kamar Bintang,Laura melirik kedua nya yang belum memejam kan mata.
"Apa kalian ingin bicara sesuatu"tanya Laura mendapat gelengan dari kedua nya.
"Kalau begitu tidur lah tidak baik untuk kalian jika tidur terlalu malam"ucap Laura.
Bintang dan Bulan pun menurut memejam kan mata mereka di ikuti Laura yang juga memejam kan mata nya.
Pagi pun tiba Laura yang biasa bangun pagi membuka mata nya dan melihat kiri kanan nya Bintang dan Bulan memeluk tubuh nya.
Lucu sekali di usia ku yang baru dua puluh lima tahun memiliki tiga anak sudah besar seperti ini,batin Luara menggeleng kan kepala nya pelan.
Dengan hati-hati ia melepas kan pelukan kedua nya dan segera masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajah nya,selesai ia keluar kamar Bintang menuju lantai dua melihat keponakan tampan nya yang sekarang menjadi putra nya.
"Pagi jagoan"ucap Laura melihat Gibran sudah bangun sedang melamun di atas tempat tidur nya.
"Mommy"ucap Gibran dengan senyum mengembang memeluk Gibran.
"Kenapa pagi-pagi begini sudah bangun"tanya Laura membalas pelukan Gibran.
"Tadi Gibran terbangun mom Gibran pergi ke kamar mommy tapi mommy tidak ada di dalam Gibran kira mommy pergi meninggal kan Gibran lagi"ucap Gibran menunduk.
"Mommy menemani kakak Bintang dan Bulan sayang maka nya mommy tidak ada di kamar"ucap Laura lembut.
Gibran mengangguk kan kepala nya dan memeluk erat tubuh Laura yang sedang mengelus kepala nya,tak lama dengkuran harus dari Gibran terdengar membuat Laura terkekeh.
"Sudah tidur ternyata"gumam Laura.
Laura pun keluar dari kamar Gibran setelah meletak kan tubuh Gibran di atas tempat tidur ia masuk ke dalam kamar nya untuk membersih kan tubuh nya.
Di kamar lain seperti biasa Rangga yang tidak pernah bisa tidur kecuali meminum obat tidur mengerjakan pekerjaan kantor nya,ia melihat jam sudah menunjuk kan tengah 7 pagi segera menutup laptop nya,saat ia keluar kamar bertepatan dengan Laura yang juga ingin keluar,ia menatap Laura tak berkedip membuat Laura bingung.
"Kenapa kau menatap ku seperti itu"tanya Laura pada Rangga.
"Tidak ada"jawab Rangga kembali masuk ke kamar nya karna tiba-tiba jantung nya berdetak kencang sedangkan Laura mengangkat bahu nya acuh tak peduli dengan Rangga yang menurut nya aneh.
"Pagi mom"ucap Bulan dan Bintang ketiga berada di lantai dua ingin ke bawah dengan pakaian lengkap seragam sekolah.
"Pagi sayang"ucap Laura.
"Mommy mau kemana"tanya Bulan.
"Baru saja mommy ingin ke kamar kalian tapi kalian sudah lebih dulu turun"ucap Laura.
"Kenapa mom"tanya Bintang.
"Tidak papa mommy hanya ingin mengecek kalian saja apa sudah siap"ucap Laura.
"Sudah mom ayo kita sarapan"ucap Bintang lagi.
"Kalian duluan saja ke bawah mommy lihat Gibran dulu"ucap Laura membuat kedua nya mengangguk segera pergi ke lantai bawah sementara Laura masuk ke kamar Gibran.
"Gibran bangun nak sudah pagi"ucap Laura membuka gorden jendela kamar Gibran.
"Lima menit lagi mom"ucap Gibran.
"Bangun sekarang sayang kita sarapan bersama"ucap Laura membuat Gibra membuka mata nya.
"Iya mom"ucap Gibran bangun dari tidur nya berjalan sempoyongan ke kamar mandi,Laura sendiri menyiap kan pakaian milik Gibran.
Semua orang sudah ada di meja makan termasuk Rangga tak lama Laura datang bersama Gibran yang sudah rapi.
"Kalian ingin makan apa biar mommy ambil kan"ucap Laura.
"Gibran makan nasi saja mom sama ayam goreng"ucap Gibran.
"Bintang juga mom"ucap Bintang.
"Bulan"tanya Laura.
"Sama kan saja mom"ucap Bulan membuat Laura mengangguk.
"Mommy suapi yah"ucap Gibran.
"Iya sayang"ucap Laura.
"Aku juga mom"ucap Bintang dan Bulan bersamaan.
"Baik lah"ucap Laura mengambil nasi dan ayam penuh di piring yang ia pegang.
"Mommy cuci tangan sebentar"ucap Laura membuat ketiga nya mengangguk.
Laura pun duduk di depan ketiga nya dan menyuapi mereka bergantian,setelah dua kali tambah akhir nya Laura selesai.
"Kami berangkat sekolah dulu semua"pamit Bulan.
"Hati-hati di jalan"ucap Laura.
"Iya mom"ucap kedua masuk ke dalam mobil yang biasa mengantar jemput mereka ke sekolah.
Rangga pun yang sudah selesai makan segera berangkat ke perusahaan sebelum beranjak ia melirik Laura yang makan di samping Gibran tak menghiraukan nya sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments