Semuanya melakukan solat isya berjamaah di mushola sekolah. kondisi semuanya masih normal normal saja hingga saat semuanya sedang berdzikir sebuah teriakan dari belakang membuat semuanya terkejut.
Bukan hanya satu orang saja yang berteriak melainkan beberapa siswa juga mengalami hal serupa. hanya berselang beberapa detik saja hampir 20 orang yang berteriak seperti bukan kehendaknya sendiri.
"Apa yang terjadi?" tanya Arga dengan terkejutnya dan langsung ikut menyusul yang lainnya.
Terlihat beberapa siswa pun berceloteh yang tidak masuk di akal. ya mereka kesurupan. Imam solat yang melihat itupun langsung menyuruh Aldi untuk mengambilkan segelas air yang akan dia do'akan.
"Hihihihi awal dari yang pahit akan terjadi lagi. dia, dia akan kembali hiks hiks hiks."
"Bunuh dia atau kalian yang akan mati cepat cari dan bunuh dia."
Hampir semuanya mengucapakan hal yang sama membuat semuanya benar-benar tidak mengerti. setelah pak Miftah selesai membacakan doa, ia pun langsung mencipratkan air yang sudah ia doakan itu pada siswa yang kesurupan.
Suasananya yang tadinya nyaman dan tenang kini berubah menjadi begitu tegang dan menakutkan. apalagi beberapa siswa benar-benar memberontak dan tidak ingin di sentuh siapapun.
"Bunuh dia atau kalian yang akan mati hihihi." kata Dino dengan suara yang beberapa dan sorot mata yang menyeramkan.
"Saya memintamu baik-baik untuk keluar dari tubuh anak ini karena anak ini tidak ada sangkut-pautnya denganmu." kata Pak Miftah.
"Hihihi dia, dia akan datang, dia kembali hihihi hiks hiks hiks bunuh dia...."
Pak Miftah pun membacakan sesuatu dan langsung memercikkan air ke wajah Dino yang membuat Dino tidak sadarkan diri.
"Apakah semuanya sudah sadar?" tanya Pak Miftah.
"Ada satu siswi lagi pak, dia terus memberontak." kata Alin dengan paniknya.
Pak Miftah pun langsung menghampiri siswi itu yang ternyata itu adalah Lisa anggota Osis. ketika melihat Saga yang berada di samping pak Miftah membuat Lisa terlihat marah dan tidak suka entah apa penyebabnya sehingga dia dengan bahasa yang tidak di mengerti siapapun dia ingin melukai Saga.
"Dasar penyihir jelek beraninya kau ingin menyerang Saga." kata seorang gadis yang membuat Saga terkejut dengan kehadirannya tiba-tiba.
"Bagaimana kau bisa muncul tiba-tiba disini?" bisik Saga.
"Nanti saya jelaskan. tapi saya tidak akan membiarkan siapapun menyakiti kamu." kata Gadis itu
"Dia akan kembali arggghh dia kembali." teriak Lisa tapi kemudian langsung jatuh pingsan.
"Tidak biasanya sekolah kita mengalami kesurupan masal seperti ini." kata Raja.
"Ambilkan minyak kayu putih."Kata Bu Rini
Beberapa saat kemudian semuanya pun bangun namun mereka tidak mengingat apapun. Saga dan Raja sibuk mengurusi siswa begitupun semua anggota OSIS yang hadir.
Karena kondisi sudah mulai kondusif, mereka pun melanjutkan acara mujahadah tapi sebelum itu, pak Miftah selaku ustadz dan ketua keagamaan di sekolah itu memimpin doa agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan seperti tadi.
Mujahadah pun berjalan dengan lancar dan tanpa gangguan sedikitpun. acara selesai pukul 9 malam, semua anggota OSIS mulai membereskan semuanya sementara para siswa sudah pulang.
Tentu saja kejadian tadi menjadi bahan pembicaraan hangat mereka. Banyak sekali pertanyaan di benak mereka Karena kejadian kesurupan masal itu sebelumnya belum pernah terjadi di sekolah mereka.
"Kau tahu sesuatu bukan." ucap Saga dengan suara yang hampir tidak dengar.
"Tidak." jawab seorang gadis yang terus mengikuti Saga.
"Apakah itu semua sudah di rencanakan olehmu dan kawan-kawan mu?" tanya Saga lagi dengan menatap curiga
"Mereka bukan kawan saya. Saya tidak memiliki kawan. Bagaimana bisa saya merencanakan itu jika saya saja baru keluar dari..."jawab gadis itu namun langsung terhenti ketika Saga menatapnya
"Sudahlah tidak ada. saya akan melindungimu dari mereka jadi jangan khawatir." lanjutnya lagi
"Sebenarnya siapa dirimu dan kenapa kau terus mengikuti ku. aku tidak terbiasa berdekatan dengan lawan jenis, jadi tolong jangan dekat-dekat denganku." kata Saga.
"Nanti juga akan terbiasa dengan saya." ujarnya dengan menggulung-gulungkan rambut dengan jari tangannya.
Saga hanya menghela nafasnya saja dengan kasar sementara gadis itu terus mengikuti kemanapun Saga berjalan. Hingga akhirnya semuanya pun selesai pukul setengah 10 malam, mereka pun bergegas pulang karena memang sudah larut.
"Yaa hati-hati di jalan kalian." kaya Saga dengan melambaikan tangannya pada teman-temannya.
Di parkiran hanya tersisa satu kendaraan dua kendaraan saja, satu milik Saga dan milik penjaga sekolah yang sekolah. Ia memakai helmnya, dan melihat jika gadis itu sudah naik lebih dulu di motornya.
"Apa? Saya tidak boleh menumpang lagi begitu?" kata gadis itu dengan menatap Saga dengan tatapan dingin.
Entah kenapa ketika melihat tatapan itu Saga merasa merinding dan memilih untuk diam saja walaupun sebenarnya dia sangat tidak nyaman dengan keberadaan gadis misterius itu.
"Baiklah saya turun saja dan kamu naiklah nanti saya akan naik." kata gadis itu seolah bisa memahami apa yang di rasakan Saga.
Saga tidak menjawab dan langsung berlalu begitu saja tanpa memperdulikan gadis itu yang masih berada di parkiran.
"Heii Saga kenapa kamu meninggalkan saya. Hei tunggu dulu saya masih disini loh heii tunggu saya." teriak gadis itu dengan melambaikan tangannya namun tidak di hiraukan Saga.
"Hei tunggu saya!!" teriaknya lagi yang membuat Saga terpaksa berhenti dan melihat ke kaca spion dimana gadis itu tengah melambaikan tangan ke arahnya.
"Cepatlah ini sudah malam aku sudah di tunggu bunda di rumah." kata Saga yang entah kenapa dia malah berhenti dan menunggu gadis itu.
"Hah kamu ini kenapa meninggalkan saya. Apakah kamu melupakan saya jika saya ada disini bersama kamu." kata gadis itu dengan berdecak kesalnya sembari naik membonceng Saga di belakang.
"Ayo berangkat." kata gadis itu dengan penuh antusias.
"Pulang." ujar Saga dengan menghela nafasnya.
"Ya terserah saya lah ini kan mulut saya kenapa jadi kamu yang sewot sih." kata gadis itu
"Mari pak saya duluan ya." kata Saga menyapa penjaga sekolah dengan ramahnya saat dia melewati depan posnya.
"Iya den hati-hati di jalan ya karena sudah malam." ujar pak Muh
Pak Muh yang sedari tadi memperhatikan Saga pun merasa bingung karena ia melihat Saga berbicara sendiri. Ia juga sudah memastikan jika di sekolah itu sudah tidak ada siapapun kecuali dirinya dan siswa terakhir yang pulang adalah Saga
"Ada apa dengan den Saga kenapa dia berbicara sendiri?? Apakah dia bisa melihat makhluk halus? aneh sekali." gumam Pak Muh dengan bingungnya.
Setelah mengatakan itu ia merasakan keanehan yang terjadi. Gelas yang tadinya berada di depannya sudah pindah, senter yang tadinya mati juga mendadak menyala.
"Astaghfirullah..." seru Pak Muh dengan terkejut kemudian langsung berdiri memegangi dadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Nur Bahagia
miia ga bisa terbang kah? biasanya kna hantu bisa terbang
2024-07-17
0
Nur Bahagia
apa gara2 darah nya saga yg netes di cermin yg ada di ruang kelas 10 🤔
2024-07-17
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝙥𝙖𝙠 𝙈𝙪𝙝 𝙗𝙚𝙣𝙚𝙧 𝙠𝙡 𝙎𝙖𝙜𝙖 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙡𝙞𝙖𝙩 𝙢𝙖𝙠𝙝𝙡𝙪𝙠 𝙝𝙖𝙡𝙪𝙨 😅😅😅😅
2023-07-28
0