Serah terima Alena

Sebelum membaca jangan lupa tinggalkan like dan vote karya ini ya, terima kasih ^^°

"Tuan, ampuni saya karna terlambat datang kemari." Baskoro langsung menghampiri Darren yang tengah duduk sambil menaikkan satu kakinya ke atas kakinya yang lain.

Alena tersentak saat melihat Baskoro langsung bersimpuh dihadapan laki laki bermata coklat itu.

"Ayah, apa yang ayah lakukan?!" Kaget dan langsung menghampiri ayahnya, mencoba membuat ayahnya kembali berdiri namun justru Baskoro dengan cepat mengibaskan tangan Alena dari bahunya.

"Diam Alena, atau kita berdua bisa mati!" Ucap Baskoro sambil tertunduk.

Alena menggeleng heran, tidak pernah dia melihat ayahnya setakut ini pada seseorang selain ibunya, apalagi sampai bersimpuh dihadapan pria yang lebih muda darinya, sebenarnya siapa pria dihadapannya ini?

"Haha, cukup punya nyali juga kamu masih berani muncul kemari, kupikir kau sudah kabur Baskoro!" Dia tertawa namun aura marah jelas terbaca diwajahnya yang tampan.

"Maaf tuan saya benar benar minta maaf!"

Alena mengepalkan kedua tangannya, melihat ayahnya bersujud seperti tidak punya harga diri membuat darah Alena mendidih.

Ini sebuah penghinaan besar, hanya karna terlambat datang kenapa harus sampai bersimpuh seperti itu, memangnya dia kaisar?

"Hei, kau!" Alena berteriak sambil mendekat ke arah Darren.

"Kau siapa sampai ayahku harus bersimpuh memohon maaf darimu? dia hanya terlambat datangkan? bukan habis membunuh orang! lagak anda sok sekali! memangnya kau siapa? Raja? Kaisar?"

Baskoro langsung menarik lengan Alena, tidak tahu sepucat apa laki laki tua itu sekarang, Alena tidak sadar dia sedang berbicara dengan siapa.

"Jadi ini anakmu yang akan kau serahkan itu? Lancang sekali mulutnya!" Darren tak memperdulikan ocehan Alena.

Dia menatap Alena dari ujung kaki sampai ujung rambut. Cih, tidak ada yang istimewa! gumamnya.

"Serahkan? menyerahkan siapa maksud anda?"

"Memang ayahmu membawa siapa selain kamu?"

Alena masih tak mengerti, bukankah maksud mereka kemari adalah untuk melihat pekerjaan bartender seperti yang ayahnya bilang.

"Ayah maksud perkataan pria kurang ajar itu apa sih?"

"Ale, diam lah, atau mulutmu bisa membuat kita celaka nak!"

"Haha, apa kau belum memberitahukan dia yang sebenarnya Baskoro?" Tawanya terdengar mengerikan ditelinga Alena.

Alena semakin tak mengerti. Dia melihat Darren bangkit dari tempat duduknya dan mengambil sebuah kertas dari dalam laci meja.

"Kau seorang mahasiswi kan? baca ini!" Melempar kertas itu ke hadapan Alena, Refleks kedua tangan Alena terulur menangkap kertas itu karena kertas itu terbang ke arah wajahnya.

"Apa ini?" Dengan kening berkerut Alena mulai membaca dengan seksama tulisan diatas kertas itu.

Disana tertulis bahwa Baskoro akan menyerahkan putrinya kepada Darren Bumiatmaja jika dia kalah dalam permainan judinya.

Dan putrinya akan sepenuhnya menjadi milik dari Darren tidak bisa diganggu gugat, disitu juga tertulis jika Darren bebas melakukan apapun pada putrinya.

"Apa apaan ini ayah?" Alena menggeleng kuat, dia mundur beberapa langkah kebelakang.

"Ale, maafkan ayah.." Baskoro mulai terisak, dia merasa bersalah harus menyerahkan Alena ke tangan Darren. Tapi nasi sudah menjadi bubur, dia tahu dia tidak bisa menarik kembali keputusan tololnya itu.

"Katakan kalau ini tidak benar!? ayah menjadikan aku taruhan untuk bermain judi?!" Alena menunjuk dirinya sendiri, menatap tak percaya pada ayahnya, perlahan pandangannya kabur, cairan bening menggenangi pelupuk matanya.

Baskoro hanya tertunduk tanpa berani menatap mata putrinya.

"Haha ayahmu ini memang luar biasa, aku akui dia pemain judi sejati! dia adalah orang pertama yang mengorbankan benda hidup diatas meja judiku, maka untuk menghargai keberaniannya itu, aku menerima tawarannya untuk membawamu bersamaku jika dia kalah." Darren memotong tanpa dosa.

Dia sepertinya sangat menikmati drama diantara ayah dan anak ini.

"Ayah katakan kalau ini tidak benar?!" Alena mengguncang tubuh ayahnya, lelehan air mata membasahi pipi mulusnya.

"Sudah! waktumu habis! enyah dari sini Baskoro!" Kini nada suaranya terdengar dingin, Baskoro hafal betul jika cara bicaranya sudah seperti itu, itu artinya Darren sudah mulai geram.

"Tidak ayah! aku tidak mau ikut dengannya, aku mau pulang sekarang!" Alena hendak pergi namun dia dicegah oleh dua orang pengawal yang berjaga di pintu masuk, belum juga menyentuh pintu, gadis itu sudah diseret kembali ke dalam ruangan.

"Ck! merepotkan sekali putrimu ini!" Darren bangkit dari duduknya, wajahnya terlihat tidak setenang tadi, urat urat besar menonjol dilehernya. Sepertinya dia sedang menahan amarah yang besar.

Darren menghampiri Baskoro, menodongkan pistol ke arah kepala pria itu, Alena tersentak kaget dan ingin berlari menolong ayahnya namun kedua pengawal Darren memeganginya, gadis itu tak bisa berontak sedikitpun.

Baskoro ketakutan, sekujur tubuhnya merespon dengan gemetar hebat. Alena mulai terisak melihat ayahnya dalam bahaya, bagaimanpun bejatnya Baskoro, dia tetaplah ayah yang sudah membesarkannya.

"Karna aku baik, aku akan memberimu dua pilihan Alena.." Ucap Darren sambil menekan sedikit pelatuk pistolnya, membuat Alena seketika menggeleng memohon lewat sorot matanya agar Darren tidak melakukan hal gila yakni menembak ayahnya.

"Apa? Katakan!" Akhirnya Alena menyerah.

"Kau bisa tetap disini menjadi mainan ku sesuai perjanjian itu atau.."

Darren menyeringai sebelum melanjutkan ucapannya.

"Atau kau bisa kembali kerumah bersama mayat ayahmu ini!"

"Tidak! kumohon jangan lakukan itu tuan, lepaskan ayahku, hiks.." Alena terisak, sekarang dia baru sadar dengan siapa sebenarnya dia sedang berhadapan.

"Jadi kau pilih yang mana? katakan dengan jelas! kau pikir aku sedang main main?" Darren menatap Alena tajam.

"Aku.. aku bersedia memenuhi janji ayah, aku akan menjadi milik tuan.." Dengan bibir bergetar Alena menyatukan kedua tangannya, memohon pengampunan agar Baskoro dilepaskan dari pistol yang siap dilepaskan pelurunya kapan saja.

Darren menarik salah satu ujung bibirnya, senyum iblis itu muncul lagi. Alena sampai merinding melihatnya. Tidak tahu seberapa berbahaya pria dihadapannya ini.

"Bagus kalau begitu! kau harus ingat, ayahmu sudah menjadikanmu barang taruhan dimeja judi, dia kalah dan sekarang kau telah resmi menjadi milikku Alena! aku tidak akan memaafkan orang yang mengingkari ucapannya sendiri, kalau kau berani kabur, maka ayahmu ini yang akan menanggung resikonya!" Darren menarik pistol dari kepala Baskoro, dia berdiri dan merapikan kemejanya.

"Enyah dari sini Baskoro sebelum aku berubah pikiran!" Darren menendang kaki meja membuat Baskoro seketika bangkit dan membungkuk, dia berjalan mundur hingga akhirnya dia sampai ditempat Alena berdiri.

Baskoro melirik Alena lewat sudut matanya, putrinya sedang terisak sambil menatap pedih ke arahnya.

Maafkan ayah Alena, maafkan ayah.

Sebelum membuka pintu, Baskoro kembali berbalik ingin melihat Alena untuk terakhir kalinya.

Namun pengawal dari luar langsung membukakan pintu dan menyeret tubuh tua itu keluar dari ruangan.

"Bawa dia ke rumah induk, pastikan dia terkunci di dalam kamar utama, aku akan segera pulang setelah semua urusan selesai."

Darren kembali ketempat duduknya, meraih map besar di atas mejanya dengan santai seolah tidak habis membuat seseorang ketakutan hebat dan hampir kehilangan nyawanya.

Setelah membungkuk hormat, kedua pengawal itu membawa Alena keluar dari ruangan itu menuju area parkiran klub.

Sebuah mobil jeep sudah menunggu mereka di depan pelataran parkiran. Alena hanya mengikuti langkah para pengawal itu dengan gontai sementara di dalam pikirannya berkecamuk hebat kejadian yang baru saja dia alami.

Mengapa ayahnya tega melakukan ini? dia tahu ayahnya tergila gila pada judi, tapi kenapa sampai hati menjadikannya barang taruhan segala!!!

Alena memejamkan matanya, menyenderkan kepalanya dipunggung kursi, sementara buliran air mata sudah menganak sungai, dan mengalir bebas dikedua pipinya.

Terpopuler

Comments

nila hendra

nila hendra

pengen baca tp kyknya lama banget ya upnya

2023-07-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!