Celana merah jambu
"Sayang, aku pinjam mobil mu buat ke supermarket depan, ya! Mobil ku masih di bengkel." Alya menyambar kunci mobil yang tergeletak di meja ruang tengah rumah mereka, saat Ivan baru saja pulang dari bertemu klien sore itu, di hari libur seperti ini bukan hal yang aneh jika tiba-tiba Ivan harus bertemu klien atau mengecek lapangan, itu sudah biasa, dan Alya tak pernah mempermasalahkan semua itu.
Belum saja Ivan mengatakan iya, Alya sudah menjauh dari pandangannya dan menghilang di pintu samping rumah mereka.
"Ckk, suami baru pulang malah di tinggal pergi," gerutu Ivan, namun matanya kembali fokus ke layar ponsel yang sejak tadi di lihatnya.
"Ah shiiit!" Umpat Alya ketika kunci mobil tiba-tiba terlepas dari genggamannya saat dia hendak memasukannya ke lobang kunci starter mobil suaminya.
"Arrghh si Ivan, udah di bilangin kalo kunci kaya gini suruh pake gantungan juga, biar gak susah kalo jatoh gini nyarinya, ngeyel amat punya suami!" Gerutu Alya, layaknya emak-emak pada umumnya yang suka ngedumel di belakang, sambil tangannya merogoh ke kolong jok tempat dirinya duduk di kursi balik kemudi.
"Apa nih, ihhhh, iyuuuhhh!" Tangan Alya tak sengaja meraih sebuah kain di bawah jok saat dirinya mencari kunci yang sepertinya jatuh ke area kolong sana, kain yang terasa lembab dan sedikit lengket di tangannya.
Di tariknya kain itu, ternyata oh ternyata, itu ****** ***** wanita berwarna merah jambu, spontan Alya melepaskan kain itu dari genggaman tangannya, kalau di lihat dari kondisinya, sepertinya itu celana bekas pakai dan belum lama berada di sana, entah tertinggal karena buru-buru, atau--- kepala Alya tak mampu untuk berpikir,lebih banyak lagi, jantung Alya tiba-tiba seperti berhenti berdetak saat tangannya kembali menemukan sesuatu di kolong jok mobil suaminya, sebuah plastik bekas bungkus kontra-sepsi rasa strawberry, hatinya terasa panas kepalanya juga terasa mendidih melihat beberapa 'harta karun' yang tak sengaja dia temukan di kolong jok mobil suaminya.
Dunia seakan berhenti berputar beberapa saat untuk dirinya.
Kehidupan rumah tangga Aliya yang semula baik-baik saja dan selama dua tahun ini jauh dari konflik, tiba-tiba harus terusik karena penemuan sebuah ****** ***** wanita berwarna merah jambu yang dia temukan di kolong jok mobil Ivan, sang suami. Penilaian sosok Ivan yang romantis, penuh cinta dan terkesan tanpa cela itu tiba-tiba berubah, kini Aliya yakin jika suaminya itu telah selingkuh di belakangnya, bukti-bukti sudah begitu kuat di hadapannya dan itu sangat fatal.
Dari sekian ribu warna di dunia ini, kenapa harus warna merah muda? Sementara semua orang terdekatnya tau kalau Alya paling benci warna merah muda sejak dulu, tanpa tau kenapa alasannya, dan sekarang justru dia menemukan ****** ***** wanita dengan warna yang di bencinya, ah,,,, sepertinya Tuhan sedang meledeknya kali ini.
Tok,,tok,,tok!
Suara jendela kaca mobilnya di ketuk dari luar, membuat Alya terperanjat karena merasa di usik dari lamunannya.
Rupanya Fitri, asisten rumah tangganya yang sepertinya baru saja pulang dari kampung karena tiga hari yang lalu dia minta izin cuti untuk menengok orang tuanya yang sakit di sana.
"Ada apa Fit?" Alya menurunkan kaca jendela mobilnya setelah akhirnya kunci mobilnya tadi di temukan dan dia masukan ke lubang kunci starter.
"Ibu mau kemana?" tanya gadis berusia 19 tahun itu.
"Super market depan, kenapa?" Alya balik bertanya.
"Ah tidak, kirain sama bapak," ujarnya cengengesan.
"Bapak ada di dalam," jawab Alya datar, alarm bahaya dalam otaknya tiba-tiba berdengung, kecurigaannya mulai menemukan target pertamanya, saat wajah Fitri terlihat sumringah mengetahui Alya akan pergi dan meninggalkan Ivan sendirian di rumah.
"Saya bawa oleh-oleh makanan kesukaan bapak, saya masuk dulu ya bu," pamit Fitri setengah berlari masuk ke dalam rumah, meninggalkan Alya dengan pikiran buruk yang mulai menguasai kepalanya.
Sial, biasanya sikap centil Fitri itu tak pernah menjadi masalah baginya, namun kenapa tiba-tiba itu menjadi sangat mengganggu baginya.
Fitri baru pulang dari kampungnya, dan Ivan juga baru pulang dari meetingnya, apa mungkin mereka sebenarnya tadi bersama? Otak detektif Alya mulai berjalan bermodalkan ilmu cocoklogi dan memaksa untuk di cocok-cocokan.
"Tidak, aku harus segera mengetahui siapa pemilik celana ini, penyelidikan akan di mulai dari Fitri sebagai tersangka pertamanya." Gumam Alya sambil membuka laci dashboard mobil mencari-cari barangkali ada 'harta karun' yang lainnya, namun sayangnya dia tak menemukan apapun lagi di sana.
Dengan plastik bekas belanjaan yang dia dapatkan dari laci dashboard, Alya lantas mencimit ****** ***** merah jambu dan bekas bungkus alat kontrasepi yang dia temukan tadi dan memasukannya ke dalam plastik menjadi satu, dia mengurungkan niatnya untuk pergi ke supermarket, demi untuk memergoki apa yang suaminya dan Fitri lakukan jika di belakang dirinya.
Tak lupa dia juga memeriksa kembali kolong-kolong jok mobil barangkali ada temuan lain, namun tidk ada barang bukti lainnya selain dua benda yang kini berada di tangannya itu.
Suara tawa renyah terdengar dari kejauhan saat Alya mengendap-endap masuk kembali ke dalam rumah, suara itu jelas suara Ivan dan Fitri, apa yang sedang mereka lakukan atau bicarakan, sehingga terdengar sangat bahagia, apa mereka sangat bahagia karena telah berhasil membodohi dirinya? Pikir Alya.
Tak ada pikiran positif lagi di kepala Alya, semua hal berubah menjadi kecurigaan, semua wanita yang dekat dengan Ivan di curigai mempunyai hubungan lain dengan suaminya.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya Alya buru-buru masuk ke ruang tengah dimana Ivan dan Fitri berada, dia ingin menangkap basah apa yang di lakukan suami dan asisten rumah tangganya saat dirinya tidak berada di rumah.
"Hai sayang, kok gak jadi pergi?" Tanya Ivan bingung, begitupun dengan Fitri yang duduk di karpet sambil menyodorkan secangkir teh di meja di hadapan Ivan duduk.
"Kenapa kalian jadi berhenti mengobrol, saat aku datang? Kedengarannya tadi kalian mengobrol dengan asik." Sidik Alya.
"Ibu dengar obrolan kami?" Wajah Fitri terlihat pucat dan ketakutan.
"Emh,,, tidak sih, memangnya kenapa kalau aku dengar?" Telisik Alya, tingkat kecurigaannya sudah mulai semakin naik menjadi 60% dari sebelumnya yang hanya empat puluh persen saja.
"Tidak baik mendengarkan pembicaraan orang, kepo deh kamu, Yang!" Ledek Ivan langsung memeluk pinggang ramping Alya yang mendudukan diri tepat di sampingnya itu, Alya sengaja mencium pipi suaminya saat Fitri masih berdiri di hadapan mereka, dia ingin melihat reaksi kedua orang yang sedang menjadi target kecurigaannya.
"Sayang, ada Fitri, ntar dia pengen lo!" Canda Ivan.
"Asal jangan pengen sama suami orang saja!" Sinis Alya, membuat Fitri langsung salah tingkah dan melengos pergi meninggalkan kedua juragannya untuk kembali ke dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-05-25
1
A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿
mampir kka 👍🌹
2023-02-18
2
Azizah az
hadir teteh☝️
2023-01-31
2