2.

Anjeli mulai melakukan pemeriksaan rutin, ada rasa khawatir setiap kali pemeriksaan dilakukan.

Berusaha menguatkan diri, demi sang buah hati, tak mau bergantung dengan suami, tak ingin menjadi beban buat suami, inilah prinsip yang selalu ia tanamkan sejak dulu.

Sambil menunggu hasil pemeriksaan keluar Anjeli duduk di kursi tunggu sambil mengotak atik handphone miliknya. Matanya berubah menjadi terbelalak kala ia melihat berita ter hot, melintas di beranda sosial media miliknya.

"Perusahaan Bagas Wirawan Terancam Pailit."

Terpampang foto sang suami yang sedang melakukan klarifikasi masalah perusahaan miliknya.

"Mas Bagas menyembunyikan masalah sebesar ini pada ku, apa aku bukan istri yang mampu dijadikan tempat berbagi keluh kesah, aku sama sekali tak tau tentang berita ini," gumannya dengan perasaan yang semakin gundah, belum lagi penyakit yang sedang menggerogoti tubuhnya, jika suaminya tau bukan kah ini akan menambah beban pikiran untuknya.

"oh....Tuhan, apa yang harus aku lakukan?", karena tekanan yang begitu kuat, membuat Anjeli harus merasakan sakit yang tak sanggup ia tahan di bagian sisi kanan kepalanya, penglihatannya menjadi kabur dan pikirannya tak fokus.

Bruk.....

Anjeli langsung terjatuh di ruang tunggu pasien, untung para tenaga medis sigap langsung membawa Anjeli ke ruang UGD dan melakukan perawatan. dokter yang menangani kasus kesehatan Anjeli langsung bergegas menemuinya, tentunya hal itu sudah ia prediksi sebelumnya jika Anjeli mengetahui kabar tentang suaminya maka ia pasti syok dan kehilangan kesadaran seperti sebelumnya, namun karena kesepakatan mereka dokter yang menggantikan dokter Sean menangani penyakit Anjeli tak mampu berbuat apa-apa.

"dok, sebaiknya kita hubungi keluarga nyonya secepatnya, jangan sampai terjadi masalah yang buruk, itu akan membuat kita dalam masalah besar." Saran salah seorang perawat yang setia menemani Anjeli setiap melakukan pemeriksaan rutin.

"Jangan terburu-buru, dokter Sean sudah menanda tangani sebuah perjanjian tentang hal ini, jika memang dia gawat aku akan segera menghubungi dokter Sean terlebih dahulu, dan meminta dokter Sean sendiri yang memberikan kabar kepada suaminya, mereka adalah sahabat karib," jelas sang dokter yang tak punya wewenang apapun dengan kasus Anjeli kerana terikat oleh perjanjian tersebut.

"Rumit sekali hidup kamu Anjeli., Perusahaan suami kamu terancam pailit dan kamu terbaring sakit di sini, sedangkan mertua kamu tak pernah merestui hubungan kalian," guman dokter Farah yang merupakan sahabat dokter Sean dan sedikit mengetahui kisah Anjeli dari cerita dokter Sean sebelumnya.

Setelah satu jam berlalu, akhirnya Anjeli sadarkan diri.

"Aku dimana?", ucapnya yang bingung melihat situasi tempat ia terbaring.

"Kamu diruang UGD Anjeli, tadi kamu pingsan, dan kami membawa kamu ke sini untuk perawatan lebih lanjut," sapa dokter Farah yang masih setia menunggu Anjeli hingga sadarkan diri.

Anjeli yang menyadari dirinya masih di rumah sakit langsung bergegas bangun dan hendak pulang dan langsung di tahan oleh dokter Farah.

"Anjeli kamu mau kemana?, kondisi kamu saat ini sangat lemah sebaiknya kamu dirawat semalam lagi dan kami akan mengabari suami kamu." Farah yang khawatir langsung berusaha menenangkan Anjeli.

"Tidak dokter, aku harus segera pulang, anak aku pasti sudah lama menunggu aku pulang, tolong jangan kabarkan apapun pada mas Bagas, sampai sekarang aku belum cerita masalah penyakit ku ini, aku tak mau menambah beban pikiran untuknya," pinta Anjeli pada dokter Farah yang selalu sabar dan setia melakukan perawatan untuknya menggantikan dokter Sean sebelumnya.

"Baik Anjeli tapi kamu langsung kabari aku jika sudah sampai di rumah, aku sangat khawatir padamu, jika terjadi masalah aku pasti akan dimarahi oleh Sean karena tidak menjagamu dengan baik." Inilah sisi kebaikan hati dokter Farah sehingga dokter Sean mempercayakan Anjeli padanya.

"Makasih atas kebaikan mu dokter Farah, aku sangat berutang budi pada kalian berdua," ucap Anjeli pada dokter Farah sebelum meninggalkan rumah sakit.

"huft....Anjeli, kenapa kamu begitu keras kepala, membiarkan diri kamu menderita hanya karena termakan oleh perkataan mertua kamu yang tak suka dengan mu, kamu beruntung mendapatkan mas Bagas, aku saja yang sejak dulu naksir padanya tak pernah mendapatkan kesempatan sedikit pun" guman dokter Farah melihat keadaan Anjeli yang begitu kukuh menyembunyikan penyakitnya kepada Bagas yang merupakan orang yang pernah mengisi ruang hati Farah hingga detik ini, namun perasaan tersebut terpaksa ia kubur dalam-dalam karena sifat Bagas yang tak mudah untuk didekati.

***

Dengan langkah tertatih, Anjeli memaksakan dirinya untuk singgah di supermarket dan membeli keperluan dapur dan bergegas pulang.

Setelah sampai di depan kediamannya, ia turun lalu membuka pagar dengan perlahan dan memarkirkan mobilnya. Pak Satpam hanya bisa membantu mendorongkan pagar seperti biasa, bahkan kadang ia tak pernah dianggap kehadirannya oleh Anjeli.

Anjeli juga yang tak pernah mau di antar oleh super ia selalu memilih pergi seorang diri, hal ini selalu menjadi suatu kekhawatiran suaminya dengan sikap Anjeli yang terlalu mandiri dan tak suka merepotkan

"Anjeli....!"

deg....

"Kenapa dia sudah pulang, bukannya ia masih di kantor, bukannya hari ia ada masalah?", gumannya dengan penuh pertanyaan menumpuk memenuhi isi kepalanya.

"Maaf mas, aku baru pulang di jalan agak macet jadi telat pulangnya." Semoga ia tak menyuruh anak buahnya mengikuti aku, kalau tidak maka aku akan ketahuan dari rumah sakit dan pingsan di sana.

"Apa dokter di rumah sakit terlalu ceroboh hingga membiarkan kamu pulang dan menyetir seorang diri, atau kamu ini sebenarnya wonder women yang sedang menyamar jadi istri aku?." Bagas yang tau betul tabiat istrinya selalu menyuruh anak buahnya untuk mengikuti secara sembunyi setiap langkah kaki Anjeli di luar rumah, tak terkecuali hari ini.

"em....itu, aku hanya kecapean jadi aku singgah di rumah sakit ternyata aku pingsan di sana dan mereka merawat aku hingga aku sadar, dan karena kondisi ku baik-baik saja jadi aku putuskan segera pulang mas kasian Siera pasti udah lama menunggu aku pulang."

Anjeli yang ketahuan berbohong akhirnya mengaku meski masih tersimpan sebagian kebohongan yang ia sembunyikan untuk suaminya.

"Stok alasan di kepala kamu rupanya sangat banyak, pantas tak pernah kehabisan alasan," cetus Bagas dan berlalu meninggalkannya di depan rumah.

"Apa kerjaan di kantornya tak cukup membuatnya pusing sehingga masih punya waktu pulang dan memarahi diri ku, dasar suami protektif," cetus Anjeli yang tak suka dengan perhatian yang terlalu berlebihan menurutnya dari suaminya.

Anjeli yang cuek dan mandiri, sebenarnya sangat haus dengan perhatian dan kasih sayang, akan tetapi cacian dan hinaan yang sering ia dapatkan dari keluarga sang suami karena hasutan dari mertuanya, membuat Anjeli berusaha untuk mandiri dan tak mau merepotkan siapapun di rumahnya sendiri.

"Aku sepertinya terjebak masuk kehidupan konglomerat, sepertinya kehidupan ini tak pantas untuk ku," gumannya lagi dan melangkahkan kaki menuju kamar Siera.

"Siera, ibu sudah pulang nak."

"Pulang katamu, izinnya ke supermarket sebentar, tak sadar kamu jika sudah seharian berada di luar rumah, dasar istri gak becus."

"Maaf Bu."

"Maaf katamu, udah bikin anak ku ketularan sial, dan kamu masih keenakan keluyuran di luar, jangan-jangan kamu cari mangsa baru lagi ya?, karena suami kamu sekarang bangkrut."

Perkataan yang teramat pedih untuk didengar, namun Anjeli tak bisa berbuat banyak karena sejak meninggalkan karirnya hidupnya kini sangat bergantung pada suaminya.

"Aku harus bangkit dan mau tak mau harus keluar dari rumah ini dan meninggalkan Siera, jika terus hidup tertekan dengannya aku bahkan akan menyia-nyiakan kehidupan ku, aku harus kuat dan kembali melindungi Siera." Guman Anjeli yang semakin khawatir dengan sikap ibu mertuanya, ia takut suatu saat nanti akan melampiaskan kebencian itu pada Siera, sementara keadaannya masih lemah seperti sekarang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!