Adik Bos Besar

"Saya berharap,dari setiap divisi. Terutama divisi kita,besok bisa memberikan kesan yang baik bagi keduanya dan jangan sampai membuat masalah yang membuat posisi kalian terancam. Kalian mengertikan??"

Seluruh staff yang ada di sana,mengangguk kompak begitupun dengan Allea dan Karina.

Setelah pemberitahuan singkat barusan,kedua atasan tadi pun pergi dari ruang divisi Allea dan teman-temannya.

Kini seluruh staff divisi kembali ke duduk di kursi kerja masing-masing.

Karina mengguncang pelan bahu Allea,saat gadis itu baru hendak membuka dokumen yang tadi sempat ia tutup.

Allea yang merasa terganggu,menoleh ke arah Karina dengan tatapan kesal.

"Ada apa lagi sih Rin? Gak bosen lo gangguin gue mulu?"

Tanya Allea dengan nada jengkelnya karena sudah berapa kali Karina mengganggu fokusnya.

Karina terlihat tidak peduli dengan kejengkelan Allea,tetap saja ia bertanya.

"Al,tau gak lo? Katanya adik si mbak bos besar itu ganteng lo. Secara dia kan blasteran,pasti sebelah dua belas lah dia sama pak bos besar dan tuan bos besar."

"Lihat aja mereka berdua,biar kata udah pada tua dan punya anak. Tapi gantengnya itu loh,permanen. Gue yakin lagi,pasti semua itu nurun bangetlah ke anak-anaknya.

"Mana katanya nih,ya si tuan muda ketiga ini pinter kayak kakaknya si nona muda kedua,gue denger-denger juga sih dia itu lulusan cum laude dari Universitas Oxford. Mantap kan?"

"Bayangin deh Al,kalau dia jadi CEO kita. Udah ganteng,pinter,bule,kaya lagi. Idaman banget kan,aghhhh..."

"Jadi pengen kayak di novel-novel deh,dimana ada CEO yang kesemsem sama karyawanya sendiri. Pernah baca kan Al??"

"Gak!!" Allea menjawab jutek perkataan panjang lebar Karina barusan.

"Kurang kerjaan banget,gue ngehalu yang kayak begituan. Gak bakalan bikin gue kaya,udah deh Rin. Daripada otak lo makin gak waras,mikirin yang enggak-enggak. Mending sekarang nih ya. Nih,kerjain tugas-tugas lo,selesain. Abis itu buat laporan ke manager. Gak usah bahas-bahas kehaluan lo lagi ya. Cukup. Gue enek dengernya!"

Ujar Allea dengan ketus,sambil menggeser tumpukan dokumen-dokumen yang ada di meja Karina ke atas keyboard komputer yang ada di meja gadis itu.

"Kerjain ya Rin dan jangan berisik!!"

♡♡♡

Jam kerja berakhir.

Allea mengemasi barang-barang kerjanya dari atas meja ke dalam box yang ada di meja kerjanya. Setelah selesai,ia mengambil tas kerjanya yang ia letakkan di sisi meja dan beranjak dari tempat duduknya.

Sebelum benar-benar pergi,Iris menyempatkan diri untuk melihat rekan kerja disebelah mejanya itu . Terlihat Karina masih sibuk dengan berkas-berkas miliknya. Sepertinya gadis itu belum selesai dengan pekerjaannya.

Allea tersenyum mengejek. "Makanya Rin,kalau kerja tuh serius. Jangan gosip aja yang deres..! Jadi lembur kan lo,nyahok sih. Hahaha..."

Allea tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Salut gue sama lo Rin. Tiap hari,ada aja yang bikin lo pulang telat. Heran deh,lo gak capek apa? Gak pengen apa? Sekali-sekali gitu,jadi karyawan teladan yang nyelesain pekerjaan tepat waktu. Lembur terus tapi gajinya tetap aja.."

"Berisik deh!!" Karina memotong ucapan Allea dengan nada jengkel.

"Lo kalau udah selesai kerja dan gak niat bantuin,mending lo pulang ya. Nih gue kasih tau,lo ngomelin gue di situ gak bakalan ngebantu apapun. Tetap aja kerjaan gue banyak. Heran deh,hobi banget bikin kesel orang."

"Dih...,siapa yang hobi bikin kesal? Gue?"

"Iyalah. Lo itu bikin gue kesal. Harusnya lo itu bantuin gue,bukan malah ngomel-ngomel gak jelas di situ. Bantuin cepet!"

"OGAH!!"

Allea mengibaskan rambutnya dengan angkuh kemudian putar balik menjauhi Karina.

"Bye Karina...,selamat berlembur ria. KAY(Kanaya Allea Yuna) yang cantik ini mau balik dulu. Mau istirahat,Sssyapeekkk banget soalnya. Pergi dulu ya..,muahhh..."

Allea sampai di pintu keluar dan menutupnya setelah mengirimkan ciuman jarak jauh untuk meledek temannya yang hobi bergosip itu.

Karina mengusap dadanya dengan berulang saat melihat kelakukan sahabat satu-satunya itu.

"Dasar teman durjana! Gue lagi susah,bukannya di bantuin. Malah di ledekin,awas aja lo All. Gue doain semoga nantinya lo nikah sama musuh bebuyutan lo sendiri. Biar gue punya bahan buat ngeledekin lo balik. Aminnn...!!"

"Moga doa gue terkabul,biasanya doa orang yang teraniaya kayak gue ini cepet di kabulinnya."

Karina mengomel-ngomel sendiri seperti orang gila setelah kepergian Allea.

♡♡♡

Sementara itu,di lantai bawah. Allea yang baru keluar dari lift,dikejutkan dengan keramaian di loby kantor.

Terlihat beberapa petugas kebersihan dan sebagian orang berseragam EO tengah berlalu lalang di loby.

Allea mengerutkan alisnya dan dengan rasa penasaran ia menghampiri salah satu dari staff EO yang ada di sana,lalu bertanya.

"A..,permisi mas. Maaf ganggu,saya mau nanya. Di sini ramai-ramai kayak gini,mau buat apa ya?" Tanya Allea pada salah satu staff EO tadi.

Pria yang ia tanyai tadi menunduk hormat sebentar,setelah itu barulah ia menjawab.

"Ah,ini mbak. Kan katanya besok,adiknya bos besar,si tuan muda ketiga sama nona muda kedua itu mau datang ke sini. Kebetulan tuan muda ketiga itu baru pulang dari London,dua minggu yang lalu dan katanya bakalan langsung terjun ke dunia bisnis mulai besok dengan penempatan di kantor pusat ini."

"Nah,maka dari itu. Saya dan rekan-rekan saya yang lain,diminta secara langsung oleh nona Sandra untuk mempersiapkan penyambutan kedatangan tuan muda ketiga dan nona muda kedua. Begitu ceritanya mbak."

Ujar staff EO tadi menjelaskan.

Allea mengangguk-angguk paham.

"Oh,begitu toh mas ya. Ya sudah deh,kalau begitu lanjutkan pekerjaannya ya. Saya izin pamit,sudah jam setengah lima. Takutnya pulang kemaleman." Ujar Allea dengan sopan.

Staff EO tadi mengangguk dan membiarkan Allea pergi.

Allea pun berlalu menuju ke pintu keluar,dan saat akan menuju tempat parkir.

Allea melihat beberapa orang membawa papan poster yang papan ucapan selamat datang yang di mana di sana tertera foto seorang pria tampan berwajah Indo-Eropa.

Di beberapa sisi lain,Allea juga melihat beberapa spanduk lain yang berisi foto pria itu beserta keluarga besarnya yang semuanya Allea anggap majikannya.

Allea mengangguk-angguk lagi. Ia kali ini mengakui ucapan Karina tadi,seluruh keluarga bos besarnya itu memang bisa di bilang memiliki paras rupawan diatas rata-rata.

Allea jadi kagum sendiri.

"Terkadang garis keturunan emang gak adil. Ada yang di tadkirin rupawan sekeluarga besar,ada yang di takdirin pinter sekeluarga besar,tapi ada juga yang ditakdirin udah gak rupawan gak pinter lagi. Ah,hidup emang ada-ada aja. Intinya lebih banyak bersyukur ajalah ya.."

Batin Allea,sambil berjalan melewati papan-papan ucapan selamat datang tadi dengan pemikiran-pemikiran yang padat di otaknnya.

Tapi tunggu dulu...

Allea tiba-tiba menghentikan langkahnya,dan berbalik lalu menghampiri salah satu papan ucapan selamat datang tadi dengan pandangan mata menyelidik.

Ia mengamati lekat foto pria yang katanya adik bos besarnya itu dengan kedua alis mengkerut.

"Perasaan gue,apa gimana ya? Gue kok kayak kenal ya,sama alis nih orang??"

Batin Allea sambil mengusap-usap alis di foto pria itu.

♡♡♡

Jangan lupa like vote dan kasih kritik plus saran jika ceritanya kurang srekk di hati kalian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!