Pagi ini, liora dan amanda sudah berada di sekolah, mereka sepakat datang ke sekolah lebih awal sebelum bell masuk, karena mereka tidak ingin terlambat dan di hukum seperti siswa-siswi lainnya.
"Si audrey dan keysa mana yah, kok belum datang, kemarin kan udah sepakat datang lebih awal kita, gimana sih?," Dengus amanda sambil melihat arloji berwarna hijau yang melingkar manis di tangan sebelah kirinya.
"Iya nih, kemana sih dua curut itu. Mana dua menit lagi bell masuk jam pertama ini," Ucap liora sambil menggarukkan kepalannya yang tak gatal.
"Nah, tu dua curut, ra," Ujar amanda sambil melambaikkan tangannya ke arah audrey dan keysa.
"Pagi gayss!," Sapa audrey dan keysa serempak.
"Wiihh, ceria amat tu muka, abis di tembak crussh ya? Oh, atau uang jajannya banyak nih.. Traktiran dongg drey," Ucap amanda sambil cengengesan.
"Taktiran, pala lo kuyang," Nyolot audrey pada amanda
"Dih, pelit amat lo drey," Ucap amanda.
"Masuk kelas, bentar lagi bell," Intruksi keysa si cewek dingin, dan datar seperti tembok,
"Kalian, duluan aja," Ucap audrey
"Lah, lo mau kemana?," Amanda bertanya pada audrey.
"Gue ke toilet bentar, kebelet nih," Ucap audrey dengan muka yang sedikit memerah akibat dia tahan panggilan alam nya.
Keysa dan liora terkekeh geli, melihat raut wajah audrey yang begitu menggemaskan menurut mereka.
"Kita ganti, pake seragam olahraga sekarang," Ujar liora.
Pelajaran olahraga hari ini kelas X MIPA 1 tentang permainan bola volly, dan di bagi menjadi beberapa tim.
Tim pertama yaitu tim nya liora sahabat-sahabatnya dan murid lain.
Satu menit kemudian pertandingan pun di mulai....
Keysa pun menservis bola hingga melambung tinggi yang dapat langsung, di balikin lagi oleh tim musuh kemudian di dapatkan kembali oleh keysa.
"Audrey, siap-siap lo?," Bola pun keysa berikan ke audrey yang menjadi toser dalam tim nya.
"Liora siap!!," Ucap audrey kepada liora, audrey pun melambungkan bola ke atas, yang kemudian bola tersebut berada di atas beberapa senti dari liora, kemudian liora melompat dan...
Shoot!
Smash keras dari liora tidak dapat di halau oleh tim musuh.
Murid-murid lain yang menonton permainan volly di lapangan itu pun, bersorak karena takjub melihat smash yang kuat atau serangan mendadak dari liora untuk tim lawannya.
Liora dkk pun kembali melanjutkan permainan dan saat permainan berakhir, hasilnya tim liora dkk menang melawan tim musuh.
Flashback on...
Di saat liora fokus bermain, tiba-tiba mata nya tidak sengaja mendapati sosok alarick yang sedang menonton dia dkk bermain volly "Semangat" ucap alarick dengan pergerakan tangan memberikan semangat kepada liora.
Tapi tiba-tiba...
Shoot!
Smash kuat dari tim lawannya pun mengenai wajah sebelah kiri liora, karena serangan mendadak itu, liora yang tidak siap menerima smash tersebut akhirnya terjatuh di lapangan.
Liora pun merasa sedikit pusing, karena smash kuat dari lawannya. Sahabat-sahabatnya dan alarick dkk yang melihat itupun menghampiri liora.
"Liora, kamu gpp kan? Ada yang sakit? Mana yang sakit atau ada yang cedera gak?," Tanya alarick yang khawatir melihat liora yang terduduk lemas di lapangan, karena smash yang kuat tadi.
"Lebay lo, gpp cuman pusing sedikit," Jawab liora sambil memegang kepalanya.
"lo, beneran gpp, ra?," Tanya keysa dkk khawatir.
"Maaf ,ya, ra, tadi gue benar-benar gak sengaja," Ucap putri merasa bersalah karena kuat mensmash bola.
"Udah gpp, namanya permainan, lagian gue juga yang salah gak fokus tadi," Balas liora kepada putri.
"Isshh, lagian kenapa sih bisa gak fokus gitu?," Tanya amanda sambil menatapi wajah liora.
Flashback off...
"Udah gue gpp, bawel bangat sih," Ucap liora menatap bola mata kecoklatan milik alarick
"Untung gue perhatian, sana balik ganti seragam," Ucap alarick
"Ciee-ciee, kiw-kiw perhatian," Goda johan sambil mencolek bahu alarick.
"Apasih, mau gue tampol lo?," Ngegas liora kepada johan.
"Ehem, pertunjukkan nya udah selesai kan? Ra, lo ganti seragam aja sana," Ucap sultan yang mulai jengah dengan suasana dari tadi.
Skiipp...
"Wishh, hebat bangat tadi liora main volly, mana pesona nya cantik bangat lagi. jadi makin yakin gue buat gebet dia," Ucap johan dengan cengiran.
"Emang nya liora mau sama modelan kayak lo?," Tanya alarick yang membuat johan langsung kicep di tempat.
Rintik hujan turun membasahi tanah, pohon, dedaunan, aroma air segar turun dari langit mengingatkan ada waktu yang terus berjalan tak henti merubah segala hal yang awalnya ada menjadi tiada. Semua di awal adanya harus berakhir, hujan ini jadi saksi kedua anak manusia berbeda gender itu memulai kisah percintaannya yang di saksikan oleh hujan, hujan di bulan april ini jadi saksi tanah yang rindu langit.
"Drey, anterin gue ke toilet yok," Ajak liora kepada audrey.
"Mau ngapain ke toilet?". Tanya balik audrey
"Mau ngepet, lo, yang jagain lilin nya," Balas liora jengah.
"Beneran, ra, dosa tahu," Ucap audrey dengan tampang polosnya.
"Aduhh, kenapa kita bisa punya sahabat lemot kek gini sih, ya kali liora ngepet di toilet drey, astagfirullah sabar amanda sabar," Ucap amanda sambil mengusap pelan dadanya bersabar.
"O-ohh bilang dong dari tadi. Ayok pergi, ra," Ajak audrey
"Kenapa muka lo murung gitu. Lo baik-baik aja kan?," Tanya sultan melirik ke arah alarick.
"Iya, gue baik-baik aja kok," Ucap alarick
"Kalo lagi ada masalah cerita aja, lo nganggap gue sahabat lo, kan," Ucap sultan lagi berusaha mencairkan suasana.
"Gue lagi bingung, lo, kan tahu kalo gue suka sama liora, tapi dilihat dari responnya liora ke gue, kalo dia gak suka sama gue. Apa gue mundur aja ya, gue takut ntar malah kecewa," Terang alarick memberitahukan tentang isi pikirannya dari tadi.
"Menurut gue ya, kalo kita cinta sama seseorang, kita harus perjuangin cinta itu, tentang di terima atau gak, itu sudah menjadi konsekuensinnya. Yang terpenting lo sudah berusaha," Ucap sultan dengan serius.
Keduanya kembali saling terdiam dengan pikiran masing-masing. Tidak lama kemudian keheningan yang menyelimuti kedua laki-laki itu, tidak berselang lama karena sultan yang bangkit dari duduknya untuk pergi ke kelas nya sebentar.
Tak disengaja alarick bertemu dengan liora dan audrey di depan kelasnya.
"Liora habis dari mana?," Tanya alarick basa basi
"Toilet," Jawab liora jutek
"Nanti makan bareng di kantin, lo mau?," Alarick berusaha mengajak liora
"Sorry rick, gue ada tugas, mau kerjain di perpust nanti," Tolak liora secara halus.
"Oh iya gpp, ra, kalo gitu gue balik kelas dulu," Ucap alarick berbalik memasuki kelasnya.
Disaat alarick mendaratkan bokongnya menuju bangku, tidak sengaja atensinya melihat notifikasi yang berasal dari handphonen nya sultan yang tertinggal di meja.
"Ada notifikasi masuk nih, tu anak pake ninggalin handphonen nya lagi, apa gue liat aja ya, kali aja penting," Batin alarick mengambil handphone sultan.
Ternyata notifikasi yang masuk tersebut dari liora.
Alarick mengernyitkan dahi nya kaget melihat nama liora yang terpampang jelas dihandphone sultan.
^^^You^^^
^^^Ra ntr malam bisa keluar gak? Soalnya ada yang mau gue omongin nih.^^^
Liora
Sorry Tan gue gak bisa, emangnya mau ngomongin apa?
Seketika hatinya memburu, karena menahan gejolak amarah membaca pesan itu. Jika sultan berada di dekatnya ingin sekali dia membogem muka sultan yang berani-berani nya membohongi dirinya, yang menyukai perempuan yang saat ini disukai olehnya.
"Ini gue yang salah liat, apa gimana". Ia penasaran dengan percakapan antara sultan dan liora sebelumnya lewat pesan whatsaap tersebut, lalu ia membacanya.
Beberapa menit kemudian, sultan kembali...
"Ini maksud lo, apa?," Tanya alarick dengan penuh mengintimidasi. Menunjukkan pesan dari liora di handphone sultan.
"Apa-apaan lo, sembarangan buka hal privasi gue tanpa izin," Sultan langsung merebut handphone-nya dari tangan alarick.
"Gue kira pesan penting, makanya gue buka, tapi ternyata. Sejak kapan lo chattingan sama liora, sejak kapan lo suka sama liora?," Tanya alarick menarik kerah baju sekolah sultan dengan tatapan tajam.
"Udah lama, sebelum lo kenal sama liora," Ujar sultan menepis kasar tangan alarick dari seragamnya.
"Bangsaatt," umpat alarick tanpa aba-aba langsung membogem sultan dengan tatapan tajam.
Sultan yang mendapatkan satu kali bogeman mentah yang secara tiba-tciba dari alarick langsung tersungkur ke belakang...
"Urusannya sama lo apa, hah?," Sultan membogem balik rahang alarick dengan menatap alarick tak kalah tajam.
"Cihh, lo tau gue suka sama liora, lo mau rebut liora dari gue?," Ujar alarick berdecik pelan.
Sultan tak menjawab...
"Loh-loh ada apa ini?," Johan datang dengan raut wajah kaget melihat lebam di sudut bibir kedua sahabatnya.
"Lo tanya aja, sama sahabat lo ini," Ucap alarick melirik sultan.
"Gak ada apa-apa," Ujar sultan santai
"Sebenarnya kalian berdua kenapa sih? Pake acara adu tonjok begitu, mau cosplay jadi petinju, kalian?," Tanya johan yang masih bingung bertanya-tanya.
"Dia suka sama liora, dan ngajak liora keluar nanti malam," Ucap alarick kecewa.
"Munafik bangat lo," Lagi-lagi alarick membogem wajah sultan
Alarick dan sultan saling adu tonjok di depan johan, yang kewalahan melerai mereka berdua.
"Kenapa jadi rumit gini sih, gue harus kasih tau liora nih," Johan segera menemui liora di kelasnya.
"Liora...lioraa...lioraaa," Teriak johan saat melihat liora di kelasnya.
"Kenapa han," Tanya liora kebingungan.
"Gawat ini, ra, emergency ra," Ucap johan.
"Eh buluk, ngomong langsung ke intinya aja kenapasih! Penasaran nih gue," Kepo amanda.
"Gawat kenapa han?," Tanya liora penasaran.
" Itu alarick sama sultan berantem, adu tonjok gara-gara lo, sultan dan alarick itu sama-sama suka sama lo," Johan menjelaskan.
"Hah? Kok gue si?," Tanya liora kebingungan.
"Iya ra, tadi si alarick liat pesan dari lo ke whatsaap nya sultan,"
"Oke mereka dimana sekarang? Gue kesana," Ujar liora buru-buru.
...*****...
"Udah selesai?," Tanya liora santai.
Alarick dan sultan yang mendengar suara seseorang yang menjadi sumber masalah untuk mereka berdua, langsung menghentikan aksi mereka, kemudian menatap liora dengan tatapan bertanya.
"Ra, ngapain kesini?," Tanya sultan melangkahkan kakinya ingin mendekati liora.
"Sejak kapan?," Liora bertanya menatap lekat ke arah dua cowok itu.
Sultan yang mendengar pertanyaan dari liora, tiba-tiba berhenti menatap bingung ke arah gadis itu.
"Maksudnya, apa, ra?," Tanya alarick dan sultan bersamaan.
"Sejak kapan, lo berdua suka sama gue?," Tanya liora lagi.
Alarick dan sultan langsung terdiam mendengar pertanyaan secara tiba-tiba dari liora...
"Jawab gue, sejak kapan?," Desak liora.
"Udah lama," Jawab sultan
"Dan lo, sejak kapan, lo suka sama gue?," Liora melirik seraya mengangkat dagunya ke arah alarick yang menundukkan kepalanya.
"Waktu pertama kali kita masuk sebagai murid baru," Ujar alarick dengan suara parau.
"Gue gak suka, sama kalian berdua," Ucap liora to the point tanpa melihat ke arah dua cowok itu.
"Araa," Ucap sultan dengan suara lirih.
"Diam, Al," Sentak liora lagi.
"Ara, Al?," Beo alarick dengan raut wajah kebingungan.
Bukan hanya alarick. amanda, keysa, audrey, dan johan pun di buat kaget dengan apa yang di ucapkan oleh liora dan sultan. Siapa sangka dibalik sosok sultan yang dingin bak kulkas berjalan bersahabatan sejak kecil dengan liora si cewek dingin tak tersentuh itu.
"Al, gue udah anggap lo sebagai sahabat, dan kita sudah sahabatan sejak kecil. kenyataannya gue gak suka sama lo, gue gak mau persahabatan kita hancur, hanya karena lo suka sama gue. Gue anggap lo sebagai sahabat gak lebih, Al," lirih liora.
"Dan, lo juga,," Liora menunjuk alarick.
"Gue baru kenal sama lo, dan gue sama sekali gak pernah suka sama lo, jadi stop buat suka sama gue, jangan hancurin persahabatan lo karena gue," Sambungnya.
Liora berbalik berjalan menuju kelasnya dengan pikiran-pikiran yang berkecamuk di otaknya.
Sedangkan alarick dan sultan menatap kosong kepergian punggung liora yang semakin jauh semakin menghilang dari arah pandangan mereka.
"Arrrghhh," Frustasi sultan. Berjalan keluar dari kelas alarick.
"Arrrghhh bodoh-bodoh," Alarick mengacak rambut, merutuki dirinya.
Cinta dan persahabatan bukanlah sebuah pilihan, kamu bisa memiliki atau bahkan kehilangan keduanya secara bersamaan. Dan jatuh cinta adalah Anugrah tuhan untuk membuat perasaan hambanya menjadi bahagia, jatuh cinta juga adalah jatuh yang paling menghangatkan dalam hidup.
Seperti itulah yang dirasakan oleh ketiga anak manusia itu.
...*****...
Sesampainya di rumah, liora langsung merebahkan tubuh mungil nya di kasur empuk kesayangannya..
Pikiran yang masih tertuju pada kejadian tadi di sekolah, sebenarnya dia juga bingung, bagaimana bisa alarick yang notabennya baru dia kenal, bisa secepat itu suka pada dia, dan juga sultan yang menjadi sahabatnya sejak kecil ternyata diam-diam menyukai nya sejak lama.
Ada perasaan aneh saat ia mengetahui bahwa alarick menyukainya. Apakah liora juga menyukai alarick atau menyukai sahabat kecilnya yaitu sultan...
Liora jadi merasa bersalah karena blak-blakan menyatakan bahwa dia tidak menyukai kedua laki-laki itu, tapi menurut ia dengan mengatakan hal tadi bisa membuat persahabatan antara dia dan sultan tidak berakhir menjadi canggung dan asing, begitupun sebaliknya dengan persahabatan antara sultan dan alarick..
Walaupun liora sendiri masih bingung dengan perasaannya kepada alarick.
"Apa gue jauhin aja, ya, mereka berdua, biar masalahnya gak makin rumit," Batin nya.
...******...
Malam harinya alarick sedang bersantai di balkom kamar nya menikmati hembusan angin malam yang terasa berbeda hangat candu tak lagi terasa hanya sunyi yang kian hari terdengar merdu.. Ia merindukan suasana hangat rumahnya yang dulu saat kedua orangtua nya masih baik² saja berbeda dengan sekarang orang tua nya lebih memilih berpisah tanpa mengerti sakitnya seorang anak yang masih menginginkan pelukan hangat seorang ayah super hero bagi anak laki-laki.
"Kebahagiaan kapan berpihak sama gue?," Lirih alarick
"Ma, pa. Al rindu suasana rumah yang dulu, rindu papa yang dulu," Sambungnya lagi, seraya memegang bingkai foto pasangan suami istri dengan laki-laki bermata sipit. Ya, itu foto kebersamaan alarick dan kedua orangtuanya.
Tok...Tok..tok
"Al, mama boleh masuk?," Tanya silvia pelan.
"Masuk aja ma, pintu nya gak dikunci," Ucap alarick.
"Kamu kenapa sayang?," Tanya silvia berjalan menghampiri alarick.
"Gpp ma, oh ya, Al pengen cerita sesuatu sama mama," Ucap alarick mengalihkan pembicaraan.
"Sini sayang, Al mau cerita apa?," Ajak silvia ke arah kasur.
"Al, suka sama cewek di sekolah ma, dia orangnya cuek, dingin tak tersentuh gitu. Kemarin aku sama sultan berantam," Ujar alarick menjelaskan.
"Loh, kenapa bisa berantem sama sultan, sayang, kalian kan sahabatan," Ucap silvia kaget.
"Kemarin kita berantem gara-gara cewek. Sultan sama alarick suka dengan cewek yang sama ma, cewek itu namanya liora. Ia cantik tapi sayangnya dia dingin. Dia juga ternyata sahabat kecilnya sultan," Jelas alarick.
"Mama, boleh kasih saran kan?," Tanya silvia memastikan takut anaknya akan tersinggung".
"Iyaa, ma," Ujar alarick lembut.
"Mama bukannya belain sultan atau apa nih. Tapi lebih baik kamu baikan sama sultan, gak baik, berantem cuman gara-gara cewek. Emangnya liora suka diantara kalian berdua," Ujar silvia hati-hati.
"Liora bilang kemarin, di antara aku dan sultan gak ada yang dia suka.. Karena sultan adalah sahabatnya sedangkan aku orang yang baru dia kenal". Ucap alarick menunduk.
"Berarti keputusan liora tepat. Seandainya liora milih salah satu antara kalian, pasti masalahnya bakalan tambah rumit, makanya dia lebih baik enggak memilih antara kalian berdua, biar salah satu nya tidak ada yang merasa tersakiti," Ujar silvia tersenyum hangat pada anak semata wayangnya.
"Makasih ma, mama emang yang terbaik buat Al," Alarick mencium pipi silvia.
"Ya udah, sekarang tidur ya," Ucap silvia
"Good Night, ma," Ucap alarick.
...*****...
"Keysa...keysaa.. Tunggu," Panggil kakak kelas mereka yang di ketahui menyandang sebagai ketua osis SMA Cempaka Putih.
"Kenapa ya, kak?," Tanya keysa bingung.
"Kamu temannya liora kan?," Tanya kakak kelas nya yang bernama Barram Appolo Wijaya.
"Iyaa, kak," Balas keysa.
"Gue boleh minta bantu gak? Tolong kasih tau liora buat ketemu gue nanti di taman belakang sekolah," Ucap barram meminta bantuan keysa.
"Okee, nanti gue kasih tau," Ujar keysa.
"Thanks, ya," Ucap barram.
"Ra, nanti lo ke taman belakang sekolah disuruh sama kak barram ketos," Kasih tau keysa pada liora.
"Emangnya, ada apa key," Bingung audrey.
"Enggak tau," Keysa mengedikan bahunya acuh.
"Pergi aja ra. Siapa tau ada hal penting," Ujar amanda.
Taman belakang sekolah.
"Hai ra," Sapa barram.
"Kenapa ya, kak?," Tanya liora to the point.
"Duduk dulu, ada yang mau gue bicarain," Ujar barram menyuruh liora duduk di kursi taman.
"Ada apa ya, kak?," tanya liora lagi.
"Gini beberapa minggu lagi sekolah kita bakalan ikut olimpiade, dan gue sebagai ketua osis di tugaskan oleh pak kepala sekolah untuk memilih siswa-siswi yang akan ikut perlombaan olimpiade. Jadi gue milih lo, lo mau kan wakilin sekolah kita?," Tanya barram menjelaskan.
Liora menaikkan alisnya. "Kenapa milih gue, ya, kak?,"
"Karena gue mau nya lo, yang jadi partner olimpiade gue," Ujar barram tersenyum kecil.
Siapapun yang melihat senyuman sang ketos most wanted boy di sekolah ini akan menjerit histeri, karena barram jarang sekali tersenyum pada lawan bicaranya apalagi berbeda jenis dengan dia.
Liora terpaku melihat senyum manis terbit dari bibir sang empu.. Bagaimana bisa seorang barram yang di kenal sebagai cowok cool, cuek bisa tersenyum kepada liora.. Liora menepiskan pikiran-pikiran buruk yang bersarang di otaknya, mengenai barram yang tiba-tiba berkata lembut dan tersenyum kepadanya.
"Gue pikir-pikir dulu, ya, kak, bolehkan?," Ucap liora.
"Gpp. gue bakalan nunggu keputusan dari lo," Ujar barram lalu memberikan kotak bekal untuk liora.
"Dimakan, ya, itu masakan dari mama gue, gue tau lo belum makan," Ucap nya lagi lalu berjalan menjauhi liora.
Liora masih terdiam menatap penuh tanya ke arah barram lalu melihat isi bekal tersebut. Dia kaget karena isi bekalnya makanan kesukaan dia.
Liora berpikir dari mana barram tau tentang makanan kesukaan liora.
"Makasih, kak," Ujar liora dengan wajah datar.
"Sama-sama, ra," Balas barram. Menoleh kebelakang.
Dan tanpa mereka sadari, ada seseorang yang melihat pemandangan itu, dengan perasaan sesak melihat orang yang di sukai nya menerima bekal dari orang lain. Seseorang itu tau arti perlakuan barram ke liora tadi.. Dia juga cowok yang pastinya akan mengerti dengan pernyataan suka yang secara tidak langsung dari barram pada liora.
"Apa gue salah ya, ra, meminta lo untuk jadi milik gue seutuhnya, jadiin lo perempuan kedua yang gue sayang, dan harus gue jaga setelah mama, perempuan yang gue biarkan masuk ke dalam ruang gue yang berantakan, menjadi kan lo satu-satu nya dengan harap tak seperti yang lama," Batin alarick.
_Mencintai memang menyenangkan tapi di cintai lebih penting sekarang, ini bukan tentang kriteria a,b,c,d, tapi tentang bagaimana dia meredahkan emosimu, mendengarkan cerita random mu dan banyak hal lain yang dirasa tidak penting tapi menjadi berharga baginya jika berkaitan denganmu.
..."Ini tentang seseorang yang menganggap mu ada diantara milyaran manusia yang mengira kamu nyata, menjadikan mu bagian penting dari dunia nya untuk sama-sama masuk ke dalam petualangan hebat nya"...
..._Alarick Zalman Maheer_...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments