Bab 4

Malam Harinya, Maura yang sedang fokus menatap ponselnya, Dia melirik Suaminya yang juga sedang fokus menatap laptop nya.

Maura ingin meminjam laptop nya untuk membuat laporan pemasaran ke kantor, namun urung karna merasa tak enak hati.

Bisma melirik Istrinya memperhatikan gelagat Maura seperti sedang gelisah!

"Kamu kenapa?" Tanya Bisma

"Mmmm, Aku!" Maura gugup melirik laptop Suaminya

Bisma mengerutkan alisnya dan melirik laptop di depan nya.

"Kamu mau pakai laptop nya?" Bisa seperti mengerti dengan gelagat Istrinya.

"Boleh?" tanya Maura hati-hati.

"Yaudah pakai saja, kenapa gak bilang!" Bisma menekan tombol Exit pada layar laptop nya dan menyerahkan laptop itu pada Istrinya.

Maura menggigit bibir bawah nya" Pinjem bentar ya " Maura mengambil alih laptop itu dari tangan Suaminya.

"Hmmm, Aku mau ke dapur, kamu mau nitip sesuatu?" Tawar Bisma bangkit dari duduknya.

Maura menoleh, " gak usah Mas, nanti aku bikin sendiri aja kalau mau!" Jawab Maura matanya fokus mengetik di laptop.

Bisma tak menyahut lagi, pria itu keluar kamar dan kembali lagi membawa 2 cangkir kopi dan satu piring cemilan.

Bisma menaruh kopi dan cemilan itu di nakas di hadapan Maura yang sedang fokus membuat laporan.

Maura melirik Kopi lalu menoleh pada Suaminya.

"Loh kok!" Maura menatap suaminya.

"Udah di minum buat temen kamu membuat laporan biar gak ngantuk!" Sahut Bisma pria itu menyalakan tv dan duduk di sopa.

"Tapi aku gak suka kopi Mas!" Ujar Maura.

"Itu bukan kopi kok, itu susu, kamu suka susu kan?" ucap Bisma.

Maura melongok isi cangkir itu dan benar saja isinya memang susu putih, tapi kenapa pakai cangkir kopi, pikir Maura, Maura tersenyum menatap Suaminya, Ternyata Bisma salah Gelas, Maura merasa lucu tapi Gadis itu tersentuh dengan perhatian kecil suaminya.

Malam semakin merangkak, Maura menguap dan menutup laptop nya.

Maura beranjak ke kamar mandi untuk gosok gigi lalu berganti pakaian dengan piyama .

Maura merangkak ke atas ranjang menarik selimut gadis itu memejamkan matanya.

Bisma memperhatikan Istrinya, lalu menyusul Maura ke ranjang.

Bisma ingin sekali mengutarakan keinginan nya untuk melakukan hubungan suami istri, namun Bisma tidak tahu harus memulai dari mana, melihat Maura yang sudah terlelap.

Bisma justru kembali duduk mengusap wajah nya dengan kasar.

Bisma melirik ke arah Maura, Maura tiba-tiba membalikan badan menghadap ke Arah Bisma.

pria Itu semakin gelisah menatap istrinya Intens.

Bisma mengelus lembut pipi Maura, menatap sayu gadis itu, netranya berkalang kabut menahan gairah, Maura merasa terusik, gadis itu membuka mata perlahan, dan terjaga sepenuhnya, Maura menatap Suaminya dengan Bingung, Bisma Tak beranjak sama sekali Ia masih betah menatap lekat mata istrinya dengan tatapan Sayu.

"Mas belum tidur?" Maura mengucek matanya melirik jam di dinding.

"Gak bisa tidur, Aku lagi pengen!" jawab Bisma ambigu.

Maura mengerutkan dahi bingung dengan jawaban Bisma.

"Pengen apa, Mas haus?, atau lapar?, Biar aku buatkan makanan ya?" Maura membuka selimut dan bangkit mengira suaminya tidak bisa tidur karna kelaparan.

Bisma menahan pergerakan Istrinya lalu menariknya ke dalam dekapan nya.

Maura kaget saat tubuhnya tertarik dan terjatuh dalam pelukan suaminya.

"Aku mau kamu Maura!" Bisik Bisma membuat Maura meremang seketika.

"Mau Aku?" Maura tak mengerti maksud Suaminya.

"Kamu mau kan melakukan nya sekarang?" Bisma mengendurkan dekapan nya menatap Maura dengan tatapan Sayu.

"Maksud Mas apa, melakukan apa?" Maura masih tak mengerti.

"Ayolah Maura, gak perlu di jelasin lagi kan, kamu sudah dewasa bukan?" Bisma geram Maura yang tidak peka membuat Bisma harus menunggu.

Maura membelalakan matanya setelah menyadari apa yang di maksud Bisma, Suaminya sedang menginginkan dirinya malam ini, Bisma sedang mode On.

Maura melepaskan pelukan dari suaminya beringsut memberi jarak.

"Ma'af Mas aku gak bisa" Ucap Maura menolak.

"Kenapa, kita Halal gak ada penghalang kan, ayolah Maura jangan buat aku geram!" Kata Bisma menahan gairah yang sudah di ubun-ubun.

Maura menatap Bisma takut, Bisma mendekati Maura dan gadis itu mundur teratur hingga berhenti di ujung kepala Ranjang, Maura terkurung tak bisa bergerak lagi untuk melarikan diri.

Maura benar-benar ketakutan , Bisma sangat beringas wajah nya yang memerah mata yang penuh kilatan gairah.

Maura pasrah dengan apa yang terjadi setelah ini.

"Mas!" Maura menahan Dada bidang Suaminya agar berhenti mengungkung nya.

Namun tenaga Bisma lebih kuat dari Maura, Bisma menyingkirkan tangan Maura lalu membungkam mulut Maura dengan kecupan di Bibir gadis itu.

pria Itu mencium Bibir Maura dengan lembut.

Maura melotot tak bisa melawan mendorong dada bidang suaminya pun serasa percuma tenaga nya kalah oleh tenaga suaminya.

Bisma melancarkan aksinya, meraba punggung Istrinya dengan lembut membuka pengait BRA yang di pakai Maura.

Bisma melepaskan Pagutan pada bibir Istrinya lalu menatap intens pada Maura.

Pria itu kembali meraup bibir istrinya tangan nya membuka kancing piyama Maura satu persatu hingga terlepas semua.

Masih dengan berciuman, Bisma menuntun Istrinya untuk tiduran,

kini Posisi keduanya menjadi sangat Intim.

Bisma mengurung Posesif pada Istrinya dengan satu tangan menahan tubuhnya agar tak sampai menindih Istrinya,

Maura yang di perlakukan lembut oleh suaminya hanya pasrah, sesekali Maura menitikan Air matanya, Bisma melihat itu namun pria itu tak perduli lebih mementingkan hasrat nya yang minta untuk di tuntaskan.

Bisma berhasil membuka seluruh pakaian Istrinya juga dirinya, keduanya telah bertelanjang bulat saat ini.

Bisma langsung mengarahkan Milik nya pada Milik Maura.

Maura menangis kesakitan, Namun Bisma tetap melakukan nya selembut mungkin.

setelah mencapai puncak kenikmatan, Bisma melepaskan dirinya dari tubuh istrinya.

pria itu menjatuhkan tubuh nya di samping istrinya dengan nafas tersengal, Bisma menatap Istrinya lalu mengusap air mata Maura dengan lembut.

"Ma'afkan Aku Maura!" ucap Bisma lirih.

Maura membuang muka menarik selimut nya hingga menutupi seluruh Tubuh nya.

"Maura!" Bisma mencoba meraih selimut membuka selimut tebal itu dari ujung kepala Istrinya.

Namun Maura justru malah beringsut dengan membawa selimut itu untuk menutupi tubuh polos nya, gadis itu beranjak ke kamar mandi.

Bisma Menatap langkah Maura, pria itu merasa bersalah pada Istrinya tapi semuanya sudah terlanjur terjadi.

Bisma memunguti pakaian nya lalu memakainya kembali.

pria itu juga memunguti pakaian istrinya yang teronggok berserakan begitu saja di lantai.

Bisma tersenyum kecut, pria itu merasa seperti pengecut yang memaksakan kehendak nya sendiri tanpa memikirkan prasaan Istrinya.

Bisma menyesal Namun sudah Terjadi, Pria itu berpikir keras bagaimana mencari cara untuk mengembalikan mood Istrinya lagi, Bisma menatap sendu pintu kamar mandi yang tertutup Rapat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!