Tak menunggu lama, ruang kantor Dion hari ini sunyi tak berpenghuni. Sejak keributan yang dibuat oleh kunjungan pengacara kemarin, Laksmi & pegawai lepas tak berani datang bekerja. Mereka beralasan sakit, mengundurkan diri, dan ketakutan kalau terjerat masalah hukum.
Fix, dunia Valencia serasa berputar dan sepi seperti kondisi rumahnya yang semula berisikan canda tawa kini sunyi.
Valencia terduduk lesu, kakinya terasa lunglai. Dunianya terasa berputar terlalu cepat dari rotasi seharusnya, tarikan gravitasi bumi seperti kurang kuat untuk menahan raganya tetap menapak tanah. Tak tahu lagi apa yang harus dilakukan, ponsel tak lepas dari tangan, sudah ratusan kali lebih dia mencoba menghubungi suaminya.
Suami??? siapa nama suamiku?? Dion Tanuwijaya... apa dia sudah menceraikan ku secara sepihak??? ada dimana dia??? kemana dia??? masih hidup kah dia????
Dari setiap pemikiran yang berkecamuk dalam hatinya, hal terakhirlah yang paling dia yakin bahwa Dion masih hidup. Pembicaraan dan pesan terakhir Dion terasa menggema makin memperjelas bahwa memang ini semua terencana.
Aku terlalu terlena dengan cinta, harusnya aku paham ada yang tidak beres. Aaaaah harus bagaimana sekarang???
"Maaf seminggu terlalu lama Bu, tiga hari lagi kami akan menjemput Ibu dan tempat pertemuan akan ditentukan oleh klien kami." pesan pengacara itu kembali terngiang... Valencia menundukkan kepalanya.. menarik-narik rambut tanpa sadar. Dua hari lagi mereka akan datang lagi, tapi dia masih tak tahu dimana Dion berada.
Nomor Andaro masih tak menjadi opsi penyelamatan meskipun sempat terbersit menelepon sahabat suaminya itu. Tapi merasa terlalu canggung dan asumsi bahwa mungkin Andaro lah dalang kekacauan ini tak lepas dari pikiran Valencia. Pemegang saham terbesar adalah Andaro jadi harusnya dia tahu ada masalah yang terjadi.
Daddy Hero... ya harusnya daddy bisa bantu aku, tapi.. daddy bisa saja justru akan mempersalahkan Dion meskipun mungkin Dion tidak bersalah... bukan pilihan tepat.
Valencia kembali menerawang, tak terasa perutnya berbunyi ternyata seharian dia belum menyantap apapun sejak kemarin dan saat ini sudah waktu makan siang.
Baiklah, isi perut supaya otak berenergi...
Langkahnya gontai membuka pintu kamar dan berjalan ke kulkas, dipanaskan pizza ke microwave sambil mengetuk jari dan berpikir tapi lagi-lagi tak ada yang dapat dia pikirkan. Nama Andaro kembali keluar tapi tetap masih tidak yakin.
Bunyi "ting" pemanggang berbunyi tanda makanan sudah siap untuk disantap.
Dua potong ultimate cheese pizza semoga bisa recharge otak ku yang berasa buntu ini... ayoo harus sehat kuat... meratapi masalah tidak akan buat kita bahagia & terjerumus semakin dalam... Semangaaat Ciaaaa... kamu pasti bisa.. mari uraikan benang kusut ini & tumpas si brengs*k yang menyebabkan hidup gak asik!!!
Valencia mulai autosugesti pada dirinya, karena merasa Dion sebagai sandaran hilang dan tak dapat diandalkan untuk saat ini. Seperti mendapatkan kucuran air segar di tengah keringnya ladang... rumput - rumput tumbuh karena segarnya air yang mengalir, seperti itu juga yang di rasakan Valencia setelah menyantap makanan cepat saji.
"Sayang... jangan sering-sering makan junk food dong, gak sehat, aku g mau kamu sakit, " terngiang kata-kata Dion kala itu... diamati pizza yang masih sepotong..
Aahhh sebodo amat yang penting perut kenyang dan suamiku tersebal segera ditemukan.
Tanpa sadar tangannya memejet kontak Viktor Davidzon, pandangnya masih melamun sampai akhirnya terdengar suara dari sebrang.
"Haloo.. tumben nih anak cantik daddy telepon sodara gantengnya... Kenapa Cia?? halo Cia?", suara Viktor memecah lamunan Valencia.
"Eh ya haloo apa kabar bray?? kangen ya? hehe"
"Hmm.. kamu sakit Cia?? suamimu bikin ulah? "
"Ah enggak.. laper, baru aja kelar makan. Kamu n daddy baik-baik? sehat kan? "
"Kami sehat, cuma sedih sudah lama ga bisa ketemu kamu setelah Dion lucknut culik kamu sebagai istri"
"Yaaaah... kalian aja sibuk jd kami g mau ganggu"
"Trus.. kenapa ini.. mau ketemuan? yuk sekarang kalau perlu aku jemput"
Beberapa detik Valencia berpikir, sepertinya Viktor pun bukan pilihan tepat, sudah lama mereka tak berjumpa pasti kabar tentang Dion yang sudah di Indonesia juga mereka tidak tahu.. Akhirnya Valencia menyudahi pembicaraan.
"Lain kali deh sering-sering ku telepon, ini habis makan ultimate cheese pizza keinget aja kita dulu sering pesen sambil ribut di depan TV lihat bulu tangkis... haha ya sudah ada telepon masuk, salam ya buat Daddy. "
"Hm.. oke Cia.. kalau ada apa-apa don't hestitate to call me ya.. we always love you girl"
Sepertinya hanya pilihan terakhir yang kupunya.. Andaro
Hening Valencia menimbang dan mulai diketik nama Andaro Kobe di kontak ponselnya.
Di lain tempat, Viktor Davidzon merasa ada yang tidak beres dengan saudara tersayangnya.
"Selidiki tentang Valencia & Dion suaminya, segera laporkan padaku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
QueenRaa🌺
Mulai baca dan Like~
Jangan lupa mampir di novel ku yaa 😉
2023-05-25
1