Lucky Star

Lucky Star

Perkenalan

Kinsley Alzora panghilannya Zora, kelas X Farmasi ( Kesehatan), anaknya cuek agak pendiem tapi berwawasan. Hobinya adalah rebahan dan nonton drakor. Anak rumahan tapi jiwa petualang. Banyak hal yang mengejutkan dari dirinya.

Binara Aarju atau sering disapa Arju, umurnya 2 tahun diatas Zora, tapi sekarang Arju tengah duduk di bangku SMK kelas XI Teknik. Anaknya tengil, tapi perhatian. Temannya banyak termasuk teman wanitanya yang lebih dominan dibanding laki-laki.

Jovian Alfarizki (Vian), setahun lebih tua dari Zora. Dan Vian kakak kelas Zora sekaligus seniornya di OSIS. anaknya dingin dan banyak rahasia, makanya Zora nge Crushin Vian juga.

Cast yang lainnya akan muncur seiring dengan lanjutnya cerita. Sebelum mulai mari kita sedikit flashback

1 ½ tahun yang lalu

"mang ke perum \*\*\* block \*\*\*" pinta gadis remaja yang mengenakan seragam putih birunya.

"oke siap nenk sok naik" mang gojek memberikan helm pada remaja itu.

diterimanya helm, lalu memakainya. dan pengendara ojek motor tersebut menyalakan mesin motornya dan melajukan kendaraannya.

"pulang sekolah nenk?" tanya tulang ojek basa-basi.

"ah iya mang, udah dari tadi aih pulangnya"

"oh iya sekolah dimana emang? ko bisa ada di situ?" maksudnya tempat tadi remaja itu menyetop ojek

"tadi pas pulang mampir dulu toko buku, sekolah Zora mah di SMPN 3" ya remaja itu adalah Zora

Percakapan pun terhenti setelah banyak perbincangan yang menurut Zora sendiri tak usah di tanyakan pasti udah tau jawabannya. Namun Zora bukan anak kurang ajar yang akan melawan atau bertindak tak sopan pada orang lain, apalagi yang lebih tua. Orang tua Zora tak pernah mengajarkannya.

Dikejauhan Zora melihat kumpulan anak lelaki yang sedang berkerumun di pinggir jalan. Serasa mengenal salah satu dari lelaki yang nongkrong itu Zora pun meneriakan nama orang yang dikenal tersebut.

"Gung" teriak Zora hingga yang diteriaki menoleh kearah Zora.

"euy ra" merasa mengenal orang yang berteriak " kemana?" teriak lelaki bernama Agung itu heran mengetahui dari arah kedatangannya bukan tempat Zora bersekolah.

"baru balik dari toko buku" jawabnya cepat karena lagi di motor "duluan" berpamitan saat motor melewati Agung teman SDnya itu.

zora berbalik memandang Agung lalu melambaikan tangannya dengan tersenyum manis ke pria yang tadi dia sapa itu. Bukan main Zora biasa terkenal dengan jutek bagi para laki-laki, saat menampilkan senyumannya akan terlihat manis dan ramah.

"ah akhirnya ketemu tempat ternyaman juga" menbaringkan diri pada ranjang tempat tidurnya

"Zora kebiasaan, pulang sekolah ganti baju dulu terus makan baru istirahat" menghampiri zora yang asik tiduran di kasur "awas jangan nonton dulu, tapi makan dulu" peringatan wanita paruh baya itu pada Zora

"iya ma bentar, baru juga nyampe. kaki Zora pegel abis jalan jauh jadi mau istirahat dulu. ntar Zora nyusul makannya" keluh Zora yang ingin beristirahat tapi malah membuka laptopnya yang ada di atas meja belajarnya.

"mau istirahat tapi malah buka laptop, buruan turun nontonnya nanti lagi" mama Zora paham betul apa yang akan dilakukan anak bungsunya itu.

"ma Zora buka laptop buat ngeliat tugas, tadi temen Zora ngirim email maka dari itu Zora buka laptop buat nyelesaiin tugas Zora" salah satu dari beribu-ribu alasan Zora.

"mama tau isi kepalamu itu, itu cuman alesan kamu doang Zora" Zora hanya tersenyum jail pada mamanya " ya udah terserah kamu, jangan lupa makan sama ganti bajunya" mengalah, karena masalah menonton Zora akan jadi keras kepala

"oh iya ma, minggu depan Zora libur, kata Bu Tuti kelasnya dipake buat ujian kelas 3, trus minggu depannya Zora ujian semester" ucap Zora santai

"iya ma tau tadi dapet info di group orang tua"

"iya udah Zora laporan doang, ma keluar aja time sama sky pasti udah nungguin dari tadi buat makan" mengusir secara halus mamanya

ibunya Zora hanya bisa menggelengkan kepanya tak paham dengan jalan pikiran anaknya yang satu ini. malasnya luar biasa dan lebih mementingkan serial dramanya. bahkan saat keadaan tubuhnya tak sedang baik-baik saja. Zora akan tetap teringat dengan jadwalnya buat menonton.

Entahlah bagi Zora itu salah satu caranya dia melampiaskan kerumitan isi kepalanya atas dunia dirinya yang mulai menginjakan masa remaja yang kini langkah awal untuk mengenal betapa besarnya beban saat menjadi orang dewasa nanti.

Bagi Zora juga menonton tak hanya untuk mengisi luang waktu atau bermalas-malasan, tetapi Zora mendapat banyak pelajaran baru sari dramanya yang ia tonton. Terutama dalam hal medis dan teknologi, saat ini banyak sekali film atau drama yang mengangkat tema permedisan dan tentang komputer.

seminggu pun berlalu, besok adalah hari dimana Zora akan memulai ujian kenaikan kelasnya.

"zora udah nontonnya, bukannya besok ada ujian?" tanya khawatir mamanya

"iya besok ujian emang kenapa?" memfokuskan matanya pada layar laptop

"ya kamu emang ga belajar? tuh liat Syera dia mah dari minggu kemarin udah nyiapin semuanya buat ulangngan besok"

"emang apa yang harus disiapin? ujian mah cuman butuh pensil penghapus pulpen, itu doang mah Zora udah nyiapin dari dulu juga" tahu maksud mamanya tapi ngeles karena merasa malas

"ya belajar atuh sayang, tuh Syera mah rajin tiap bahi baca-baca buku, bukannya kaya kamu tiap hari cuman nonton mulu yang diurusin" keluh kesah mamanya keluar melihat Zora yang jarang bahkan hampir tak pernah belajar dirumah.

"Zora juga tiap hari baca-baca ma" tersenyum jail pada mamanya

"baca apaan dari kemaren liatnya cuman mantengin laptop doang"

"ya baca subtitle lah, hahahah" mamanya menggeleng tak habis pikir dengan Zora

"awas kalo nikainya jelek jangan nangis" ancam kembali mama

"nilai Zora mah ga pernah jelek, kalo jelek juga itu gara-gara lagi ga enak badan aja maksain ujian, selebihnya nilai Zora fine fine aja"

"kamu ini dibilangin ngeles aja" mengacak pelan rambut Zora gemas

"itu sandanya Zora pandai ma,,, pandai ngeles hehe" tertawa garing

"iya iya sipaling cerdik, ya udah mama tidur duluan ok" pamit mama hendak menuju kamarnya

"iya ma, met malam,, mimpi indah" balas Zora

" ya udah mama kedepan dulu mau ngunci pintu awas jangan gadang besok sekolah ntar kesiangan" berjalan keluar kamar Zora

"iya ma bawel ku sayang"

mama Zora pun pergi menuju pindu depan rumah untuk mengunci pintu. Dan Zora jangan ditanya dia melanjutkan kembali fokusnya pada layar yang sedang memutarkan serial drama kesukaannya.

seperti yang mamanya katakan Zora tak pernah sama sekali belajar, namun anehnya nilai dia tak pernah turun hanya karena sering menonton, justru menambah wawasan baru bagi Zora.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!