Hari yang ditunggu-tunggu oleh Zora dan teman-temannya akhirnya datang juga. Dimana hasil dari nilai ulangan Zora akan diumumkan.
Kini semuanya tengah duduk tenang dengan jantung yang berdegup kencang karena merasa gugup. Tak terkecuali dengan Zora, jika Zora tak membuat perjanjian dengan kakaknya Time mungkin Zora takkan segugup sekarang.
Melihat sifat Zora yang terkadang acuh dengan beberapa hal termasuk ujian. Tapi berbeda jika situasinya seperti kali ini. Jika nilai zora melenceng sedikit saja maka perjanjiannya batak secara mutlak. Kakanya itu jika sudah iya ya iya jika tidak ya tidak.
"zor ikut ngecek di laptop lo" Yadi yang tak membawa handphonenya
"iya bentar gua dulu" Zora mulai log in untuk melihat hasil nilainya
username pun Zora tuliskan di datanya. Dan terbukalah halaman yang menampakkan nilai Zora walau sebelumnya sempat sedikit ada gangguan dari jaringannya.
"gimana Kikin nilai lo?" gugup Yadi karena belum melihat hasil punya dirinya.
"sesuai uang gua perkirakan" mengacungkan ibu jari pada Yadi
" mana gua mau liat dulu" hendak merebut laptop tapi ditahan oleh Zora
"bentar gua mau save dulu biar bisa di print" mengotak-atik kembali laptop milikinya
setelah selesai sekarang giliran Yadi yang mengecek nilainya. Dan setelah halaman terbuka Yadi pun tersenyum puas, setidaknya nilainya tak terlalu jelek ya walau tak sesuai harapan orang tuanya. Namun bisa dikategorikan lulus.
"Zor lo ko tau perkiraan nilai lo sendiri?"
"rahasia" tersenyum jail
"jangan-jangan lo punya contekan ya?" curiga Yadi
"lo ngadi-ngadi, emang gua lo" mencubit pelan lengan Yadi dan diikuti ringisan Yadi
"sakit Zor, kadang kadang lo ya" kalimatnya terhenti
"kadang apa?"
"ga ga jadi"
"ye dasar, ya udah cepetan save, gua udah ga sabar pengen pulang,, pengen cepet-cepet ngasih unjuk sama ka Time"
Yadi pun mensave hasil nilainya untuk dititipkan ke Zora biar sekalian di print.
Zora yang sudah tak sabar ingin segera sampi ke rumahnya, segera memberesi barangnya dan bergegas pulang.
Karena masa ujian selesai kini Zora datang ke sekolah hanya untuk mengisi absensi saja. Tak ada jadwal belajar mengajar lagi, hanya datang takut ada pengumuman penting di sekolah.
Jadi sekarang Zora bisa pulang langsung setelah mengecek hasil nilainya walau pun saat pulang Zora tetap harus laporan dulu untuk pulang duluan. soalnya itu masih jamnya belajar bagi adik-adik kelas Zora.
Kini Zora tengah sampai di rumahnya dan mencari keberadaan kakaknya.
"bang,, bang,, bang Time" teriak Zora yang suaranya mengisi seluruh ruangan di rumahnya
"zora ngapain teriak-teriak siang hari gini berisik nanti kena omel tetangga coba" kesal mama mendengar Zora yang teriak-teriak
"bang Time mana ma?" bukannya minta maaf malah mengalihkan pertanyaan
"abangmu itu kan kerja Zora, ini hari apa coba?, sekarang abangmu ga ada dirumah lah" jawab jelas mama
"oh iya ya Zora lupa saking senengnya"
" emang ada berita menggembirakan apa?"
"hasil ujian Zora udah keluar ma" senang Zora
"beneran?" berapa hasilnya?" bagus ga?" mana sini mama lihat" keluarnya pertanyaan bertubi dari mama
"ntar aja Zora kasih unjuknya kalo bang Time udah pulang" mamanya pun menggeleng kepalanya melihat Zora yang langsung kabur menuju kamarnya
Dikarenakan Time belum pulang Zora memutuskan ke kamarnya dan menahan diri untuk memberi tahukan semua orang tentang hasil nilainya. Zora ingin Time lah orang pertama yang melihat hasil ujiannya Zora.
Merasa lama saat menunggu abangnya itu pulang ke rumah akhinya Zora pun membuka laptopnya. Dan melakukan hal seperti yang biasa Zora suka lakukan yaitu nonton drakor.
"zora makan dulu lanjut nontonnya ntar abis makan" pinta sang mama
"iya 5 menit lagi nanggung ini udah mau abis filmnya" teriak Zora didalam kamar
Film pun menampakkan akhirnya dengan bertulisan bersambung. Zora menghentikan menontonnya dan bergegas menuju meja makan untuk makan sesuai pinta mamanya.
"mah ko bang Time lama banget pulangnya?" sambil menyuapkan makanan ke mulutnya
"iya lah kamu ga lihat ini jam berapa?"
"jam 1 siang"
"kan Zora tahu sendiri abang pulang jam 4 sore, ga usah ditunggu-tunggu, kalo ditunggu malah suka jadi lama" mama melihat Zora yang sedikit gelisah menunggu kepulangan anak pertama mamanya merasa harus menenangkan Zora
Zora mengangguk memahami ucapan mamanya. Dan segera menghabiskan makanan yang sudah dia sendok ke dalam piringnya.
Selesai acara makan, Zora melirik jam masih ada 3 jam lagi untuk kakaknya pulang. ketambah perjalanan yang macet, mungkin bisa nyampe 4 jaman lagi.
Jadi Zora memutuskan kembali ke kamarnya untuk kembali melanjutkan acara menontonnya sambil menunggu waktu.
Ternyata benar saat Zora tak terlalu gelisah menunggu waktu, waktupun berlalu dengan cepat. Dan kini waktu menunjukan pada pukul 04.15 sore hari.
diluar terdengar suara motor yang tengah parkir. Zora mengenal suara knalpot tersebut lalu bergegas lari menuju lantai bawah dengan membawa selembar kertas yang tadi dia sengaja print dikamarnya sebelum menonton.
"bang tiiimeee"teriak Zora sambil berlari dari lantai 2
"hati-hati Zora nanti kesandung jatuh ntar" teriak khawatir mama dan Time yang melihat Zora berlari tanpa melihat sekelilingnya.
"haah haah" suara deru nafas Zora yang lelah berlari dari kamarnya.
"kenapa buru-buru gitu?, abangmu kan ga akan kemana-mana" omelan dari ibunya pun dilayangkan pada Zora, namun Zora tak menanggapinya.
"ada apa memang kenapa buru-buru?" tanya Time yang penasaran kenapa adiknya begitu semangat memanggil namanya.
Zora pun tanpa banyak berbicara langsung memberikan selembar hasil nilai yang tadi sudah ia perint pada Time.
Time yang tak mengerti maksud Zora pun mengambil kertas tersebut. matanya terbelalak saat melihat isi selembar kertas tersebut.
"Zora kamu ga nyontek kan?" kakaknya yang tak percaya dengan hasil nilai ujian Zora
mamanya pun merasa penasaran lalu merebut kertas tersebut dari tangan Time. mamanya pun sama terkejut saat melihat hasil nilai ujian Zora. Tapi tak merasa aneh meliahat Zora memang seperti itu.
karena Zora yang jarang belajar dan kerjaan tiap harinya hanya rebahan di kasurnya dan asik menonton di laptopnya itu kini tengah mendapatkan hasil nilai dengan rata-rata 90. Melebihi ekspektasi yang diberikan Time saat melakukan perjanjian.
Siapapun tidak akan percaya jika itu adalah hasil pure yang Zora kerjakan. Namun ibunya memang mengerti kenapa Zora bisa mendapatkan nilai yang terbilang hampir sempurna itu.
Zora memang pada dasarnya adalah anak yang cerdas dalam berbagai hal. pemahaman Zora pun sangat tinggi, dan mudah mengerti dengan apa yang di katakan orang walau hanya sekali mengajarinya.
Namun kekurangan Zora disini adalah ia anaknya sungguh pemalas. Dan hanya akan tertarik dengan hal-hal yang dia suka saja. Entah mamanya pun sendiri tak tahu bagaimana cara Zora dalam belajar. Hal yang pasti mamanya ketahui adalah Zora memahami dirinya sendiri untuk mengatasi masalahnya dalam belajar dengan caranya sendiri.
"bang janji tetep janji, zora udah bela-belain belajar buat nilai segini" tersenyum berharap namun khawatir kakanya melanggar janjinya untuk membelikan laptop baru
"iya iya besok abang beliin kamu pilih aja mau yang mana, tapi ngomong-ngomong kapan kamu belajarnya? perasaan abang liat kamu cuman nonton doang kerjaanya"
"janji ya, awas bohong. masalah belajar mah gampang, belajar itu bukan cuman baca-baca buku atau ingetin rumus doang" zora dan Time pun berjabat tangan sebagai bukti janji
tak lama dari itu ayah Zora dan Sky pulang kerumah. Lalu mama memberikan hasil nilai ujian Zora agar dilihat oleh mereka berdua yang baru saja sampai.
"ini baru anak ayah, ya udah karena ini hari bahagia, kita makan diluar saja, papa yang teraktir
"yey let's go" semangat Zora
Mereka pun memutuskan untuk makan di sebuah resto fekat dengan rumah mereka. Dan keesokan harinya sesuai janji Time dan Zora pergi menuju toko elektronik untuk membeli laptop baru untuk Zora. Ya walaupun Sky sempat merengek juga ingin dibeliin.
Akhirnya kini problem menonton Zora berkurang, karena dia sudah mempunyai laptop baru untuk menonton.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments