Rindu yang Salah
Maura melirik jam dinding yang menunjukan angka 10:15 wib.
Gadis itu segera bergegas pergi untuk pulang ke rumah orangtuanya.
Maura di minta sang ibu untuk pulang malam ini karna akan ada satu keluarga yang datang untuk melamar Putrinya.
Maura terpaksa menerima perjodohan yang sudah di rencanakan oleh orangtuanya demi sang adik yang sedang berjuang melawan penyakitnya untuk sembuh.
Maura gadis pendiam dan tertutup tak banyak orang yang tahu tentang maura karna gadis itu cenderung menutup diri termasuk pada orangtuanya sendiri.
Maura tidak tinggal bersama dengan orangtuanya semenjak dia bekerja menjadi kepala divisi di sebuah perusahaan terkenal di ibukota.
Maura hidup mandiri seorang diri dan berjuang untuk sang adik.
"Asalamualaikum" Maura mengucapkan salam setelah sampai di rumah.
"Walaikumsalam" Tati ibu maura langsung menghampiri putrinya .
"Kamu sudah datang Nak"
Maura tersenyum.
"Ayo ke kamar mu, perias sudah menunggu kamu, tetap tersenyum nanti didepan keluarga calon suamimu ya Ra" kata Tati membimbing putrinya ke kamar.
"Bu, aku mau istirahat sebentar, aku lelah!" tawar Maura sendu.
"Waktunya mepet Ra, ayolah jangan buat Ibu dan Ayah kecewa, ini demi adikmu," Kata Tati memaksa.
Maura terdiam dan menurut apa yang di minta oleh ibunya.
Maura tak dapat menolak ataupun membantah.
Sepanjang Maura di rias , gadis itu hanya terdiam dan masih terbayang-bayang Masalalu nya, mata gadis itu berkaca-kaca tapi segera dia usap dengan pelan.
"Mbak Maura jangan nangis, nanti make up nya jadi jelek loh" Kata Perias itu melongok wajah Maura.
"Ma'af mbak" tukas Maura.
"Sebentar lagi selesai, Mbak Maura cantik banget!" kata perias tersenyum menghibur Maura.
Maura hanya tersenyum tipis menanggapi.
Di ruang tamu sudah berkumpul keluarga calon suami Maura.
seorang pemuda tampan dari keluarga Marga Corp, putra tunggal keluarga Marga yang akan mendampingi Maura.
Pria itu hanya terdiam menunduk mendengarkan obrolan para orangtua yang menurutnya sama sekali tidak menarik.
beberapa menit kemudian Maura keluar dari balik kamar yang terlihat dari ruang tamu.
semua mata tertuju pada gadis cantik nan anggun itu.
tak terkecuali Bisma, Bisma menatap Maura dengan intens, hatinya bergetar matanya tak berkedip.
pria itu mengagumi calon istrinya .
setelah Maura duduk di sebelah sang ibu. semua orang kembali fokus membicarakan rencana pernikahan Maura dan Bisma.
para orangtua memutuskan pernikahan di gelar sepekan lagi.
semuanya setuju begitupun dengan Bisma hanya mengikuti para orangtua.
kecuali Maura, Maura tampak tak semangat namun gadis itu masih berusaha menampilkan senyum terbaik nya.
Bisma menatap Maura, pria itu merasakan calon istrinya tidak minat dengan pernikahan dadakan ini.
namun Bisma tak perduli dia tetap fokus pada tujuan awal nya.
"Baiklah jadi semuanya setuju ya" Kata Pak Arga papa dari Bisma.
"Iya , tinggal Nak Bisma dan Maura saja nanti persiapan nya bagaimana?" Tati ibu Maura melirik maura dan Bisma bergantian.
"Saya mengikuti apa yang sudah kalian rencanakan saja!" Jawab Bisma datar .
"Maura" Tati menyentuh pundak putrinya dengan lembut.
"Aku terima beres saja bu!" tukas Maura
"Ya sudah nanti biar mama aja yang nyiapain semuanya ya, kalian gak perlu khawatir" kata Tania mama Bisma dengan semangat.
setelah berbincang-bincang hangat, dua keluarga itu pun berpisah kembali.
rumah Maura kembali sepi hanya ada Maura dan kedua orangtuanya.
"Ra, apa kamu bahagia nak?" tanya Ayah Maura.
"Ayah, demi Alesha aku akan bahagia," jawab Maura memaksakan senyum nya.
"Ayah tahu ini berat untuk mu, tapi ayah yakin Nak Bisma orang yang baik, semoga kalian bisa saling mencintai di kemudian hari!" Kata Pak Samsul menatap putrinya sendu.
"Maura ini cantik Yah, ibu yakin gak butuh lama Tuan Bisma bisa mencintai Maura, ayah gak usah khawatir!" Tati menanggapi dengan sinis.
"Ayah tenang saja, Maura akan baik-baik saja Yah" Maura menyentuh tangan Ayah nya dan mengelus nya dengan lembut.
"Yasudah kamu istirahat sana, pasti lelah kan?" tukas Pak Samsul penuh perhatian.
"Iya Yah, Maura ke kamar dulu ya, Bu,!" Maura melirik ibunya lalu masuk ke kamar nya.
Maura merebahkan tubuh nya ke ranjang yang hanya muat untuk satu orang.
Maura adalah gadis yang terlahir dari keluarga sederhana.
dia menjadi tulang punggung membantu perekonomian oramgtuanya.
Ayah nya pekerja serabutan yang hanya cukup untuk makan saja.
sementara ibu nya Maura hanya menganggur karna harus menjaga putri nya yang lain yang sedang sakit.
Alesha adik kandung Maura terbaring di rumah sakit selama 1 tahun, kondisi nya memprihatinkan.
Maura terpaksa menerima perjodohan itu demi sang adik agar tetap berlanjut pengobatan sampai sembuh.
Maura berharap adiknya akan segera sadar dari koma berkepanjangan itu.
Bisma yang sudah kembali ke kamar nya,
menatap langit-langit kamar nya dengan pikiran bercabang.
melihat wajah sendu Maura tadi membuat nya kepikiran.
tapi Bisma segera membuang rasa empati itu.
Bisma memiringkan tubuhnya memeluk guling lalu terpejam terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Susi Sidi
on..
2023-05-18
0