Part 5 - Takdir Tidak Akan Lari

Kali ini, tidak mudah bagi Shena jika niat untuk terus melarikan diri, Karena di mansion tersebut telah dijaga oleh Ash. Secara langsung, semua tindakan Shena akan diawasi. Ash malah melihat serangkaian persiapan Shena yang kini sedang dirias wajahnya.

Di waktu yang sudah menunjukkan pukul 09.00, Shena harus mengulang kembali ritual mandinya karena ia cukup berkeringat dan kotor.

Ash yang duduk di sofa kamar Shena tidak pernah mengedipkan matanya sekali pun yang selalu mengarah pandangannya kepada Shena. Duduknya yang menyandar di sofa dengan posisi kaki yang menyilang bertumpu pada satu kaki dan kedua tangan disilangkan di dada.

Shena yang merasa terkekang dan diawasi merasa risih dengan tatapan Ash yang begitu mematikan.

Tak lama, Shena sudah kembali di rias wajahnya dan juga rambut yang sudah tertata kembali.

"Tuan, Nona sudah selesai. Hanya tinggal memakai gaunnya." Ucap maid yang menghampiri Ash.

"Hmpt... Kalian bisa bisa pergi." Titah Ash dingin.

Maid tidak segera pergi. Karena mereka masih bertanya-tanya mengapa tuannya tidak ikut keluar juga. Seolah mengerti apa yang ingin ditanyakan maid nya, Ash pun menjawab.

"Aku yang akan mengurus segalanya di sini." Ucap Ash dengan menjentikkan jarinya agar para maid bisa pergi.

"Agh... Saya mengerti, Tuan. Baik, kami akan segera pergi." Ujar maid yang kini paham dan segera mengajak maid lain untuk meninggalkan tuan dengan calon istrinya.

Mereka pergi dengan menahan tawanya. Kini hanya tinggal Ash dan Shena di dalam.

"Kenapa kau masih di sini?? Lihat! Aku tidak akan melarikan diri lagi." Bicara Shena dengan nada kesal.

"Aku hanya mewanti-wanti jika saja saat semua orang sudah pergi, kau malah merencanakan perbuatan buruk untuk melarikan diri dari pernikahan ini lagi." Jawab Ash bangkit dari duduknya dan menghampiri Shena.

"Saat ini aku berkata jujur. Aku tidak akan melarikan diri. Lagipula jika aku lari sampai ujung dunia, kau akan masih tetap mengejar. Bahkan sampai lubang semut pun kau akan menemukan ku. Aku sudah mengakui kehebatan mu." Merengek Shena pada Ash untuk memohon padanya agar ia bisa keluar dari kamarnya.

"Tidak bisa!" Jawab Ash singkat, namun berhasil membuat Shena frustasi.

"Lalu, aku harus bagaimana? Kau masih akan tetap di sini untuk mengawasi ku? Yang benar saja, Aku perlu ruang bebas. Apa perlu aku mengganti gaun ini dihadapan mu?"

"Itu keputusan yang lebih baik." Jawab Ash dengan senyum smirknya.

"Cihh... Dasar mesum! Sekarang aku tidak akan mendengarkan perkataan mu lagi. Terserah kau ingin mematung di sana setiap hari, Aku tidak peduli." Ketus Shena kesal dan pergi begitu saja ke toilet untuk mengganti pakaian.

(Gaun pernikahan Shena)

Sekitar 15 menit Shena belum saja keluar dari dalam toilet. Ash semakin tidak sabar karena ia pikir bisa saja wanita itu mencoba melarikan diri lagi. Baru saja berada di depan toilet, pintu itu lebih dulu dibuka dari dalam dan menampilkan Shena dengan gaunnya.

Shena sampai tersentak kaget melihat Ash sudah berada di depan toilet saat ia keluar.

Berbeda dengan Ash yang terpana melihat kecantikan Shena sampai matanya berbinar.

"Kya! Kau mengintip, ya. Dasar paman tua mesum!" Sentak Shena. Apalagi setelah melihat tatapan pria itu yang perlu diwaspadai.

"Aku tidak mengintip. Lihat saja pintunya tidak ada celah sedikitpun, lalu bagaimana aku bisa mengintip mu dari dalam? Aku hanya memastikan bahwa kau tidak mencoba melarikan diri lagi karena kau sangat lama sekali di dalam." Ujar Ash menjelaskan.

"Hey Paman, kau tidak ada otak, ya. Kerjaannya hanya berprasangka buruk saja pada orang lain. Kau pikir memakai gaun pengantin ini seperti memakai baju tidur yang membutuhkan waktu 1 menit?! Yang benar saja!" Sentak Shena memarahinya.

Lalu, Kembali berkata.

"Asal kau tahu ya, Paman. Kau sudah menyusahkan ku untuk memakai gaun ini. Aku sampai kesulitan memaksa gaun ini pas melekat di tubuh ku agar tidak ada celah kau bisa mencuri pandang tubuhku yang bisa saja menarik hawa nafsu mu. Ini adalah pernikahan mu dan kau sangat antusias, lalu mengapa tidak kau saja yang memakainya?!" Ujarnya menyentak lagi.

"Pppfftt... Jika kau kesulitan, Mengapa kau tidak mencoba memanggil ku untuk membantu mu. Padahal sejak tadi aku ada di luar." Ujar Ash malah menanggapinya dengan tenang dan tertawa kecil di atas penderitaan Shena.

Shena memutar matanya malas.

"Benar-benar tidak ada gunanya berbicara dengan seorang pria tua seperti mu. Hanya buang-buang waktu." Cercanya tidak pernah menggunakan nada lemah lembut.

"Ini sepenuhnya bukan kesalahan ku. Jika saja kau tidak mencoba melarikan diri sampai membuat gaun mu kacau, kau tidak akan merasa kesulitan seperti ini lagi. Hari ini Aku berniat menikahi mu, bukan untuk bermain petak umpat dan berlari-larian dengan mu, tahu? Masa kecil mu itu kurang kebahagiaan ya sampai kau mengajakku bermain tadi?" Ketus Ash dengan sedikit bumbu sindiran membuat Shena tidak bisa berkata lagi karena memang ia menyadari itu adalah kesalahannya.

"Sudah, Kita harus segera pergi!" Ujar Shena melangkahkan kakinya. Namun, belum saja satu langkah, Kakinya sudah menyerimpet dengan gaunnya yang panjang.

Untunglah Ash gesit dan menangkap Shena yang akan hendak terjatuh. Diraihnya tubuh mungil dan pinggang ramping itu sampai tangan Shena berada di dada bidang Ash. Entah apa yang merasuki Shena dan Ash sampai mereka tidak sadar dan malah saling menatap manik masing-masing cukup lama.

"Pada akhirnya kau membutuhkan bantuan ku juga." Ucap Ash yang memutus keheningan, sebelum melepaskan pelukannya.

Shena pun ikut tersadar dan segera mendorong tubuh Ash. Namun, Ash lebih dulu meraih lengan Shena dan meletakkannya kembali di dada bidangnya.

Shena kembali bisa merasakan degupan kencang dari jantung Ash yang berdetak tidak berirama.

"Sepertinya kau mendapatkan objek sentuhan yang baru. Kau pasti sangat menyukainya, bukan?" Ujar Ash menggoda.

Shena kembali mendorong tubuh pria itu.

"Ck... Kau mencari keuntungan dalam kesempitan. Anggap saja ini pertolongan dan aku harus membalas budi. Terima Kasih..." Ujar Shena yang sebenarnya gengsi, namun yang diajarkan oleh ayahnya mengenai ucapan Terima kasih setelah ada yang membantu dirinya itu tidak pernah pudar.

"Sepertinya aku harus banyak belajar dari Ayah mertua untuk lebih mengenal dirimu. Ha.. Haha." Tawanya kecil dan melihat calon istrinya itu sudah pergi lebih dulu dengan gaun yang membuatnya kesulitan.

Episodes
1 Part 1 - Kisah Dimulai
2 Part 2 - Hari Sakral
3 Part 3 - Melarikan Diri (Part 1)
4 Part 4 - Melarikan Diri (Part 2)
5 Part 5 - Takdir Tidak Akan Lari
6 Part 6 - Pernikahan
7 Part 7 - Kolam Air Panas
8 Part 8 - Kecolongan
9 Part 9 - Satu Kamar
10 Part 10 - Hak Milik Perusahaan
11 Part 11 - Tidak Ada Teman Yang Sejati
12 Part 12 - Pertemuan Acara Pesta
13 Part 13 - Deon Edison
14 Part 14 - Suami Yang Menghilang
15 Part 15 - Perangsang Lucknut
16 Part 16 - Jebakan Jahat Gagal
17 Part 17 - Beruang Kutub Tua Jelek
18 Part 18 - Membuat Iri
19 Part 19 - Murka Seorang Ash
20 Part 20 - Kepanikan
21 Part 21 - Aku Mencintaimu Istriku
22 Part 22 - Aku Istrinya
23 Part 23 - Perjodohan Di Masa Lalu
24 Part 24 - Ternyata Tidak Setua Itu!
25 Part 25 - Cinta Pertama
26 Part 26 - Kebanyakan Tidur
27 Part 27 - Cara Epic Membangunkan Suami
28 Part 28 - Menemani Istri Berbelanja
29 Part 29 - Penolakan Kontrak
30 Part 30 - Hobi Baru Menggodanya
31 Part 31 - Menyelidiki Masa Lalu
32 Part 32 - Pria Yang Mengikuti
33 Part 33 - Meeting Bersama Mantan
34 Part 34 - Teror Malam Hari
35 Part 35 - Suami Siaga
36 Part 36 - Dihamili
37 Part 37 - Memperkosa Gadis Dibawah Umur
38 Part 38 - Sekian Aibnya
39 Part 39 - Pesan Misterius
40 Part 40 - Transfer Makanan
41 Part 41 - Suami Super Protektif
42 Part 42 - Bermain Solo
43 Part 43 - Sepupu Angkat Meresahkan
44 Part 44 - Akhiri Saja Pernikahan Kita
45 Part 45 - Belajar dan Bersabar
46 Part 46 - Perhatian Ash
47 Part 47 - Seekor Kelinci
48 Part 48 - Riwayat Asma
49 Part 49 - Ratu Milik Deon
50 Part 50 - Misteri Suram Masa Lalu
51 Part 51 - Mengajari Kecupan
52 Part 52 - Kapan Memiliki Anak?
53 Part 53 - Masih Mengelak
54 Part 54 - Cemburu?
55 Part 55 - Nafsu Yang Tidak Bisa Ditahan
56 Part 56 - Suara Aneh
57 Part 57 - Risiko Memiliki Suami Tampan
58 Part 58 - Perjalanan Bisnis Di Bali
59 Part 59 - Ukurannya Yang Besar
60 Part 60 - Pria Itu Sifatnya Selingkuh!
61 Part 61 - Suami Posesif
62 Part 62 - Suami Yang Jahil
63 Part 63 - Godaan Istri
64 Part 64 - Belum Puas Bermain
65 Part 65 - Kebahagiaan Ash
66 Part 66 - Mencari Perlindungan
67 Part 67 - Masalah Deon
68 Part 68 - Kepemilikan
69 Part 69 - Obat Apa?
70 Part 70 - Obat Penghilang Ingatan
71 Part 71 - Kekecewaan
72 Part 72 - Memori Yang Terlupakan
73 Part 73 - Situasi Berbahaya
74 Part 74 - Jejak Menuju Kebenaran
75 Part 75 - Mengungkap Rahasia Gelap
76 Part 76 - Dalang Kejahatan
77 Part 77 - Pertempuran Yang Menentukan
78 Part 78 - Bayang-bayang Pengkhianatan
79 Part 79 - Pertarungan dalam kehampaan
80 Part 80 - Pertempuran Yang Belum Berakhir
81 Part 81 - Kematian Tuan Theo
82 Part 82 - Membangun Pondasi Baru (End~)
83 Tamat
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Part 1 - Kisah Dimulai
2
Part 2 - Hari Sakral
3
Part 3 - Melarikan Diri (Part 1)
4
Part 4 - Melarikan Diri (Part 2)
5
Part 5 - Takdir Tidak Akan Lari
6
Part 6 - Pernikahan
7
Part 7 - Kolam Air Panas
8
Part 8 - Kecolongan
9
Part 9 - Satu Kamar
10
Part 10 - Hak Milik Perusahaan
11
Part 11 - Tidak Ada Teman Yang Sejati
12
Part 12 - Pertemuan Acara Pesta
13
Part 13 - Deon Edison
14
Part 14 - Suami Yang Menghilang
15
Part 15 - Perangsang Lucknut
16
Part 16 - Jebakan Jahat Gagal
17
Part 17 - Beruang Kutub Tua Jelek
18
Part 18 - Membuat Iri
19
Part 19 - Murka Seorang Ash
20
Part 20 - Kepanikan
21
Part 21 - Aku Mencintaimu Istriku
22
Part 22 - Aku Istrinya
23
Part 23 - Perjodohan Di Masa Lalu
24
Part 24 - Ternyata Tidak Setua Itu!
25
Part 25 - Cinta Pertama
26
Part 26 - Kebanyakan Tidur
27
Part 27 - Cara Epic Membangunkan Suami
28
Part 28 - Menemani Istri Berbelanja
29
Part 29 - Penolakan Kontrak
30
Part 30 - Hobi Baru Menggodanya
31
Part 31 - Menyelidiki Masa Lalu
32
Part 32 - Pria Yang Mengikuti
33
Part 33 - Meeting Bersama Mantan
34
Part 34 - Teror Malam Hari
35
Part 35 - Suami Siaga
36
Part 36 - Dihamili
37
Part 37 - Memperkosa Gadis Dibawah Umur
38
Part 38 - Sekian Aibnya
39
Part 39 - Pesan Misterius
40
Part 40 - Transfer Makanan
41
Part 41 - Suami Super Protektif
42
Part 42 - Bermain Solo
43
Part 43 - Sepupu Angkat Meresahkan
44
Part 44 - Akhiri Saja Pernikahan Kita
45
Part 45 - Belajar dan Bersabar
46
Part 46 - Perhatian Ash
47
Part 47 - Seekor Kelinci
48
Part 48 - Riwayat Asma
49
Part 49 - Ratu Milik Deon
50
Part 50 - Misteri Suram Masa Lalu
51
Part 51 - Mengajari Kecupan
52
Part 52 - Kapan Memiliki Anak?
53
Part 53 - Masih Mengelak
54
Part 54 - Cemburu?
55
Part 55 - Nafsu Yang Tidak Bisa Ditahan
56
Part 56 - Suara Aneh
57
Part 57 - Risiko Memiliki Suami Tampan
58
Part 58 - Perjalanan Bisnis Di Bali
59
Part 59 - Ukurannya Yang Besar
60
Part 60 - Pria Itu Sifatnya Selingkuh!
61
Part 61 - Suami Posesif
62
Part 62 - Suami Yang Jahil
63
Part 63 - Godaan Istri
64
Part 64 - Belum Puas Bermain
65
Part 65 - Kebahagiaan Ash
66
Part 66 - Mencari Perlindungan
67
Part 67 - Masalah Deon
68
Part 68 - Kepemilikan
69
Part 69 - Obat Apa?
70
Part 70 - Obat Penghilang Ingatan
71
Part 71 - Kekecewaan
72
Part 72 - Memori Yang Terlupakan
73
Part 73 - Situasi Berbahaya
74
Part 74 - Jejak Menuju Kebenaran
75
Part 75 - Mengungkap Rahasia Gelap
76
Part 76 - Dalang Kejahatan
77
Part 77 - Pertempuran Yang Menentukan
78
Part 78 - Bayang-bayang Pengkhianatan
79
Part 79 - Pertarungan dalam kehampaan
80
Part 80 - Pertempuran Yang Belum Berakhir
81
Part 81 - Kematian Tuan Theo
82
Part 82 - Membangun Pondasi Baru (End~)
83
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!