Teman wanita lain?

Alya mengendarai mobilnya yang baru saja dia ambil dari bengkel, alasan itu juga yang dia pakai untuk izin pada bosnya, selama ini dia tidak pernah meninggalkan waktu kerja untuk kebutuhan pribadinya, jadi meskipun ini akhir bulan dan menuntut Alya untuk kerja extra, bosnya mengizinkan Alya untuk pergi.

Tujuan Alya siang ini adalah proyek apartemen yang sedang Ivan garap, lokasinya memang tak begitu jauh dari tempat Alya bekerja, hanya butuh sekitar satu setengah jam dalam keadaan jalanan yang lumayan ramai tapi lancar ini, di jam-jam makan siang seperti ini.

Mobil Alya di berhentikan oleh petugaa keamanan yang berjaga di kawasan proyek, di kalangan teman kerja Ivan, tak banyak yang tau kalau Alya merupakan istrinya, itu karena Alya sangat jarang menghadiri acara-acara yang di adakan di kantor Ivan, selama hampir dua tahun mereka berumah tangga, mungkin bisa di hitung dengan jari dia datangnke kantor suaminya.

"Maaf mba, mencari siapa? Anda tidak di perkenankan masuk kawasan proyek," tegur bapak itu lugas tapi tidak terkesan galak.

"Emhh,,, saya mau bertemu pak Ivan, kepala proyek di sini." Jawab Alya, matanya terus melihat kawasan proyek yang terkesan sepi dari para pekerja, bahkan alat-alat berat tak ada satu pun yang beroperasi.

'Ah, mungkin ini memang waktunya istirahat makan siang,' pikir Alya, karena memang dirinya datang pada saat jam istirahat siang.

"Pak Ivan Kusuma?" Petugas keamanan itu bertanya balik, menyebutkan namapanjang Ivan, memastikan kalau Ivan yang Alya maksud adalah Ivan yang seperti dia pikirkan.

Alya mengangguk, "Iya, pak Ivan yang itu."

"Kalau pak Ivan Kusuma yang itu sudah tidak menangani proyek ini lagi mba, beliau sekarang sudah menjadi manajer di kantor pusat, sudah tidak lagi di lapangan, lagi pula proyek ini sedang di hentikan pembangunannya sementara karena ada permasalahan intern pemilik gedung." Terang petugas itu sontak membuat hati Alya merasa di cubit ratusan semut, terasa sangat sakit namun tak berdarah itu.

Ivan naik jabatan menjadi manajer di kantor pusat dan suaminya itu tak memberi tahunya? Temuan apa lagi ini, seakan setiap hari setiap waktu satu demi satu terungkap, apa dirinya s tidak peduli itu pada Ivan dan se cuek itu pada suaminya sehingga dia sampai tidak tahu hal-hal penting yang terjadi pada suaminya, tapi--- bukankah seharusnya Ivan juga memberi tahunya tentang hal se penting ini, kenapa dia merahasiakan darinya, padahal itu sudah berjalan satu bulan, dan selama itu juga Ivan selalu mengatakan kalau dirinya masih bekerja di proyek ini, ah--- ini konyol, seorang istri seperti dirinya sampai tak tahu apa-apa tentang suaminya, membuat Alya berpikir lagi apa dalam hal ini dirinya yang salah karea terlalu percaya pada Ivan?

"Oh begitu ya, saya pikir pak Ivan masih bekerja di sini,ya sudah,,, terimakasih atas informasinya, mungkin sebaiknya saya hubungi beliu lewat telepon saja." Pamit Alya.

"Mba temannya pak Ivan?" Tanya petugas itu lagi, dan di angguki walau sedikit ragu-ragu oleh Alya, tadinya biar cepat aja, jadi dia pikir di jawab saja dengan anggukan dan senyuman, namun perkataan petugas itu selanjutnya justru membuat senyum Alya pudar seketika.

"Wah, pak Ivan ini, teman-teman wanita nya memang cantik dan seksi semua," Cengir petugas itu sambil melirik ke arah dada Alya yang terlihat penuh berisi membuat Alya measa risih dengan pandangannya itu, namun mendengar ucapan si penjaga tadi tentang 'teman-teman wanita' yang di sebutkannya itu berarti pernah ada wanita lain yang mendatangi Ivan ke proyek ini.

"Teman wanita?" Beo Alya.

"Iya, Pak Ivan sering di datangi oleh wanita cantik dan seksi seperti mba nya ini," Ujar si petugas bermulut ember dan bermata jelalatan itu.

"Oh, istrinya kali pak, Pak Ivan kan sudah menikah, mungkin wanita seksi yang datang ke sini itu istri beliau," pancing Alya.

"Sepertinya bukan, tapi bisa jadi sih, ah,,, lagi pula pria setampan dan se-sukses pak Ivan mah, wajar punya banyak wanita selingkuhan, orang putri bos besar saja kabarnya naksir pak Ivan, makanya karier dia melejit dengan cepat."

Sungguh petugas keamanan ini sangat tidak aman jika di beri tugas untuk menyimpan rahasia, karena segala macam rahasia dia bocorkan bahkan pada Alya yang baru saja di jumpainya,

Namun bagi Alya itu suatu hal yang menguntungkan dimana dia bisa mendapatkan banyak info penting tentang suaminya dari penjaga bermulut ember dan tukang gosip sepeti emak-emak komplek itu, selalu ada sisi positif dan negatif dalam hidup ini, selalu ada sisi terang dan gelap dalam kehidupan, namun saat ini Alya yang hanya tahu sisi terang tentang suami dan kehdupan rumah tangganya harus dibuat terkaget-kaget saat sedikit demi sedikit sisi gelap suaminya menyala meski masih remang-remang dan Alya harus meraba-raba dalam gelap, mencari tahu seperti apa wujud asli suami yang di nikahinya hampir dua tahun ini.

Alya terduduk lemas di balik kemudinya, menemukan beberapa bukti dan mendengar cerita tentang suaminya dari petugas itu, membuat Alya merasa menjadi orang paling bodoh di dunia ini karena begitu percaya dengan semua kebaikan dan tenggelam dalam keromantisan yang selalu di suguhkan Ivan padanya.

"Van, kamu dimana?" Tanya Alya dengan suara yang sedikit bergetar saat panggilan teleponnya terhubung pada suaminya, dengan harap-harap cemas dia menanti jawaban apa yang akan di berikan Ivan padanya.

"Eh, hai sayang! Aku di proyek, masih ngawasin pengerjaan proyek apartemen Santosa, kenapa, kangen ya? Nyesel kan, tadi pagi cuma cium pipi?" Goda Ivan, kali ini godaan Ivan yang biasanya membuat darahnya berdesir dan wajahnya merona karena tersipu, justru membuat darahnya berdesir karena marah dengan wajah Alya yang sontak memerah karenanya.

Dengan tenang dan santainya Ivan mengatakan sedang berada di proyek apartemen Santosa dan sedang mengawasi pekerja, jelas-jelas Alya kini berada di tempat yang Ivan sebutkan tadi, dan tidak ada Ivan maupun pekerja lainnya di sini karena proyek sedang di hentikan sementara, lantas apa maksudnya Ivan mengatakan kebohongan seperti itu padanya?

Alya pikir setidaknya dia akan mendapat jawaban jujur dari Ivan, tapi ternyata, untuk masalah pekerjaan pun, Ivan berbohong padanya, apa yang di takutkan Ivan dengan menyembunyikan tentang posisi pekerjaannya saat ini, apa Ivan takut kalau Alya akan menuntut uang lebih banyak jika tau Ivan naik jabatan dan sudah pasti di ikuti dengan kenaikan gajinya? Tapi nyatanya selama ini bahan Alya tak pernah menuntut apa-apa dari Ivan, alih-alih meminta, Alya bahkan sering menutupi kekurangan tagihan dan kebutuhan dapur, bahkan ibu Ivan saja kalau meminta uang untuk kebutuhannya selalu pada Alya, tak pernah meminta pada Ivan, dan itu tak pernah menjadi permasalahan bagi Alya, baginya ibu Ivan adalah ibunya juga apalagi dia sudah tidak punya orang tua lagi, jadi mendapatkan ibu sebaik mertuanya saat ini yang selalu menganggapnya sebagai anak sendiri, membuatnya tak pernah perhitungan dalam memberi apapun pada ibu mertuanya yang seorang janda itu.

"Ah, mmmh, tidak apa aku hanya iseng menelpon mu, lagi gabut aja, ya sudah, aku lanjut makan siang ya, kamu jangan lupa makan!" Alya buru-buru mengakhiri panggilan teleponnya, tenggorokannya sudah sangat terasa sakit dan tercekik karena menahan tangis, dia tidak ingin Ivan mendengar suara tangis dirinya sehingga dia buru-buru menutup teleponnya, jawaban bohong Ivan sungguh terasa menyakitkan sehingga tanpa terasa air mata berjatuhan sangat deras membasahi pipinya.

Pernikahan yang dia pikir baik-baik saja selama ini ternta tidak semanis yang orang lain lihat dan dirinya rasakan, suami tampannya yang selalu memperlakukannya dengan romantis itu ternyata menyimpan kebusukan yang baunya mulai tercium kepermukaan oleh Alya.

"Kuat Alya, bangkit dan bongkar semua kebusukan ini, jangan biarkan dirimu tenggelam dalam kesedihan dan hanya bisa menangis dan berpasrah diri sebagai korban yang tak berdaya," Ucap Alya pada dirinya, berusaha menyemangati dirinya sendiri karena jika bukan dirinya, tentu saja tak akan ada orang lain yang bisa membantunya keluar dari semua misteri permasalahan ini.

Puas menangis dan menenangkan dirinya, Alya melajukan kembali mobilnya, melanjutkan perjalanan, waktu masih menunjukkan pukul dua siang, dia belum ingin kembali ke kantor, karena dia meminta izin pada bosnya sampai sore, jadi masih ada waktu untuknya menghabiskan waktu, dan dia memilih untuk mampir ke rumah ibu mertuanya yang kebetulan berada di dekat kawasan proyek apartemen Sentosa.

Betapa terkejutnya saat dia masuk ke halaman rumah ibu mertuanya yang cukup luas itu,ternyata ada mobil Ivan terparkir di sana, apa yang sedang Ivan lakukan di rumah ibunya itu, bukannya beberapa menit yang lalu saat dia hubungi Ivan mengaku berada di lokasi proyek?

Muncul ide jahil Alya untuk masuk dan membuat suaminya itu terkejut dengan kehadirannya di sana.

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

wah sukses bikin penasaran

2023-02-15

1

Azizah az

Azizah az

nggk sabar nunggu kejutan dr Alya tp yg terkejut Ivan atau Alya yah🤔 kok aku yg deg deg an

2023-02-01

3

lihat semua
Episodes
1 Harta karun
2 Kebohongan lain Ivan
3 Penyelidikan dimulai
4 Teman wanita lain?
5 Anak mami
6 Pernah selingkuh, gak?
7 Audit
8 Kartika?
9 Ngelunjak
10 PMS
11 Cobaan apa lagi?
12 Salah siapa?
13 Ini fitnah!
14 Skorsing
15 Persekongkolan
16 Ratu di antara selir
17 Kunjungan ipar dan mertua
18 Jabatan yang di alihkan
19 Teman palsu
20 Rindu?
21 Ayo berpisah!
22 Single fighter
23 Bukan muhrim
24 Mampir
25 Pamit,
26 Minggat
27 Anda sedang melawak?
28 Tertangkap basah
29 Mas Adi?
30 Setali tiga uang
31 Rekonsiliasi
32 Syarat?
33 Aku bukan bapak mu!
34 Panggung sandiwara
35 kurang bersyukur
36 Tamu tak di undang
37 Menangislah!
38 Kemarahan Ivan
39 Dilema
40 Mati kutu
41 Sad boy
42 Marcel Vs Ivan
43 Transfer kekuatan penuh
44 Pergulatan Batin
45 Curhat ipar
46 Baji-ngan yang beruntung
47 Ngidam mewah
48 Suami curian
49 Menjauh
50 Penangkapan
51 Dua pria penyelamat
52 Rekor
53 Ungkapan hati
54 Penikmat senja
55 Panik Gak?
56 Janji
57 Kecelakaan manis
58 Apa kamu mencintainya?
59 Permintaan
60 TV vs Hp
61 Diam-diam menghanyutkan?
62 Pelakor sukses
63 Video laporan keuangan?
64 Pertunjukan seru
65 Dibalik rencana Utari
66 Tak perlu bersimpati
67 Mari kita coba
68 Tak bisakah introspeksi diri?
69 Semua pergi
70 Unconditional love
71 Kesalah pahaman yang manis
72 Bola liar
73 pemberhentian
74 Tenanglah, aku disini
75 Rekan kerja
76 Pura-pura putus
77 Tebal muka
78 Permintaan
79 Keledai
80 Hanya pengakuan
81 Pertemuan dengan mantan
82 Harga diri
83 Itu bukan impiannya
84 Rencana licik
85 Ayo kita mulai dari awal
86 Aku lebih jahat dari yang kau kira
87 Apa kamu mencintainya?
88 Perdebatan antar mantan
89 Gelap mata
90 Seperti orang asing
91 Roda ke tiga
92 Saling melepaskan
93 Permintaan lagi?
94 Dia sakit apa?
95 Selamat tinggal masa lalu
96 good looking & good rekening
97 Selamat berjuang!
98 Sebiru hati ku
99 Kekasih ku
100 Keberuntungan ku
101 Tersedak kenangan masa lalu
102 Apa kau hamil?
103 Tidak ada lain kali
104 Kekasih yang baik dan perhatian
105 Stop baper!
106 Kalau rezeki gak kemana
107 Kecelakaan manis
108 Kejutan yang gagal
109 Pria palsu
110 Dari perut turun ke hati.
111 Kecurigaan yang rumit
112 Aku tertarik
113 Apa kamu masih mencintaiku?
114 Membodohi dengan gaya
115 Takkan menyerah semudah itu!
116 Sudah ku duga!
117 Tiba-tiba balikan
118 Kau memang keberuntungan ku
119 Aku akan membantu mu
120 Bisakah kau dipercaya?
121 Namanya juga usaha!
122 Preman ciut
123 Akhir kisah
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Harta karun
2
Kebohongan lain Ivan
3
Penyelidikan dimulai
4
Teman wanita lain?
5
Anak mami
6
Pernah selingkuh, gak?
7
Audit
8
Kartika?
9
Ngelunjak
10
PMS
11
Cobaan apa lagi?
12
Salah siapa?
13
Ini fitnah!
14
Skorsing
15
Persekongkolan
16
Ratu di antara selir
17
Kunjungan ipar dan mertua
18
Jabatan yang di alihkan
19
Teman palsu
20
Rindu?
21
Ayo berpisah!
22
Single fighter
23
Bukan muhrim
24
Mampir
25
Pamit,
26
Minggat
27
Anda sedang melawak?
28
Tertangkap basah
29
Mas Adi?
30
Setali tiga uang
31
Rekonsiliasi
32
Syarat?
33
Aku bukan bapak mu!
34
Panggung sandiwara
35
kurang bersyukur
36
Tamu tak di undang
37
Menangislah!
38
Kemarahan Ivan
39
Dilema
40
Mati kutu
41
Sad boy
42
Marcel Vs Ivan
43
Transfer kekuatan penuh
44
Pergulatan Batin
45
Curhat ipar
46
Baji-ngan yang beruntung
47
Ngidam mewah
48
Suami curian
49
Menjauh
50
Penangkapan
51
Dua pria penyelamat
52
Rekor
53
Ungkapan hati
54
Penikmat senja
55
Panik Gak?
56
Janji
57
Kecelakaan manis
58
Apa kamu mencintainya?
59
Permintaan
60
TV vs Hp
61
Diam-diam menghanyutkan?
62
Pelakor sukses
63
Video laporan keuangan?
64
Pertunjukan seru
65
Dibalik rencana Utari
66
Tak perlu bersimpati
67
Mari kita coba
68
Tak bisakah introspeksi diri?
69
Semua pergi
70
Unconditional love
71
Kesalah pahaman yang manis
72
Bola liar
73
pemberhentian
74
Tenanglah, aku disini
75
Rekan kerja
76
Pura-pura putus
77
Tebal muka
78
Permintaan
79
Keledai
80
Hanya pengakuan
81
Pertemuan dengan mantan
82
Harga diri
83
Itu bukan impiannya
84
Rencana licik
85
Ayo kita mulai dari awal
86
Aku lebih jahat dari yang kau kira
87
Apa kamu mencintainya?
88
Perdebatan antar mantan
89
Gelap mata
90
Seperti orang asing
91
Roda ke tiga
92
Saling melepaskan
93
Permintaan lagi?
94
Dia sakit apa?
95
Selamat tinggal masa lalu
96
good looking & good rekening
97
Selamat berjuang!
98
Sebiru hati ku
99
Kekasih ku
100
Keberuntungan ku
101
Tersedak kenangan masa lalu
102
Apa kau hamil?
103
Tidak ada lain kali
104
Kekasih yang baik dan perhatian
105
Stop baper!
106
Kalau rezeki gak kemana
107
Kecelakaan manis
108
Kejutan yang gagal
109
Pria palsu
110
Dari perut turun ke hati.
111
Kecurigaan yang rumit
112
Aku tertarik
113
Apa kamu masih mencintaiku?
114
Membodohi dengan gaya
115
Takkan menyerah semudah itu!
116
Sudah ku duga!
117
Tiba-tiba balikan
118
Kau memang keberuntungan ku
119
Aku akan membantu mu
120
Bisakah kau dipercaya?
121
Namanya juga usaha!
122
Preman ciut
123
Akhir kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!