Cermin Usang

"Woii ayooo." teriak Raja yang membuat Saga menoleh ke belakang namun tidak mendapati siapapun selain dirinya sendiri.

"Cepatlah kenapa kau sangat lambat." teriak Raja lagi.

"Kenapa?" tanya Saga.

"Pak kepsek memanggil kita." jawab Raja.

Mereka menuju ke ruangan kepsek dan disana mereka di beritahu jika besok sekolah akan mengadakan mujahadah yang akan di lakukan rutin setiap malam Selasa.

"Ini adalah program baru yang di adakan sekolah kita jadi bapak minta pada kalian untuk memberitahukan ini pada semua siswa yang lain. semuanya di wajibkan berangkat. untuk tempatnya kita adakan di mushola sekolah dan mujahadah di mulai pukul setengah delapan malam sehabis solat isya'." kata Pak Ragil

"Berarti nanti malam pak?" tanya Saga

"Iya betul." jawab pak Ragil.

Keduanya pun bergegas menuju ruangan yang di khususkan untuk melakukan siaran radio ataupun memberitahukan informasi terkait sekolah. Saga menyalakan mikrofon kemudian mulai berbicara.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

"Ssstttt diam dulu." kata Alin dengan menegur teman sekelasnya. seketika semua siswa pun terdiam dan mendengarkan apa yang sedang Saga katakan.

"Progam baru yang akan di adakan nanti malam oleh sekolah kita adalah mujahadah rutin setiap malam Selasa. untuk tempatnya akan di adakan di mushola sekolah. mujahadah akan di mulai pada pukul setengah delapan malam jadi saya harap kalian semua berangkat tepat waktu agar kita semua bisa melakukan solat isya berjamaah, untuk semua anggota osis jangan pulang lebih dulu karena ada beberapa hal yang harus kita bahas dulu. sekian dari saya wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." kata Saga kemudian mematikan mikrofonnya.

Saga dan Raja pun kembali ke kelasnya. mereka langsung di sambut oleh teman dekatnya Alin dan Dini.

"Mendadak sekali." kata Alin.

"Entahlah. Kalian semua harus berangkat tepat waktu ya dan jangan terlambat." kata Raja dengan tatapan mengancam

"Yaelahh santai aja kali bro." timpal Rangga

Setelah semuanya pulang hanya tersisa anggota osis saja yang tengah berkumpul di ruangan untuk membahas bagaimana jalannya acara nanti malam.

"Kalau hanya di mushola saja aku rasa tidak cukup kak." kata Melani

"Ya karena itu di luar juga akan kita pakai dan untuk alasnya di gudang ada beberapa karpet nanti kita ambil. atau kita bagi tugas saja bagaimana." kat Saga

"Ya boleh juga jadi kita bisa menyelesaikan semuanya bersamaan." timpal Daniel.

"Jumlah kita ada 15 orang jadi kita bagi dua saja, ada yang mengambil karpet dan ada yang mengambil sound bagaimana. terserah kalian ingin ikut yang mana yang terpenting kita bergerak bersama." kata Saga.

Setelah beberapa saat akhirnya masing-masing pun melakukan tugasnya. mereka menuju gudang bersama untuk mengambil barang-barang yang di perlukan. sebenarnya Saga masih sangat penasaran dengan kelas 10 tapi karena pekerjaannya masih banyak jadi dia akan mengesampingkan tentang itu.

"Hati hati, nanti di taruh di serambi mushola saja. kumpulkan dulu disana." kata Saga dengan mengangkat sound bersama dengan Aldi.

"Btw kenapa ya kita tidak boleh masuk kelas ini padahal rasanya biasa saja." kata Aldi pada Saga

"Entahlah sudah kau jangan melihat ke mana-mana lihat saja jalanmu dan hati-hati." kata Saga dengan menegur walaupun dia juga teramat sangat penasaran.

Beberapa saat kemudian semuanya sudah tertata rapi di serambi musholla. semua orang juga sdh ada disana namun ada satu barang yang lupa tidak ia bawa.

"Biarkan disini dulu dan jangan lupa nanti malam kalian datang lebih awal." kata Saga.

"Oke." jawab mere serempak.

"Kau tidak pulang?" tanya Raja dengan herannya karena laki-laki itu justru berbalik arah.

"Aku akan mengambil kunci dulu aku lupa mengunci gudang. kalian duluan saja aku akan menyusulnya nanti." kata Saga.

Ia berjalan dengan langkah tegapnya. rambutnya tertiup angin yang membuat berantakan tidak teratur. sembari berjalan ia juga merapikan rambutnya. sungguh siapa saja yang melihat Saga akan langsung terpesona. sosok yang benar-benar tampan dan penuh sopan santun, tidak banyak bicara namun diam-diam memperhatikan.

Baru sampai di depan tangga menuju lantai atas, suara yang sama seperti yang dia dengar kemarin kembali terdengar membuatnya semakin penasaran dan segera berlari kecil untuk menghampiri sumber suara.

Ketika dia sudah berada di lantai atas suara itu berasal dari kelas 10. rasa penasarannya pun semakin tergugah karena suara itu. suasananya juga tiba-tiba berubah drastis dari sebelumnya.

Bughh bughh bughh...

Ia mengambil kunci yang tergantung di pintu gudang kemudian mulai membuka pintu kelas 10. walaupun sedikit kesulitan untuk menemukan kuncinya tapi akhirnya setelah beberapa saat pintu pun bisa terbuka.

"Huffft.... assalamualaikum wa'ala 'ibadillahishalihin." ucap Saga dengan membuka pintu secara perlahan.

Kreeekkk....

pintu pun terbuka dengan sempurna dan ia bisa melihat semua yang ada di dalam kelas 10 yang mana hanya ada peralatan dan barang-barang yang di gunakan untuk menari dan di sudut ruangan tepatnya dekat dengan jendela ada sebuah cermin besar yang sudah usang.

Saga berjalan-jalan dan melihat-lihat. ia yakin suara tadi memang berasal dari kelas 10 tapi kenapa sekarang tiba-tiba saja menghilang entah kemana.

"Apakah dulu sekolah ini ada progam tari." gumam Saga

Ia melihat ada satu selendang bewarna merah yang berada di sebelah gamelan. ia menatap itu dengan seksama namun tiba-tiba saja tatapan beralih ke cermin usang itu. ia mendekati dan menatapnya dengan seksama.

Ia pun mencari sesuatu yang bisa di gunakan untuk membersihkan kaca tersebut. ia melihat satu kain kecil bewarna kuning dan langsung mengambilnya kemudian ia membersihkan debu-debu yang menempel, bahkan saking kotornya pantulan dirinya saja hanya terlihat buram.

"Akhhh...." tak sengaja tangan Saga tergores bagian sudut cermin yang membuatnya berdarah. ia pun langsung pergi dari sana .

Setelah Saga pergi tiba-tiba ada sesuatu muncul dari dalam cermin itu. sebuah pantulan cermin yang memperlihatkan ada seorang gadis muda cantik namun terlihat pucat serta memakai baju khas penari yang tersenyum misterius dengan tatapan mata sulit di artikan.

"Kalian masih disini?" tanya Saga dengan terkejut ketika mendapati teman-temannya masih berada di sekolah.

"Kau kenapa lama sekali?" tanya Dini dengan bingungnya.

"Jangan bilang jika kau masuk ke kelas 10 dulu." kata Raja dengan menebak.

"Sudahlah ayo pulang." kata Saga dengan berjalan lebih dulu.

Terpopuler

Comments

Nur Bahagia

Nur Bahagia

Raja nih modelannya emosian 😅 tp dy baik dan setia kawan kayaknya 😁

2024-07-17

0

Emma Kurniawati

Emma Kurniawati

mirip novel K.U.N

2024-06-15

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝙥𝙖𝙨𝙩𝙞 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙡𝙖𝙞 𝙩𝙚𝙧𝙤𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙣𝙞𝙝 𝙜𝙖𝙧𝙖" 𝙠𝙡𝙨 10 𝙙𝙞 𝙗𝙪𝙠𝙖 🤔🤔🤔

2023-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!