Bab 4

Didalam cafe zia sedang duduk bersama aurel, zia sedang menceritakan soal perjodohan yang direncanakan oleh orang tuanya.

"Jadi kamu menerimanya zi?" tanya aurel.

"Iya rel aku menerimanya, aku tidak mau melihat orang tua aku kecewa" jawabnya.

"Hmm kamu tau siapa orang yang akan dijodohkan dengan kamu?" tanya aurel lagi.

"Belum rel, kata ayah nanti bakal diadain pertemuan keluarga dulu" jawab zia.

"Iya sudah kamu kan sudah mikirin ini matang-matang semoga keputusan yang kamu ambil ini yang benar" ujarnya.

"Iya aurel makasih banyak ya" ujar zia sambil memeluk aurel.

"Sama-sama zi, kita kan sahabat jadi kalo ada apa-apa cerita aja ke aku ya" ujarnya.

"Iya kamu juga ya rel" ujar zia.

"Kalo begitu aku kerja lagi ya rel, udah mulai ramai pelanggan" sambungnya.

"Iya semangat zi" ujarnya.

Kezia pun kembali bekerja karna pelanggan sudah mulai ramai. Walaupun hari minggu zia tetap ikut lembur seperti rekan kerjanya yang lain.

"Mba istirahat dulu, dari tadi mba udah kerja terus" ujar zia.

"Gapapa zi, mba belum cape ko ayo kita lanjut kerja lagi" ujar siska.

Kini hari sudah mulai sore, zia sedang beristirahat karna pelanggan dicafe tidak terlalu ramai. Dia melihat pesan dari sang bunda.

Bunda❤

Zi nanti malam kita bakal ketemu sama calon suami kamu nanti di resort dekat kantor ayah kamu Jam 8 malam. Bunda udah siapin baju kamu diatas kasur ya, bunda harap kamu pulang tepat waktu.

Begitu lah isi pesan dari bundanya bahwa nanti malam dia akan bertemu sama calon suaminya nanti. Dia langsung membalas pesan dari bundanya.

^^^Zia^^^

^^^Iya bun nanti aku pulang tepat waktu.^^^

Setelah membalas pesan dari bundanya zia kembali bekerja lagi, dia melihat jam tangannya sudah jam 6 sore itu berarti 2 jam lagi dia akan pulang.

Tak terasa sekarang sudah jam 7 lewat 50 menit, zia harus segera pulang sesuai perintah dari bundanya. Dia langsung keluat dari cafe untuk mencari taksi.

Kini zia sudah berada dikamarnya dia sedang siap-siap, dia melihat kearah kasur yang sudah ada gaun berwana biru yang sangat cantik.

Seperti itu lah gaun yang akan zia pakai nanti. Dia sedang berias tipis saja karna dia tidak suka terlalu menor.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Diresort sudah ada keluarga dari shaka yang sedang menunggu keluarga calon istrinya. Dia tetap diam sambil bermain ponsel.

"Sebentar lagi mereka tiba" ujar rajendra.

Tak lama keluarga zia tiba diresort yang sudah ditentukan mereka. Andra melihat temannya sedang melambai kearah dirinya.

"Itu mereka ayo" ajaknya.

"Ayo sayang kita kesana" ujar rena.

Mereka mengikuti ayahnya yang membawa kemeja dimana rajendra berada.

"Maaf kita sedikit telat" ujar andra.

"Tidak masalah" ujar rajendra.

"Hallo ren apa kabar kamu?" tanya dini.

"Kabarku baik, kamu gimana din?" tanya rena.

"Sama aku juga baik, ayo mari duduk" ujarnya.

"Oh iya ini putra ku yang pertama reksa namanya dan yang itu putri bungsuku kezia" ujar andra memperkenalkan anak-anaknya.

"Malam om tante" sapa reksa.

"Malam, kau tampan juga ternyata ya" ujar rajendra.

"Terima kasih om" ujarnya sambil tersenyum.

"Malam om tante aku kezia" sapa zia.

"Malam sayang, kamu cantik banget" ujar dini.

"Makasih tante" ujarnya.

Shaka yang mendengar suara dan nama yang dia cukup kenali itu pun mengangkat kepalanya dan ya dia tahu siapa dia, ternyata perempuan yang dia antar antar dan salah satu mahasiswi dikampusnya.

"Dia shaka putra ku" ujar rajendra.

"Shaka om tante" ujar shaka.

Zia melototkan matanya saat melihat dosen yang mengajarnya dikampus.

"Loh bapak" kaget zia.

"Kamu kenal dia zi?" tanya rena.

"Dia dosen dikampus aku bun" jawabnya.

"Wah ternyata dosen kamu zi" ujar dini.

"Ya udah kita sekarang makan malam dulu sebelum membahas soal perjodohan ini" ujar rajendra.

Kini mereka sudah selesai makan malamnya dan akan langsung membahas soal perjodohan anak mereka.

"Jadi gimana shaka kamu menerima perjodohan ini?" tanya rajendra.

Shaka melihat kearah orang tuanya dan kearah zia yang menundukkan kepalanya.

"Aku menerimanya" jawab shaka.

"Syukur lah, sekarang zia apa keputusan kamu?" tanya andra.

Kezia meremas kedua tangannya dia merasa gugup saat semua orang menatapnya dengan intens.

"Aku menerimanya ayah" jawab zia.

"Akhirnya ren kita jadi besanan" ujar dini kepada rena.

"Iya din kau benar" ujar rena.

"Baiklah kita bakal adain pernikahan sebulan lagi" ujar rajendra.

"Itu gak kecepetan ayah" ujar shaka.

"Tidak shaka ini udah ayah bicarakan sama om andra" ujarnya.

"Apa mau seminggu lagi kalian menikahnya?" tanya andra.

"Gak ayah" tolak zia.

"Shaka ajak zia jalan-jalan sana" ujar dini.

Shaka beranjak dari duduknya menghampiri zia, dia menggandeng tangan zia ketaman belakang resort. Mereka duduk dibangku yang ada ditaman, mereka sama-sama diam tanpa ada yang berbicara.

"Pak kenapa bapak tidak menolak perjodohan ini?" tanya zia gugup.

"Kenapa?" tanya shaka balik.

"Ah tidak" jawabnya.

"Kalaupun aku menolaknya, ayah pasti akan memaksa ku untuk menyutujui perjodohan ini" ujar shaka.

"Lagi pula aku sudah mulai suka dengan mu zia" ujar shaka santai.

Zia mengerutkan dahinya langsung menatap kearah shaka, "Apa bapak suka sama saya?" tanya zia.

"Ya , saya harap kau juga" jawabnya.

"Hmmm tapi pak kalo kita sudah menikah apa aku boleh kuliah?" tanya zia hati-hati.

"Boleh" jawabnya.

"Kalo aku beke-" perkataan zia terpotong oleh shaka.

"Tidak, kau tidak boleh bekerja lagi" ujar shaka.

"Kenapa tidak boleh pak?" tanya zia sedih.

"Karna kau sudah menikah dan saya sebagai suamimu yang akan bekerja dan menafkahimu zia" ujarnya sambil menggenggam tangan zia.

"Saya harap kamu menerima keputusan saya" sambungnya.

Shaka membawa zia kedalam pelukannya, ini pertama kalinya dia memeluk perempuan selain bundanya. Nyaman itu yang zia rasakan saat dipeluk oleh shaka.

Zia melepaskan pelukannya dia menatap shaka dalam, dia merasa nyaman berada didekat shaka.

"Aku menerima keputusan bapak" ujarnya smabil tersenyum.

Shaka melepas jas yang dipakai dan mengalungkannya dibahu zia, karna udara diluar cukup dingin. Dia tidak mau melihat zia sakit.

"Eh ko bapak kasih ke aku?" kaget zia.

"Udaranya dingin, saya tidak mau kamu sakit" ujarnya dengan tulus.

"Ya sudah ayo kita masuk kedalam" ajak zia.

"Cieee yang bentar lagi nikah" goda reksa saat zia dan shaka duduk.

"Apa sih kak malu tau" ujar zia .

"Hahaa sudah ayo kita pulang ini sudah malam" ujar andra.

"Baiklah nanti kita akan berkunjung kerumah mu" ujar rajendra sambil menjabat tangan andra.

"Kami tunggu" ujarnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dikamar zia sedang memikirkan kejadian semalam ditaman saat bersama shaka, dia merasa bahagia sampai-sampai pipinya merona merah.

"Kenapa tuh pipi ko merah-merah" ujar reksa.

"Ya ampun kak , ngagetin aku tau gak" ujar zia.

"Habisnya kamu kakak panggil-panggil gak nyaut" ujar reksa.

"Ayo berangkat nanti kamu kesiangan kekampusnya" ajak reksa.

"Ayo kak" ujarnya.

Dimeja makan sudah ada ayah dan bundanya yang sedang duduk menunggu mereka berdua.

"Sarapan dulu sayang" ujar rena.

"Aku makan dikantin aja bun" ujarnya.

"Yaudah awas kalo gak makan ya" ujar rena.

"Iya bun aku bareng kak reksa berangkat" ujarnya.

"Hati-hati kalian" ujar andra.

Diperjalanan zia bermain ponselnya, tak lama ada nomor baru yang mengirimnya pesan.

082315xxxxxx

Zia

ini saya shaka

Zia merasa aneh seingatnya dia tidak pernah ngasih nomornya ke shaka, dia menatap reksa.

"Kak ko pak shaka tau nomor aku ya" herannya.

"Kakak yang kasih" ujarnya.

"Kapan ko gak izin dulu ke aku sih" ujar zia.

"Kemarin malam pas kamu udah keluar bareng ayah sama bunda, dia minta nomornya kamu" jelas reksa.

"Oh ya udah" ujarnya.

^^^Zia^^^

^^^Kenapa pak?^^^

Pak Shaka

Nanti setelah pulang kampus kita bakal fitting baju pernikahan

^^^Zia^^^

^^^Bukannya masih lama ya pak kita nikahnya?^^^

Pak Shaka

Iya, biar gak terlalu mepet nanti waktunya

^^^Zia^^^

^^^oke^^^

Kini mobil reksa sudah berada didepan gerbang kampus, zia turun dari mobil reksa dan pergi kedalam kampus setelag berpamitan dengan reksa.

Dikoridor zia berjalan untuk pergi kearah kantin karna tadi tidak makan dirumah. Dikantin cukup sepi karna bukan waktunya istirahat.

"Zi tumben makan dikantin" heran aurel saat zia berada dikantin.

"Aku tadi gak sempet makan dirumah" ujarnya.

"Oh iya gimana soal perjodohan kamu?" tanya aurel.

"Aku nikah sebulan lagi" jawab zia.

"Cepet banget zi, terus siapa calon suami kamu?" tanya aurel penasaran.

"Pak shaka, dosen kita" jawabnya tenang.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Gaunnya bagus 👍

2023-04-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!