Bab 3

Vincent tertawa melihat gadis yang habis di terornya itu mengintip di balik jendela kamarnya. Melihat wajah panik dan takut gadis itu menjadi hiburan tersendiri bagi Vincent.

"Jalan!" ucap Vincent kepada Harto sang assisten.

"Baik tuan"

"Kau sudah cari tau, besok dia kerja jam berapa?"

"Sudah tuan. Gadis itu besok mendapat shif sore tuan, bekerja dari jam tiga sore sampai jam sebelas malam"

"Aku ingin bertemu dengannya saat ia pulang kerja besok malam"

"Baik tuan"

...----------------...

Jam setengah tiga sore kamelia berangkat bekerja, setelah berpamitan dengan ibunya gadis yang akrab di panggil Lia itu segera menjalankan motornya menuju restoran tempatnya bekerja.

"Baru datang Li?" tanya Vana teman akrab Kamelia.

"He em"

"Li besok anterin aku ke mall ya, mau beli kado buat sepupu aku yang lagi ulang tahun"

"Iya, jam berapa?"

"Agak siangan deh, kamu kan kalau lagi libur bangunnya siang"

Lia hanya terkekeh menggapai ucapan Vana.

"Aku mau berusaha bangun pagi walaupun hari libur"

"Tumben???!!!" jawab Vana sambil memicingkan mata curiga.

"Iya, aku mau belajar bangun pagi setiap hari, siapa tau dengan bangun pagi setiap hari Tuhan segera kasih jodoh ke aku"

"Iddiiihh nggak ikhlas banget, mau bangun pagi karena ada maunya" cibir Vana.

Ha ha ha ha ha tawa Lia meledak melihat wajah Vana yang nyengir aneh saat mencibirnya.

Jam sebelas malam restoran sudah tutup, para karyawan satu per satu mulai meninggalkan restoran pulang untuk mengistirahatkan badan.

"Sampai ketemu besok ya Van"

"Iya, jangan lupa aku jemput jam sebelas"

"Nanggung amat, habis dzuhur sekalian aja!"

"Iddih! nanti pulangnya kemaleman, aku jemput jam sepuluh deh"

"Oke deh. Daaa"

Kamelia dan Vana berpisah pulang ke rumah masing masing.

Dengan kecepatan sedang Kamelia menjalankan motornya, tapi ia memacu motornya dengan kecepatan yang tinggi saat melewati jalan yang sepi. Kejadian malam itu masih menyisakan ketakutan pada dirinya. Bahkan setelah kejadian malam itu hidup Kamelia menjadi tidak tenang karena teror yang di layangkan padanya. Kamelia menekan erat handle remnya saat tiba tiba sebuah mobil berhenti di depannya. Jantungnya berdetak kencang, dia hampir saja menabrak mobil di depannya itu. Jarak roda depan motor Kamelia dengan mobil itu tidak lebih dari sepuluh centimeter.

"Huuuhhh untuuung nggak sampai nabrak, mobil mewah itu cuy mau ganti pakai apa kalau sampai lecet" gumam Kamelia, belum hilang keterkejutan Kamelia sudah keluar dua orang laki laki berbadan tinggi dan besar mendekatinya. Tubuh Kamelia bergetar hebat karena ketakutan.

"Maaf Pak eh om eh tuan saya nggak sengaja. Tapi mobilnya belum ketabrak kok masih utuh. Aman" Ucap Lia dengan terbata karena ketakutan.

Terang saja Kamelia saat ini ketakutan, tidak ada seorang pun di jalan itu selain dirinya dan pengendara mobil di depannya. Dia berada di jalan yang sepi dan gelap. Penerangan lampu jalan yang berada agak jauh dari tempat di mana Kamelia berhenti membuat ia tidak bisa melihat dengan jelas wajah dua laki laki yang ada di depannya.

Tidak ada jawaban dari dua laki laki yang ada di depannya membuat Kamelia bertambah takut ia memundurkan motornya dengan kedua kakinya bersiap akan pergi, tapi nasib Kamelia malam ini tidak seberuntung malam itu yang bertemu tukang sate. Kali ini tidak ada siapa siapa yang bisa di jadikan Kamelia untuk menyelamatkan diri. Salah satu dari dua orang itu memegang stang motor Kamelia dan mencabut kunci motornya, sedangkan yang satunya lagi menyeret Kamelia membawa nya masuk ke dalam mobil.

"Maaf tuan ampuni saya, sungguh saya belum menabrak mobil tuan"

Orang itu mendorong tubuh Kamelia masuk ke dalam mobil lalu menutup pintu mobil. Ternyata sudah ada seorang laki laki yang berada di dalam mobil bagian belakang dan seorang lagi laki laki yang menyetir mobil. Kamelia menoleh ke belakang, terlihat olehnya dua laki laki tadi menaiki motornya mengikuti mobil.

"Ampun tuan, maaf tolong lepaskan saya. Saya anak orang miskin tuan, ibu saya tidak akan sanggup untuk membayar tebusan kalau anda menculik saya. Percayalah tuan, saya takut nanti anda kecewa. Ibu saya tidak punya uang untuk membayar tebusan. Ibu saya hanya seorang janda miskin. Saya mohon lepaskan saya tuan" Kamelia sudah hampir menangis saat mobil yang membawanya berhenti tepat di depan rumahnya.

Kamelia masih belum sadar kalau dia sudah sampai di depan rumahnya karena panik.

Vincent yang duduk di sampingnya dan mendengar semua perkataannya menahan bibirnya sekuat tenaga agar tidak tertawa mendengar racau Kamelia. Dengan gemas Vincent memegang wajah Kamelia dengan satu tangannya dan mengunci tatapan Kamelia mengarah kepadanya dengan jarak wajah yang sangat dekat.

"Kamu mau aku lepaskan?"

Kamelia mengangguk cepat.

"Kamu ingat paket berisi selembar surat yang di kirim untuk mu?"

Kamelia mengangguk, badannya gemetar hebat karena takut.

"Akulah pengirimnya. Turuti semua permintaan ku kalau kau ingin selamat"

"Iya tuan, saya tidak akan lapor polisi saya juga tidak akan bercerita dengan siapapun termasuk ibu saya tuan. Sumpah tuan, saya janji" ucap Kamelia dengan suara gemetar.

Vincent menyusuri wajah Kamelia dengan jari tangannya.

"sial kenapa wanita ini terlihat menarik, aku jadi menginginkannya" gumam Vincent dalam hati.

"Kau"

"I i iya tuan?" jawab Kamelia gagap.

"Kau tau, kau harus membayar atas kelancanganmu melihat kejadian malam itu"

"Sumpah tuan, saya tidak sengaja melihatnya. Malam itu saya hanya kebetulan lewat tuan. Sumpah saya tidak bohong" Kamelia sudah hampir menangis saat Vincent mengeluarkan sebilah pisau kecil dari balik kemejanya.

"Kau harus membayar ketidak sengajaan mu itu"

"Maaf tuan, saya tidak punya uang. Saya hanya pelayan restoran yang gajinya cuma seuprit tuan. Sumpah tuan, saya tidak punya uang" air mata sudah mulai menetes di pipi mulus Kamelia.

Vincent mengerucutkan bibir menahan tawa.

"Kau akan membayar nya dengan cara lain. Nanti akan aku kasih tau kamu"

Vincent mengusap bibir Kamelia dengan ibu jarinya, dia menatap bibir mungil Kamelia.

Vincent mendekatkan bibirnya ke telinga Kamelia dan berbisik,

"besok aku jemput kamu jam empat sore, tidak boleh terlambat sedetikpun!" Vincent lalu menjauhkan wajahnya dari Kamelia. Dan memasukkan kembali pisau kecil yang sempat di gunakan Vincent untuk menelusuri pipi Kamelia.

"Hah! Kamelia bingung dengan apa yang di maksud Vincent.

Pasalnya Kamelia belum sadar kalau dia sudah berada di depan rumahnya.

" Keluar!" perintah Vincent

"Si siap pa yang keluar tuan?"

tanya Kamelia dengan terbata.

"Kamu. Keluarlah! besok sore kita ketemu"

"Ta tapi tuan, motor saya di bawa____"

Belum selesai Kamelia bicara kepalanya di pegang oleh Vincent dan di putranya ke samping sehingga kini Kamelia bisa melihat rumahnya dan motornya yang sudah terparkir di halaman rumah Kamelia.

"Hah... kapan sampainya?" gumam Kamelia.

"Masih belum sadar? apa aku perlu menyadarkanmu?" ucap Vincent sinis.

"Ti tidak tuan. Trimakasih sudah mengantar saya pulang, trimakasih sudah tidak jadi menculik saya" secepat kilat Kamelia keluar dari mobil Vincent sebelum sang empunya mobil berubah pikiran.

Turun dari mobil Vincent Kamelia segera membuka pintu rumahnya, memasukkan motor dan segera menutup pintu dan menguncinya.

Kamelia segara lari ke kamar mengganti bajunya lalu menyelinap masuk ke dalam selimut. Kali ini dia tidak mandi terlebih dahulu. Energinya sudah terkuras habis untuk berhadapan dengan Vincent tadi, tubuhnya lemas tak bertenaga walau hanya sekedar untuk mandi.

Tring! handphone Kamelia berbunyi tanda ada pesan yang telah masuk. Kamelia meraih handphone nya dan membuka pesan.

"Jangan lupa untuk besok!!! jam empat sore"

Kamelia merinding membaca pesan dari nomor yang tak di kenal.

"Bahkan dia tau nomor kontak ku. Add duuuh hhh" pekik Kamelia tertahan. Dia tidak mau kalau sampai ibu dan adiknya bangun mendengar teriakannya.

Dia lalu menutup tubuhnya dengan slimut sampai ke kepala, berusaha memejamkan matanya di tengah rasa takut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!