Semua yang terjadi dirumah Almeer tidak ada satu pun penduduk desa kecuali Anka, karenanya dia orang yang mengasih tau Almeer kalau Baris dan Key mendatangi rumah Almeer saat Anka pulang dari arah rumah Almeer.
Barang-barang dan mayatnya Baris yang berserakkan dibersihkan oleh mereka berdua setelah Anka selesai mengobati luka yang Almeer terima.
" Aku minta maaf Almeer tidak bisa membantu. Ayahku dia tidak ada ditempat " ucap Anka
" Tidak apa-apa, seharusnya yang berterima kasih adalah aku " ujar Almeer
Anka adalah satu-satunya teman yang Almeer percayai didesa ini, lalu selama ini yang selalu melindungi dan membantu Almeer adalah Anka.
Rumah Almeer termasuk jauh dari desa kira-kira berjarah 500 meter mereka tinggal di ujung desa ini, jadi informasi kematian mereka berdua masih tertutup dan belum terdengar oleh keluarganya dan penduduk desa.
Ibunya Almeer terkejut bahwasannya Almer sudah terbangkitkan menjadi pejuang beladiri. Sedangkan dia tau kalau anaknya itu sudah pasti tidak akan menjadi seorang kultivator akibat insiden sewaktu dia masih kecil dulu.
" Nak..ternyata kamu sudah menjadi kuktivator, dan itu sudah tingkat empat "
" Ibu enggak menyangka nak " kata lilis
" Iya ibu aku sudah terbangkitkan semalam, dan bisa mengalahkan mereka berdua " kata Almeer sambil mengasih obat
" Terima kasih nak " ucap Lilis
" Kapan kamu menjadi kultivator meer " ucap Anka
" Kemaren malam aku menjadi kultivator " kata Almeer
" Ehh hanya dalam satu hari kamu sudah menjadi kultivator tingkat empat, Raja negeri ini aja tidak memiliki bakat seperti itu " ujar Anka
" Dunia ini luas nka, aku yakin dunia ini yang jauh lebih luar biasa dari kita bisa menampung kita semua " ucap Almeer mencari alasan
" Eeh masuk akal juga. Tenang aja Almeer aku akan mengejarmu dan kita bersama-sama menduduki peringkat puncak dunia " ujar Anka
Mereka berbincang sampai malam, anka pulang karna sudah malam. Dia enggak mau mengganggu mereka berdua. Sebelum pulang Almeer menyampaikan kepada Anka untuk mencritakan kepada Ayahnya dan menyuruhnya untuk meninggalkan desa ini. Karena Almeer tau mayat itu tidak akan lama lagi akan terungkap dan saatnya kami harus kabur meninggalkan desa ini.
Hari sudah malam Almeer masuk kedalam kamar ibunya melihat gimana keadaan Lilis sekarang. Tiba-tiba ibunya Almeer menatapnya dengan tatapan yang sedih.
" Sini nak, ibu mau mengasih sesuatu " sambil mengocek dalam kantung baju
" Iya bu ada apa " kata Almeer
" Ini kalung kamu simpan, kamu buka saat sudah kultivasimu mencapai puncak ranah permulaan " kata lilis
" Baik bu,, Tapi kenapa kenapa harus puncak ranah permulaan" kata Almeer
" Sekarang belum waktunya dan kamu belum siap mengemban itu semuanya nak "
" Kamu jangan sedih nak, kamu harus menjadi kuat dang pergi dari benua ini nak. karna dunia ini luas " ujar lilis
" Iya bu aku akan melampaui kultivator benua ini agar kita bisa hidup damai bu " ujar Almeer
" Ingat saat kamu udah mencapai ranah Bawaan kamu pergi ke alam atas dan mencari kedua orang tuamu nak. Semua tentang orang tuamu ada didalam kalung itu. Ingat nak kamu harus kuat. Maafkan aku tidak bisa melihat perjalananmu saat kamu akan menduduki dunia ini nak.." Ujar lilis
" Ibu kok ngomong begitu " ucap Almeer
" Almeer, jauh dialam Atas ada sebuah keluarga bernama Dragua mereka adalah keluargamu. Aku adalah pelayan dari keluarga itu kita berasal dari dunia sana. ujar Lilis di saat tangannya jatuh. Dia pun meninggal
" I.ibu ibu, kenapa kamu bilang begitu bu "
" bukannya kamu orang tuaku bu " kata Almeer sambil nangis
Malam itu Almeer menangis sejadi-jadinya karna orang tua yang dia miliki sudah meninggalkannya sendirian didunia yang kejam ini. Dia hanya bisa berjalan sendirian, berjuang dengan kemampuan yang dia miliki.
Malam itu juga dia bertekat akan pergi kekota untuk masuk kedalam Akademi Aries tapi sebelum masuk akademi dia harus menguburkan jenazah ibunya besok pagi.
" Karna ibu bilang orang tuaku masih hidup dan berada di alam atas. Aku harus menjadi kuat agar bisa mencari orang tuaku "
" Aku akan bertanya dan minta penjelasan dari mereka berdua kenapa aku bisa berada dialam bawah " Ujar Almeer
Almeer menulis surat untuk Anka bahwa ibunya sudah meninggal dan dia akan berangkat kekota untuk masuk akademi. Paginya tubuh Lilis di kubur Almeer di samping rumahnya. Untungnya keluarga orang berdua itu belum tau kalau mereka sudah mati. Suatu saat aku akan kembali dan membunuh semua keluarganya tanpa ada yang tersisa.
" Ibu, walaupun kamu bilang kedua orang tuaku masih hidup. Aku akan selalu menganggap kalau kamu orang tuaku " kata Almeer pergi meninggalkan rumahnya
Siang harinya Almeer pergi kearah rumahnya Anka dengan memakai jubah untuk mengasih surat kepada orang tuanya anka.
" Tok..tok..Selamat pagi paman " ucap Almeer sambil masuk
" Hmm Almeer ? Ehh aku pikir entah siapa, gimana perasaanmu setelah membunuh manusia. Biasanya anak seusiamu pasti akan merasakan troma yang berat " ucap Seraz
Seraz adalah seorang pandai besi yang satu-satunya yang ada didesa Ireng ini
" Baik-baik saja paman Seraz, Anka tidak ada dirumah ya ? " tanya Almeer
" Anka pergi ke area tambang mencari material tempa " ucap Seraz dan lalu pergi dari desa tersebut menuju ke kota
" Baguslah paman kalau dia tidak ada dirumah. Seharusnya Anka sudah menjelaskannya ke paman apa yang terjadi malam tadi "
" Sebelum aku pergi aku titip surat ini buat Anka paman " ucap Almeer sambil menyerahkan surat
" Baiklah nanti saya sampaikan " ucap Seraz
" Paman, Ibuku sudah meninggal dan aku akan berangkat kekota sekarang ini setelah keluar dari toko paman. Jadi terima kasih untuk selama ini pama, saya pamit paman " ucap Almeer sambil meninggalkan Toko
" L-lilis meninggal. Aku tidak menyangka dia sudah tidak bisa bertahan lagi menghadapi luka itu dan luka yang ditambahkan sama Key bajingan itu " ucap Seraz kesal bercampur sedih karena teman dia meninggal yang mengajarkan dia tentang kultivasi alam atas
Pinggir desa tepatnya depan gerbang Almeer berdiri sambil melihat kearah rumah dia dari jauh dengan tetesan air mata yang bergelimang
" Selamat tinggal ibu, selamat tinggal anka, selamat tinggal paman Seraz dan selamat tinggal desa masa kecilku " ucap Almeer di pinggir jalan
Selanjutnya Almeer berjalan kearah Provinsi Hakan sambil menunggu pelancong untuk menumpang.
" Tuk..tak.. hea.. " suara sepatu kuda
" Kamu mau kemana nak " ucap pelancong kepada Almeer
" Aku mau ke provinsi Hakan paman " ucap Almeer
" Ayok naik kami juga mau kearah sana juga, untuk ongkos tidak masalah cukup bantu kami saja mengangkat barang dagangan kami " ujar paman itu
Untuk mau ke provinsi menbutuhkan waktu selama satu minggu lamanya kata paman-paman pelancong ini. Selama perjalanan ada beberapa kota yang harus kami lalui dan tidak luput juga bahaya karena pelancong adalah pedagang kebanyakkan.
Setelah seminggu Almeer akhirnya sampai di pintu masuk ibukota kerajaan Aslan, dia berpisah dengan paman-paman itu. Perjalanan mereka masih ada mendapata hambatan walaupun tidak terlalu parah karena penjaga mereka seorang master tingkat lima jadi masih bisa mengatasi bandit-bandit yang mau merampok.
" Akhirnya aku sampai juga provinsi impian banyak orang " ucap Almeer sambil menuju kekota
Di desa teman Anka dalam minggu ini juga sudah membaca surat yang Almeer tinggalkan sama paman Seraz. Anka merasa sedih dengan kejadian itu bahwa dia tidak bisa membantu sahabat masa kecilnya. Dalam minggu ini juga Keluarga Baris mengetahui bahwa anak dan cucunya sudah dibunuh dengan cara yang sadis. Mereka menyelidiki apa yang terjadi pada kerabat mereka sampai tuntas dan mereka mengetahui bahwa yang membunuh kerabat mereka adalah Almeer.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Dimas Setiawan
kipas
2023-03-21
0