Saat melewati kelas 10 Saga berhenti terlebih dahulu dan menatap pintu kelas tersebut dengan seksama. entah apa yang membuatnya sangat tertarik dengan kelas itu.
"Cepatlah." teriak Raja dengan kesalnya sehingga membuat Saga langsung berjalan.
Keduanya menuju ke ruang guru untuk memeriksa berkas yang tadi pak Bagus minta. keduanya pun dengan fokus memeriksa semua berkas itu hingga tak butuh waktu lama mereka pun berhasil menyelesaikannya.
"Oke aku akan menyerahkan ini pada pak Bagus kau kembalilah ke kelas." kata Saga yang di angguki oleh Raja.
Pukul 12 siang seperti biasanya semua siswa dan siswi akan melakukan solat berjamaah di mushola sekolah dengan Adam sebagai muadzin. Ketika lantunan adzan berkumandang semuanya bergegas menuju mushola.
"Semuanya rapatkan shaff." kata Pak Muh
"Allahuakbar......"
Pukul 3 sore Saga dan teman-temannya pulang namun laki-laki itu masih sangat penasaran dengan apa yang ada di kelas 10. ia pun terus menatap ke atas yang membuat Alin heran begitupun juga dengan yang lainnya.
"Sebenarnya kau kenapa ga? sedari tadi sepertinya kau tidak seperti biasanya." tanya Raja dengan penasaran.
"Entahlah aku merasa seperti ada sesuatu yang membuatku ingin sekali masuk ke sana." jawab Saga.
"Apa yang kau katakan Aga!!! tidak ada yang boleh masuk kedalamnya, kau tahu betul bukan bagaimana ceritanya hingga kelas 10 sampai terbengkalai." kata Dini.
"Yang di katakan Dini benar. lebih kau kita pulang saja sekarang sudah sore." kata Alin dengan berjalan di susul yang lainnya.
"Sebentar kurasa aku meninggalkan hp ku di kelas, kalian duluan saja aku akan mengambilnya." kata Saga dengan berlalu pergi
Ia menuju ke kelasnya dan mengambil hp nya namun ada sesuatu yang aneh yang dia dengan dari tepatnya di langit-langit kelasnya.
Bugh bughh bughh.
Suara khas orang menghentakkan kakinya namun itu hanya tiga kali saja. setahu Saga semua siswa sudah pulang dan hanya dia dan temannya saja yang pulang paling akhir.
Suara itupun kembali terdengar namun sekarang suasana benar-benar berbeda tidak seperti biasanya. mendadak bulu kuduknya berdiri semua. ia merasa seperti ada yang sedang memperhatikan dia dari luar namun saat dia lihat tidak ada siapapun.
"Mungkin hanya perasaanku saja." ucap Saga.
Bughh bugh bughh...
Ia menatap ke atas dan memang di atas ada orang yang tengah menghentakkan kakinya dengan keras. ia yakin akan hal itu karena itu ia memutuskan untuk memeriksanya sendiri ke lantai atas.
"Woiiii!!!" seru Raja yang membuat Saga terkejut setengah mati.
"Astaghfirullah Raja." kata Saga dengan kesalnya sambil mengelus dadanya.
"Kau kenapa?" tanya Raja.
"Kenapa kalian disini?" tanya Saga .
"Kau lama sekali mangkanya kami menyusul kesini." jawab Dini.
"Ada apa?" tanya raja ketika melihat Saga yang terdiam
"Apa kalian mendengar sesuatu?" tanya Saga dengan raut wajah serius.
"Haaaa??"
Mereka pun memasang telinga mereka dengan benar untuk mendengarkan apa yang Saga baru saja dengar. dan benar saja ternyata bukan hanya Saga yang mendengar namun semuanya.
"Seperti suara hentakan kaki." kata Raja.
"Ya aku penasaran. aku ingin memeriksa ke atas." kata Saga
"Ini sudah sore lebih baik kita kembali saja." kata Dini.
"Sudahlah mungkin petugas kebersihan yang ada di atas. lagian kau itu kenapa hari ini aneh sekali." kata Raja.
Akhirnya Saga pun mengikuti saran teman-temannya dan pulang. ia menaiki motor ninjanya dan langsung membelah jalan raya yang saat itu tengah ramai dengan kendaraan karena sore hari dan banyak sekali para orang-orang yang sedang pulang bekerja.
Ia memarkirkan motornya dan langsung masuk ke dalam rumahnya. di dalam belum ada siapapun karena orang orang tuanya belum pulang dari kantor. karena perut yang tiba-tiba lapar ia pun hanya memasak mie instan dan telur saja.
Ia masih memikirkan kejadian tadi yang menurutnya sangat aneh dan baru pertama kali ia alami selama sekolah. banyak sekali pertanyaan yang ada di benaknya yang membuatnya sangat penasaran.
Setelah membersihkan diri ia duduk di tepi ranjang sambil menghafal Alquran seperti kebiasaannya. Saga memang anak yang tidak pernah meremehkan soal agama dan ia pribadi yang taat dan penurut pada orangtuanya.
Jarinya pun berseluncur dengan lincahnya di atas keyboard laptopnya. ia mencari artikel yang berkaitan dengan sekolahnya yang dulu. tidak butuh waktu lama kini sederetan artikel tentang sekolahnya pun muncul yang membuatnya sedikit terkejut.
"Pembunuhan?" gumam Saga yang langsung membacanya dengan seksama.
Akhirnya setelah lama ia membaca ia akhirnya tahu alasan kenapa kelas 10 menjadi kelas terbengkalai yang tidak boleh di masuki oleh siapapun.
"Banyak sekali korbannya tapi kenapa semuanya wanita." gumam Saga.
Karena merasa dahaga ia pun keluar dan mendapati jika ibunya sudah pulang dan sedang menyiapkan makanan.
"Bunda membelikanmu makanan ayo di makan dulu." kata Sari yang masih mengenakan baju kantornya.
"Loh ayah belum pulang bun?" tanya Saga.
"Sudah tadi bunda pulang bareng ayah. palingan sebentar lagi ayah kesini. sudahlah kamu makan dulu jangan tunggu ayah." kata Sari.
"Woahhh sudah rapi amat makanannya nih. kamu belum tidur ga?" tanya Ilsan yang langsung ikut bergabung.
"Tidak yah baru selesai hafalan." jawab Saga.
"Oh baguslah sudah sampai juz berapa?" tanya Ilsan.
"Juz 5 awalan yah." jawab Saga
"Ayah senang mendengarnya. baiklah ayo makan." kata Ilsan.
"Oh ya yah bukankah ayah alumni di sekolahnya aga?" tanya Saga.
"Iya kenapa?" tanya Ilsan dengan herannya.
"Apakah cerita kejadian 2005 itu benar?" tanya Saga yang membuat Ilsan terkejut.
"Kenapa kamu bertanya itu?" kata Ilsan.
"Ya karena penasaran saja yah." kata Saga.
"Sudahlah jangan membahas itu." kata Ilsan.
"Sudah sudah makan saja dulu." timpal Sari
"Saga, ayah minta kamu jangan mencari tahu lagi ya." kata Ilsan
"Kenapa pa?" tanya Saga merasa bingung.
"Itu masalalu yang kelam jadi jangan di ungkit lagi." jawab Ilsan yang membuat Saga menatap ayahnya dengan tatapan sulit di artikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Nur Bahagia
tadi ayah sekarang papa 😁
2024-07-16
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝙖𝙥𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙖𝙣𝙜𝙠𝙪𝙩 𝙥𝙖𝙪𝙩𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙖𝙮𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖 𝙎𝙖𝙜𝙖 𝙮𝙖 🤔🤔🤔
2023-07-28
0