Menjadi Kultivator

Hari sudah pagi Almeerpun terbangun akibat pingsan malam tadi. Almeer merasa tubuh sehat dan bugar setelah bangun.

" Tubuhku terasa ringan sekali setelah bangun " kata Almeer

Almeer keluar dari rumah dan pergi keblakang untuk latihan. Aura kehidupan yang berada di alam masuk dan meresap kedalam tubuh Almeer.

" Aura kehidupan masuk kedalam dantian ku. Apa yang sudah terjadi " katanya Almeer

" Apakah ini lantaran cahaya malam tadi, rasanya tidak mungkin "

Setelah itu Almeer duduk di bawah pohon yang ada disamping rumah sambil duduk bersila seperti bertapa. Dia memunutup mata untuk memastikan bahwa dantian dia sudah terbentuk. Aura yang ada di sekitar dia masuk kedalam tubuhnya dan berkumpul didantiannya semua.

" Dantianku sudah terbentuk dan aku bisa menjadi seorang kultivator sekarang "

" Seharusnya sebentar lagi aku akan menembus tahap awal dari ranah pemula " kata Almeer

Setelah sebatang rokok Almeer berhasil menembus tahap awal dari ranah pemula di umur yang ke 16 tahun. Seharusnya kultivator pemula bangkit saat mereka berumur 12 tahun di usia mudanya. Almeer tidak dibangkitkan karna insiden saat dia masih kecil dulu. Di desa dia dihina dan dirundung anak-anak yang sebaya sama dia yang sudah bangkit. Tubuh yang selama ini lemah sekarang udah kokoh dan kuat untuk menopang pondasi menjadi ahli bela diri

" Akhirnya aku terbangkitkan "

" Inilah awalnya aku akan menjalani kehidupan yang keras untuk menjadi kultivator yang tangguh dan melindungi ibuku " kata Almeer

" Akan kucoba untuk meninju pohon ini "

Tinjunya Almeer membuat pohon disamping rumahnya berlobang akibat tinjunya itu

" Waah..Ini rasanya jadi seorang kultivator kuat dan hebat" kata Almeer sambil mengepal tangan"

" Aku akan kehutan untuk berburu binatang tingkat satu "

" Ibu, aku kehutan pergi berburu " Kata Almeer

" Iya nak hati-hati " sahutan dari Lilis ibunya Almeer

Almeer bergegas kehutan untuk berburu hewan buas. Dia tidak sadar setelah dia pulang apa yang akan terjadi oleh ibunya setelah itu

Saat ditengah hutan Almeer melihat bunga Anggrek Hujan salah satu bahan obat tingkat satu untuk memperkuat pondasi ranahnya

" Eeh itu adalah ramuan spirit tingkat satu, aku harus mendapatkannya "

" Biasanya ramuan spiritual ada penjaganya, setidaknya binatang tingkat 1 pemula " ujar Almeer

Saat Almeer mau memetik bunga Anggrek Hujan yang melekat pada pohon Akasia seekor binatang spiritual Ular Kobra ungu menyerangnya sehingga itu Almeer melompat kebawah kembali

" Hampir saja, penjaga ramuan spiritual itu adalah seekor ular " ujar Almeer

" Sheess..sheess.. " suara dari ular tersebut

" Aku harus mendapatkan ramuan itu dan naik ketingkat dua ranah pemula " Ujar Almeer

Almeer mengumpulkan energi dari dantiannya memperkuatkan kepalan tangannya, lalu Almeer melancarkan serangan kekepala ular itu

" Duar..duar " ( suara pertarungan Almeer meninju kepala ular itu)

Ular itu mendesis merasakan sakit masih melawan Almeer

" Duar..duar.. prak.. " (Suara pertarungan Almeer bersama ular itu dan mengakibatkan ular itu mati )

" Akhirnya mati juga ular ini, walaupun pertarungan nya tidak begitu lama tapi juga menguras tenaga dan membuat aura di dantianku hampir habis " Ujar Almeer

" Aku mendapatkan ramuannya, akhirnya aku bisa naik tingkat " ujar Almeer

Bunga Anggrek Hujan menyimpan banyak aura atau energi kehidupan untuk bisa naik tingkat dua ranah pemula. Almeer duduk bersila dan memakan bunga itu untuk menyerap aura kehidupannya dan naik tingkat

" wosh..wosh.."

" Aku naik tingkat dua ranah pemula ternyata tubuhku makin kuat dan tidak lemah lagi" ujar Almeer

Batu spiritual dari ular tingkat satu itu jatuh didepan Almeer yang bisa dijual di pasar Maja

" Ini adalah batu spiritual yang bisa aku tukarkan dengan pil penempaan tingkat awal " ujar Almeer

Batu spiritual itu disimpan kedalam kantung bajunya. Lalu dia melanjutkan menelusuri hutan itu untuk berlatih. Setengah hari dia di hutan berburu binatang spiritual sampai menembus tingkat tiga ranah pemula dengan mengonsumsi daging dan batu spiritual dari binatang itu

" Akhirnya aku menembus tingkat tiga. Semudah ini dalam sehari, ini efek dari bola kristal yang berada didantianku menyerap energi batu spiritual dan mengubahnya jadi aura kehidupan mengaliri tubuhku " ujar Almeer

Semua daging binatang spiritual sudah banyak batu spiritual tingkat satu ada lima dan Almeer pun beranjak meninggalkan hutan itu untuk pulang

" Tolong... tolong.. tolong " terdengar suara wanita di dalam semak

" Itu ada suara wanita minta tolong, aku harus melihat apa yang terjadi " ujar Almeer

Almeer masuk kedalam hutan untuk memastikan suara wanita yang menjerit minta tolong itu

" Itu adalah seorang wanita yang dikejar oleh seekor beruang tingkat lima "

" aku harus menolongnya " ujar Almeer

Gadis itu semakin mendekat dengan Almeer, Almeer menyalurkan aura kekaki kanannya lalu menerjang beruang tersebut dengan sangat keras membuat binatang spiritual itu terpental kebelakang dua langkah

" Itu adalah binatang spiritual tingkat lima inti spiritualnya mahal kalau dijual " ujar Almeer sambil tersenyum

" Tolong saya, saya dikejar oleh binatang spiritual itu " kata gadis itu

" kamu memiliki pedang, boleh aku pinjam " kata Almeer

Gadis itu mengeluarkan pedang tingkat tiga dari sebuah cincin, Lalu melemparnya kepada Almeer. Dibenua ini seorang bangsawan maupun kultivator tingkat tinggi menggunakan penyimpanan dalam sebuah cincin ruang seperti novel tetangga sebelah

" Bukannya itu cincin ruang " ujar Almeer terkagum

" Aku akan melawan beruang ini kamu bersembunyi dulu " Kata Almeer

Beruang itu menghampiri Almeer dengan ganas melayangkan tangannya dengan cakar yang tajam ditangkis dengan pedang tingkat tiga gadis asing tersebut. Namun beruang itu tidak terluka maupun tergores sedikitpun

" Kulit beruang ini sungguh tebal, pedang tingkat tiga aja tidak mempan " ujar Almeer

Almeer menyerang beruang itu dan mencari titik butanya tidak ada celah sedikitpun. Selama satu batang rokok beruang itu menepis kaki kanan nya Almeer dan membuatnya terluka. Saat beruang itu melukai kakinya Almeer, Almeer menyerang bagian leher beruang itu dan menggores luka sebesar 3 inci

" Akhirnya aku menemukan kelemahannya walaupun aku harus terluka " ujar Almeer

" Apa kamu tidak apa-apa " kata cewek asing itu khawatir

" Apa kamu masih punya kekuatan " tanya Almeer

" Masih " kata gadis itu

" Bantu aku mengalih perhatian beruang itu sebentar supaya aku bisa menyerang bagian lehernya " ujar Almeer

Gadis itu mengambil batu dan melempar beruang itu untuk mengalih perhatiannya.

" Growh.. Growh.. " suara marah beruang itu yang mengejar gadis itu

" Bagus, tahan sebentar gadis muda " kata Almeer

" Aku akan mencoba cara lain supaya bisa membunuhnya " ujar Almeer

Dia menutup mata mengaliri aura kepedang itu supaya makin tajam. lalu Almeer berlari melompat kebelakang berunag itu sambil menebas lehernya yang membuat kepala nya terpotong

" Aah..ahh..akhirnya beruang itu tumbang juga " ujar Almeer sambil mencari batu spiritualnya

" Terima kasih sudah menolongku "

" Perkenalkan namaku Caira dari ibu kota " kata gadis itu

" Eeh iya perkenalkan juga namaku Almeer Dragua " sambil berjabat tangan

Mereka berdua mengobrol dan sambil membakar daging beruang itu untuk dimakan.

Terpopuler

Comments

Dimas Setiawan

Dimas Setiawan

sedot

2023-03-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!