Episode 4

Alarm pagi yang berasal dari ponselnya berbunyi membuat William terbangun dari tidurnya. Dia merasa segar karena bisa tidur lebih awal dari hari sebelumnya. Sebuah pekerjaan membuat tidurnya merasa nyaman dan semua pikirannya menghilang. Dia bangun dari sofa dan ingin berjalan menuju ke dapur untuk membuat kopi panas di pagi hari, dia lupa bahwa belum sempat membeli barang kebutuhan sehari hari sesudah kepulanganya dari liburan. Tidak ada minuman lain selain air putih, dia meminumnya dan setelah itu pergi menuju kamar mandi untuk menggosok giginya.

“Ahh lebih baik aku ke minimarket sehabis ini.. aku perlu beli banyak barang.”

Setelah menggosok giginya dia berjalan menuju kamarnya, dia membuka lemari dan mengganti bajunya. William memilih baju yang dia beli waktu liburannya, sehabis mengganti pakaiannya dia berjalan keluar rumah dan menuju kemini market yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Ketika sedang berjalan beberapa langkah dari pintu rumahnya dia melihat seseorang berjalan melintas di depan rumahnya dan wajahnya tampak familiar.

“Ah William.. selamat pagi.” Sapa seseorang tersebut.

“Pagi Melody.. kamu mau pergi kemana?.” tanyanya.

“Aku mau pergi ke mini market untuk membeli sesuatu.?!” Jawab Melody.

“Oh.. sama, kalau begitu..” kata William sambil berjalan kedepan.

Melody hanya terdiam dan mengikuti William dari belakang, dia bingung harus berbicara apa ke William karena dirinya melihat William sedang dalam keadaan mood yang tidak bagus. Melody mengeluarkan buku catatannya yang berisi barang apa saja yang harus dia beli. Tidak begitu jauh jalan yang mereka lalui untuk sampai kemini market tersebut, mereka masuk ke minimarket dengan tujuan masing masing. Mereka berpisah di dalam untuk mencari barang barang yang mereka butuhkan, William tanpa sadar melewati sebuah rak yang berisikan beberapa produk coklat yang salah satunya sering dia beli untuk diberikan kepada nixie saat mereka masih bersekolah.

“Apakah aku membutuhkannya.. yah kurasa aku harus melupakan kenangan tersebut.. semua orang memiliki dunianya masing masing..”

William melewati rak tersebut dengan menginginkan ingatannya tersebut menghilang dan melanjutkan mencari barang barang yang lainnya. Secara kebetulan dirinya melihat Melody yang sedang melihat-lihat barang dan sedang dalam keadaan kebingungan dengan barang yang sedang dia lihat, lantas William menghampiri Melody dan bertanya kepadanya.

“Melody.. Apa kamu ingin belajar membuat kue? Kamu dari tadi melihat bahan tersebut dengan muka serius..” tanyanya.

“Ahh… William.. iyaa aku bingung.. aku ingin sekali belajar membuat kue.. jadi aku penasaran dan ingin membeli bahannya sekalian disini..” jawab Melody dalam keadaan bingung.

[William melihat sekilas]

“..Jika kamu ingin berlatih membuat kue lebih baik ambil yang kanan.. mudah untuk para pemula..” jawab William sambil meraih barang dirak tepat didepannya.

“Ohhh… sepertinya kamu tahu tentang kue yaa.. aku baru tahu?” jawab melody.

“Bibiku dulu mengajari berbagai banyak hal.. salah satunya membuat kue.. pakai ini untuk tambahan bahan kuenya.” katanya sambil memberikan sebuah barang kepada Melody.

Melody yang menerima saran dan barang tersebut kini menjadi tenang, rasa bingungnya perlahan mulai menghilang. Dia bertanya lebih jauh tentang kue kepada William sambil mencatatnya di buku yang dibawanya tadi, banyak hal yang mereka bicarakan dan salah satunya membuat William penasaran adalah kenapa Melody ingin belajar membuat kue? Apakah dia menyukai kue dan jadinya ingin membuat kue sendiri? Atau hal yang lain. William akhirnya bertanya kepada Melody.

“Kenapa kamu ingin membuat kue.. aku tidak tau kalau kamu suka dengan kue?” tanyanya.

“Ahh.. iyaa.. aku ingin belajar membuat kue karena mungkin saja aku bisa menjualnya.. aku ingin membatu ibu mencari uang.. aku tidak mau meropatkan ibu terus menerus” jawab melody sambil tersenyum.

“Apa kamu punya alatnya? Jika kamu tidak punya datang besok pagi kerumahku, akan kuantarkan ketempat di mana kamu bisa belajar membuat kue.. tempat kerjaku sekarang sedang libur 3 hari jadi tidak ada yang memakainya, kamu bisa belajar di sana dengan nyaman.. aku akan bilang kepada bossku nanti..” kata William sambil berjalan menuju kasir.

Melody yang mendengar tersebut senang karena dirinya bisa mencoba untuk belajar membuat kue, karena saran dari William dia selesai dengan belanjaannya dan setelah itu menuju kasir untuk membayarnya. Dia melihat tanpa sadar ada satu barang yang sering dibelikan waktu masih kecil oleh ibunya dulu, namun Melody sudah tidak punya uang lagi dan hanya bisa memandanginya saja. Setelah membayar belanjaannya dia keluar dari mini market dan melihat William yang masih di luar sedang meminum minuman yang tadi dibelinya.

“Kamu masih disini? Atau ada barang yang lupa kamu beli?” tanyanya ke William.

“Hmm.. aku haus.. jadi kuminum disini..” jawabnya.

“Ahh iyaa.. soal tadi tentang kue.. apa kamu yakin aku boleh berlatih di sana.. mungkin aku bisa saja merusak alat di sana..” tanyanya ragu.

“Tadi aku sudah menghubungi boss, katanya boleh jadi tidak apa apa.. Kamu datang kerumahku dan akan kuantarkan.. aku tunggu di pagi hari.. akan aku bagikan alamatnya supaya kamu bisa melihat tempatnya..” jawab William sambil membuang botol minumannya.

Mereka akhirnya pulang bersama berjalan melewati jalan yang sama mereka lalui tadi. Tidak ada sepatah kata apapun yang keluar dari mulut mereka berdua, mereka sama sama takut membuat keadaan semakin canggung. Tiba tiba William berhenti dan melihat ke arah taman bermain yang tepat di depan matanya, itu adalah tempat taman bermain yang ia sering kunjungi waktu masih kecil. Melody yang kebingungan memustukan untuk bertanya kepada William.

“Hmm.. apa kamu ingin bermain di sana.. Sepertinya kamu ingin bermain di sana.. terlihat dari matamu?” kata melody.

“Mungkin lain waktu saja..” jawabnya.

William menghiraukan taman bermain tersebut dan memutuskan untuk pulang saja kembali kerumahnya, beberapa langkah dia berjalan tiba tiba mendengar suara ayunan yang sedang digunakan dan karena penasaran dia memutuskan menoleh ke arah suara ayunan tersebut. William melihat melody sedang menaiki ayunan dengan perlahan dan menyenangkan, dirinya mencoba untuk tidak tergoda dengan ayunan tersebut, dia mencoba untuk berjalan sambil menghiraukan suara tersebut sambil menutup matanya. Dia merasa aneh, suara ayunan tersebut semakin dekat dan semakin menjadi nyata dipikirannya, lantas dia membuka matanya dan tertanya dirinya sudah berada diayunan tersebut.

“Kenapa aku bisa duduk disini.. apakah ini mimpi atau ilusi..”

Karena William penasaran apakah itu ilusi atau mimpi dirinya mulai mengayunkan ayunan tersebut. Ayunan tersebut terasa nyata, dirinya menikmati setiap ayunannya dan sekilas mengingat masa lalunya ketika masih bermain dengan kedua orang tuanya saat masih hidup dan tinggal di desa di mana taman bermain tersebut terasa sama. Dia menutup matanya dan seketika membuka matanya ingatan masa lalu tersebut menjadi nyata. Dirinya melihat kedua orang tuanya sendang membantu mengayun ayunan tersebut, hanya bisa menikmati momen tersebut sesaat dan dirinya sekilas mendengar suara perempuan yang sedang memanggilnya.

“William.. William.. kenapa kamu melamun? apa kamu menyukainya?” kata perempuan tersebut.

“Iyaa ini menyenangkan.. aku ingin selamanya menikmati kesenangan ini..” jawanya.

Panggilan itu semakin nyata dan semakin jelas, William merasakan bahwa panggilan tersebut nyata dan bukan sebuah kenangan lagi. Dirinya terbangun dari mimpi tersebut dan yang dia lihat saat membuka matanya adalah melody yang sedang memanggilnya.

“William.. sepertinya kamu menyukai tempat bermain ini ya.. aku bisa melihatnya..” kata melody sambil tertawa.

William yang baru sadar seketika bangun dari ayunan tersebut dan mencoba untuk berjalan pergi menjauh dari tempat tersebut.

“Mungkin tidak semua orang beruntung bisa menikmati masa kecil dengan bermain.. aku iri dengan masa kecil orang lain… mereka bisa bermain sepuasnya.. aku juga ingin..” kata melody yang sambil melihat ke langit.

William yang mendengar kata tersebut langsung berhenti dan berjalan mundur, seketika dia sudah duduk kembali ke ayunan tersebut. Dirinya ingat bahwa masa kecil Melody sangat keras dan dan sangat tidak suka membuang waktu untuk bermain selain membantu orang tuanya. Melody yang kecil selalu belajar dan membantu ibunya untuk tidak jatuh kembali dari kesulitan bertahan hidup mereka. Setiap hari hanya bisa belajar dan belajar membuat William ingat masa kecilnya yang selalu diajari oleh ibunya. William mengingat waktu pertama kali melihat melody pindah rumah disekitar lingkungannya. Mereka terlihat tampak banyak masalah ketika saling menyapa waktu saat itu. Waktu William melalui masalah setiap hari dan setiap saat ibunya melody lah yang membantu untuk menenangkannya walaupun keadaan mereka sedang sulit.

“Oh iya William… apa yang ingin kamu lakukan di masa depan.” tanya melody.

“…. Masa depan yaa? Entahlah, mungkin melupakan masa lalu..” jawabnya.

Mereka berdua hanya bisa diam tanpa ada sepatah katapun yang keluar dari mulut.

“Aku juga tidak tau apa yang ingin kulakukan dimasa depan.. hanya fokus melupakan masa lalu untuk sekarang..”

Suhu udara semakin memanas menunjukan siang hari akan segera tiba. Melody yang sejak tadi diam menanyakan sesuatu kepada William.

“Oh iya. Soal pesta kelulusan kemarin kamu tidak ikut kan? Semua orang menanyakan kamu di mana waktu aku masih berada di sekolah.. dan Nixie ternyata masih ada di sekolah.. katanya dia menunggu di kelas tapi kamu tidak datang datang.. emang ada apa di antara kalian berdua?” tanya Melody.

“Tidak enak badan.. dan tidak ada apa apa dengan nixie..” jawabnya dengan datar.

“Ohh gitu ya… teman teman yang lain katanya ingin kuliah di tempat yang sama lagi.. mungkin mereka kecewa denganku karena tidak bisa bersama mereka lagi.. bagaimana dengamu William?” Tanya melody.

“Aku juga tidak bisa bersama mereka selalu.. entahlah mungkin akan kerja atau akan kupikirkan lagi nanti..” jawabnya menghela nafas.

Mereka membicarakan banyak hal dan lama kelamaan Melody tersadar bahwa bahan bahan yang dia beli harus ada yang akan digunakan sekarang. Dia bangkit dari ayunannya dan berjalanan meninggalkan taman tersebut.

“Oh iyaa.. terima kasih William atas sarannya dan terima kasih bantuan soal alatanya.. besok aku akan datang.. sampai jumpa..” jawabnya sambil meninggalkan tempat tersebut dengan terburu buru.

William juga bangkit dari ayunan tersebut dan berjalan pulang kerumahnya, namun di tengah perjalanan dia berhenti dan melihat toko buku yang jaraknya tidak jauh dari jalan arah pulangnya. Dia berbelok dan menccoba mendekati tempat tersebu, dirinya menemukan tempat tersebut tepat didepan rumah tidak berpenghuni. William memutuskan untuk masuk kedalam dan mencari buku yang mungkin dirinya ingingkan, seperti buku bacaan ataupun buku untuk keperluan belajarnya. Dia melihat buku dari depan sampai belakang hingga dia menemukan buku yang sepertinya menarik baginya yaitu buku tentang memasak, entah dari mana dirinya berpikir untuk membeli buku tersebut tapi kenyataanya dia membeli buku itu.

“Yaa mungkin aja akan menarik jika aku membeli buku ini.. atau akan kuberikan kepada Melody..”

Sehabis membeli buku tersebut dirinya langsung pulang ke rumah untuk membuat sarapan dan menyimpan beberapa bahan makanan di lemari esnya. Dia mulai memasak dan menyajikan beberapa masakan dan mulai memakannya, sesudah itu William membersihkan rumahnya seperti menyapu maupun mengepel dan lanjut untuk mandi karena badannya sudah sangat kotor. Sehabis mandi William tidak tau apa yang harus dia kerjakan pun bingung ingin melakukan apa, dia meraih ponselnya yang ditaruh diatas meja makan dan membukanya.

“Nenek widia pasti masih di sana.. nanti sore aku akan kesana untuk menemuinya dan mempersiapkan alat untuk pembelajaran Melody besok hari..”

Episodes
1 Hari Kelulusan #1
2 #2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episdoe 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 #52
53 #53
54 54
55 #55
56 #56
57 #57
58 #58
59 #59
60 #60
61 Pengenalan kampus #1
62 #Pengenalan kampus #2
63 Pengenalan kampus #3
64 Pengenalan kampus #4
65 #Pengenalan kampus #5
66 Pengenalan kampus #6
67 Pengenalan kampus #7
68 Pengenalan kampus #8
69 Hari Perlombaan #1
70 Hari Perlombaan #2
71 Hari perlombaan #3
72 Hari perlombaan #4
73 Hari perlombaan #5
74 Hari perlombaan #6
75 Hari perlombaan #7
76 Hari perlombaan #8
77 Hari perlombaan #9
78 Hari Vestival #1
79 Hari Vestival #2
80 Hari Vestival #3
81 Hari Vestival #4
82 Hari Persiapan #1
83 Hari persiapan #2
84 Hari Persiapan #3
85 Hari Pembukaan #1
86 Hari Pembukaan #2
87 Hari Pembukaan #3
88 Hari Pembukaan #4
89 Hari Pembukaan #5
90 The start of adult life #1
91 The start of adult life #2
92 The start of adult life #3
93 The start of adult life #4
94 The start of adult life #5
95 The start of adult life #6
96 The start of adult life #7
97 The start of adult life #8
98 The start of adult life #9
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Hari Kelulusan #1
2
#2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episdoe 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
#52
53
#53
54
54
55
#55
56
#56
57
#57
58
#58
59
#59
60
#60
61
Pengenalan kampus #1
62
#Pengenalan kampus #2
63
Pengenalan kampus #3
64
Pengenalan kampus #4
65
#Pengenalan kampus #5
66
Pengenalan kampus #6
67
Pengenalan kampus #7
68
Pengenalan kampus #8
69
Hari Perlombaan #1
70
Hari Perlombaan #2
71
Hari perlombaan #3
72
Hari perlombaan #4
73
Hari perlombaan #5
74
Hari perlombaan #6
75
Hari perlombaan #7
76
Hari perlombaan #8
77
Hari perlombaan #9
78
Hari Vestival #1
79
Hari Vestival #2
80
Hari Vestival #3
81
Hari Vestival #4
82
Hari Persiapan #1
83
Hari persiapan #2
84
Hari Persiapan #3
85
Hari Pembukaan #1
86
Hari Pembukaan #2
87
Hari Pembukaan #3
88
Hari Pembukaan #4
89
Hari Pembukaan #5
90
The start of adult life #1
91
The start of adult life #2
92
The start of adult life #3
93
The start of adult life #4
94
The start of adult life #5
95
The start of adult life #6
96
The start of adult life #7
97
The start of adult life #8
98
The start of adult life #9

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!