Announcement

"Justru saya yang akan menunggu anda di kediaman nona Dara sebelum jam makan siang" singkat Harry lagi.

Dara melotot.

Dara menoleh kearah Harry.

Nyonya Wijaya hanya mengangkat satu alisnya.

"Wah, lihatlah siapa yang dengan seenaknya memutuskan hal besar dan mempertaruhkan hidup seseorang?" singkat nyonya Wijaya.

"Perlu saya tegaskan saya berbeda dengan anda, dan Nona Dara sudah menyampaikan isi hatinya lebih dulu. Maka kami akan menikah dalam waktu dekat" ucap Harry dengan tetap memandang nyonya Wijaya.

Nyonya Wijaya justru menatap tajam, seraya berjalan kearah Dara dengan cepat.

"Benarkah nona Dara?" tanya nyonya Wijaya spontan

Tubuh Dara justru terasa kaku dengan semua hal yang terjadi tiba-tiba. Dara justru memikirkan dua hal dilematis yang membingungkan. Bodohnya Dara tidak memikirkan ini saat ia mengungkapkan isi hatinya.

Pilihan hidupnya pasti hanya akan ada dalam kata "di pecat". Kalau tidak oleh ibu pemilik perusahaan yang tidak merestui, pasti oleh anak pemilik perusahaan yang angkuh dengan semua perintah wajibnya.

"Hmm. Benar, tetapi mungkin akan lebih baik jika saya menelan kembali ucapan saya setelah pak Harry menolak saya, nyonya" ucap Dara dengan spontan seraya mencoba menutupi detakkan jantungnya yang tidak karuan.

"Sayangnya, kita tidak akan membahas penolakan kecuali tanggal pernikahan nona Dara dengan Harry. Asisten tolong antarkan nyonya Sarah pulang, dan lunasi setengah jatuh tempo pembayarannya perusahaan ayahnya" ucap nyonya Wijaya seraya tersenyum lebar.

Semua mata terdiam, dan Dara justru terkejut. Nyonya Wijaya justru mulai duduk lalu mendongak dan meminta Dara duduk disisinya. Harry justru melirik.

"Duduklah nona, oh atau perbincangan privasi kita akan terasa lebih baik jika Harry pergi dari tempat ini?" tanya nyonya Wijaya.

Dara mulai duduk dengan canggung. Harry tetap berdiri ditempatnya.

"Baiklah sepertinya Harry ingin tau sudah sampai sejauh mana ia melakukan hubungan ini denganmu. Jadi, Nona Dara, apakah Harry pernah bertemu dengan orang tua nona Dara lagi sejak saat itu?” tanya nyonya Wijaya dengan tenang.

"Cukup! Silahkan kembali lain waktu! Saya tunggu di ruang rapat, nona Dara!" singkat Harry spontan.

"Batalkan semua agenda Harry hari ini sekarang juga!" singkat nyonya Wijaya.

Dara melirik sejenak kearah Harry.

"Pak Harry sudah sering berkunjung dan menemui mereka, nyonya. Terakhir kali mereka bertemu tadi malam" jawab Dara dengan tetap menatap wajah nyonya Wijaya.

"Oh. Really?" ucap nyonya Wijaya yang mulai tersenyum kecil.

Harry melirik.

"Itu pertemuan biasa hanya untuk sebuah pekerjaan. Sekarang cukup dan kita bahas ini lain kali!" tegas Harry.

"Jadi pekerjaan seperti apa yang sering dilakukan di malam hari? Saya yakin nona Dara cukup pandai menolak semua perbuatan tidak menyenangkan dari atasannya selama ini" ucap nyonya Wijaya.

"Benar tidak pernah terjadi hal yang lebih nyonya. Pak Harry memang hanya meminta izin ketika kami mendapat jadwal pekerjaan penting di malam hari. Keluarga saya sudah mengenal sikap profesionalitas pak Harry atas pekerjaannyanya Nyonya" jawab Dara.

Nyonya Wijaya justru tersenyum lebar.

"Nona Dara, saya tidak pernah berharap banyak dengan pilihan hidup Harry, tapi kali ini saya terkesan dengan sesuatu yang baru ia dapatkan dalam hidupnya" ucap nyonya Wijaya.

Nyonya Wijaya justru terdiam, lalu berdiri dan berjalan ke arah resepsionis.

Dara melirik Harry. Harry mulai memberikan ekspresi dinginnya.

"Tolong sambungkan ke seluruh staff dan pegawai, bahwa lusa, Harry Wijaya akan menikah dan semua karyawan akan mendapatkan undangan!". ucap nyonya Wijaya seraya tersenyum lebar.

Dara hanya diam tak menyangka.

Harry melotot saat mendengar semua saluran suara di perusahaannya menyebut namanya dengan Dara.

Dara menoleh mengartikan sikap Harry yang tak terlihat menginginkan semua ini terjadi.

Semua tangan bertepuk dan bersorak "Congratulations boss".

"Hubungi orang tuamu Nona Dara, dan kalau bisa, buat mereka mengambil cuti hari ini" ucap nyonya Wijaya yakin.

"Kedua orang tua saya pedagang nyonya" ucap Dara lagi.

"Itu bagus. Apa makanan favorit keluarga nona Dara?" singkat nyonya Wijaya lagi.

***

..."Tidak pernah berhenti berkarya dan selalu memberikan banyak nilai positif, seperti ini lah sosok wanita yang selalu tampak cantik tak lekang oleh zaman. Kini ia pun yang telah sering menghiasi layar kaca, menjadi motivator paling berpengaruh di negeri tercinta. 'Menurut saya, kesabaran adalah rahasia terbesar dalam menerima hidup ini dengan baik'. Benar. Waktulah yang akhirya membuktikan setiap masa kelam dari tuduhan miring beberapa masa silam perlahan luntur, dan kebaikan bagaikan kilauan perhiasan yang tetap menampakan keindahannya"...

Seperti biasa dengan kondisi rumah telah rapi dan pakaian-pakaian yang telah melambai di halaman belakang, orang tua Dara pasti sedang menikmati acara talkShow pagi favorit mereka seraya menjaga toko yang sudah dibuka

"Yang namanya orang cantik ya pak? Sudah masuk penjara puluhan tahun saja tetap cantik" ucap bu Sono seraya mengomentari bintang tamu dalam acara televisi.

"Hmm, konglomerat tidak ada yang benar-benar dipenjara" ucap pak Sono dengan terus memakan cemilan di atas meja.

Berbeda dengan Karisa, adik Dara. Ia masih duduk di bangku kuliah memasuki semester lima dan ia justru sedang sibuk mencari kaos kaki futsalnya yang telah di cuci bu Sono.

Ponsel berdering. Karisa justru tersenyum lebar.

"Tidak biasanya menelpon pagi-pagi. Ada berkas yang tertinggal ya?" ucap Bu Sono dengan spontan.

Setelah mendengar kabar, bu Sono hanya terdiam dan sejak tadi menjawab.

"Iya.. Iyaa sekarang ya. Sekarang" ucap bu Sono.

Pak Sono menoleh, bertanya berulang kali sambil berbisik. Bu sono segera menutup ponselnya.

Bu sono justru menoleh kearah Karisa.

"Karisa itu baru di jemur!" ucap bu Sono dengan spontan.

Karisa justru berlari setelah mendapatkan kaos kakinya. Bu Sono justru berdiri dan berjalan cepat kearah Karisa seraya mengambil kaos kaki Karisa lagi.

"Aku ada sparing futsal bu!" singkat Karisa lagi.

"Keluar saja dari grup futsal!!" Ucap bu Sono ketus.

"Lah?! Eh. Mba Dara, tadi apa kata mba Dara bu?" singkat Karisa sponfan

"oh iya.. Pak!! Pak ayo cepat pesan hidangan spesial sekarang juga. Itu di langganan ibu itu!" ucap Bu sono sangat antusias.

"Memangnya kenapa? ada apa?!" tanya pak Sono dengan spontan

"Pak Harry Wijaya akan datang bersama orang tuanya, kataya Dara akan menikah!" ucap bu Sono antusias.

Karisa melotot tak percaya.

"Akhirnya mba Dara hamil bu?" singkat Karisa spontan.

Ibu segera melotot, lalu melayangkan tangannya keudara dan Karisa berlari menjauh.

Ayah segera menarik tas Karisa, lalu berkata, "Karisa setrika pakaian ayah! Baju Ayah yang label harganya belum di lepas di lemari ya" ucap pak Sono tak kalah antusias.

"Loh, ko disambut? Ayah, ini pasti terjadi karena ada sesuatu! Mba Dara sudah putus asa" singkat Dara.

"Hush! Ampun anak ini! Cepat!" ucap ibu Sono seraya melotot.

Karisa menghela nafasnya, lalu berjalan perlahan dan melirik.

"Tidak bisa. Hari ini aku ada kelas pengganti dan sparing, ayaah... Tolong bantu aku..." protes Karisa dengan serius, dan memelas memandang ayahnya, saat bu Sono meraih handuk yang tergantung di halaman belakang.

"Ayah janji bertanggung jawab dengan masa depan futsalmu setelah ini" ucap pak Sono dengan spontnan.

"Yang benar?!" tanya Karisa spontan.

"Ya, nanti ayah juga yang tanggung jawab kalau kamu dihukum" ucap Ayah seraya mengambil kunci motornya.

Karisa mulai menyetrika pakaian seraya tersenyum lebar.

Pintu pun terketuk setelah 45 menit Dara menelpon. Bu Sono membuka pintu dengan senyuman. Bu Ani bersama putranya telah berdiri di depan pintu rumah Dara dan tersenyum.

Bu Sono spontan mengubah gurat wajahnya setelah melihat putra bu Ani.

"Bang Adit!" ucap Karisa seketika.

Adit tersenyum hangat.

Bu Ani menanyakan keberadaan Dara, maka Bu Sono menyampaikan maksud kunjungan nyonya Wijaya dan Harry yang akan datang melamar Dara.

Seyuman Adit justru menipis, dan Karisa tak sengaja mengartikannya.

Terpopuler

Comments

mis FDR

mis FDR

aku mmpir nih kk, tolong mmpir di karya aku juga kk, judul nya HARIMAU AULIA 🙏

2023-02-20

0

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

bagus nih kata2 keren

2023-02-09

0

windanor

windanor

Mantep kata-katanya, kak❤

2023-02-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!