Dimana mana ada Bams

Hari ini aku harus ngampus, setelah itu aku mau nongky di cafe sebentar menghilangkan penat dikepala. Kemarin niatku tidur ditempat kak Bima agar aku terhibur dengan kisah cintaku yang kandas namun, malah dibuat tambah jengkel gara-gara insiden semalam.

"Tha... kamu bareng Bams aja kalian kan satu arah!, kamu juga nggak bawa mobil kan?" tanya Kak Rania

"Sory kak, gue terburu-buru nggak bisa ngajak bareng Thalita" ucap Bams dengan nada menjengkelkan

" Siapa juga yang mau nebeng kamu?, mending naik becak dari pada satu mobil dengan kamu " kataku sewot

" Hello!!, nona anda hidup dijaman apa ya? kok mau naik beca " ejek Bams

" Mau hidup dijaman purba, jaman batu yang penting nggak hidup sama elu! " ucapku sengit

" Udah ahhhh... ribut melulu lama-lama aku kawinin kalian" ucap Kak Bima tiba tiba

" Idih ... kalau didunia ini hanya tersisa orang stres dan Bams aku masih milih orang stres dari pada Bams " kataku sengit

" Siapa juga yang mau sama cewek kodel kaya Elu!, amit-amit emang bener katamu, jodohmu orang setres " kata Bams mulai kumat

"Udah diem semua!.Bams kamu, antar Thalita ke kampus dulu baru kekantor dan kamu Thalita nggak boleh nolak! " ucap Kak Bima tegas

Kalau sang Raja sudah bertitah tidak ada yang berani bantah. Aku hanya bisa pasrah, menolak pun rasanya percuma malah diomelin panjang kali lebar oleh kakakku yang satu ini .

"Ayo cepetan kalau mau ikut!, jangan kaya keong jalanya!" ucap Bams semakin menjengkelkan. Aku melangkah menuju mobilnya dan masuk di kursi penumpang

" Hello!!, Tuan putri, Elu kira gue supir loe? pindah kedepan!" ucap Bams menjengkelkan aku segera pindah kedepan tanpa banyak cincong

" Hei nona, anda gagu ya? dari tadi diam aja," ucap Bams menyebalkan

"Hei Tuan Bams yang terhormat, saya masih marah dengan anda atas kejadian semalam" sahutku malas menangapi manusia tidak penting disebelahku ini

"Kan aku udah, bilang nggak sengaja. Lagian kamu aku peluk-peluk diam aja, menikmati ya?" ucapnya menyebalkan dengan menaikan satu alisnya keatas

" Menikmati dari hongkong , yang ada gue eneg deket-deket elu! " ucapku tak ingin lagi debat dengan manusia menyebalkan disebelahku ini

" Eneg, apa Enak?" ledeknya lagi

" Bisa diem nggak!, kalau enggak gue turun disini" ancamku dan seketikan ucapanku mampu membungkam mulutnya yang ngoceh kaya burung beo. kami sama sam terdiam sampai tiba dikampusku

" Tuh dah sampai, cepetan turun " kata Bams. Ketika mobil yang kami tumpangi sudah sampai di Kampusku

Aku langsung turun dari mobil Bams

" Bruk" kututup mobil Bams dengan keras

" Langsung ngeloyor aja!, nggak salim dulu apa sama calon imam? " goda Bams

" Najis!" ucapku sambil pergi

" Tha ...Tha..." panggil Laras temenku

" Apaan sih, teriak-teriak kaya tarzan " ucapku

" Habisnya kamu dipanggil nggak dengerin, belagu gara-gara diantar ayang " kata Laras sok tau

" Ayang apaan? Ayang-ayangan ?" tanyaku

" Itu cogan yang barusan anter elu, cowok elu ya?" tanyanya kepo

" Kalau iya kenapa and kalau enggak juga kenapa?" ucapku pingin tau jawaban dia

" Kalau itu cowok elu, ya selamat dah akirnya lu nggak jomblo lagi, tapi kalau bukan kenalin dong sama aku " ucapnya penuh harap

" Dia cowok gue, puas?" ucapku sengaja ngaku ngaku Bams itu pacarku biar Laras diam

" Idih amit amit punya pacar modelan Bams, jangan sampai deh " batinku bertolak dengan apa yang barusan aku katakan pada laras

" Kapan jadianya?, pajak jadian dong jangan diem-diem wae " kata Laras

" Makan aja loe pikirin!, badan segede gaban gitu diet kek!" ucapku

" Jahat bener jadi temen," kata Laras merajuk

" Ras ntar siang temeni aku ngafe ya?" pintaku pada Laras

" Siang ini nggak bisa Tha, aku masih ada kelas sampai sore" kata Laras

" Katanya mau pajak, giliran dikasih nolak " runtukku

" Tha ...kalau siang ini aku bener-bener nggak bisa " kata Laras

Akirnya aku putuskan ngafe sendiri sehabis kuliah .sampai di kafe aku langsung memesan mochachino latte kesukaanku sambil dengerin musik

" Nyatanya secangkir kopi ini bisa menyegarkan pikiranku " gumanku

Kupadangi kafe ini tampak ramai muda mudi datang bersama pasangan masing masing .hanya aku yang sendiri disini . musik mengalun syahdu membuat pengunjung semakin betah disini tak sengaja aku melihat sosok laki laki yang sangat aku kenal sedang berjalan ke kafe ini juga dia juga terlihat sendirian .

" Menyebalkan banget kenapa ketemu dia lagi, nggak dirumah dikafe pun ketemu" batinku aku mencoba acuh pura pura tidak melihat kedatanganya .

" Tha boleh aku gabung?" tiba tiba terdengar suara laki laki yang aku hindari siapa lagi kalau bukan Andre yang sudah membuat hatiku patah sepatah patahnya .

" Maaf, gue lagi pingin sendiri" jawabku

" Tha ..soal yang kemarin ternyata kamu benar bocah itu bukan anak kamu, maafkan aku tidak percaya sama kamu " ucap Andre pada akirnya

" Oh soal kemarin, aku sudah lupa tuh, dan aku bersyukur keponakanku datang diwaktu yang tepat " ucapku mantab

"Maksud kamu apa Tha?" tanya Andre pura-pura bodoh

" Loe pikir aja sendiri!, loe kan pinter harusnya loe udah tau jawabanya " sarkasku

" Tha, aku nggak suka tebak-tebakan lagi kaya gini " ucap Andre

" Kak Andre mulai sekarang jauhi aku!, aku tidak mau disebut merebut cowok orang" kataku tegas

" Cowok orang? , Aku nggak punya cewek dan hanya kamu yang aku sukaTha, " ucap Andre penuh dengan dusta .Andai aku tidak tau sebenarya kalau dia playboy pasti aku sudah berbunga bunga tapi setelah aku tau siapa dia sebenarnya aku jadi eneg .Tiba tiba saja dia mencekal tanganku dan hendak menciumku spontan aku dorong dia

" Tha kamu nggak usah munafik ,kamu juga cinta kan sama aku " ucap Andre mencengkram tanganku

" Lepasin Kak Andre ... " ucapku sambil berusaha melepas cengkraman tanganya namun sepertinya usahaku sia sia tenaganya lebih kuat dari aku

" Ikut aku!" ucapnya sambil menyeretku

" Lepasin gue nggak mau brengsek " ucapku sambil menangis

" Bughh.." sebuah tonjokan meluncur ke muka Andre .tiba-tiba Bams datang dan memukul andre

" Pengecut beraninya sama cewek, lepasin dia!" bentak Bams

"Siapa Elu?, nggak usah ikut campur urusan gue!" ucap Andre tidak terima

" Elu akan selalu berurusan sama gue, kalau Elu gangu Thalita " ucap Bams nyalang

" Emang Elu siapanya dia " bentak Andre

" Elu tanya siapa gue, kenalin gue Bams calon suami Thalita" kata Bams penuh percaya diri

" Bams gila ...ngapain dia ngaku ngaku calon suamiku ,tapi baguslah setidaknya Andre akan mikir dua kali dia kalah set dari segi apapun dari Bams, eithhh tunggu tunggu ngapain gue muji muji Bams" batinku

" Bugh... Pergi atau gue bakal bikin Elo masuk rumah sakit " ancam Bams yang membuat nyali Andre jadi menciut

"Keren juga si Bams" batinku

Tbc

Jangan lupa like comment dan fav ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!