Keesokan Harinya Bisma langsung memboyong Istrinya untuk pulang ke rumah nya.
Rumah minimalis berlantai dua namun tampak nyaman dan asri,
Bisma memang tinggal terpisah dari kedua orangtuanya meskipun dia anak tunggal dan pewaris Marga corp tak membuat Bisma besar kepala dengan kekayaan keluarga nya.
Meskipun dirinya sudah menjabat sebagai Ceo di perusahaan Ayah nya Bisma lebih memilih hidup mandiri dengan membeli rumah sendiri yang jarak nya lebih dekat dengan kantor!
sesampainya Di halaman Rumah nya, Bisma mengajak Maura untuk masuk, pria itu berjalan mendahului Istrinya.
Maura mengikuti suaminya sambil memperhatikan rumah yang akan ditinggali nya selama menjadi istri seorang Bisma.
"Selamat Datang Tuan, Nyonya,!" Asisten rumah tangga Menyapa pada Majikannya dengan sopan.
"Terimakasih Mbak" Maura tersenyum canggung.
"Lana, bawa koper nya ke kamar dan bereskan sekalian!" ucap Bisma memerintah.
"Baik Tuan!" jawab Lana
"Lana itu asisten rumah tangga disini, aku sengaja memilih Art yang agak muda biar bisa menjadi teman ngobrol kamu nanti kalau aku gak di rumah" Kata Bisma dingin namun penuh perhatian.
Maura mengangguk"Terimakasih Tuan"
Bisma menatap Maura intens "Panggil aku Mas!" Bisma tak suka dengan panggilan Tuan dari istrinya.
"Ma'af" Maura menunduk.
"Kamu ke kamar duluan saja, aku mau ke ruang kerja sebentar!" Tukas Bisma lalu beranjak masuk ke ruang kerjanya.
meski Bisma Cuti kerja untuk beberapa hari, namun dia tetep harus memeriksa beberapa file yang masuk ke email nya.
Bisma berkutat dengan laptop nya sementara Maura ke kamar yang sudah di tunjukan oleh Lana.
"Selamat istirahat nyonya, kalau ada apa-apa tinggal panggil saya aja ya!" Ucap Nala
"Iya, terimakasih mbak!"
Lana keluar meninggalkan Maura sendiri di dalam kamar tuannya!
Maura memperhatikan setiap sudut ruangan kamar suaminya, tampak luas di bandingkan dengan kamarnya di rumah. kasur yang empuk dan lebar namun warna cat tembok yang menyakiti mata. warna yang dark membuat Maura tak suka tp gadis itu tak perduli.
Maura mengambil ponselnya, Dia mendapatkan pesan dari kantor, Sebagai ketua Divisi tentu Maura punya tanggung jawab besar di kantor nya, meskipun Maura cut karna menikah tetap saja orang-orang kantor akan mengirimi pekerjaan yang ringan padanya seperti sebuah laporan.
setelah membalas pesan dari kantor, Maura memutuskan untuk Mandi,
Bisma Masuk kamar tak menemukan istrinya tp dia mendengar ada percikan air dari dalam kamar mandi, pria itu lega istrinya sedang mandi.
Bisma merebahkan tubuhnya terlentang, pria itu sangat lelah, tak terasa Bisma tertidur dengan posisi terlentang masih menggunakan sepatunya.
Maura keluar dari dalam kamar mandi melihat suaminya tertidur dengan posisi yang tidak nyaman.
Gadis itu segera mendekati suaminya dan melepaskan sepatu juga kaos kaki yang di pakai Bisma.
Maura menyelimuti suaminya lalu beranjak keluar kamar.
"Mbak sedang apa?" Maura ke dapur menghampiri Lana yang sedang menyiapkan makan siang untuk majikannya.
"Eh Nyonya, ini saya lagi Nyiapin buat makan siang Nyonya dan Tuan" jawab Lana
"Boleh saya bantu" Ucap Maura menawarkan diri.
"Gak usah, Nyonya duduk manis aja nanti Tuan marah kalau tahu Nyonya bantuin saya" kata Lana mencegah majikan barunya.
"Kenapa marah?, memang nya Tuan mu itu orang yang seperti apa?" Maura jadi kepo tentang suaminya.
"Tuan Bisma itu orang nya tegas dan agak galak, dingin dan kaku, tapi sebenernya dia orang yang baik kok Nya, dia bakalan setia sama Satu orang aja kalau udah cinta, Dan Nyonya Maura sudah berhasil menempati hatinya, Nyonya sangat beruntung menjadi Istrinya, karna udah bikin banyak cewek patah hati, hehehe!" kata Lana panjang lebar sambil terkekeh.
"Masa sih?" Sahut Maura, Maura masih speeclles dengan sikap suaminya yang memiliki sipat ganda.
"Iya beneran Nyonya, dulu Tuan Bisma pernah punya pacar tapi di tinggalin gara-gara Cewek itu lebih memilih menikah sama cowok lain!" Lana sedikit cerewet hingga membuat Maura merasa lega bisa mempunyai teman ngobrol di rumah.
"Kamu banyak tahu tentang Tuan mu ya" Kata Maura tersenyum menampilkan gigi putih nya.
Maura kembali ke kamar untuk membangunkan suaminya.
"Loh, dia udah bangun ternyata" gumam Maura demi melihat suaminya tak ada di tempat tidur.
Bisma muncul dari bilik ruang ganti sambil menyugar rambutnya yang basah dengan handuk kecil sehabis keramas
Maura menatap Bisma lekat menelan saliva, suaminya terlihat cool saat habis mandi seperti ini.
"Hei, ngapain bengong di situ?" Bisma mengagetkan Maura yang melamun.
" Owh, aku" Maura gelagapan.
"Aku tahu aku ini ganteng kan?" Cetus Bisma pede sekali.
"Mmmm" Maura mengerutkan alisnya 'pede banget ya ampun' batin Maura.
"Mas, makan siang sudah siap" ucap Maura.
"Yasudah ayo turun!"
Maura Dan Bisma turun ke dapur untuk makan siang.
mereka makan dengan tenang, hanya dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring, keduanya tak ada yang bersuara hingga makan siang selesai.
Bisma langsung beranjak ke ruang tengah menyalakan televisi dan membuka bungkus rokok , pria itu merokok sambil menonton televisi setelah makan, itu kebiasaan nya.
Maura memperhatikan suaminya dari ruang makan, Ruang tengah dan ruang Makan memang hanya tercekat oleh pintu dapur yang terbuat dari kayu jati yang bisa di buka tutup untuk melewati area dapur.
"Mbak!" panggil Maura pelan pada Lana
"Iya Nyonya?" Lana menoleh tangan nya berhenti mencuci piring sejenak.
"Apa Tuan mu selalu seperti itu?" tanya Maura menunjuk Suaminya.
"Iya, memang nya kenapa?, Tuan memang perokok tp bukan yang kecanduan gitu kok Nya, dia cuma merokok kalau habis makan dan kalau lagi frustrasi aja!" Jawab Lana menjelaskan.
Maura mengangguk mengerti.
Maura menghampiri Suaminya dengan membawa Buah di piring.
Maura duduk agak berjarak dengan suaminya membuat Bisma mengerutkan dahi.
"Duduk sini!" Bisma menepuk sopa di samping nya.
Maura menurut saja daripada membuat suaminya marah!
"Tadi Mas belum makan buah sehabis makan, jadi aku bawa kesini" Ucap Maura meletakan piring isi buah apel itu ke meja.
Bisma melirik Buah dan Maura bergantian.
"Suapin!" cetus Bisma.
Maura melongo menatap Bisma.
"Aaaaaa" Bisma membuka mulut menghadap ke arah Maura.
Maura menelan saliva gugup, satu dua suapan masuk ke mulut suaminya.
Maura benar-benar di buat speeclles oleh sikap suaminya.
Maura merasa sangat canggung.
namun Bisma justru bersikap biasa saja, pria itu rersenyum tipis sangat tipis hingga Maura tak menyadari kalau suaminya tersenyum!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Susi Sidi
ada ketertarikan satu sama lain.. tapii belum menyadari dan saling menepis satu sama lain..
2023-05-18
0