Terjerat Pesona Anak Majikan

Terjerat Pesona Anak Majikan

Pertemuan Pertama

Siang itu matahari sedang terik-teriknya. Seorang gadis cantik berkulit seputih susu dengan memakai setelan kemeja putih lengan sesiku dan rok span selutut tampak turun dari ojek dan berjalan memasuki parkiran sebuah cafe.

Langkah gadis itu terlihat cukup anggun saat memasuki cafe membuat beberapa pasang mata sukses menatap ke arahnya.

Namun gadis itu terlihat tidak peduli dengan tatapan kagum orang-orang dan memilih menuju ke meja kasir untuk memesan sekaligus membayar pesanannya.

Tujuannya datang ke cafe itu memang murni untuk mengisi perut sebagai bahan energinya untuk melanjutkan pekerjaan nanti. Jadi tidak ada waktu baginya untuk meladeni mata-mata genit yang sibuk melihat kearahnya padahal tengah duduk bersama pasangan masing-masing.

Sepuluh menit berlalu,gadis itu terlihat sudah membawa nampan miliknya sendiri dan bersiap mencari tempat duduk yang nyaman baginya untuk menyantap makan siang tersebut.

Matanya tertuju ke sudut ruangan dimana ada beberapa meja yang masih kosong di sana.

Gadis itu pun berjalan menuju ke salah satu meja tersebut,dan sebelum sampai ke sana. Gadis itu harus melewati dua buah meja dan saat lewat di meja kedua,sebelum meja tempatnya duduk.

Gadis itu di kejutkan oleh suara bentakan seorang wanita berpenampilan modis yang tengah duduk di sana.

"Kamu tuh ya!! Udah salah bukannya ngaku,malah ngelak!!" Bentak orang itu membuat gadis itu terlonjak dan mundur dua langkah.

Awalnya gadis itu kira,ia yang di bentak. Tapi ternyata ia salah,karena gadis itu sepertinya tengah memarahi sosok pria bermasker yang pastinya tidak gadis itu kenali wajahnya.

Gadis itu akhirnya membiarkan saja adegan itu berlangsung dan melewati meja mereka dengan santai,namun seperti apes berpihak pada gadis itu.

Saat ia lewat segelas air tiba-tiba meluncur dengan deras ke atas kepalanya dan itu berhasil membuatnya basah kuyup dan pastinya bau jus.

Seketika mulut gadis itu menganga tak santai dengan mata melotot garang.

Ia taruh nampan yang ia pegang ke atas meja kosong yang ada di sisinya dengan gerakan kasar.

Dan..

"Brak..."

Gadis itu menendang dengan tenaga penuh ke kaki meja tempat kedua sejoli itu bersitegang.

"Apa-apaan kalian berdua?? Mau mati hah?!!" Bentaknya garang.

"Saya lewat baik-baik,gak tau salah saya dimana. Anda malah seenaknya nyiram saya. Anda kira saya apaan hah??"

"Kalau punya masalah dalam hubungan itu diselesain berdua. Antara anda,sama dia. Jangan bawa-bawa saya dong!!"

"Nih liat nih! Liat,baju kemeja saya basah bego!!" Bentak gadis itu lagi sambil menyilangkan kedua tangannya di dada saat sadar jika ternyata baju yang ia kenakan ternyata tembus pandang sehingga tanktop hitam yang ia pakai terlihat jelas.

"Untung pake tanktop." Batin gadis itu.

"Oi!! Dengar gak kalian berdua??" Gadis itu kembali membentak dengan nada kesal karena kemarahannya tak di respon.

Dua sejoli di depannya itu masih berantem tanpa rasa bersalah padahal dia yang tidak tau apa-apa sudah jadi korban hingga basah kuyup.

"Kurang ajar!!"

"Plakk!!"

Gadis itu dengan keras menampar bagian belakang kepala sang pria bermasker yang tengah membelakanginya itu.

"Sialan!!"

Pria bermasker itu berbalik dengan kedua alisnya terlihat bertaut. Sorot matanya terlihat marah.

"Apa-apaan lo!! Kenapa lo nampar kepala gue?" Tanyanya dengan nada garang.

Gadis di depannya itu langsung nyolot.

"Masih mending kepala anda yang saya gampar pake tangan. Sakitnya cuma sebatas kulit,kalau saja saya tidak takut darah,kepala anda pasti sudah saya gampar pake gelas ini nih."

Gadis itu mengambil gelas jus milik dirinya,mengangkatnya ke atas dan...

"Byur..."

Sepersekian detik tubuh bagian depan pria bermasker itu sudah basah kuyup oleh segelas jus sirsak yang di siram ke wajahnya.

"Itu balasan atas perbuatan kekasih anda barusan!!"

"Kurang ajar!!"

Pria itu mengangkat tangannya seolah ingin menampar gadis bar-bar di depannya ini.

Namun niatnya ia urungkan saat tersadar dengan masalah sebenarnya.

Pria itu segera berbalik dan kaget saat tak mendapati kekasihnya lagi di sana.

"Sialan!!"

Pria bermasker itu kembali menghadap ke arah gadis bar-bar tadi dan menunjuknya dengan penuh emosi.

"Ini semua gara-gara lo! Pokoknya lo"  harus tanggung jawab.

Dengan masih menjadi pusat perhatian orang-orang,gadis itu di tarik paksa menuju ke pintu keluar.

"Brak.."

Begitu sampai di luar,tubuh gadis itu langsung dihempaskan ke samping sebuah mobil.

"Puas lo??"

Tanya pria itu dengan suara menggelegar.

Bukannya takut,gadis itu malah menegakkan badannya mendorong dada pria itu dengan kasar sehingga pria itu mundur dua langkah.

"Kenapa kesannya malah saya yang salah ya??"

Tanya gadis itu dengan nada tak senang.

"Dengar ya pria aneh. Saya itu datang ke sini untuk makan. Bukan mencari ribut. Anda dan kekasih anda yang tidak tahu tempat,sudah tau di cafe ramai orang. Kalian malah berantem ria,memangnya tidak malu??"

"Itu bukan urusan lo?"

"Oh ya? Tapi kekasih anda menyirami saya jus sehingga saya terpaksa terlibat,lalu saya yang salah? Begitu??"

"Tepat. Memang lo yang salah. Sarah yang siram jus ke muka lo,tapi kenapa lo balasnya ke gue??"

Pria bermasker itu nyolot dengan kepala ia dekatkan ke wajah gadis itu sehingga suaranya membuat gadis itu seakan tuli selama beberapa detik.

"Pokoknya awas aja! Kalau sampai Sarah tambah marah sama gue karena kejadian barusan! Gue gak akan tinggal diam,gue bakalan buat perhitungan sama lo. Akan gue cari lo,sampai ke ujung semut sekalipun."

"Camkan itu!!"

Pria itu menoyor kasar kepala gadis bar-bar di depannya ini dan setelahnya,ia berlalu pergi tanpa rasa berdosa sama sekali.

Sepuluh detik setelah pria itu pergi,gadis tadi bangun dari posisinya yang tersandar di pintu mobil dan kini berdiri dengan satu tangan mengelus kepalanya dan satu tangan lagi terligat mengepal.

"Dasar pria kurang ajar! Liat saja nanti,jika sampai kami bertemu. Aku KAY!! Kanaya Alea Yuna,berjanji dengan segenap kedua napas yang ada di paru-paruku. Aku akan membalaskan dendamku padamu. Lihat saja nanti."

Gadis yang menyebut dirinya Kay itu kemudian berbalik dengan cara berjalan yang seperti robot dan masuk kembali ke cafe.

Perutnya yang kembali berbunyi membuatnya tersadar jika ia perlu makan dan perlu tenaga untuk melanjutkan pekerjaannya nanti dan memupuk dendam yang barusan ia pelihara.

"Intinya apapun masalah yang terjadi hari ini. Urusan perut tetaplah harus nomor satu karena tak ada manusia yang bisa hidup tanpa makan."

Batin gadis itu menenangkan perasaannya sendiri.

Ia masuk ke dalam cafe,memesan jus baru dan menikmati makanan yang telah ia pesan tadi dan untungnya makanan itu masih berada di tempat. Belum di angkut oleh pelayan-pelayan di cafe itu.

"Semangat Kay,isi perutmu untuk bekerja dan balas dendam!! Fight."

♡♡♡

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!