The Noble
Sinar matahari sedang tidak bersahabat dengan suasana yang ada di dalam kereta api, seseorang bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke arah toilet yang berada di ujung gerbong kereta. Seseorang tersebut masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci mukanya.
“Semoga paman dan bibi baik baik saja tanpa ada aku di sana?”.
Dia melihat Jam tanganya menunjukkan pukul dua lebih lima puluh tiga menit pada siang hari ,tepat stasiun tempat pemberhentian kereta selanjutnya adalah tempat kelahirannya.
“Seharusnya aku membeli lebih banyak oleh oleh untuk yang orang lain?”
Speaker yang ada di dalam kereta berbunyi menandakan ada pengumuman yang akan disiarkan.
[Pemberitahuan kepada semua penumpang diharap memeriksa barang barang bawaannya, karena lima menit lagi kereta akan sampai di stasiun B. Saya ulangi lagi kepada semua penumpang diharap memeriksa barang barang bawaannya, karena lima menit lagi kereta akan sampai di stasiun B]
Seseorang tersebut menyimpan ponselnya disaku dan keluar dari toilet, dia berjalan kembali ke tempat duduknya untuk memeriksa barang bawaannya yang berada di atas tempat duduknya. Setelah memeriksa semua barangnya, dia membawa barang barang bawaannya dan berjalan mendekat ke depan pintu gerbong kereta. Tepat pukul tiga kereta berhenti di stasiun B.
“Aku terlalu lama mengambil hari libur, aku harus segera kembali bekerja!”
Tepat ketika kereta berhenti, pintu gerbong terbuka. dIa melangkah keluar dari kereta dan melihat banyak orang yang sedang menunggu kereta selanjutnya maupun untuk naik ke kereta tersebut. Dia berhati hati melewati para kerumunan orang orang dan sedikit demi sedikit akhirnya dirinya berhasil melewati kerumunan orang orang, tanpa sadar dia sudah berada di depan tempat pembelian tiket kereta.
Seseorang tiba tiba mendekatinya tanpa dia sadar dan menyapanya seakan tahu tentang dirinya, dia menoleh ke arah suara itu muncul dan terkejut dengan orang yang menyapanya.
“Kenapa kamu ada di sini?"
“Ke mana saja kamu liburannya? Mengapa tidak mengajak temanmu ini? Oh iya, mana oleh olehnya?”
“Kamu tidak pernah berubah ya?… tidak memberikan seseorang untuk bernafas..”
“Hmm?? Benarkah?? Oh iya kamu pasti bawa oleh oleh dari tempat liburanmu kan?”
“Hahhh.. baiklah tetapi jangan terlalu berharap..”
“Makasih William.. Hehe … Oh iya apa kamu habis ini akan pergi ke sekolah untuk mengambil surat kelulusanmu? Kalau iya aku juga akan ke sana, apa kamu mau sekalian pergi ke sana?.”
"William" merupakan anak satu satunya dari orang tuanya, dia telah hidup mandiri setelah 10 tahun ditinggal oleh kedua orang tuanya karena mengalami kecelakaan. Hidupnya sangat berat waktu itu dia masih berusia 9 tahun dan harus merasakan kejadian yang tidak diinginkan oleh semua orang, namun keberadaan bibi dan pamannya membuat hidupnya lebih mudah dan nyaman untuknya.
Paman dan bibinya memberikan bantuan kepadanya dengan mengasuhnya dengan penuh kasih sayang. Setelah beranjak umur lima belas tahun, dia mulai ingin hidup sendiri.
Namun pamannya sempat tidak memperbolehkannya karena dirinya masih kecil, bibinya mempebolehkannya namun harus diawasi oleh orang yang dikenalnya dan harus jelas tempat tinggalnya. Pamannya memutuskan untuk menempatkan dirinya di rumah yang berada dekat dengan tempat kerjanya dahulu yang dipilih untuk William, karena pemilik tempat kerja tersebut adalah teman satu sekolah pamannya dan pamannya pernah bekerja juga di sana. Jadi orang tersebut bisa saling mengawasi pertumbuhannya.
“Hey mataku di sini Candy, bukan di situ.. Kamu selalu melihat ke arah makanan setiap ada di depan matamu.”
"Hehe.. Maaf."
"Candy" merupakan salah satu temannya William yang selalu ceria dan aktif dalam apa pun. Dia sangat suka dengan makanan manis entah apa pun itu yang manis akan dia makan, mungkin itulah mengapa dia dinamakan Candy oleh ke dua orang tuanya.
Kemungkinan karena waktu kecil dia memilih makanan manis daripada barang barang lainnya, bukan hal yang aneh bagi orang kaya karena orang tuanya akan menaruh beberapa barang untuk dipilihnya ketika bayi saat sudah bisa melihat dan bergerak. Kemungkinan tersebut membuatnya suka dengan manisan apalagi sekarang perusahaan orang tuanya adalah perusahaan yang memproduksi makanan manis.
Di mana ada hal yang manis di situlah ada Candy. Dia berkeinginan untuk merasakan berbagai manisan yang ada di seluruh dunia dan apapun yang ada di depan matanya.
“Kalau begitu kita keluar terlebih dahulu mencari taksi untuk menuju ke sekolah, aku tidak tahan dengan cuaca hari ini.. cuaca sedang panas sekarang”
Sekolah yang ingin mereka berdua datangi adalah sekolah Newxville, sekolah para anak anak "Elite” di mana hampir semua murid yang bersekolah di sana diisi oleh para anak orang kaya dan para pejabat negara. Salah satunya seperti Candy anak dari orang tua yang menguasai bisnis makanan manis di kota tersebut.
Sangat beruntung William bisa bersekolah di sana karena mendapatkan beasiswa, karena sekolah tersebut ditujukan untuk orang orang kalangan atas saja yang dapat masuk ke tempat tersebut dan tidak bisa masuk keluar sembarangan. Bahkan setiap tahunnya hanya ada dua murid beasiswa saja yang bisa masuk ke sekolah tersebut.
Walaupun mendapatkan beasiswa, William harus belajar keras untuk mempertahankan prestasinya supaya orang orang yang mendukungnya tidak kecewa dengannya dan dia bisa bertahan di sekolah mahal itu. Selain belajar dengan keras, dia juga harus bekerja keras supaya keperluan hidup sehari harinya bisa terpenuhi. Dengan begitu dia tidak mau mendapatkan bantuan terus menerus dari paman maupun bibinya.
Tepat hari ini adalah hari di mana semua murid yang lulus datang ke sekolah untuk mengambil surat kelulusan mereka dan kepulangan William hari ini juga untuk mengambil surat kelulusannya. Tidak banyak teman yang dia dapatkan saat bersekolah di sana, William hanya memiliki beberapa teman yang dekat dengannya.
Mereka yang mau berteman dengannya tidak peduli dengan status orang lain, pekerjaan orang tua mereka ataupun kekayaan mereka. Sebuah kelompok yang terdiri dari berbagai kalangan keluarga di dalamnya.
Di luar sekolah mereka sering berkumpul bersama walaupun tidak selalu lengkap, karena hampir semua teman temannya mengambil kelas tambahan yang biasa dilakukan oleh anak orang kaya pada umumnya. Seperti kelompok minum teh, menari dan sebagainya. Mereka sudah berjanji untuk merayakan kelulusan di suatu kafe dekat dengan sekolah tersebut.
William dan Melody berjalan bersama keluar dari keramaian orang yang sedang menuju gerbang stasiun dengan keadaan Candy yang masih sibuk dengan oleh oleh oleh yang diberikan oleh William. Ketika sampai di luar gerbang, William melihat sebuah mobil yang terpakir di pinggir jalan dan ada seseorang yang sedang menunggu di samping mobil tersebut dengan wajah yang tampak tidak asing baginya.
“Huhh… Serius? Kamu masih belum mandiri yaa!?”
“Hehehe.. Kamu tahu sendiri, orang tuaku kan melarang pergi sendirian. Makanya setiap saat harus ada yang menemaniku pergi.”
Karena cuaca semakin panas, mereka memutuskan untuk masuk ke mobil dan Candy meminta supirnya untuk pergi menuju ke sekolah. Perjalan ke sekolah membutuhkan waktu yang tidak begitu lama karena jarak dari stasiun tersebut tidak begitu jauh dari pusat kota di mana sekolah mereka berada. William menoleh keluar jendela dan melihat sekeliling kota yang sedang mereka lewati.
“Ternyata tidak begitu banyak yang berubah ya, walaupun aku pergi dari sini beberapa saat saja?”
Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka akhirnya sampai di depan gerbang sekolah. Bukan sekolah "Elite" jika kendaraan seseorang yang bersekolah di sana tidak dibawa masuk ke dalam area sekolah tersebut. William melihat masih banyak mobil yang terpakir di sana maupun sekumpulan murid murid yang masih mengobrol di sana.
Kebanyakan para murid yang bersekolah di sana akan mengambil surat kelulusannya pada sore hari, dikarenakan urusan keluarga mereka yang begitu rumit dan berbagai banyak faktor lainnya yang tidak begitu William pahami.
“Seharusnya lebih sore saja supaya lebih tenang?!”
Mobil berhenti tepat di depan pintu masuk. Sebelum mereka berdua keluar, Candy membicarakan sesuatu dengan supirnya dan menyuruhnya untuk memakirkan mobilnya di tempat biasa. Setelah itu mereka akhirnya keluar dari mobil dan mobilnya pun berjalan untuk meninggalkan tempat tersebut.
“Oh iya William, ada barang yang kutinggal di meja kelas. Kamu pergi saja dulu, nanti aku akan menyusul!”
Candy pergi menuju ke kelasnya untuk mengambil barangnya yang tertinggal, sedangkan William berjalan menuju ke ruangan wali kelasnya untuk mengambil surat kelulusannya. Dia berjalan menaiki tangga untuk melalui pintu sekolah tersebut yang lumayan besar, sadar akan sekolah "Elite" tersebut William hanya bisa menggelengkan kepalanya.
“Mengapa juga aku bisa bersekolah di sini?!”
William melewati beberapa guru sambil menyapanya dan beberapa ruangan lainnya yang tidak tahu jumlahnya ada berapa banyak, akhirnya dia tiba di depan ruang wali kelasnya.
“Kalau dipikir-pikir juga mengapa sekolah ini luas sekali!!!!”
Sebelum masuk untuk mengambil surat kelulusannya, William berhenti terlebih dahulu untuk melihat papan peringkat di samping ruangan tersebut. Beberapa pelajar juga melihat papan tersebut, dia mencari namanya dari kiri ke kanan dan akhirnya terlihat. Peringkat ke dua yang didapatinya, belajar dengan keras dan giat tenyata bisa membuat dirinya bertahan di sekolah "Elite" tersebut.
William melihat nama peringkat ke satu yang berada di atas namanya dan dia tidak terkejut sama sekali dengan siapa yang menempatinya, salah satu temannya yang sama sama bersekolah di sana dan yang mendapatkan beasiswa juga sama sepertinya.
“Sebenarnya aku tidak suka dengan adanya papan peringkat seperti ini, karena itu menunjukkan kelemahan dari setiap orang. Namun aku juga tidak bisa berbuat apa apa dan mungkin saja jika seseorang ingin mengubahnya harus mendapatkan suara dari setiap murid dan guru, bahkan mungkin orang tuanya juga.”
“Tetapi aku masih kalah dari Melody ya? Mungkin aku kurang belajar.”
Tiba tiba seorang berbicara dari belakang tanpa William sadari.
“Kurang apa William?”
“… Melody.. Kamu mengejutkanku saja."
“Hehe.. Memang kamu kira siapa? Terus tadi apa yang kurang? Kurang liburannya ya?”
“Lupakan.. di mana teman teman yang lain? Mengapa juga kamu masih ada di sekolah.. Bukannya biasanya kamu mengambilnya di pagi hari?”
“Aku tidak tahu yang lain di mana?.. Aku membantu ibuku tadi pagi.. jadi hanya bisa siang hari untuk mengambilnya.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
HandofNirvana
Semangatt thorr
2023-06-22
1