"Duduk, kalian berdua!" kata kak Bima dengan sorot mata tajam
"Apa yang akan kamu jelaskan?" tanya Kak Bima pada kami
"Ini salah Bams kak" kataku membela diri
" Enak aja!, jelas-jelas yang salah elu tidur dikamar gue!" kata Bams nggak terima
"DIAM!" kata ka Bima seketika nyaliku langsung ciut
"Kalian sudah dewasa, kalau kalian saling cinta kakak dukung cuma caranya nggak kaya gini, kalian tau bagaimana hukumnya laki laki dan perempuan bukan muhrim dalam satu kamar?" Ucap kak Bima masih dengan nada marah
"Tapi kak, kami nggak ngapa ngapain kami hanya tidur bareng sumpah!" kata Bams membela diri
"Ini anak bego apa? kenapa bilang kita tidur bareng? matilah aku!" batinku
" Kalian pikir kakak percaya, kondisi pakaian kalian saat kakak liat seperti itu, hanya orang yang tidak waras akan percaya dengan apa yang kamu bicarakan barusan dan kamu Bams kamu laki laki berani berbuat harus berani tanggung jawab, mau tidak mau kalian akan kakak nikahkan" ucapkan Bima tegas
"Tidak!, aku nggak mau kak, aku nggak cinta sama dia mau jadi apa rumah tangga kami nantinya" ucapku membela diri
"Tidak cinta, berani tidur bareng dimana otak kamu Thalita?" bentak kak Bima. Aku langsung terdiam kalau sudah begini mau ngomong apapun kak Bima malah semakin marah.
"Bams kita tunggu Ibu besuk datang, sekalian kita bicarakan masalah pernikahan kalian" kata Kak Bima
"Sekarang kalian boleh keluar!" kata Kak Bima sembari memijit pelepisnya
"Semua gara gara elu, gue harus ningalin cita-cita gue jadi designer parahnya gue harus hidup satu atap dengan laki laki yang nggak pernah gue cintai" umpatku pada Bams
" Loe kira, gue orang yang paling bahagia atas pernikahan ini? Asal loe tau ini adalah mimpi buruk buat gue. Belum sempat gue mengutarakan cinta pada cewek yang gue cinta tapi gue harus ngawinin Elu " Sewot Bams tak mau kalah
"So... jangan merasa disini Elu yang jadi korban kita jalani saja pernikahan ini" kata Bams sok bijak
"Menyebalkan" umpatku lalu aku pergi meninggalkanya.
Menjelang siang hari Ibunya Bams datang kekediaman Kak Bima. Kita meeting lagi untuk membicarakan pernikahanku dan Bams. Mama dan Ibunya Bams paling antusias dengan rencana pernikahan ini. Dari awal mama sudah sangat menyayangi Bams apalagi kini mau menjadi menantunya.
"Jadi kapan Rencanaya akan diadakan pesta perkawinan Bams dan Thalita mama maunya pestanya sangat mewah. Mama pingin mengundang semua temen-temen mama " kata Mama .Semangat sekali dia
"Kalau saya sih, manut nak Bima saja bagaimana baiknya" kata Ibunya Bams
"Pernikahannya dilaksanakan bulan depan nggak usah ditunda tunda lagi.Kakak sudah siapkan satu unit rumah buat kalian sebagai kado pernikahan kalian di komplek ini juga" kata kak Bima
" Setuju! " kata Mama dan Ibunya Bams kompak
"Kak apa nggak terlalu cepat. aku masih kuliah loh kak" ungkapku
"Kuliah bukan alasan untuk menunda pernikahan, kamu mau perut kamu nanti membesar sementara kamu belum nikah " bentak Mama
" Itu tidak mungkin ma ,kami..." belum sempat meneruskan kalimatku kak Rania sudah menyela
"Sudahlah,kalian mau nunggu apa lagi" kata Kak Rania
" Mulai sekaramg tugas kamu Bams mengantar Thalita kuliah, kalau pulang kan jamnya tidak tentu biar nanti dijemput sopir" kata Bima yang tidak mungkin dibantah Bams
Aku dan Bams hanya bisa pasrah dengan keadaan entah bagaimana nasib pernikahan kami kedepanya. Pernikahan atas dasar saling cinta saja bisa kandas dijalan bagaimana dengan kami pernikahan kami tanpa ada landasan cinta sama sekali.
Waktu terus berlalu hari ini aku dan Bams dijadwalkan fitting baju Rancangan Kak Rania sendiri, karena aku suka sekali gaun-gaun rancangan kak Rania yang membuat aku malas adalah fittingnya harus berdua dengan Bams
"Bams gimana pendapatmu baju yang sedang di pakai calon istrimu, kurang apa biar kakak perbaiki" tanya kak Rania pada Bams
Menurutku rancangannya sangat bagus aku puas banget entah dengan manusia satu itu
Cantik" satu kata yang muncul dari mulut Bams
"Emang gue dari dulu cantik, baru nyadar ya pak" ujarku
"Ge Er banget jadi orang, yang cantik itu bajunya keles bukan elunya. Elu mah biasa aja" kata Bams menyebalkan
" Hallah bilang aja, kalau aku cantik pakai gengsi segala" umpatku
" Sudah-sudah kalian udah mau nikah, masih kaya Tom and Jery aja " kata Kak Rania
"Kakak tinggal dulu ya, kalian ngobrol ngobrol dulu disini nanti biar Mita siapkan makan siang buat kalian" kata kak Rania sambil berlalu pergi meninggalkan kami
"Tha bisa nggak kita nggak ribut melulu, aku capek ta! " kata Bams
"Kan elu yang selalu bikin gue naik pitam" kataku
" Tha sini liat cicin yang aku pesen kemarin, cantik nggak kalau kamu nggak suka nanti aku ganti " kata Bams aku langsung mengeser tubuhku dekat Bams agar bisa melihat gambar cincin diponselnya
"Ini udah bagus Bams, tambahkan batu shafir ditengah pasti semakin cantik " ucapku antusias
"Ok, aku akan info ke mereka sesuai reques kamu" kata Bams tanpa sadar posisiku dan Bams tak berjarak sama sekali. Aroma tubuh ini masih sama pada saat kami tidur berdua
" Lita sadar dong!, nggak usah ngayal kalian nggak saling cinta" runtukku dalam hati
Aku harus segera pergi dari tempat ini aku nggak mau berduaan dengan Bams lama lama otakku konslet. Kemudian kami meninggalkan butik kak Rania .Aku ingin segera pulang kerumah biar bisa bobok manja saat kami hendak turun tiba tiba kami kejebak dalam lift
"Bams kok liftnya berhenti dan lampunya mati" ucapku. Aku paling takut dengan kegelapan kemudian aku duduk di pojokan lift sambil menangis
"Lita kamu kenapa nangis, tenang aja aku disini, pasti diluar sana sedang diperbaiki oleh Mechanicnya " ucap Bams menghiburku namun aku terus menangis dan mengigil aku bener bener takut gelap. Bams mendekatiku dan tak kusangka dia memelukku
"Udah jangan nangis lagi!"ucap Bams sambil memelukku
Aku jadi lebih nyaman setelah dipeluk Bams. Aroma tubuhnya menenangkanku aku masih terisak sambil memejamkan mata
"Tha ...kamu jangan nangis kaya gini aku jadi bingung" ucap Bams sambil terus memelukku. Hingga satu jam kami terjabak dalam lift
Aku semakin mengeratkan pelukanku ke Bams
" Tha kamu jangan gini aku takut khilaf " ucap Bams parau
Namun aku tidak mempedulikan ucapan Bams,tiba-tiba sebuah benda kenyal menempel di bibirku
Bams mencuri ciuman pertamaku dan aku malah terlena dengan ciuman Bams yang semakin panas, mungkin benar jika dua orang dalam satu ruangan maka akan ada satu lagi yang nimbrung yaitu setan.
Tbc
Jangan lupa like comment dan favorite ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments