Bab 2

Laura sedari tadi diam sambil memperhatikan Gibran yang tampak menunduk setelah mengatakan hal tersebut kini tersenyum.

"Jika Gibran sudah tau jangan katakan pada siapa pun yah kau itu keponakan tante sayang kembaran mommy nya Gibran"ucap Laura mengelus kepala Gibran.

"Mommy janji tidak akan meninggal kan ku lagi kan Gibran tidak mau bertemu mommy yang lama lagi Gibran ingin mommy yang baru saja"ucap Gibran memeluk Laura.

"Iya sayang mommy janji tidak akan meninggal kan Gibran lagi"ucap Laura membalas pelukan Gibran.

"Sekarang Gibran tidur siang yah biar mommy temani"ucap Laura lagi membuat Gibran mengangguk kan kepala nya,Laura pun mengubah posisi nya berbaring sambil memeluk Gibra sama hal nya dengan Gibran yang memeluk erat Laura karna baru pertama kali mendapat kan kasih sayang dari yang nama nya seorang ibu.

Lain hal nya di ruang kerja Rangga saat ini sudah duduk bersama sahabat nya sekaligus tangan kanan nya.

"Kau pasti sudah curiga tentang wanita yang saat ini berada di rumah mu"tanya Jack.

"Ya aku merasakan nya seperti nya itu bukan lah Maura karna aku sangat mengenal nya"ucap Rangga datar walaupun ia tidak pernah mencintai wanita yang di nikahi nya namun tetap saja ia akan tahu sifat wanita tersebut,Rangga sudah menikah tiga kali dan terakhir bersama Maura yang,istri pertama nya adalah wanita yang di jodoh kan dengan nya karna tidak pernah memperulikan wanita tersebut jadi istri nya selingkuh bersama kekasih nya hingga mempunyai anak setelah anak tersebut lahir baru lah Rangga menceraikan nya dan anak tersebut bersama nya sebagai hukuman pada istri nya.

Istri kedua nya pun sama pernikahan bisnis beda nya jika istri pertama nya ia ceraikan maka istri kedua nya meninggal saat melahir kan dan terakhir ia menikah dengan Maura seorang model yang hanya peduli dengan kakir serta uang untuk bersenang-senang,ia juga tidak mencintai Maura sama hal nya dengan Maura namun demi uang Maura masih bertahan agar bisa bersenang-senang bersama kekasih nya sedang kan Rangga belum bisa menceraikan nya karna Gibran masih kecil dan sering mengangis mencari Maura,Gibran sendiri adalah adalah satu-satu nya anak lelaki sedangkan kedua anak nya yang lain adalag perempuan.

"Tepat sekali itu bukan lah Maura tetapi kembaran nya Laura,mereka telah berbohong agar kau tidak menghancur kan keluarga itu sehingga Jon melibat kan Laura untuk mengganti kan Muara"ucap Jeck.

"Laura itu wanita yang baik-baik berbeda dengan Maura dia hanya korban di sini"ucap Dino karna telah menyelidiki siapa Laura.

"Ternyata mereka ingin bermain dengan ku aku akan lihat sampai mana istri baru ku tersebut bertahan"ucap Rangga dengan nada dingin.

"Aku harap kau tidak menyakiti nya karna dia tidak apa pun"ucap Jack.

"Apa peduli mu pada nya"tanya Rangga.

"Tidak semua wanita itu sama Ga mungkin ketiga istri mu hampir memiliki ke samaan yang sama namun berbeda dengan Laura dia gadis yang baik aku telah menyelidi nya jika kau ingin mencerai kan nya aku akan siap mengambil nya untuk aku jadikan istri ku"ucap Dino dengan santai namun membuat Rangga berdecih.

"Lalu kemana Maura pergi"tanya Rangga.

"Dia kabur bersama kekasih nya ke luar negeri"ucap Jeck.

"Terus awasi wanita itu aku akan memberi nya pelajaran"ucap Rangga segera keluar dari ruang kerja nya.

Saat ia melewati pintu kamar Gibran yang terbuka sedikit ia melihat Laura dan Gibran sedang tidur sambil berpelukan,namun ia tak mau ambil pusing selagi Gibran tidak menangis dan merengek ia akan lakukan apa pun.

Sore hari nya Laura terbangun lebih dulu ia pun segera bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar Gibran.

"Aku ingin mandi tapi dimana kamar Maura yah"gumam Laura melihat ada tiga pintu besar di samping kiri kanan kamar Gibran.

Ia pun memasuki salah satu kamar yang menurut nya kamar Maura,saat akan menutup pintu terdengar suara dingin seseorang membuat nya mematung.

"Sedang apa kau di kamar ku"ucap Rangga dingin melihat Laura masuk ke dalam kamar nya.

"Maaf kan aku tadi salah masuk karna masih sedikit mengantuk"ucap Laura dengan cepat membuka pintu tidak ingin berurusan dengan lelaki kejam tersebut.

"Tunggu dulu" ucap Rangga mendekati Laura dan menatap wajah cantik Laura yang natural ia juga dapat melihat bola mata coklat terang milik Laura yang membuat nya yakin jika yang di depan nya bukan lah Maura.

"Ada apa lagi"ucap Laura dengan nada arogan agar tidak terlalu curiga jika bukan lah Maura.

"Sejak kapan penampilan mu menjadi seperti ini"ejek Rangga mengikuti permainan wanita di depan nya.

"Bukan urusan mu"ucap Laura segera keluar dari kamar Rangga dan masuk ke dalam kamar yang tepat di sebelah kamar Rangga.

"Huhh akhir nya aku bisa keluar dari situasi itu,aku tidak tahan lagi tinggal di sini Maura cepat lah kembali agar aku bisa keluar dari neraka ini"gumam Laura menatap kamar luas dan mewah milik Maura yang terdapat banyak koleksi tas dan sepatu yang pasti nya semua barang bermerek.

Ia berjalan menuju ruang ganti dan mengambil salah satu baju milik Maura yang menurut nya sopan dan tidak terlalu terbuka,lalu ia membawa nya ke kamar mandi untuk membersih kan tubuh nya.

Selesai ia berjalan menuju meja rias yang penuh dengan make up,saat ia melihat foto kembaran nya yang memang sangat mirip dengan nya membuat ia menghela nafas nya kasar.

Laura segera merias diri nya agar terlihat seperti Maura yang memang suka memaki make up namun ia memakai nya tidak terlalu berlebihan karna tidak merasa nyaman,keseharian nya hanya memakai bedak baby dan lipbalm setelah melihat penampilan nya ia pun segera keluar dari kamar menuju ke kamar Gibran.

"Gibran ayo bangun nak sudah sore"ucap Laura menepuk pelan pipi Gibran.

"Iya mom"ucap Gibran duduk di atas tempat tidur nya.

"Mau mommy mandikan atau mandi sendiri"tanya Laura.

"Mandikan mom"ucap Gibran dengan manja membuat Laura terkekeh.

Dengan cepat ia mengangkat tubuh mungil dan berisi tersebut ke dalam kamar mandi,dengan telaten Laura menandikan Gibran dan memakai kan baju.

Selesai Laura membawa Gibran keluar kamar untuk jalan-jalan keliling rumah mewah dan luas tersebut,namun saat tiba di lantai bawah mereka semua memandang Laura sinis membuat Laura menghembus kan nafas nya pelan.

Haiss kehidupan macam apa yang kau jalani Maura sehingga mereka semua memandang rendah dan benci,seperti nya tidak ada satu orang pun yang baik dengan mu di sini ,sudah lah aku jalani saja mau bagaimana lagi aku sudah terlanjur masuk ke sini,batin Laura.

Ia tidak memperdulikan tatapan orang-orang yang melihat nya karna satu pun tak ada yang ia kenal di sini,ia terus berjalan membawa Gibran kemana kaki nya melangkah asal kan tidak bertemu orang-orang tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!