Setibanya di kampus,Argana turun dari mobil dan menuju kedalam kelas nya,disana para sahabatnya sudah menunggu.
"Pagi Argana."sapa Mulan pada Argana
"Pagi."sahut Argana dengan senyum tipis
"Yaa Tuhan, manis banget senyum Abang Argana."ledek Takeshi
"Wkwkw teman kita ini memang manis bro, gantengnya gak ketulungan.Pengen gua bungkus,gua masukin formalin biar awet."timpal Marcelian
Argana tersenyum menatap wajah teman-teman nya itu,teman yang selalu ada untuk nya.
"Bisa aja lu bro."sahut Argana sekenanya
"Btw,lu makan apa sih makin cakep aja bro."tanya Marcelian usil
"Baterai ABC kali,biar tahan lama ganteng nya wkwk."timpal Takeshi dengan ngakak
"Nasi dong,cakep itu relatif.Lu pada juga cakep."sahut Argana
"Arga,lu tadi di antar pakai mobil mewah.Itu mobil lu yaa?"tanya Takeshi kepo
"Ceritanya panjang,nanti gua jelasin sama kalian."ucap Argana singkat
Tidak lama kemudian,dosen pembimbing mereka masuk dan menjelaskan materi hari ini.Satu jam telah berlalu dan pelajaran mereka berakhir.Satu persatu mahasiswa/i keluar dari ruangan itu.Kini,tinggal lah tiga orang pemuda bersahabat.
"Gimana kalau kita ke cafe gua aja gaes?"tanya Takeshi dan dibalas anggukan yang lain.Lalu mereka keluar dari kampus dan menuju mobil milik Takeshi.Tadi Argana sudah berpesan pada supir kakek nya,bahwa dia akan pulang nanti dan menyuruh supir itu pulang duluan.
*********
Kini mereka telah tiba disebuah cafe,disana sudah banyak anak muda yang nongkrong.
Memasuki cafe,tiga pemuda itu menarik perhatian para wanita yang ada disana.Banyak wanita yang menatap minat pada tiga pemuda yang berjalan bersisian itu,terutama Argana.Mereka menatap wajah Argana penuh damba.
Tubuh tegap tinggi dengan pakaian sederhana namun berkualitas.Mata sipit yang dinaungi oleh alis tebal hitam,tidak bisa menutupi ketampanan nya.Serta senyum manis yang dia sematkan dibibir nya,begitu mempesona.
"Wih, banyak cewek menatap lu tuh ga wkwkw."bisik Takeshi ke telinga Argana
"Biarin aja."balas Argana dengan berbisik
Lalu mereka menuju ke meja paling pojok,disana mereka bisa duduk dengan rileks.
"Rin.."panggil Takeshi pada seorang waiters
"Iya tuan. Mau pesan apa."
"Saya pesan cokelat dingin dan stik,lu pada pesan apa?"tanya pria itu pada sahabatnya
"Samain aja bro."
"Oke, samain aja yaa Rin."
"Baik,tunggu sebentar tuan."ucap waiters itu dan dibalas anggukan mereka
"Cerita sekarang dong,gua penasaran banget nih."ucap Marcelian
Argana menghela nafas nya,"Kalian tau kan Johan Mahendra?"tanya Argana pada sahabatnya
"Tau dong,pengusaha sukses itu kan."ucap Takeshi dan Marcelian serempak
"Dia kakek ku."
"Apa."ucap dua pemuda itu melongo saling berpandangan
"Iya,"
"Bagaimana bisa,ahh lu cerita sepotong-sepotong.Cerita yang serius kenapa sih."gerutu Marcelian
Argana terkekeh kecil dengan ucapan Marcelian,"Oke-oke.Dulu waktu kakek masih muda,dia seorang pemuda cerdas namun keterbatasan ekonomi.Suatu hari dia jatuh cinta pada seorang wanita,dan wanita itu menerima nya apa adanya.Hingga akhirnya mereka menikah dan tidak lama kemudian,mereka diberi anugerah dengan kehamilan istrinya.Senang, itulah yang mereka rasakan.Namun,kejadian naas itu terjadi.Istrinya terpeleset dan pendarahan,kakek pun membawa istrinya ke rumah sakit dengan cepat.Berbagai upaya yang dia lakukan,agar istri dan anaknya bisa terselamatkan.Namun,tuhan berkehendak lain.Anak nya yang berjenis kelamin perempuan itu lahir dengan selamat,sedangkan wanita yang melahirkan putrinya meninggal.
Kakek begitu terpuruk setelah kematian istrinya,namun dia tidak bisa terlalu lama bersedih.Karena,ada bayi kecil yang butuh kasih sayang nya.Permata indah yang tuhan berikan.Bertahun-tahun dia bekerja keras,hingga akhirnya dia bisa menjadi sukses seperti sekarang.
Putri yang dia rawat sedari kecil pun telah dewasa saat itu,dan jatuh cinta pada seorang pemuda kalangan biasa.Sang ayah tidak merestui hubungan mereka, walaupun mereka sudah menikah.Saking kecewanya sang ayah,dia pun mengusir putri tercintanya bersama menantunya itu.
Wanita itu hanya bisa pasrah saat ayah nya mengusir nya,dia pun pindah kesebuah desa bersama suaminya.Dan mereka hidup bahagia tanpa kurang satu apapun.Kebahagian mereka makin bertambah dengan kehamilan wanita yang bernama Arum itu.Dan wanita itu akan melahirkan dimalam yang gelap gulita.Hingga akhirnya dia melahirkan seorang bayi laki-laki,namun kebahagiaan itu hanya sesaat.
Gedoran pintu yang begitu kuat,hingga anak kecil itu menangis dengan kencang.
"Fandi keluar kamu."teriak seseorang dari luar rumah
"Siapa itu bang,kenapa teriak-teriak begitu."tanya Arum pada suaminya
"Abang juga tidak tau dek,tunggu sebentar Abang liat ke luar dulu.Bi Inah, saya titip anak dan istri saya yaa."
"Iya nak."
Dan bergegas Fandi menuju ke luar dan terjadi lah perdebatan.Pria itu difitnah dan puncaknya rumah mereka dibakar oleh penduduk setempat.Sedangkan sang istri sudah mendengar ucapan penduduk itu,kejam sekali mereka.batinnya
Lalu,dia menyerahkan bayi laki-laki nya.Bayi yang baru merasakan indahnya dunia,namun harus terpisah dengan kejam karena fitnah.Bayi itu pun diserahkan wanita itu kepada bidan kampung yang membantunya tadi.Dan bergegas menyuruh bidan itu pergi membawa putra tercintanya lewat jalan belakang.Putra nya harus tetap hidup,dan biarkanlah dia bersama suaminya yang terbakar tak bersisa."ucap Argana menghela nafas
"Kejam sekali mereka,lalu cucu kakek mu itu dimana sekarang."tanya Marcelian
"Jangan bilang kau cucu kakek mu yang kau ceritakan tadi."ucap Takeshi nada serius
Argana tersenyum,"Tebakan mu benar Takeshi,aku lah cucunya yang malang itu.Bayi laki-laki yang diselamatkan dan menjadi yatim piatu sejak bayi."ucap dengan nada perih
"Yaa tuhan,bagaimana mungkin kau bisa setegar ini ga."ucap Marcelian berduit dan memeluk Argana, begitupun Takeshi dia juga ikut memeluk sahabatnya yang malang.Dia sungguh tak sanggup jika menjadi Argana.Walaupun mereka pria,mereka juga merasakan apa yang sahabatnya rasakan.
Argana membalas pelukan sahabatnya, disaat dia terpuruk sahabatnya selalu ada untuknya.
Setelah berbincang-bincang sebentar, akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing.Rumah mereka searah,jadi memudahkan mereka pulang bersama-sama.
*********
Setelah mengantar Argana, teman-temannya itu pulang kerumah masing-masing.Baru selangkah Argana menggerakkan kakinya, tiba-tiba terdengar suara tangisan pilu.Bersamaan itu angin mendera lehernya perlahan,hingga membuat bulu kuduk nya berdiri.
Hiks...hiks....hiks.....
Argana memegang lehernya,"Dingin sekali."ucapnya pelan
Lalu dia melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah dan mengucap salam.Dan disahut sang kakek, rupanya kakek nya sedang duduk di sofa sambil membaca koran.
"Sudah pulang Arga."ucap sang kakek pada Argana dan disahuti Argana,"Iya kek."
Sudah pukul 18.45 WIB dan Argana pun sudah melaksanakan sholat Maghrib.Saat dia pulang bersama sahabatnya tadi,tidak lupa dia singgah sebentar ke mesjid.
"Setelah kamu mandi,nanti langsung keruang makan yaa."
"Iya kek."
Argana pun meninggalkan kakeknya yang saat ini sedang tersandar seorang diri.
"Arum,kini putramu telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan.Ayah sangat rindu sekali dengan mu,melihat Argana aku merasa kau selalu ada disamping ku nak."lirih Johan
*********
BERSAMBUNG
SEE U 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments