"Hallo bos."
"Yaa,bagaimana hasilnya."
"Maaf bos,kami terlambat.Rumah beserta penghuni nya telah ludes terbakar."
"Bagaimana mungkin itu terjadi?"
"Seseorang mengatakan jika yang mempunyai rumah ini telah menyantet seorang anak hingga tewas."
"Tidak,tidak mungkin! Anak ku tidak mungkin berbuat seperti itu,dia sangat baik kepada semua orang.Saya akan kesana,dan kalian jangan kemana-mana.Jaga tempat itu dari para penduduk disitu."tegasnya
"Baik bos."
Tak lama kemudian,sebuah motor masuk ke sebuah perkampungan itu.Lalu turun lah seorang pria paruh baya.
Air mata nya menetes menyaksikan sebuah rumah yang sudah menjadi debu.Kesedihan pria paruh baya itu berubah menjadi amarah dan dendam.Ketidakadilan yang dibuat penduduk telah membuat putri kesayangannya dan menantu nya tiada.
Walaupun dia tidak merestui pernikahan putri semata wayangnya,namun dia selalu mengawasi setiap kegiatan anak nya itu.Yaa,pria paruh baya ini adalah Johan Mahendra,Ayah dari Arum.Istri dari Fandi,pasangan suami istri yang dibakar hidup-hidup dalam rumahnya.
Sebelum pergi, Johan mengambil debu mayat yang dia yakini adalah abu bakar jasad anaknya.
Johan bertekad akan membalas perbuatan para penduduk.
*********
Semenjak anak dan menantunya mati,Johan melakukan ritualnya.
Aroma menyan menusuk hidung,belum lagi asapnya membuat sesak siapa pun yang berada disana.Tali pocong Arum dan foto anak nya beserta abu mayat dia letakkan disebuah nampan sedang.Tidak lupa pula ayam kampung hitam dan telur ayam kampung 3 biji dia letakkan juga.
Mulutnya komat-kamit membaca mantra,tak lama kemudian timbul lah asap putih.Lalu bayangan sebuah kuntilanak tersenyum samar padanya, "pergilah nak,balaskan semua rasa sakit hati mu pada mereka."perintah Johan pada sosok kuntilanak itu,kemudian sosok kuntilanak itu pergi dari situ.
Disebuah desa,para penduduk sedang berjaga-jaga disebuah pos.Dan mereka asik bermain domino.
"Kok malam ini dingin banget yaa."ucap seseorang
"Iya,mana gerimis lagi."sahut yang lain
Auuuunggggggg......lolongan anjing pun terdengar lirih
"Hiii....kok tambah serem yaa."ujar yang lain ikut menimpali
"Hihihi....hiks...hihihihi...... hiks...."
Tiba-tiba terdengar tangisan lirih dan tawa.
"Suara apaan itu,periksa Don."ujar Bima pada Doni
"Lu aja,gua takut."ujar Doni perlahan
"Halah, bacot lu aja yang gede,dengar suara begitu aja takut."sahut Bima dengan nada sombong
"Lu aja gantiin Doni,cepat periksa sana."titah Bima lagi pada Iwan dan Basyir.
Lalu Iwan dan Basyir pun bergegas dia berdiri dan memeriksa,sambil membawa senter kecil.
*********
"Gak ada apa-apa,"ucap Iwan
"Doni tu bacot aja gede hahahaha."sahut Basyir
"Iya hahahaha."
"Abang.",ucap seseorang dibelakang mereka berdua, kemudahan mereka berbalik dan telah berdiri seorang wanita cantik.
"Ehh iya dek."ucap mereka berdua kikuk
"Boleh minta anterin gak."ucap wanita itu
"Emm boleh,emang rumah adek dimana?"tanya Iwan genit,padahal dia sudah punya istri dirumah
"Diujung sana bang,cuma adek takut pulang sendirian.Takut gelap,bisa kan bang?"ucap wanita itu lirih
"Bisa dong,apasih yang enggak buat adek."ucap Iwan menggombal
Sedangkan Basyir walaupun dia tergoda dengan kecantikan wanita itu.Namun dia heran,darimana munculnya.Padahal tidak terdengar suara langkah kaki wanita itu.
"Syir,kita anterin yuk."ajak Iwan pada Basyir
"Enggak ahh,gua pulang ke pos aja."
"Dih,nolak rejeki lu.Cewek cantik gini di anggurin,dah lah gua duluan yaa."ucap Iwan
Sembari melangkah,sempat wanita itu menoleh ke arah Basyir dan tersenyum sinis.Hingga membuat Basyir merinding dan berjalan tergesa-gesa menuju pos tempat mereka tadi.
*********
"Disini kan kuburan dek."ucap Iwan pada wanita itu
"Emang,"
"Lah terus ngapain kita kesini,kan tadi mau kerumah adek."ucap Iwan lagi
"Biar kita bisa berduaan bang,Abang gak mau kita berduaan."ucap wanita itu
Seketika fikiran liar Iwan bercokol di otak nya,wah kesempatan ini.batin nya
"Yaa mau dong dek,apasih yang enggak buat adek yang cantik ini."Iwan merayu dan mencolek dagu wanita itu,hingga mendapat cubitan kecil di pinggang Iwan.
Darah Iwan pun terasa bergejolak,ingin sekali dia melahap wanita ini.
Perlahan wajah keduanya saling memandang dan tinggal satu cm lagi jarak nya.Deru nafas kedua nya terasa sekali,dan wanita itu berubah menjadi kuntilanak.
"Haaaaaaaa........setan."teriak Iwan
"Hihihihihihihi...."lengkingan suara kuntilanak itu membuat bulu kuduk Iwan berdiri
"Kamu memang pantas mati."ucap kuntilanak
"Ampun,jangan bunuh saya."ucap Iwan memohon dengan penuh ketakutan
"Hihihihihihihi."
Lalu kuntilanak itu menggigit P3*!$ milik Iwan hingga Iwan menjerit dengan kencang.
"Aaaaaarrrrggggghhhhhh."
"Hihihihihihihi."
Darah pun keluar tiada henti diarea sel4**k4ngan Iwan,hingga dia tidak sadarkan diri.
Setelah itu, kuntilanak Arum pun menghilang dari tempat itu.
*********
Para kawan-kawan Iwan mendengar teriakkannya,dan menuju ke arah suara iwan.Setelah tiba disana,mereka menemukan tubuh Iwan yang tergeletak diam diranah.Dan memeriksa keadaan iwan, ternyata teman mereka itu sudah meninggal.
"Innalilahiwainnailaihiraji'un."gumam mereka
"Kenapa bisa begini yaa."
"Gak tau juga, tragis banget."
"Ihh,takut gua."
"Daripada kalian banyak omong,mending angkat jenazah Iwan dan kita antarkan ke rumahnya."titah Bima pada mereka
"Ayok."
Lalu bergegas mereka menuju rumah Iwan,hingga jenazah Iwan disambut tangisan keluarga nya.Istri nya langsung pingsan memandang jenazah suaminya.
"Mas,kenapa kamu pergi ninggalin kita."ucap wanita berbadan gendut itu
Warga yang melihat hanya memandang,lalu mereka sibuk mengurus jenazah Iwan.Setelah dimandikan dan dikafani, jenazah akan disembahyangkan lepas sholat subuh.
Istri Iwan pun sudah beberapa kali pingsan,tak sanggup dia melihat tubuh suaminya yang terbaring lemah tanpa nafas itu.
"Kamu yang sabar yaa nduk, ikhlaskan suami mu."ucap wanita paruh baya yang tidak lain adalah ibu dari Iwan.Sedangkan bapak Iwan sangat syok melihat putra nya meninggal seperti itu.Dia merasa ada yang janggal dengan kematian anaknya.
Seperti nya ada sesuatu dibalik kematian Iwan,aku akan menyelidiki nya.Batin Bapak Iwan
*********
"Akhirnya sudah satu orang yang mati, tunggulah kalian yang akan menyusul."ujar lelaki paruh baya yang tidak lain adalah Johan,ayah kandung Arum.Wanita yang dibakar hidup-hidup oleh penduduk dengan suaminya.Karena fitnah keji yang dilakukan oleh Bima.Hanya karena dendam asmara,namun bisa berakibat seperti itu.
Ditempat lain,Argana sudah mulai terbiasa minum susu pengganti ASI.Makin hari bayi itu tambah gendut,kini usianya sudah 5 tahun.Bi Inah pun sudah terbiasa merawatnya, sedangkan putra nya Rizal baru saja menikah dengan anak seorang ustadz.
kini mereka tinggal berempat dirumah sederhana itu.Khadijah istri Rizal membantu Bi Inah merawat Argana.Karena Bi Inah sudah lanjut usia,sering sakit-sakitan.Dia berharap pada Allah agar memanjangkan umurnya, supaya dia bisa menyampaikan pesan almarhum Arum pada putra mereka.
15 tahun kemudian.....
Sekarang Argana sudah tumbuh menjadi pemuda yang tampan,gagah,Sholeh dan sederhana.Dia selalu membantu Khadijah merawat bi Inah.Sedangkan Rizal dan Khadijah sudah di karunia seorang anak perempuan,kina anak mereka sudah berusia 14 tahun.Nama nya Alifa Marwah,tumbuh menjadi anak yang ceria.Dia sangat menyayangi Argana,karena dia merasa Argana itu adalah adik ayah nya.Padahal mereka tidak ada hubungan sedikit pun.
*********
"Arga."panggil bi Inah pada pemuda itu
"Iya Mak,"sahut nya sembari mendekat
"Emak ingin menyampaikan sebuah rahasia tentang hidup mu sekarang.Uhuk...uhuk."ucap Bi Inah sambil terbatuk-batuk
"Iya Mak."
Disana sudah ada Khadijah beserta suaminya Rizal dan anak perempuan nya ikut mendengarkan.Khadijah sudah tahu kejadiannya seperti apa.Karna sudah diceritakan oleh Rizal.
"Kamu ambil foto dilaci itu."
"Baik Mak,ini."ucap Argana lalu memberikan dua lembar foto itu pada bi Inah
"Kamu lihat foto itu nak."
Lalu Argana memandangi foto itu,terdapat pasangan suami istri yang berpelukkan.Dan sang istri didalam foto itu tengah hami, perkiraannya sudah 7 bulan.
"Mereka adalah orang tua kandung mu."ucap Bu Inah
"Lalu dimana mereka sekarang mak?"tanya Argana
"Mereka sudah meninggal saat kamu baru beberapa jam dilahirkan.Kejadian itu terjadi ± 20 tahun yang lalu."
*********
Cerita bi Inah terus mengalir dengan sendirinya,hingga membuat air mata Argana menetes dan tangan nya mengepal.
"Begitu lah kejadian yang sesungguhnya nak.Emak harap,kamu tidak mendendam pada mereka.Biar mereka mendapatkan azab dari allah.Karna fitnah keji yang mereka ciptakan."saran bi Inah
Sedangkan Argana masih menangis dalam diam,mata nya memerah.
"Lalu,foto ibu bersama lelaki tua ini siapa mak? Apakah dia kakek ku?"tanya Argana pada wanita tua itu
"Iya,dia adalah kakek mu.Sebenarnya ibu mu berpesan agar aku mengatakan tentang kakek mu pada usiamu 20 tahun.Padahal sewaktu dirimu lahir,aku ingin sekali menemui dan mengatakan yang sesungguhnya.Namun ibu mu melarang,Ntah apa tujuan ibumu aku tidak tahu."ungkap bi Inah
"Dibelakang foto kakek dan ibu adalah sebuah alamat,apakah ini alamat kakek ku?"
"Mungkin saja,kamu bisa pergi menemui kakek mu nak.Hanya dia keluarga mu satu-satunya yang Mak tau."ucap bi inah
"Baiklah Mak,aku akan mencari kakek ku nanti.Terimakasih Mak,telah merawat Arga sedari kecil.Kalau tidak ada mak,bang Rizal,kak Khadijah, Ntah bagaimana nasib Arga.Mungkin akan meninggal bersama ibu dan bapak ku."ucapnya dengan kesedihan yang mendalam
"Sama-sama nak,itu sudah kewajiban emak.Karena semua sudah selesai,emak pamit dulu pada kalian."ucap bi Inah melemah,lalu mata nya terpejam dan tangan nya terkulai lemah.
"Emak,bangun Mak."
"Mak."
"Nenek."
Setelah diperiksa ternyata emak telah menghadap sang maha kuasa.
"Innalilahiwainnailaihiraji'un."
"Emaaakkk....."ucap Rizal dan Argana tergugu
Lalu mereka memeluk jenazah Bi Inah,lalu menyiapkan segalanya.Setelah dimandikan oleh ustadzah,Bi Inah segera dikafani lalu disembahyangkan.
Tak lama kemudian,Jenazah bi Inah segera dibawa ke pemakaman dan dikuburkan.
*********
BERSAMBUNG
See U 💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments