Sampainya di ibukota Hakan tempat impian para orang-orang kaya yang tinggal di ujung-ujung kerajaan Aslan. Disini juga rumahnya para kultivator kuat bersembunyi, bangsawan dan letak Istana kerajaan Aslan. Nampak jelas banyak Aura-aura master dan grandmaster di sini berserakan.
Yah aku akui kota-kota di provinsi emang tempat yang diimpi-impikan oleh orang-orang yang memiliki banyak uang. Bagi kami yang tidak memiliki uang cuman bisa menelan air ludah saja.
Di provinsi Hakan bukan saja tempat impian di sini juga didirikan sebuah Akademi ares tepatnya di ujung kota Hakan. Tepatnya sudah keluar dari kerajaan Ares hanya saja kenapa didirikan tidak jauh dari kerajaan Aslan pendiri Akademi Ares berasal dari kerajaan Aslan. Jadi kebanyakan murid berasal dari kerajaan Aslan cuma 10 persen saja berasal dari luar kerajaan Aslan.
Almeer tidak langsung pergi ke akademi lantaran dia masih di Ranah pemula tingkat empat syarat untuk masuk akademi pemula tingkat lima. Almeer menelusuri pasar gelap untuk menukar Core dari binatang spiritual yang sudah dia bunuh saat didesa.
" Sebelum masuk akademi Ares dibulan depan aku harus meningkatkan kultivasi dan mencari pill penambah energi di pasar " kata Almeer
Selanjutnya saat Almeer menelusuri pasar gelap dia melihat pak tua yang ditindas sama tiga pemuda yang mengambil dagangannya tanpa membayar. Pemuda itu merampas dagangan pak tua yang berdagang di pasar ini lantaran dia tidak merasakan aura kultivator dari pak tua itu atau bisa dibilang manusia biasa. Jadi Pria tersebut merampas dagangannya dan menghajar pria tua tanpa ada rasa kasihan sedikitpun.
" Tunggu sebentar, kenapa kalian begitu kejam terhadap orang tua " ujar Almeer membantu pak tua itu berdiri
" Itu bukan urusanmu bocah " ujar pemuda itu sambil memegang baju Almeer
" Kalian seorang kultivator jangan menindas orang lemah, seharusnya kalian menjaga orang yang lebih tua " ujar Almeer kepada mereka
Datang dari belakang dua pemuda diketahu teman dari pemuda ini menggenggam kedua tangan Almeer memberi peluang untuk Mizhir menghajar Almeer dengan mudah. Mizhir adalah nama pemuda yang merampas dagangan pak tua itu.
" Dasar gembel, pegang kuat-kuat bocah ini aku akan menghajar dia sampai ibunya tidak mengenal dia lagi " ujar mizhir sambil melancarkan serangan
Tapi Almeer tidak mau kalah dia mengeluarkan tenaganya dan membuat mereka berdua terpental. Walaupun Almeer masih tingkat empat tenaga Almeer masih sebanding dengan tenaga kultivator tingkat enam. Selanjutnya Almeer meninju wajahnya Mizhir sampai membuat mizhir terpental jauh. Walaupun kultivasi mereka ditingkat yang sama tetapi Almeer memiliki aura kehidupan yang murni membuatnya jauh lebih kuat dari kultivasi yang setara. Almeer menghajar mizhir habis-habisan sampai dia tidak sanggup melawan balik.
" Eeh kenapa dia begitu kuat padahal kami bertiga. Ayo kita lari .. " ujar mizhir sambil berdiri
" Dasar pengecut, taunya hanya menindas yang lemah " kata Almeer menghampiri si kakek
" Kakek kamu tidak apa-apa " sambil membersihkan dagangan kakek itu
" Tidak apa-apa nak, terima kasih " sambil senyum
Anak ini sungguh berbakat dia bisa mengalahkan pejuang di tingkat yang setara dengan dia, fisiknya kuat dan yang lebih mengesankan energinya begitu murni. Tidak mudah mencari bakat yang semurni ini Energinya, dari satu banding sejuta orang untuk bisa mendapatkan energi semurni ini.
" Siapa namamu nak, apa yang kamu cari ke pasar gelap ini ? " tanya pak tua itu
" Nama ku Almeer Dragua kek, aku kesini mencari pil penambah energi untuk memperkuat pondasiku supaya bisa naik tingkat " kata Almeer sambil merapikan dagangan pak tua itu
" Hah.. Itu ! " pak tua itu terkejut
" Hemm " Almeer yang heran dengan sikap pak tua itu
Kakek itu terkejut dengan nama keluarganya itu. Membuat dia berfikir kalau anak itu berasal dari alam atas yang pernah dia baca bukunya saat didalam reruntuhan kuno. Hanya saja seharusnya tidak mungkin mereka berada di alam rendah ini. Dia tau kalau Alam Atas tempat orang-orang yang begitu kuat ada pembatas yang membuat alam bawah dan atas tidak semudah itu untuk menyeberang.
Lalu pak tua itu berusaha mengupas informasi dari anak tersebut. Karna dia penasaran dengan identitas dari nama belakang Almeer tersebut.
Lalu pak tua ini juga bukan orang biasa yang hanya berjualan di pasar gelap, hanya saja karena ada maksud lain dari penyamaran dia di sini. Dengan maksud dan tujuannya pak tua ini sedang mencari bakat dari anak-anak zaman sekarang untuk dia bawa ke akademi.
" Hmm..dari mana asalmu nak " tanya pak tua itu sambil membuka identitas Almeer
" Aku berasal dari Provinsi Maja kek " kata Almeer
" Kamu kesini bertujuan masuk Akademi ares ya " kata pak tua itu
" Betul kek, kok kakek tau dengan tujuan aku datang ke ibukota "
." Aku hidup sebatang kara didunia ini kek semenjak Ibuku meninggal dunia seminggu yang lalu. Maka dari itu aku merantau kesini untuk menjadi kuat dan bisa melindungi orang yang aku sayang " Kata Almeer sambil menutupi tujuannya untuk mencari jalan kedunia atas
" Eehh (Apa barusan dia bilang bahwa ibunya sudah meninggal. Kalau begitu berarti anak ini bukan dari Alam Atas, kupikir pemuda ini anak dari ras itu.hahh aku terlalu optimis hanya dengan sebuah nama ) " ujar pak tua itu dalam hatinya
Almeer melihat dagangan pak tua itu ada pil dan ramuan guna untuk meninggkatkan tingkat kultivasi dan dia ingin menukarkannya dengan apa yang dia miliki.
" Kek pil itu berapa saya ingin menukarkan dengan core binatang tingkat tiga yang aku miliki " tanya Almeer
Tanpa pikir panjang pak tua itu memasukkan barang dagangannya kedalam cincin penyimpanan, lalu memberinya kepada Almeer. Almeer yang kala itu terkesan dengan cincin penyimpanan pak tua itu sontak terkejut.
" Eeh kok semuanmya dikasih kepadaku kek, aku enggak punya uang untuk membayar ini semua kek " ujar Almeer kepada pak tua itu
Tiba-tiba suasana di pasar muncul angin lewat beserta debu dan membuat Almeer menutup matanya. Kakek itu menghilang sekejab itu juga tanpa dia sadari saat membuka mata.
" Namaku Attaf, Almeer jadilah kuat dengan barang yang aku berikan dan masuk lah Akademi Ares bulan depan.
Tunjukkan kekuatan mu kepada mereka dan lindungi orang yang kamu sayangi " Kata pak tua itu dalam telepati
" Baik kek aku akan membuktikannya " ucap Almeer sambil menggenggam cincin itu
Saat itu juga Almeer terkejut ternyata pak tua itu sangat kuat. Bisa berkomunikasi dalam pikiran semudah itu dan tidak bisa merasakan auranya.
Dia jadi bersemangat untuk masuk akademi agar bisa menjadi kuat seperti kakek itu.
Selanjutnya hari sudah mulai malam saatnya Almeer keluar dari pasar itu mencari tempat beristirahat di penginapan dilokasi setempat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Dimas Setiawan
poll
2023-03-21
0