kekesalan Ivan

Anggi kembali ke rumah saat sudah sore hari karena setelah pulang sekolah dia langsung les privat.

Langkahnya terus masuk ke dalam hingga sampai ke ruangan tempat biasanya mereka berkumpul , Anggi mendengar suara yang sudah begitu dia hafal .

" Anggi pulang yah ,Bu " Kedua orang tua Anggi menatap ke sumber suara .

" Sini sayang, cape yah " Widya merentang kan tangannya meminta Anggi mendekati nya .

" ya Bu " Jawab Anggi lalu mendekat mencium punggung tangan orang tuanya lalu duduk di samping sang ibu .

" Pulanglah selalu sore ya Dek " Tanya Niken lembut .

" Hebm " Jawab Anggi seadanya .

" Mau ikut Ibu sama Kaka Niken ke mall " Tanya Widya lembut .

" Tidak Bu, Anggi di rumah saja " Tolak Anggi lembut .

" Ayah sama kakak mu juga ikut " Ujar Widya.

" Ya Bu, tidak papa di rumah juga ada Bibi " Jawab Anggi tersenyum paksa .

" Ya sudah kamu bersihkan dulu badanmu " Ujar sang ayah .

" Ya Yah " Jawab Anggi ,lalu berdiri meninggalkan peserta yang ada di situ .

" Apa Anggi setiap hari begitu Bu " Tanya Niken

" ya ,dia selalu kelelahan setiap pulang " Jawab Widya .

" maksud nya sikapnya Bu " Widya menatap Niken dengan dahi mengerut begitu juga suamimya " Maaf Bu ,Niken tidak bermaksud papa tapi Niken lihat Anggi seperti nya agak tidak menghargai ibu sama ayah " Ujar Niken .

" Dia lebih menghargai kami di banding Ivan " Jawab ayah dengan tegas membuat Niken terdiam .

" Kamu hanya belum kenal dengan nya ,kalau kamu sudah tinggal di sini nantinya pasti kamu akan paham dengan nya " Jawab Widya membela Anggi karena memang itu kenyataan nya .

Beberapa menit kemudian Ivan pun pulang langsung menemui kedua orangtuanya dan betapa kagetnya saat melihat Niken bersama keluarga nya .

" Kenapa " Tanya Ivan saat sudah di dekat orang tua nya .

" Niken mengajak kita makan di luar " Ivan langsung menatap Niken " Kamu tahu bukan jadwal ku di rumah sakit " Niken mengaguk tersenyum " Hanya makan malam sayang ,selama kita tunangan ...."

" Bukannya aku sudah mengingatkan mu jangan banyak bertingkah jika aku sudah muak aku bisa melempar mu kapan pun aku mau ,jadi jaga sikap mu jangan menjadikan orang tuaku untuk melancarkan rencana mu " Potong Ivan kesal .

" Ivan " Tegur Widya .

" katakan padanya aku hanya mengikuti keinginan ibu untuk bertunangan dengan nya jika dia menginginkan yang lebih baik dia mengurung kan itu " Ujar Ivan tegas.

" Sayang ....."

" Diam " bentak Ivan emosi .

" Hanya karena mu aku harus meninggalkan jadwal operasi ku dan meminta pada dokter yang lain untuk menggantikan mu " Lanjut nya dengan emosi lalu meninggalkan ruangan itu .

" Lo katanya Ivan tidak sibuk " Tanya Widya menatap Niken yang hanya tersenyum kikuk.

" Maaf Bu ,Niken hanya ingin...."

" Ayah ke kamar Bu " Widya menatap suaminya yang sudah berdiri hingga meninggal kan dia dan Niken .

Widya menghela napasnya panjang " Harusnya kamu jangan melakukan itu sayang, bukannya ibu sudah mengatakan harus sabar " Niken langsung menunduk .

" Maaf Bu " Ujar Niken pelan

" Ya sudah kamu istirahat di kamar dulu , Ibu mau lihat ayah dulu kita makan malam di rumah saja " Ujar Widya lembut .

" Iya Bu " Jawab Niken .

Niken menuju kamar tamu sesampainya di kamar dia langsung berteriak karena kesal dengan sikap Ivan .

" Jika aku tidak bisa mendapatkan mu dengan baik,maka aku akan melakukan hal yang lebih lagi " Tekan nya menatap ke arah luar jendela .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Ayah ....ibu " Panggil Anggi dengan wajah bingung nya lalu menatap Niken .

" Katanya mau ke mall " Tanya Anggi duduk di kursinya .

" Kakak mu cape sayang " Jawab Widya ,Anggi hanya mengaguk sebagai jawabannya .

Tidak berselang lama Ivan ikut bergabung melihat itu Niken langsung berdiri .

" Mau makan apa sayang " tanya Niken lembut .

" Dek, ambil kan kakak makan " Anggi langsung menatap Ivan lalu menatap Niken yang wajahnya sudah berubah .

" Kakak Niken saja " Jawab Anggi acuh lalu mengambil makanannya sendiri .

" Anggi " Panggil Ivan rendah .

" Kakak Niken ambilkan saja makan ,Kaka Ivan makan semua nya " Bukannya menurut Anggi malah meminta Niken mengambilkan makanan untuk Ivan .

" Iya Dek ,makasih ya " Ujar Niken tersenyum paksa sedangkan Anggi hanya diam saja.

Dia bukannya tidak tahu bahwa Niken tidak menyukainya tapi Anggi malas memikirkan itu ,baginya yang penting orang tua angkatnya hanya itu saja .

Itu kenapa di malas berurusan dengan wanita yang hanya baik di depan orang tua dan juga Ivan .

" Sayang " Niken meletakan piring yang sudah di isi lauk pauk di depan Ivan hingga membuat pria itu pasrah .

" Makan yang banyak sayang,jika mau ...."

" Makanlah setelah itu pulang " Potong Ivan menatap tajam Niken .

" Ivan " Tegur Widya menatap sang putra " Dia akan tidur di sini besok dia akan pergi bersama dengan mu ke rumah sakit " Lanjut nya lagi.

" Dia bisa meminta sopir " Jawab Ivan ketus.

" sopir harus mengantar adikmu Van " Jawab Widya lagi .

" Biar aku yang antar Anggi " Jawab Ivan membuat kedua wanita itu menatap ke arahnya .

" Tidak usah kak, kakak sama kakak Niken saja bukannya sekalian " Tolak Anggi .

" Jangan mengaturku, aku yang memiliki mobil terserah siapa yang akan bersama ku " Anggi menutup mulutnya rapat saat Ivan menatapnya dingin .

" Tapi sayang ...."

" Bibi " Panggil Ivan yang sudah mulai emosi .

" Iya Den " Jawab pelayan .

"siapkan makanan yang baru, antar ke kamar " Titahnya lalu berdiri dari kursinya meninggalkan meja makan itu .

" Ivan "

" Ivan " Panggil sang ibu tapi nyata Ivan tetap melangkah kan kakinya.

" Ayah ...."

" Jangan meminta ayah , ibu sudah tahu sifat Ivan tapi ibu tetap memaksa nya " Widya langsung terdiam lalu menatap Niken yang seperti nya sedang menahan emosinya .

" Makan sayang, habis itu ke kamar mu belajar " Pintah ayah menatap Anggi.

" Iya ayah, besok Anggi pakai taxi saja tidak papa " Ujar Anggi menatap orang tua nya .

" Jangan membuat kakak mu semakin marah Nak " Tegur sang ayah memperingati Anggi membuat wanita itu terdiam .

" Makan nak " Pinta Widya menatap Niken " Ah iya Bu " Jawab Niken lalu menyantap makanannya sekalipun dia sudah tidak nafsu .

Setelah makan Anggi langsung ke kamar atas permintaan sang ayah .

" Nanti ibu antar susunya ya " Ujar Widya lembut .

"Iya Bu " Jawab Anggi " Mari kak " Pamit Anggi yang hanya di balas senyuman nya .

" Kalau mau istirahat langsung ke kamar saja nak " Ujar Widya menatap Niken .

" ah iya Bu " Jawab Niken.

" Ibu tinggal ya " Niken mengaguk tersenyum .

Setelah kepergian orang tua Ivan , Niken pun masuk dalam kamar yang sudah di siapkan sebelumnya .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dukung terus Anggi menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰

Like

Koment

Vote

Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 5 😘😘😘😘😘😘

Episodes
1 Melakukan yang lebih
2 Tidak mau menahan diri
3 Tidak butuh janji
4 Skenario yang lucu
5 kekesalan Ivan
6 Keusilan Raya
7 Sudah tidak bisa menahannya
8 Adik
9 Bolos
10 tidak sesuai harapan
11 Lebih jelas
12 berubah status
13 Godaan
14 Malang
15 Rencana memiliki adik
16 menunggu menjelaskan
17 Foto
18 Omelan Widya
19 bukan sakit hanya lelah
20 Belum mandi
21 Menemui Anggi
22 Kamu bodoh
23 Tidak ada yang mau
24 Reputasi rumah sakit
25 mendekatkan diri
26 pacar kakak mu
27 Seperti yang lainnya
28 Status
29 Semakin berani
30 serius
31 Terimakasih
32 kecewa
33 terlahir sebagai pria tampan
34 Sebelumnya juga terpisah
35 Pengangguran
36 Ke apartemen
37 Lagi dan lagi
38 fokus
39 Lebih penting
40 ujian
41 Akhir ujian
42 Di larang
43 mengambil gambar
44 Seorang dokter
45 Dinas
46 Main buat Dede
47 pagi waktu yang bagus
48 Baik-baik saja
49 Jantung bermasalah
50 salah paham
51 Membuat bayi
52 salah paham
53 mau lahiran normal
54 tidak sengaja
55 Ibrahim
56 Telur ceplok
57 Pertemuan kedua kali
58 Jadi Bunda nya Bella
59 Punya Bunda
60 Ke rumah sakit
61 Gosip hangat
62 di kelilingi wanita
63 Dokter gila
64 Mangga
65 65
66 repot
67 Persiapan
68 Persiapan operasi
69 menjenguk indah
70 Kejutan
71 Urusan
72 Keluar kota
73 makhluk yang membingungkan
74 Pasangan serasi
75 Menyendiri
76 Babymoon
77 77
78 sepasang kekasih
79 Menginap
80 80
81 81
82 82
83 83
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Melakukan yang lebih
2
Tidak mau menahan diri
3
Tidak butuh janji
4
Skenario yang lucu
5
kekesalan Ivan
6
Keusilan Raya
7
Sudah tidak bisa menahannya
8
Adik
9
Bolos
10
tidak sesuai harapan
11
Lebih jelas
12
berubah status
13
Godaan
14
Malang
15
Rencana memiliki adik
16
menunggu menjelaskan
17
Foto
18
Omelan Widya
19
bukan sakit hanya lelah
20
Belum mandi
21
Menemui Anggi
22
Kamu bodoh
23
Tidak ada yang mau
24
Reputasi rumah sakit
25
mendekatkan diri
26
pacar kakak mu
27
Seperti yang lainnya
28
Status
29
Semakin berani
30
serius
31
Terimakasih
32
kecewa
33
terlahir sebagai pria tampan
34
Sebelumnya juga terpisah
35
Pengangguran
36
Ke apartemen
37
Lagi dan lagi
38
fokus
39
Lebih penting
40
ujian
41
Akhir ujian
42
Di larang
43
mengambil gambar
44
Seorang dokter
45
Dinas
46
Main buat Dede
47
pagi waktu yang bagus
48
Baik-baik saja
49
Jantung bermasalah
50
salah paham
51
Membuat bayi
52
salah paham
53
mau lahiran normal
54
tidak sengaja
55
Ibrahim
56
Telur ceplok
57
Pertemuan kedua kali
58
Jadi Bunda nya Bella
59
Punya Bunda
60
Ke rumah sakit
61
Gosip hangat
62
di kelilingi wanita
63
Dokter gila
64
Mangga
65
65
66
repot
67
Persiapan
68
Persiapan operasi
69
menjenguk indah
70
Kejutan
71
Urusan
72
Keluar kota
73
makhluk yang membingungkan
74
Pasangan serasi
75
Menyendiri
76
Babymoon
77
77
78
sepasang kekasih
79
Menginap
80
80
81
81
82
82
83
83

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!