Pagi kembali menampakan diri memperlihatkan wujudnya di mana sebagian penghuni bumi itu siap untuk aktivitas mereka masing-masing .
Begitu juga di sebuah rumah mewah para pelayan sudah sibuk dengan pekerjaan mereka .
" Apa semuanya sudah siap " Tanya Sang nyonya.
" Sudah Bu " Jawab Pelayan .
" Ambilkan kotak bekal Bi " Pelayan mengambil apa yang di minta sang nyonya " Ini Bu " Ujarnya dengan lembut .
" Makasih " Ujarnya dengan tersenyum .
Tidak berselang lama penghuni rumah itu mulai bergabung di meja makan menarik kursi mereka masing-masing.
Tapi tidak dengan gadis muda ,dia hanya meminum susunya lalu mencium Ibu dan ayahnya .
" Tidak Sarapan dulu " Anggi menggeleng sambil mengambil kotak bekal yang selalu di siapkan ibunya lalu di masukan dalam tasnya .
" Kaka Ray sudah menunggu di depan " Ivan langsung menatap ke arah Anggi yang sudah pergi begitu saja tanpa mempedulikan tatapan pria itu .
" Nanti sopir jemput ya " Pekik sang ibu tapi Anggi sudah keluar dari rumah besar itu .
Sesampainya di luar Ternyata Ray memang sudah menunggunya .
" Maaf sudah merepotkan kakak " Ujar Anggi tidak enak.
Semalam setelah Ivan ke luar dari kamarnya Anggi sempat mengirim kan pesan pada pria itu .
Dan Ray membalas nya pagi tadi karena mungkin semalam dia sudah tertidur .
" Aku tidak merasakan itu " jawab Ray memegang tangan Anggi membantu wanita itu untuk naik karena saat ini Ray membawa motor besarnya.
" Pakai helm nya " Anggi menerima helm dari tangan Ray " Makasih kak " Ray hanya mengaguk sebagai jawabannya .
" Sudah siap " Anggi mengaguk sambil memegang tas belakang Ray menahan tubuhnya untuk tidak terlalu menempel pada pria itu .
Perlahan motor besar itu meninggalkan halaman rumah hingga menghilang saat pagar rumah itu tertutup kembali .
" Nanti Pulang nya aku antar juga " Tanya Ray dengan sedikit berteriak .
" Di jemput supir kak " Balas Anggi .
" Nanti siang makan di kantin bareng ya " Ucap Ray .
" Iya Kak " Jawab Anggi .
🪵
🪵
Ivan ke luar dari rumahnya dengan wajah dinginnya ,dia langsung masuk dalam mobilnya dan menutup nya dengan kasar hingga menimbulkan suara .
BRAK
" Shiiiittt " Umpat Ivan memukul stir mobilnya meremas stir mobilnya dengan kuat .
" Seperti nya kamu suka dengan permainan kita semalam Anggi ,teruslah dan saat waktunya tiba aku tidak akan menahan diri lagi " Ujarnya dengan serius matanya menatap lurus kedepan .
Saat perasaan nya mulai membaik Ivan menyalahkan mobilnya, dia akan ke rumah sakit memulai aktivitas nya sebagai seorang dokter .
Sepanjang perjalan ponsel Ivan terus berdering tapi dia mengabaikan begitu saja,dia sudah tahu siapa yang menelpon nya pagi hari seperti ini .
Itu kenapa dia malas mengakat atau pun melirik ponsel nya yang berada di sampingnya .
15 menit Ivan sudah berada di rumah sakit, setelah memarkir kan mobilnya Ivan langsung ke ruangannya tapi saat masuk di mendapati Niken sudah berada di dalam sana.
" Jangan melewati batasmu , sekalipun kamu tungganganku bukan berarti sesuka hatimu masuk dalam ruangan ku " Ujar Ivan tegas berjalan ke arah mejanya .
" Maaf ,tadi aku menelpon mau minta izin tapi kamu tidak mengangkat nya " Jawab Niken membela diri .
" Apa pun itu " Ucap Ivan membuka jas nya , menggantikan dengan jas dokternya .
Tok ....tok ...
" Masuk "
Ceklek
" Maaf Dok, tadi saya lagi ke toilet " Ivan hanya mengaguk sebagai jawabannya .
" Van " Ivan menatap Niken seperti nya ada hal yang ingin di bicarakan " Aku harus bekerja ,jika ada hal penting katakan itu saat jam istirahat " Tekan Ivan lalu ke luar dari ruangannya meninggalkan Niken sendirian di ruangan itu .
" Kenapa tidak pernah berubah sih " Sungut Niken kesal sambil menghentakan kakinya,lalu ikut ke luar dari ruangan Ivan .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Kamu bawa bekal " Anggi menatap ke sumber suara lalu mengagguk tersenyum " Iya kak ,ibu melarang ku makan sembarangan " Jawabnya lembut .
" Bisa rasa " Anggi menyodorkan kotak bekal itu di depan Ray yang baru datang bersama teman²nya ,Sedangkan dia hanya bersama putri sahabat nya sejak pertama masuk sekolah ini .
" Sama kau tidak mau bagi " Goda Putri pada Anggi .
" Kan kamu tidak minta " Ujar Anggi cepat .
" Peka Gi ...peka sekalipun tidak minta setidaknya nawarin keh " Timpal putri .
" Kan kamu punya " Jawab Anggi lagi membuat Putri terdiam " Susah kalau bicara sama orang yang tidak punya hati " Jawab Putri kesal .
" Enak " Anggi menatap Ray " Makasih " Jawabnya lalu mengambil kembali kotak bekalnya .
" Pengen minta tapi hanya dua " Ujar teman Ray yang bernama Adam .
" Kalau Kaka mau ,kita bisa bagi " Ujar Anggi serius .
" Dia tidak suka makanan begitu Gi, alergi " Jawab Ray lalu menatap tajam sahabat nya .
" Eh ...iya benar kata Ray aku alergi sama sayuran mentah apa lagi selada " Jawabnya sambil menatap balik Ray membuat pria itu tersenyum puas .
" Kalau begitu kami pesan dulu makan,mau titip tidak " Tanya Ray menatap Anggi dan Putri.
" Tidak kak " Jawab keduanya , Ray dan Adam meninggal kan keduanya .
Sedangkan di Rumah sakit Ivan tengah di sibukkan dengan perkejaan setelah memeriksa pasien dia kembali melanjutkan pekerjaan nya sebagai direktur rumah sakit .
Tok ....tok ....
" Masuk "
Ceklek
"Makan siang " Ivan menatap ke arah pintu saat mendengar suara wanita yang begitu di kenal nya .
" Aku bawa bekal ,mau " Ivan hanya diam saja lalu mengambil ponselnya mengirimkan pesan pada seseorang .
" Makan saja ,aku sudah minta Ibrahim memesankan makanan " Jawab Ivan datar .
" Aku sudah cape² masak Lo yank " Ujar Niken kesal menatap tak percaya pada pria yang ada di depan nya .
" Aku tidak memintamu untuk memasak itu bukan, Lalu salahnya di mana " Tanya Ivan menatap Niken .
" Tapi setidaknya hargai usaha ku Van " Jawabnya kesal,Ivan menghela napas panjang jika saja dia menolak pasti wanita itu akan mengadu pada sang ibu dan itu akan membuat kepala nya pecah .
" Simpan saja di situ " Ujar Ivan datar .
" Kita makan bersama " Pinta Niken manja .
" Makan saja tidak usah banyak tingkah " Niken mendengus kesal lalu mulai membuka kotak bekal nya m
" Nanti pulangnya kita ke mall ya yank, teman² ku di sana ajakin ...."
" Kamu bisa pergi sendiri " Potong Ivan cepat .
" Tapi aku tidak bawah mobil yank, tadi aku di antar sopir " Jawab Niken ,yang pastinya itu di sengaja agar pria itu mau ikut bersama nya dan memperkenalkan pada teman²nya .
" Kamu bisa meminta sopir untuk menjemput mu , Aku ada urusan yang lebih penting " Jawab Ivan .
Tok ....tok
Niken menatap ke arah pintu dengan wajah kesalnya .
" Masuk "
Ceklek
" Maaf Dok, makan siangnya " Ivan mengaguk lalu meminta Ibrahim untuk membawa nya ke meja .
" Makasih Him " Ujar Ivan
" Sama Dok ,kalau begitu saya pamit dulu " Ujarnya menunduk kepalanya sedikit sekilas dia menatap Niken yang seperti mya ingin menelannya hidup² .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dukung terus Anggi menjadi novel favorit kalian 🥰🥰🥰🥰🥰
Like
Koment
Vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 5 😘😘😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Mira Dwisartika
sekian lama nunggu akhirnya ada kelanjutannya 😘
2023-01-28
2