Sarapan Bersama

BRAAKKK..!!

Pintu ditutup dengan keras dan kasar. Kevin dan Alice sempat terlonjak karena terkejut mendengarnya.

Kini, mereka hanya tinggal berdua dan saling menatap.

Sesaat mereka terdiam, dan akhirnya mereka tertawa bersama sama.

"Baiklah, silahkan masuk." Ucap Kevin usai kepergian Brenda yang penuh dengan kekesalan.

Alice berjalan masuk, meletakkan tas ranselnya di sofa ruang tengah.

Alice berjalan menuju ke arah jendela, menatap pemandangan gedung gedung pencakar langit yang ada di depannya dengan takjub.

Selama Alice terkagum-kagum menatap gedung gedung itu, Kevin langsung menghubungi asistennya untuk segera datang.

"Aku ingin kamu segera datang dalam sepuluh menit lagi!" Ucap Kevin, tak peduli apa yang akan dilakukan oleh asistennya untuk bisa sampai ke apartemennya dalam waktu sepuluh menit.

Alice menghampiri lemari yang berisi beberapa penghargaan tentang pekerjaan Kevin di bidang teknologi. Baik untuk pendidikan hingga negara.

Penghargaan dari negara langsung, atau komunitas.

"Kelak, aku pasti dapat membuat teknologi yang lebih keren dari milikmu!" Gumam Alice saat melihat dan membaca deretan penghargaan yang terpajang di lemari kaca itu.

Kevin tersenyum saat mendengar ucapan Alice.

"Kamu mau sarapan apa?" Kevin mengajak Alice menuju ke arah area dapur.

Kevin membuka kulkas dan mengambil susu kemasan dan menaruhnya di meja makan. Lalu dia mengambil roti dan selai kacang dan cokelat yang ada di lemari.

"Mama selalu membuatkanmu roti bakar untuk sarapan, atau semangkuk sereal untuk sarapanku sebelum sekolah." Rengek Alice sambil menatap Kevin.

"Oh, jadi, kamu mau roti ini aku panggang di microwave? Atau di mana?" Tanya Kevin dengan bingung.

Gadis cilik itu turun dari kursinya, lalu mengiris roti itu, dan menaruhnya di wajan anti lengket, lalu menyalakan kompornya.

"Hati hati, itu panas..." Kevin memperhatikan dan menatap Alice yang memanggang roti di atas teflon pada kompor. Lalu menaruh roti di sana, menunggu sebentar lalu membalikkan roti itu perlahan dan hati-hati.

Sekitar tiga menit memanggang, Alice mengambil roti tersebut dengan spatula dan menaruh di atas piring.

Dapur Kevin meski pun kecil dan sederhana, namun memiliki peralatan masak yang cukup lengkap, dan sepertinya Alice terbiasa di dapur, dan mengetahui fungsi dari alat alat masak itu dengan baik.

Alice Mambawa ke meja makan dan menaruh di depan Kevin.

"Silahkan dicoba, Pa. Ini enak, apalagi jika dioles dengan selai cokelat dan kacang bersama sama." Ucap Alice sambil melakukan apa yang dia ucapkan.

Alice memakan roti yang dia racik sendiri, secara tak sadar Kevin tersenyum saat memperhatikan gadis kecil itu memasukkan roti ke mulut kecilnya itu dan mengunyah seakan menikmati roti dengan nikmatnya.

Kevin sebenarnya masih waspada dan sedikit terhenyak saat gadis kecil itu memanggil Papa padanya.

Kevin mengambil air mineral dan meneguknya hingga habis. Terasa lebih baik. Dia masih memperhatikan gadis kecil di depannya itu, yang kini sedang menikmati segelas susu setelah menghabiskan roti selai.

Tepat saat Alice meletakkan gelas susunya, pintu apartemen Kevin terbuka.

Seorang lelaki masuk.

"Bos, ini aku bawakan sarapan untukmu, seperti biasanya!" Serunya sambil mengangkat kedua tangannya yang masing masing membawa kopi dan kantong berisi roti dari kedai kopi ternama, apalagi kalau bukan Starbucks.

"Masuklah, Joe!" Perintah Kevin.

Lelaki bernama Joe masuk ke ruang dapur dan terkejut saat melihat ada seorang gadis kecil bersama Kevin saat ini.

"Bos, apakah Brenda berubah menjadi anak kecil?" Tanya Joe masih menatap Alice dan menatap Kevin bergantian.

Kevin mendekati Joe dan menepuk pundaknya.

"Silahkan berkenalan sendiri dengannya!" Kevin mengambil kopi dan roti yang dibawa oleh Joe.

Kevin menyesap kopinya, sambil menatap ke arah Joe yang masih terpana menatap Alice yang sibuk mengoles roti dengan selai kacang dan cokelat, lalu memakannya.

"Aku akan mandi dan bersiap, temani dia dulu!" Ucap Kevin pada Joe.

Joe hanya mengangguk, matanya masih menatap Alice.

Kini gadis kecil itu balas menatap Joe.

"Paman, mau?" Tanyanya sambil menyodorkan roti selai racikannya.

Joe mengangguk dan menerima roti itu. Joe memakannya.

"Enak!" Ucapnya sambil mengunyah roti.

Alice tersenyum.

"Aku yakin roti diolesi kombinasi kacang dan cokelat adalah rasa yang paling enak." Ucapnya sambil tersenyum senang.

"Siapa namamu? Dan mengapa kamu ada di sini?" Selidik Joe.

"Namaku Alice. Aku di sini karena Mamaku sedang bekerja di luar kota. Bibiku yang biasa mengurusku memiliki bayi yang sangat berisik. Sehingga tidak bisa mengurusku dengan baik. Maka, Mama menyuruhku untuk datang kemari." Cerita Alice dengan gaya anak kecil.

Namun, sebenarnya Alice berbohong, dia datang ke rumah Kevin karena keinginannya sendiri, Marry, mamanya tidak menyuruhnya.

"Mengapa harus di sini?" Joe mengerutkan keningnya heran.

"Karena Kevin adalah Papaku. Dia satu satunya keluarga yang kami miliki selain bibiku yang sibuk mengurus bayi." Sahut Alice.

Seketika Joe terkejut. Mulut menganga dan mata melotot. Sungguh dia tak percaya dengan apa yang baru dia dengar.

"Benarkah? Lalu berapakah usiamu? Siapa Mamamu?" Joe menyelidik dengan rentetan pertanyaan karena penasaran.

Alice mengangguk sambil menatap Joe, meyakinkan.

"Usiaku enam tahun, Mamaku bernama Marry. Ini adalah bukti, jika aku adalah putri Kevin. Mamaku berkencan dengan Kevin." Alice mengambil foto yang dia simpan dalam tasnya, dan menunjukkan pada Joe untuk meyakinkannya.

Joe mengambil foto itu dan mengamatinya. Joe berusaha mengingat rupa Marry, yang kata Alice adalah mamanya.

Joe tampak pernah melihat wajah Marry, namun, dia pun tidak yakin.

"Bagaimana kamu yakin, Kevin adalah papamu? Atau kamu hanya disuruh oleh mamamu untuk mengaku sebagai anaknya saja, karena Kevin adalah orang kaya?" Joe menyelidik.

Alice menggeleng kepalanya dan menatap Joe.

"Mamaku pernah mengatakan bahwa, papa adalah orang yang sangat terkenal dan hebat, selain itu, aku memiliki kepandaian yang diwariskan oleh papaku. Lalu dia menunjukkan foto ini. Ini adalah satu satunya kenangan mama bersama papa saat itu." Alice bercerita sambil menatap foto yang berisikan gambar Kevin sedang merangkul Marry, mamanya Alice.

Joe menatap lagi foto itu. Dari gambar yang terlihat, foto itu diambil saat pesta ulang tahun Kevin yang ke-25, jika dia tidak salah. Namun, dia berusaha mengingat rupa dan wajah Marry di antara semua tamu yang datang atau gadis gadis yang berpesta dengan Kevin bersama teman temannya malam itu. Namun, Joe masih belum berhasil mengingat Marry, karena dia juga banyak minum malam itu.

"Jadi, hari ini apa agendanya, gadis kecil?" Kevin yang selesai mandi dan telah mengenakan pakaian kerjanya menghampiri Alice dan Joe.

Kevin sambil memasang dasinya dengan lincah dan cepat, lalu merapikan, dan mengenakan jasnya.

"Aku mulai sekolah pukul 9 dan pulang pukul 3 sore." Sahut Alice.

"Baik, aku akan mengantarmu ke sekolah." Ucap Kevin sambil menyesap kopinya perlahan.

Alice menyelesaikan makannya dan menaruh gelas dan piring kotor pada wastafel.

"Sudah, biarkan saja itu di sana. Nanti ada orang yang akan membersihkan dan membereskan ini semua." Ucap Kevin.

"Ayo kita berangkat!" Ajak Kevin kemudian, sambil menyambar tab dan ponselnya. Lalu dia bergegas berjalan menuju ke arah pintu.

Alice merapikan pakaiannya, lalu mengambil tas ranselnya.

Alice membuka ranselnya, dan mengeluarkan beberapa potong pakaiannya, dan meletakkan di sofa. Lalu menutup kembali tas itu, dan menenteng di punggungnya.

Kevin menatap Joe saat Alice meninggalkan pakaiannya di sofa. Joe hanya bisa mengangkat bahunya dan geleng-geleng kepala.

"Sudah siap!" Ucap Alice dengan riang.

Joe membukakan pintu, mempersilahkan Alice untuk keluar, disusul oleh Kevin dan menutup kembali pintu apartemen milik Kevin itu.

Mereka menuju ke arah lift untuk turun ke parkiran tempat mobil Kevin diparkir.

Ting..!

Pintu lift terbuka, dan kini mereka berada di sebuah parkir mobil yang berjejer mobil mewah di sana.

Kevin melempar kunci mobil pada Joe, lalu Joe menekan tombol, dan tertengar suara alarm pintu terbuka dari sebuah mobil SUV mewah berlogo Porche.

Terpopuler

Comments

Defi

Defi

Alice benar2 uda mempersiapkan dirinya pindah ke rumah Papa Kevin ya 😂

2023-08-13

1

Dick Roell

Dick Roell

👍👍👍semangat

2023-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Sarapan Bersama
3 Makan siang
4 Terlambat Menjemput
5 Mengajak Berjalan Jalan
6 Arena Bermain
7 Ke pantai
8 Masalah Di Sekolah
9 Mengaku
10 Sibuk Dengan Kegiatan Masing-masing
11 Bertemu Kembali
12 Berjalan Jalan
13 Pesta di Kediaman Keluarga Mars
14 Melepas Beban
15 Awa Mula
16 Acara Di Sekolah
17 Cemburu
18 Kejadian Buruk Menimpa Kevin
19 Apa Kamu Menyukainya?
20 Rindu
21 Kejadian Buruk Di Rumah Sakit
22 Alasan
23 Mampir
24 Menemui Alice dan Marry
25 Apa aku jatuh cinta?
26 Weekend
27 Weekend Bersama Alice
28 Pertemuan dengan Justin
29 Menikmati Malam Bersama Justin
30 Aku menunggumu
31 Kekacauan hari ini
32 Pengakuan
33 Berbagi Kebahagiaan
34 Menemani Claire
35 Mulai terkuak
36 Berkelahi lagi
37 Nyonya Max
38 Apa Kau Menyukainya?
39 Rencana
40 Jauhi Justin!
41 Tes DNA
42 Pernikahan Terence dan Claire
43 After Party
44 Bersama Kevin
45 Berdamai dengan keadaan
46 Berbaikan
47 Melepaskan Justin
48 Di rumah sakit
49 Penasaran
50 Perpisahan
51 Taman Bermain
52 Aku Mencintaimu Marry
53 Kejadian Pagi hari
54 Menjenguk Nana
55 Keraguan Emily
56 Di apartemen Kevin
57 Membuka Hati
58 Mulai terkuak
59 Maafkan Aku
60 Justin dan Mia
61 Berubah Menjadi Lebih Baik
62 Dia Putriku
63 Mengantar Alice, Bertemu Justin
64 Dinner
65 Apa yang akan kamu lakukan Kev?
66 Di bawah sinar bintang
67 Menikahlah Denganku
68 Reka Ulang Adegan
69 Adegan Pagi Hari
70 Cerita di pagi hari
71 Pesta Ulang Tahun Alice
72 Makan Malam bersama Keluarga
73 Meminta Restu Nenek
74 Malam Pertama Kedua
75 Studi Tur
76 Aku mau adik
77 Bukan Anakku
78 Dia Sungguh Papamu!
79 Marry Menghilang
80 Salahmu!
81 Pertolongan
82 Merasa bersalah
83 Usai Tragedi
84 Bertemu Mia
85 Hamil
86 Selamat Tinggal
87 Persiapan Pesta
88 Teler
89 Masih ada harapan untuk Joe
90 Mengaku
91 Indah Pada Waktunya
92 Rahasia
93 Rencana Pembalasan
94 Melahirkan
95 Austin
96 Bahagia
97 Pertemuan
98 Rahasia Keluarga
99 Hampir Tak Jadi
100 Jadi suami jangan egois!
101 Menghilang
102 Melacak jejak
103 Carilah Pertolongan
104 Ketahuan
105 Pertolongan
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Prolog
2
Sarapan Bersama
3
Makan siang
4
Terlambat Menjemput
5
Mengajak Berjalan Jalan
6
Arena Bermain
7
Ke pantai
8
Masalah Di Sekolah
9
Mengaku
10
Sibuk Dengan Kegiatan Masing-masing
11
Bertemu Kembali
12
Berjalan Jalan
13
Pesta di Kediaman Keluarga Mars
14
Melepas Beban
15
Awa Mula
16
Acara Di Sekolah
17
Cemburu
18
Kejadian Buruk Menimpa Kevin
19
Apa Kamu Menyukainya?
20
Rindu
21
Kejadian Buruk Di Rumah Sakit
22
Alasan
23
Mampir
24
Menemui Alice dan Marry
25
Apa aku jatuh cinta?
26
Weekend
27
Weekend Bersama Alice
28
Pertemuan dengan Justin
29
Menikmati Malam Bersama Justin
30
Aku menunggumu
31
Kekacauan hari ini
32
Pengakuan
33
Berbagi Kebahagiaan
34
Menemani Claire
35
Mulai terkuak
36
Berkelahi lagi
37
Nyonya Max
38
Apa Kau Menyukainya?
39
Rencana
40
Jauhi Justin!
41
Tes DNA
42
Pernikahan Terence dan Claire
43
After Party
44
Bersama Kevin
45
Berdamai dengan keadaan
46
Berbaikan
47
Melepaskan Justin
48
Di rumah sakit
49
Penasaran
50
Perpisahan
51
Taman Bermain
52
Aku Mencintaimu Marry
53
Kejadian Pagi hari
54
Menjenguk Nana
55
Keraguan Emily
56
Di apartemen Kevin
57
Membuka Hati
58
Mulai terkuak
59
Maafkan Aku
60
Justin dan Mia
61
Berubah Menjadi Lebih Baik
62
Dia Putriku
63
Mengantar Alice, Bertemu Justin
64
Dinner
65
Apa yang akan kamu lakukan Kev?
66
Di bawah sinar bintang
67
Menikahlah Denganku
68
Reka Ulang Adegan
69
Adegan Pagi Hari
70
Cerita di pagi hari
71
Pesta Ulang Tahun Alice
72
Makan Malam bersama Keluarga
73
Meminta Restu Nenek
74
Malam Pertama Kedua
75
Studi Tur
76
Aku mau adik
77
Bukan Anakku
78
Dia Sungguh Papamu!
79
Marry Menghilang
80
Salahmu!
81
Pertolongan
82
Merasa bersalah
83
Usai Tragedi
84
Bertemu Mia
85
Hamil
86
Selamat Tinggal
87
Persiapan Pesta
88
Teler
89
Masih ada harapan untuk Joe
90
Mengaku
91
Indah Pada Waktunya
92
Rahasia
93
Rencana Pembalasan
94
Melahirkan
95
Austin
96
Bahagia
97
Pertemuan
98
Rahasia Keluarga
99
Hampir Tak Jadi
100
Jadi suami jangan egois!
101
Menghilang
102
Melacak jejak
103
Carilah Pertolongan
104
Ketahuan
105
Pertolongan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!