"Jangan banyak bicara! Cepat ganti bajumu! Ayah mu sudah terlalu lama menunggumu di bawah, dan acara akan segera di mulai." Titahnya penuh penekanan.
Shena berdecak kesal. Tapi tetap mengambil secara kasar gaun pengantin yang akan di pakainya dari tangan Ash.
"Ingin kemana?" Tanyanya membuat Shena kesal.
"Toilet. Kau menyuruhku ganti, kan?! Atau aku tidak perlu mengganti?"
"Siapa yang menyuruhmu menggantinya di toilet?! Ganti di sini!!"
Mata Shena membulat sempurna.
"Ap-Apaa!!! Yak. Paman!! Kau gila?! Bagaimana bisa aku mengganti pakaian di hadapanmu?! Menyebalkan!" Ketus Shena meninggikan suaranya.
"Kenapa?! Aku calon suami mu. Toh, setelah menikah aku juga akan melihat semuanya." Jawab pria itu dengan senyum smirknya.
"Mesum! Tidak ingin! Tidak ingin! Tidak ingin! Dan akan tetap seperti itu." Jawab Shena sambil mengentak-entakkan kakinya.
"Cepat lepas! Aku pakaikan." Ujar Ash tidak ada kapoknya menggoda Shena yang sudah sebal padanya. Entah sejak kapan, gaun pengantin yang dipegang Shena beralih tangan ke Ash.
"Tidak Bisa!!! YAK! Paman! Dasar mesum!!" Shena sudah dibuat kesal, amarahnya sudah terkumpul tapi ia tidak luapkan langsung pada Ash. Shena tidak jadi ke toilet dan segera ke ruang ganti yang terdapat dengan penyimpanan lainnya.
Ash tertawa kecil melihat tingkah gadis kecil itu sambil menyilangkan kedua tangan depan dada dan menggelengkan kepala.
Di Dalam Ruang Ganti...
Shena sudah memakai gaun pengantinnya, Namun ia tidak langsung keluar.
Di dalam otaknya, di dalam benaknya, Ash merupakan sosok laki-laki yang sudah tua dan terlihat jelek. Dan Shena tidak menginginkan pernikahan ini terjadi dengan pria tua.
"Aku tidak ingin menikah dengan pria tua dan mesum itu. Bagaimana nantinya jika semua orang mengejek ku karena menganggap aku ini simpanan pria tua, apalagi sampai menikah dan mereka mengira dia adalah Sugar Daddy ku selama ini. Menjijikan sekali!" Decak kesal Shena sambil mondar-mandir kesana-kemari dengan perasaan gundah.
"Tapi, Apa yang harus ku lakukan agar pernikahan ini tidak terjadi? Semua orang sudah menunggu dan tidak ada celah aku bisa pergi dari sini." Imbuh Shena lagi memikirkan sesuatu agar ia bisa membatalkan pernikahannya.
Sebuah ide cemerlang tiba-tiba muncul dalam benaknya. Ya! Shena bisa menyelinap untuk melarikan diri dari Mansion ini sebelum ia dibawa ke gedung pernikahan.
Sayangnya rencana untuk melarikan diri tidak semudah itu, Takdir seolah tidak mendukungnya karena tak lama seorang maid memanggilnya untuk segera pergi ke gedung pernikahan.
"Nona, Maaf lancang membuka pintu tanpa mengetuk. Saya pikir Nona sudah keluar dan tidak ada di sini. Saya mencari Nona kemana-mana. Mari, kita harus segera berangkat karena Tuan dan Ayah Nona sudah berangkat lebih dulu ke gedung pernikahan."
Jika tidak ada orang lagi di Mansion, Seharusnya ini adalah kesempatan emas Shena untuk melarikan diri. Tapi Shena terlambat mengetahui informasi.
"Kenapa kau tidak memberitahu ku lebih awal jika pria tua dan Ayah ku sudah pergi?! Jika dengan begitu, Aku dengan mudah melarikan di-..." Suara Shena terdengar kesal dan diakhir kata ia menghentikan kalimatnya karena tersadar akan ucapannya.
Maid yang menunggu Shena selesai berbicara pun bertanya karena perkataannya tiba-tiba terpotong.
"Nona, ingin mengatakan sesuatu?"
"Ya Ampun... Hampir saja aku keceplosan!" Gerutu Shena dalam hati.
"Agh tidak... Maksudku Kenapa kau tidak meminta mereka menunggu karena aku sudah selesai bersiap." Imbuh Shena demikian.
Maid percaya begitu saja meskipun sempat terlintas merasa ganjal.
"Maaf, Karena Tuan hanya memberikan pesan seperti itu pada Saya. Tuan akan menunggu Nona di gedung saja."
"Sekarang ingin bagaimana aku bisa melarikan diri. Semuanya sudah terlambat dan takdir seolah tidak berpihak padaku hari ini. Mungkin memang seharusnya aku menjadi istri pria tua. Shena, sungguh malang sekali nasibmu. Kau bahkan tidak pernah memimpikan pernikahan seperti ini." Ujar Shena sedih dalam hati.
"Nona, Apakah anda sudah siap berangkat sekarang?" Tanya maid itu menyadarkan lamunan Shena.
"Agh Iya... Ayo berangkat!" Jawab Shena berjalan keluar dengan sedikit mengangkat gaun mewahnya yang mengembang dan panjang itu.
...***...
Di Gedung Pernikahan...
Ash dan Tuan Theo yang katanya berangkat lebih dulu ke tempat acara, hingga kini tidak ditemukan sosok keduanya di sana. Malah Shena dan Para maid menjadi orang pertama yang datang ke gedung. Semua orang kebingungan entah kemana perginya mereka dan sampai membuat Shena harus menunggu dengan bosan. Di sana hanya terdapat para maid dan para anak buah Ash yang berjaga di sekitaran gedung.
Bagaikan jalan takdir untuk segera kabur dari pesta pernikahan, karena Ash yang harus segera menikahinya tidak kunjung datang. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh Shena untuk segera kabur meninggalkan pesta pernikahan.
Para penjaga sibuk menelepon Tuannya karena mempelai wanita telah tiba, namun dirinya belum juga datang.
Tanpa berpikir panjang, saat semua orang lengah karena mengkhawatirkan Ash. Dengan langkah kaki seribu, dengan kekuatannya yang cepat dalam berlari, Shena membulatkan tekadnya untuk segera kabur dari pesta pernikahan tersebut.
Takdir yang baik memang sedang memihak Shena, Namun ketika dirinya berhasil keluar dari gedung pernikahan, ia dihadang oleh para anak buah Ash yang menjaga di luar. Sempat terjadi keributan karena saling mengejar dan seketika keadaan gedung menjadi ricuh tidak terkendali untuk bisa mendapatkan Shena yang mereka sadari akan melarikan diri.
Para maid dan anak buah lain mencoba menghadang Shena dengan membuat lingkaran saat ia berada di hadapan mereka. Namun, dengan mudah Shena tetap bisa melarikan diri dan berhasil lolos sampai harus melompat dari tangga luar gedung yang cukup tinggi.
Saat di bawah, Kakinya sedikit terkilir karena ia sampai terjatuh dan lupa jika ia sedang memakai high heels hingga membuat haknya pun patah. Tapi, hal itu tidak menyurut kemungkinannya untuk melarikan diri dan berusaha berlari dengan tergopoh-gopoh dari kejaran para penjaga.
Di saat itulah, sebuah mobil berhenti di hadapannya, dan dengan cepat Shena menarik keluar pengemudi mobil tersebut.
"Hey Nona, Kau ingin membawa mobilku kemana?" Teriak pria itu yang sempat melihat keributan dan berusaha mencoba menderainya, namun ia malah menjadi korban mobilnya dibawa pergi.
"Aku pinjam sebentar! Kau pasti teman si pria tua itu, Kan? Kau pasti datang untuk menghadiri pernikahan ini. Sekarang pulang saja karena pernikahan sudah dibatalkan. Mempelai wanitanya melarikan diri karena ia sungguh malang harus menikahi pria tua. Nanti aku akan kembalikan." Ujar Shena yang sedikit mengeluarkan kepalanya di pintu mobil yang hendak ditutup.
Dengan secepat kilat, mobil curian itu sudah hilang meninggalkan gedung pernikahan dan pandangan semua orang. Niatnya untuk kabur dari pesta pernikahan berhasil dilakukan.
"Hey Nona, Jangan membawa mobilnya juga." Teriak pria itu berusaha mengejar mobilnya, namun sayang lajunya lebih cepat dibandingkan larinya.
Semua anak buah Ash yang kalah dengan seorang wanita, terlambat menghadangnya karena Shena sudah pergi. Tapi mereka tidak menyerah, mereka pun serentak memasuki mobilnya masing-masing untuk mengejar Shena dengan mobilnya.
"Aduhh... Tuan saja masih ada di dalam. Mobilnya begitu melaju sangat kencang, bagaimana selain mobilnya yang lecet, Tuan juga lecet-lecet. Gadis itu aneh sekali. Dia akan menikah, tapi malah melarikan diri." Gerutu Pria yang hanya bisa melihat mobil itu dibawa pergi.
Di dalam mobil, Shena bernapas lega karena ia sudah menjauh dari gedung pernikahan. Sekiranya saat ini ia bisa membatalkan pernikahannya sendiri, dan ia bisa menjauh dari kota tersebut bahkan tidak peduli jika ayah atau pria yang sebut tua itu mencarinya.
"Hufftt... Syukurlah! Sekarang aku sudah aman. Hanya tinggal mencari tempat persembunyian sampai Ayah tidak berencana menikahkan ku lagi dengan pria tua itu. Cih... Malang sekali nasibnya di sini. Ia harus dipermalukan di depan semua orang karena gagal menikah hari ini. Memangnya ada di dunia ini seorang gadis yang ingin menjadi istrinya di saat usia sudah tidak muda lagi?!" Pungkas Shena bernapas lega sembari mengejek.
Namun tanpa disadarinya, ada sesosok laki-laki tampan dengan setelan jas rapi sedang duduk di kursi penumpang.
Laki-laki tampan itulah yang sebenarnya bernama Ash Dariel Vinson, dengan usia yang tidak dipublikasikan. Pria yang sangat tampan dan juga gagah. Mereka yakini bahwa pria itu memiliki postur tubuh yang sempurna dan tinggi sekitar 186 cm. Ia merupakan anak tunggal Keluarga Vinson yang menjadi keluarga konglomerat kedua di negaranya setelah Keluarga Tuan Theo yang kini sedang bertekuk lutut dihadapannya dan digantikan posisi olehnya menjadi posisi nomor satu karena kebangkrutan yang dialami.
"Siapa yang harus lebih malang nasibnya di sini? Aku atau Kau?!"
Ckittt...
Mobil itu di rem mendadak seketika!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments