"Lepasin ni bocah" Ucapnya dengan nada dingin, ia tak ingin terlibat perkelahian, dari itu akan lebih baik untuk meminta
"Ehh gadis manis enak aja lo nyuruh nyuruh kita, emang kita bapak lo, yang ada lo akan jadi mangsa kita" Ucap si preman tertawa dengan begitu sombongnya, ia hanya menatap keduanya dengan tatapan malas
"Gue udah minta baik baik ya bang, jadi jagan salahin gue kalo gue kasar" Ucapnya melepaskan pelukan bocah yang ia ketahui bernama Alif itu dan tentu saja menyembunyikannya di belakang tubuhnya, Lia tak seanggun itu, meskipun ia gadis berhijab ia memiliki kemampuan bertarung, dan si masa lalu pun ia juga selalu ikut serta dalam setiap tauran di sekolahnya, dimana ada tauran maka di sanalah ada Auliya dan Leo
"Boleh juga ni cewek gue suka cewek ginian, galak" Ucap si preman sembari menujukan senyuman menggoda dan jujur saja ini membuatnya menjadi sedikit jijik
Hingga Seornag pria menakutkan bercelatuk dengan nada nan begitu angkuh "Siapa nama lo?, Apa urusan sama ni anak" Sedangkan Lia? bahkan ia tak terpengaruh sedikitpun, bagai manapun ia adalah gadis yang berasal dari kehidupan penuh pertarungan ini, hal kecil seperti ini sudah sangat biasa ia lewati
"Ngak ada, gue cuma ngak suka dengan pekerjaan kalian, dan gue saranin kalo mau kalo nyulik anak kecil mana ada untungnya, yang pinter dikit lah bang kalo mau nyulik mendingan nyulik bapaknya sekalian, biar dapat untungnya gede, bisa dapat dompet, hp barang barang yang pastinya lebih berharga, nah kalo bocah gini?, Kalo Ngak ada yang mau nebus kerepotan Lo ngasih makan anak orang" Lia berucap dengan nada nan begitu mengejek, Lia bahkan tak melarang siapa pun yang memiliki profesi ini, hanya saja ia tak ingin melihat kejadian itu di depan matanya, jika hal itu sempat terjadi ya jangan salahkan dirinya yang akan menggagalkan rencana jahat itu
"Aduh ni cewek, sempurna amat, udah cantik mulus bening galak pula" bukan marah ataupun kesal ia bahkan tersenyum lebar sembari menatap Lia dari atas sampai bawah
Cewek di depan mereka ini beneran cewek top deh, selama ini bahkan mereka preman yang di takuti dan di segani, eh tau tau malah di tantang sama bocah setengah jadi seperti ini, tentu saja ini membuat mereka semakin tertarik, selain cantik cewek di hadapan mereka juga memiliki mental yang kuat dan keberanian menantang mereka
"Gue emang cantik bang, dari lahir lagi, tapi pukulan gue jangan lo remehin, bisa bikin ngalir juga ni tangan meskipun kecil" Lia terkekeh pelan, namun dalam beberapa saat saja bahkan ia mengubah expresinya, senyuman ramah sebelumnya seketika berubah menjadi sebuah seringai yang begitu mengerikan dan dengan gerakan nan begitu cepat pukulan sudah berhasil mendarat ke wajah salah satu preman itu, ia itu terlonjak kaget hingga kehilangan keseimbangannya dan terduduk si tanah
Lia terkekeh pelan, untung ia pernah belajar bela diri bahkan ia juga pernah menjadi atlet taekwondo saat duduk di bangku SMA, kalo ngak habis deh dia, hidup sendiri di kota perantauan tampa bekal yang di bawa itu namanya bunuh diri
"Gimana?, enak ngak di pukul tangan cantik gue?, Ya pasti enak lah, gue kan cantik, jarang jarang kan Lo pada di pukul cewek cantik" Ucap Lia dengan nada pelan, ia mengusap punggung tangannya, dengan pelan guna membersihkan kotoran di tangannya
"Boleh juga ni cewek" memegang pipinya dan menghapus darah yang mengalir di antara bibirnya, ia berdiri dan bersiap kembali menyerang beruntungnya lia bisa menghindari nya dan membuat preman itu tersungkur.
"Maaf, gue ngak sengaja beneran deh bang, tangan gue aja yang suka banget mukulin orang" Lia masih menggunakan wajah yang sama, masih begitu tenang seperti air yang mengalir meskipun para preman setengah jadi itu sedang menatapnya dengan begitu kejam
"Sekarang ngak usah buang buang waktu ayo kita serang sama sama" kedua preman langsung mengambil posisi untuk segera melumpuhkan gadis menyebalkan di hadapan mereka ini
"Oo beraninya main keroyok ya, hmm boleh, makin cepat makin baik, biar cepat selesainya, capek juga sih kalo kelamaan buang buang waktu gini" pertarungan pun tak terhindarkan, Lia dengan gerakan gesit menghindar dari pukulan kedua pria paruh baya yang sedang menjadi lawannya
"Sialan" si preman sudah benar benar kesal, ia mengambil pisau lipat di balik pakaiannya dan mulai mengarahkan pada Lia
Si preman dengan sombong dan terus menerus menyerang Lia dengan pisau kecilnya "Kita liat sampe mana kemampuan Lo" ia tak percaya jika mereka di kalahkan oleh gadis kecil ini, mereka yakin jika mereka akan melukai Lia, jika tidak maka mereka benar benar akan kehilangan muka, bagai mana mungkin preman hebat seperti mereka di kalahkan dengan mudah oleh Seornag gadis cantik seperti lia
"Gue capek kalo sih ngomel terus bang, mana mainnya ngak seru lagi, coba deh bang, kalo bawa piso itu yang gedean dikit, ni malah Bawak piso setengah bahan gini, kalo gue saranin mendingan bawa piso daging bang" Sembari menatap jengah kedua preman, dan dalam beberapa gerakan keduanya tumbang Tampa protes, jangan remehkan pukulan Seornag wanita, jangan remehkan kemampuan seorang wanita, karena wanita itu kejam, dari itu mendingan ngak usah bikin perkara kalo ngak mau nyesel nantinya
"Ngak punya kemampuan tapi bermulut besar, sayang banget kan" ia menggeleng pelan menatap malas kedua pria yang sudah kalah telak itu
Lia menendang tubuh si preman menjauh dari dirinya, beberapa bekas luka sudah berada di tubuh mereka, namun luka itu mereka sendiri yang membuat, Lia tak melakukan apapun, dan jika di salahkan maka ia hanya perlu menujukan CCtv yang berada tak jauh dari mereka sebagai bukti bahwasanya ia tak memiliki kaitan dan tak ikut membuat luka di tubuh kedua preman tanggung ini
"Nah apa gue bilang, kalah kan Lo bang?, gue bilang lepasin lo nya keras kepala, coba aja dari tadi Lo ninggalin kita Lo ngak bakalan dapat perkara gini"
"Gadis iblis sialan, awas ini belum berakhir" si preman berucap dengan nada geram, namun bahkan mereka sudah tak mampu lagi berdiri, tubuh mereka sudah di penuhi luka dan saat ini mereka benar benar sangat tak berdaya
"Lah, Lo berdua yang preman kok gue yang iblis sih bang, salah gue dimana coba?, minimal ngaca lah bang, kalo jahat ya sendiri aja ngak usah ngajak orang lah" Lia berucap dengan nada mengejek
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments