Hendri memajukan wajahnya hingga wajahnya dan wajah Linda hanya berjarak beberapa centi saja
Hendri menatap dalam mata coklat yang penuh air mata itu. Aku telah menelan ludah beberapa kali saking ketakutannya
Hendri dapat melihat jelas ketakutan di mata itu, terlebih pada bibir tipis yang juga terlihat bergetar. Wajah pucat pasi dan nafas yang tak teratur
"Kamu takut?"
Aku diam tak menjawab, karena pertanyaannya tak membutuhkan jawabanku
Hendri menurunkan tatapannya kearah bawah, kearah leher Linda yang terekspos akibat dia memakai dress neck V, walau leher itu tertutup sedikit rambutnya yang menjuntai, tapi Hendri dapat melihat jelas betapa putih dan mulusnya leher itu
Aku yang melihat tatapan liar Hendri semakin ketakutan dan berusaha menarik dress agar menutupi lututku dan juga berusaha menarik rambutku agar menutupi leherku
Hendri tersenyum menyeringai melihat aksi Linda, dia membuang wajahnya sambil mendengus
"Persiapkan diri kamu!" ucapnya dingin sambil berdiri
Aku segera menangkap tangannya yang membuatnya menunduk menatapku
"Tolong, jangan Hen...." isak ku
Hendri menepis tanganku lalu berjongkok menatapku dengan tajam
"Apapun bebas aku lakukan sama kamu, karena sekarang kamu milikku!"
Aku menggeleng berkali-kali sambil terus berusaha menyadarkannya
"Tolong Hen, aku kakak iparmu, jangan lakukan hal terkutuk itu padaku"
Kembali Hendri menyeringai dan membetulkan posisi berdirinya
"Kamu bukan kakak iparku lagi, kamu itu sekarang calon ibu dari anak lelakiku"
Aku menggelengkan kepalaku dan segera menjatuhkan tubuhku di kaki Hendri, memeluk kakinya sambil menangis kencang
"Tolong Hen, jangan lakukan ini. Aku rela seumur hidupku menjadi kacungmu tapi tolong jangan merendahkan aku dengan cara begini"
Hendri berjongkok dan kembali menarik kasar wajahku
"Aku adalah majikanmu, dan sekarang kau adalah budakku, apapun yang akan aku lakukan padamu itu adalah bukti pengabdianmu padaku"
Walau rahangku terasa sakit akibat di cengkeramnya kuat aku tak perduli, aku terus memohon agar dia sadar
"Sadar Hen...." ucapku tertahan karena kuatnya cengkeramannya pada rahangku
Kembali Hendri membuang kasar wajahku
"Hen, sadarlah,kamu punya tiga anak perempuan, ingat, apa yang saat ini kamu lakukan padaku, bisa jadi nanti akan menimpa salah satu dari anakmu"
Hendri kembali menarik kasar tanganku dan memaksaku berdiri. Dengan wajah yang kembali menunduk aku berdiri di hadapannya
Masih dengan kasar Hendri kembali menarik wajahku
"Jika kamu tidak mau menuruti kata-kataku, aku akan menculik ketiga anakmu dan bisa ku pastikan jika anak perempuanmu akan menggantikan posisimu menjadi budakku"
Aku kembali menggeleng cepat
"Jangan, jangan lakukan apapun pada ketiga anakku. Urusanmu pada Agung bukan pada kami, terlebih pada ketiga anakku"
Hendri kembali tersenyum menyeringai dan kembali membuang wajahku
"Jika kamu ingin ketiga anakmu selamat, maka kamu harus menuruti perintahku"
Aku terduduk lemas di lantai, menangis kencang dengan meletakkan kepalaku di pinggiran ranjang
Sedikitpun hati Hendri tak tergerak melihat kepiluan yang Linda rasakan
"Tega kamu Hen, Agung yang berhutang padamu, tetapi aku yang kalian jadikan jaminan"
"Urusan hutang piutang diantara kalian harusnya bisa kalian selesaikan dengan cara baik-baik, bukan dengan cara menjadikanku sebagai jaminan"
Hendri langsung naik pitam mendengar ucapan Linda. Dengan cepat ditariknya bahu Linda hingga wanita yang sejak tadi menempelkan wajahnya yang basah oleh air mata ke pinggiran ranjang terpaksa menatap mata marah Hendri
"Cara baik-baik kamu bilang?"
Aku diam
"Apa kamu tidak tahu berapa ratus juta hutang suamiku itu padaku?, berapa lama dia menunggak, dan berapa banyak aku menanggung rugi akibat perbuatan suami bajinganmu itu?"
"Kamu bilang harusnya kami selesaikan dengan cara baik-baik, iya??!!" bentaknya yang membuatku harus memalingkan wajahku karena teriakannya
"Tidak ada cara baik-baik untuk menyelesaikan masalah ini. Mantan suami bajinganmu itu harusnya mendekam di penjara, bukan bebas seperti sekarang!!!"
"Harusnya kamu bersyukur aku hanya menjadikanmu istri kontrakku selama kamu bisa memberi ku anak lelaki, bukan dengan membunuh kalian semua!!!"
Aku menelan ludahku
"Bekerja samalah denganku jika ingin nyawa ketiga anakmu selamat!"
Mataku yang sembab langsung terbelalak, aku menggeleng kuat
"Jangan apa-apakan ketiga anakku, mereka tidak tahu menahu urusan ini. Bahkan aku sendiri juga tidak tahu, jadi tolong jangan libat kan mereka"
Hendri duduk di atas ranjang dan membenarkan rambut gondrongnya, menatap sekilas pada Linda yang terlihat pasrah
"Baik, aku tidak akan melibatkan ketiga anakmu, asal kamu bisa diajak bekerja sama"
Aku diam tak menjawab, karena percuma saja jika aku menolak, karena menerima atau menolak akan sama menyakitkannya untukku
"Aku sudah menyiapkan draf perjanjian kerja sama yang harus kamu setujui" sambil berkata begitu Hendri merogoh saku jaketnya
Mengeluarkan sebuah amplop dan memberikannya padaku
Tak ada pilihan untukku selain menerima amplop yang diberikannya
Air mataku kembali bercucuran ketika membaca draf perjanjian yang tertera di atas kertas putih itu
Aku harus suka rela menjadi istri kontrak Hendri sampai aku memberikannya anak lelaki, jika tidak, maka ketiga anakku akan menanggung akibatnya
Jika aku bisa memberinya anak lelaki, maka secara otomatis perjanjian ini berakhir
Jika aku tidak atau belum memberinya anak lelaki, maka perpanjangan kawin kontrak ini akan terus berlanjut sampai anak lelaki yang diinginkan Hendri lahir
Ketika aku sudah memberinya anak lelaki, maka ketika aku akan pergi dari kehidupannya, Hendri akan memberikan uang sebanyak satu milyar padaku
Aku segera meletakkan kertas perjanjian itu di sebelah Hendri dengan hati hancur
"Bagaimana, kalau kamu setuju, kamu bisa tanda tangani surat ini"
Aku hanya bisa menarik nafas panjang dengan tatapan kosong
"Atau Agung akan aku masukkan ke penjara, dan anak perempuanmu yang berumur sembilan tahun itu akan aku ambil, nanti ketika dia dewasa dia akan aku jadikan istriku, atau kedua anak lelakimu itu akan aku culik dan bisa ku pastikan jika seumur hidupmu kamu tidak akan pernah bertemu mereka bertiga lagi"
Kembali aku memeluk kaki Hendri dengan menangis kencang
"Aku mohon Hen, jangan lakukan apapun pada ketiga anakku, terlebih pada anak perempuanku" teriakku histeris
"Bunuh saja aku Hen, aku lebih rela mati dari pada kamu mencelakai ketiga anakku"
Hendri tersenyum menyeringai dan menatap sinis kearah Linda yang kembali memeluk kakinya
"Kamu pasti akan aku bunuh, tapi nanti setelah kamu melahirkan penerusku" jawabnya dingin sambil berdiri berjalan keluar dari dalam kamar
Sepeninggal Hendri aku kembali menangis kencang. Menelungkupkan kepalaku seperti tadi di atas ranjang dengan tubuhku di lantai
"Dosa apa yang telah aku lakukan ya Alloh sampai aku merasakan pahitnya hidup ini?" isak ku pilu
Tak lama Hendri masuk lagi, dan masih dilihatnya Linda menangis sesenggukan
Aku yang tahu jika Hendri masuk lagi tak memperdulikannya, aku terus saja menangis
"Mana hp kamu?" tanyanya dingin
Aku tak menjawab, aku terus saja terisak
Hendri segera menarik tas kecil yang ada di dekat tanganku dan membukanya
Melihat Hendri mengambil tasku dan membukanya aku mengangkat kepalaku
"Mau apa kamu?"
Hendri tak menjawab, diambilnya handphone milik Linda. Dibukanya dan dilihatnya wallpapers gambar ketiga anak Linda
Senyumnya menyeringai kearah Linda yang menatapnya tajam
"Ketiga anakmu..." ucap Hendri sinis sambil memamerkan hp kearah Linda
Aku menggeleng kuat
"Jangan Hen, aku sudah bilang jangan libatkan mereka"
"Jika kamu tidak ingin aku mencelakai mereka, cepat kau tanda tangani surat itu!"
Aku segera menoleh keatas ranjang dimana kertas perjanjian dari Hendri yang tadi aku letakkan
Dengan cepat aku mengambil kertas tersebut dan dengan tangan gemetar aku menandatanganinya
Senyum licik Hendri mengembang ketika dilihatnya Linda menandatangani kertas perjanjian yang telah disiapkannya
Lalu dengan cepat ditariknya kertas tersebut ketika Linda selesai menandatanganinya
Hingga tanpa diduga, hp Linda yang sejak tadi dipegangnya dia banting dengan keras kelantai hingga hancur berkeping-keping
Mataku melotot tak percaya melihat hp satu-satunya milikku hancur tak berbentuk dan sekarang sedang diinjak kasar dengan Hendri yang menatap dingin ke arahku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Siti Aminah
aku br nyimak thor...
2023-09-12
1