Elea Mencintai Diwaktu Yang Salah
Pagi itu elea bangun dengan agak sedikit tergesah, ia berlari-lari kecil kekamar mandi sambil tersenyum. "senin yang indah". Elea seorang perempuan cantik dari keturunan baik-baik, ia adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, kakak laki-lakinya kini telah berumah tangga dan tinggal di kalimantan sedangkan adik laki-lakinya masih duduk dibangku SMP.
Meski ia adalah anak satu-satunya perempuan ia tumbuh menjadi perempuan yang tangguh yang tidak banyak menuntut dan ia menjadi perempuan mandiri. Ia bekerja sebagai salah satu kasir diperusahaan terkenal dikotanya. Meski sudah memasuki usia 31 tahun bulan lalu ia masih tetap saja betah sendiri. Bukan karena ia terlalu meninggikan standar hanya saja ia tak ingin buru-buru memutuskan dengan siapa ia menghabiskan seluruh hidupnya.
Pagi itu sebenarnya ia masih ngantuk semalam ia pulang larut dari hangout bersama teman-teman SMAnya dulu. Setelah agak terburu-buru ia kini sudah rapi, pagi ini ia hanya memakai baju kantor warna merah dipadukan celana kain warna hitam, jilbab merah dan sepatu plat warna hitam. Ia bergegas keluar kamar kemudian balik lagi, seperti biasa ia selalu lupa dengan kunci motornya. "Mungkin karena usia" gumamnya.
Ia bergegas keluar rumah, mengunci pintu, dan membuka garasi. Motor beat warna putih kesayangannya kini sudah menyalah dengan gagah dan siap membawanya menuju kantor. Rumah itu adalah rumah KPR yang ia sudah tempati sebulan yang lalu hadiah ulang tahun dari ayahnya meski ia yang membayar cicilannya tapi ia senang sekali.
Lima belas menit mengendarai motor dengan anggun tiba-tiba motornya goyah ia lalu menepi dan benar saja motor gaganya itu sedang tidak baik-baik saja, ban motornya kempes. Ia melirik jam ditangan kirinya " akh sudah pukul 7" katanya kesel. Mau tidak mau ia harus mendorong motornya sambil melihat sekitar siapa tahu ada bengkel motor disekitar sini.
Sudah lama sekali Elea tidak kebengkel karena selain tidak ada waktu ia juga malas menganti dan duduk bosan dibengkel bersama dengan orang-orang yang berbau oli. Tapi hari ini seberapa malasnya ia kini ia harus berhadapan dengan kenyataan bahwa ia harus membawa motornya kebengkel tempat yang paling ia benci.
5 menit mendorong motor tepat dipertigaan ada bengkel motor sederhana yang sudah buka dan yang membuat sedikit lega Elea adalah tidak pelanggan disana kecuali dirinya. Buru-buru ia dorong motornya mendekat.
Seorang lelaki yang memakai baju kaos lusuh dan pudar yang sudah tidak bisa dibedakan apakah warna coklat atau krim, memakai celana jins robek dilutut, memiliki wajah yang manis dan bersih, tinggi dan berkarisma begitulah yang ada dipikiran Elea saat ini. Lelaki itu kini mendorong motor Elea masuk dan memeriksa apa yang rusak.
Karena Elea tidak menjawab ketika leleaki itu menaninya ia masih sibuk dengan pikirannya. "Duduk dulu bu" sambil menyodorkan kursi plastik ke Elea lelaki itu kembali memeriksa ban motor Elea yang ternyata bocor.
Elea mash termagu menatap lelaki yang ada dihadapannya lekat-lekat setiap inci dari tubuh lelaki itu ia perhatikan. lelaki yang ada dihadapannya kini sudah memenuhi seluruh relung hatinya. Hati yang sedari dulu ia jaga kini siap ia lepaskan cintanya kepada lelaki yang ada dihadapannya, lelaki yang berhasil membuatnya tersenyum dibengkel yang sederhana tempat yang sangat ia benci.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments