Didalam kelas aurel terus saja menanyakan hal yang sama terkait orang yang akan menjadi suami kezia. Dia merasa tidak menyangka bahwa dosennya yang akan menjadi suami kezia.
"Zi serius kan?" tanya aurel.
Zia merasa bosan karna aurel terus saja menanyakan pertanyaan yang sama sedari tadi. Dia merasa jengah dengan aurel.
"Iya rel, aku harus ngomong gimana lagi sih" dengus zia.
"Iya aku masih gak percaya aja zi" ujar aurel.
"Kamu jangan kasih tau siapa-siapa dulu ya, cuma kamu yang tau selain keluarga aku" ujar zia.
"Iya zi aku gak akan kasih tau siapa-siapa ko" ujarnya.
"Oh ya kapan nikahnya?" tanya aurel pelan.
"Satu bulan lagi rel, nanti pulang ngampus aku mau fitting baju sama pak shaka" jawab zia.
"Ya udah semoga semuanya lancar ya" ujar aurel.
Dia merasa sedih juga karna sahabat satu-satunya akan segera menikah. Karna mereka selalu bersama saat sekolah dulu sampai sekarang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Didalam mobil sekarang zia dan shaka sedang menuju butik teman bundanya shaka. Disana sudah ada rena dan dini yang sedang menunggu anak-anaknya datang, mereka sedang memilih gaun untuk zia.
Pintu butik terbuka dan muncullah zia dan shaka yang masuk kedalam butik. Mereka tersenyum melihat kedatangannya, mereka sangat serasi dimata rena dan dini. Jadi tidak sabar rasanya melihat mereka akan segera menikah.
"Akhirnya calon pengantin datang juga" ujar rena.
"Ayo sana sayang ikut bibi buat nyobain gaunnya" sambung rena.
Kezia menurut dia mengikuti bibinya untuk mencoba beberapa gaun untuk pernikahannya nanti. Dan sekarang shaka diminta untuk memcoba tuxedonya. Setelah selesai mencoba shaka keluar untuk memperlihatkan ke bundanya.
"Udah cocok yang ini shaka" ujar dini.
"Baiklah shaka pilih yang ini aja" ujarnya.
Tak lama zia keluar dengan gaung yang sedikit agak terbuka dibagian kakinya itu membuat shaka tidak suka.
"Ganti" ujarnya.
"Kenpa ini bagus loh" ujar zia.
"Liat bawahnya terkalu kebuka" ujar shaka
Zia kembali berganti gaunnya dan kembali dengan gaun yang dibagian dada dan punggung terlalu terbuka membuat shaka menggeram marah.
"Ganti, masa itu terlalu kebuka sih bajunya gak ada yang bener" dumel shaka.
"Bibi yang buat ini loh shaka, ini tuh trend tau modern gimana sih kamu" dengus bibi.
"Pokoknya aku mau ganti yang ketutup bagian itunya" pungkas shaka.
Zia hanya pasrah dan mengikuti kemauan shaka, dia keluar dengan gaun yang sedikit tetutup dan sangat cantik dipakai oleh zia.
Shaka sempat terpana dengan kecantikan zia yang memakai gaun yang cocok dengannya, sampai-sampai matanya tidak berkedip sekalipun.
"Kedip shaka" ujar bibi menggoda.
"Cantikkan zia sampe matamu gak berkedip" sambungnya.
Shaka tersadar karna tepukan dibahunya oleh bundanya, dia merasa malu sendiri dengan perbuatannya itu. Semua yang ada disana tertawa kecuali zia yang malu karna ditatap shaka.
"Baiklah sudah yang itu saja gaunnya, shaka juga suka yang itu" ujar dini.
"Mari kita pulang udah sore, ayo zi bareng bunda" ajak rena.
"Zia bareng shaka tante pulangnya" ujar shaka.
"Ya udah tante titip zia ya shaka" ujar rena.
Mereka pun keluar dari butik untuk pulang karna hari sudah sore. Kini zia sedang berada dimobil shaka mereka akan pulang bersama, tetapi shaka mengajak makan dulu sebelum mengantarnya pulang.
"Zi makan dulu ya" ujar shaka.
"Iya pak boleh" ujar zia.
Direstaurant mereka sedang duduk menunggu makanannya datang. Zia sedari tadi merasa canggung dan gugup setelah dari butik tadi. Shaka yang melihat zia yang diam saja pun merasa aneh.
"Kenapa?" tanya shaka.
"Ah gapapa pak" jawabnya sedikit gugup.
Makanan yang mereka pesan datang dan langsung mereka makan dengan tenang. Setelah makanannya habis mereka duduk diam sepertu tadi. Zia merasa sangat canggung sekarang, dia harus bicara apa kepada shaka. Dia menatap shaka sebentar lalu mengalihkan pandangannya kearah lain.
Zia menggaruk pipinya tak gata duh gak enak banget diem-diem terus dari tadi, bosen kan aku jadinya batin zia. Dia mengambil ponselnya dan melihat jam sudah menunjukkan jam 7 malam.
"Emm pak kita pulang aja yu" ajak zia.
"Baiklah ayo" ujar shaka.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dikamar zia sedang merebahkan tubuhnya dikasur, dia merasa cukup lelah hari ini. Setelah kuliah dia harus fitting baju pernikahannya itu menguras sedikit tenaganya. Untung dia mengambil cuti kerja hari ini kalo tidak bisa saja dia pingsan karna kelelahan.
Dia membayangkan muka pak shaka saat tadi dibutik, zia merasa bahagia karna shaka sedikit posesif dengan gaun yang dia pakai tadi. Ini pertama kalinya dia merasa bahagia oleh pria lain selain ayah dan kakaknya.
"Duh kenapa aku jadi kepikiran pak shaka sih" gumam zia.
"Lebih baik aku tidur aja deh udah nagntuk juga" sambungnya.
Dikamar shaka terus saja memikirkan zia sehabis mengantarkannya pulang. Dia jadi ingin cepat-cepat segera menikah dengannya, shaka benar-benar mencintainya sekarang bukan sekedar suka kepada zia.
Dia pergi kebalkon kamarnya untuk merokok disana seperti biasa. Dia menghisap rokoknya sambil menatap lurus kearah depan. Shaka memikirkan nanti setelah dia menikah dengan zia, dia ingin selalu membahagiakannya sebisa dia nantinya.
"Aku sudah mencintaimu zia, aku berjanji akan selalu membuat mu bahagia bersamaku dan tidak akan kubiarkan ada yang mengambilmu dari ku" ujarnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tak terasa satu minggu lagi pernikahan zia dan shaka akan berlangsung. Kini semua keluarga sedang sibuk mempersiapkan menjelang pernikahannya. Seperti sekarang rena sedang melihat-lihat dekorasi dirumahnya. Karna zia ingin mengadakannya dirumah tidak mau digedung seperti yang disaran oleh bundanya.
Zia yang sedari tadi melihat rumahnya yang sudah cantik dengan dekorasi pernikahannya, padahal pernikahannya cuma satu minggu lagi. Tapi sekarang sudah hampir siap semua. Dia merasa bahagia dan sedih secara bersamaan, bahagianya dia akan segera menikah dan sedihnya dia akan meninggalkan keluarganya, dan pergi tinggal bersama suaminya nanti.
"Zi kenapa melamun?" tanya rena.
"Eh bunda, zi gapapa ko" jawabnya.
"Gak kerasa ternyata putri kecil bunda mau segera menikah ya" ujar rena dengan mata berkaca-kaca.
"Bunda jangan nangus dong, zia jadi ikutan nangis nih" ujar zia sambil memeluk bundanya.
"Iya bunda gak nangis sayang" ujarnya sambil mengahapus air matanya.
"Udah kamu makan dulu sana" ujar rena.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Akhirnya hari ini pernikahan zia akan berlangsung, zia sudah siap dengan gaun yang sangat cantik dan make up yang tipis saja karna atas permintaan zia sendiri. Dikamar zia ditemani sahabatnya aurel yang dari semalam sudah menemaninya.
"Rel aku gugup deh" ujar zia.
"Gapapa santai aja zi, tenang ya " ujar aurel berusaha menenangkan zia.
Diluar terdengar mobil dari keluarga shaka telah tiba, kini mereka memasuki kedalam untuk melangsungkan pernikahannyan. Shaka sedikit gugup karna hari ini dia akan menikah.
"Hufhhtt.... Tenang shaka tenang" gumam shaka.
Acara pernikahan berlangsung dengan lancar, kini zia sedang bersiap untuk keluar dan menemui suaminya dialtar pernikahan. Dia didampingi oleh aurel dan bundanya, dia sedikit menundukkan kepalanya karna merasa malu ditatap oleh semua orang yang ada disana.
Shaka yang melihat zia sangat cantik pun tersenyum kecil, zia sudah menjadi istri sah nya dia merasa sangat bahagia. Dia menatap zia yang sudah ada disampingnya itu, shaka menundukkan kepalanya ketelinga zia.
"Kau sangat cantik baby" bisik shaka.
Zia yang mendengar bisikan shaka ditelinganya pun merasa geli dan malu sampai pipinya merah. Dia menundukkan kepalanya malu untuk menatap shaka.
"Jangan nunduk sayang" ujar shaka sambil memegang dagu zia dan mengangkat kepalanya.
"Aku malu" cicitnya.
"Cieeee udah jadi istri sekarang, selamat ya zi aku ikut bahagia dan pak tolong jaga sahabat aku ya" ujar aurel yang memberibucapan selamat.
Zia langsung memeluk aurel dia merasa bahagia mendapat sahabat seperti aurel, dia melepas pelukannya dan tersenyum kearah aurel.
"Makasih aurel" ujarnya.
"Jangan nangis dong zi, aku nangis juga nih" ujar aurel.
"Iya aku gak nangis ko" ujar zia.
Setelah acara pernikahan selesai kini zia dan shaka sedang berada dikamar zia. Mereka akan pindah kerumah shaka besok siang. Karna hari sudah malam zia memutuskan untuk tidur setelah membersihkan badannya tadi.
"Emm pak kamu mandi dulu sana" ujar zia.
"Hmm aku mandi dulu" ujar shaka sambil melenggang pergi kekamar mandi.
Selesai mandi shaka melihat zia yang sudah tertidur disana, dia pergi menuju zia dan menyelimuti tubuh zia dan tak lupa mencium kening zia.
"Good night my wife" ujar shaka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Ayano
Semangat kak. Nanti mampir lagi 🤗
2023-04-18
1