Dikoridor kampus zia sedang berjalan menuju ruang kelasnya, dia menyampirkan tasnya ditangan kiri dan beberapa buku yang dia pegang ditangannya. Setelah sampai didalam kelasnya zia duduk bersebelahan dengan sahabatnya.
"Hai zi" sapa Aurel Angelina.
"Hai rel" ujar zia.
"Gimana sama pekerjaan kamu?" tanya aurel.
"Hmm cukup baik ko" jawab zia.
"Baguslah, tapi kamu pasti lelah deh kuliah sambil kerja" ujar aurel.
"Iya resikonya begitu rel, tapi aku bahagia ko" ujar zia.
Tak lama dosen yang akan mengajar mereka pun tiba, tapi zia merasa tak asing dengan dosen tersebut, bukannya itu yang kemarin ya?" batin zia.
"Selamat pagi semua" sapa dosen tersebut.
"Saya dosen yang akan mengajar kalian, karna pak toha sedang bercuti" jelasnya.
"Oh nama bapa siapa?" tanya salah satu mahasiswi.
"Nama saya Shaka adi pratama" jawabnya.
"Baiklah kita mulai saja, kalian pahami materi sekarang nanti saya akan jelaskan" ucap shaka.
"Baik pak" ujar semua mahasiswi.
Shaka melihat seluruh mahasiswa yang ada didalam kelasnya, dia tak sengaja melihat gadis yang kemarin dia antar pulang. Ternyata dia berkuliah disini batin shaka.
Jam kelasnya pun berakhir, kini seluruh mahasiswa sedang makan dikantin kampus. Termasuk zia dan aurel yang sedang makan dikantin. Mereka berdua makan tanpa menghiraukan mahasiswa lainnya.
"Zi kamu udah punya cowok?" tanya aurel.
"Gak punya rel, masih belum kepikiran buat nyari cowok untuk sekarang" jawab zia.
"Aku mau lebih fokus kuliah sama kerjaan akh aja rel" sambung zia.
"Hmm begitu ya, sama sih zi aku juga mau fokus kuliah dulu" ujar aurel.
"Iya bagus mending fokus dulu kuliah, jangan mikirin tentang cowok dulu" ujar zia.
Setelah selesai makan mereka kembali karna ada kelas lagi, diperjalanan mereka mengobrol sampai depan kelasnya. Mereka langaung duduk, tak lama dosen masuk kekelasnya.
"Selamat siang, ibu mau menyampaikan bahwa dosen yang akan mengajar kalian tidak bisa masuk jadi ibu akan membagikan materinya saja" jelas dosen tersebut.
"Kalo begitu kalian pelajari saja, ibu pamit dulu" ujarnya.
"Yah males kalo begini zi" ujar aurel.
"Gak boleh gitu rel, ayo pelajari palingan cuma sebentar karna waktu pulang tinggal beberapa menit lagi" ujar zia.
Tak lama waktu pulang pun tiba, kini zia dan aurel sedang berjalan untuk pergi kehalte bus. Karna zia dan aurel akan pergi ke caffe tempat zia bekerja sekalian nongkrong disana.
"Ayo jadi ikut ke caffe?" tanya zia.
"Jadi ko, kita naik bus aja ya" jawab aurel.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dicaffe zia lergi untuk berganti pakaiannya dengan seragam kerjanya. Dia langsung melayani pelanggannya dengan sopan. Zia pergi kemeja aurel untuk melayani temannya.
"Mau pesen apa rel?" tanya zia sambil memegang buku dan pena untuk menulis pesanan pelanggan.
"Aku mau jus orens aja zi sama cupcakes coklat" jawab aurel.
"Oke tunggu ya" ujar zia.
Dia pergi kebelakang untuk mengambil pesanan pelanggannya. Zia kembali kemeja temannya untuk mengantarkan pesanannya.
"Nih rel" ujar zia sambil menyimpan pesanan aurel.
"Makasih zi" ujar aurel.
Kini zia kembali bekerja melayani pelanggan yang ada dicaffe tersebut. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, dan temannya aurel sudah pulang sore tadi.
"Zia istirahat dulu dari tadi kamu kerja terus" ujar siska.
"Gapapa mba, lumayan rame kan yang datangnya" ujar zia.
"Iya tapi kamu juga perlu istirahat zi" nasehat siska.
"Iya mba nanti dirumah aja aku istirahatnya, palingan cuma satu jam lagi kita pulang" ujar zia.
"Ya sudah terserah kamu" pasrah siska.
Zia terkekeh kecil, " Udah mba aja sana istirahat, biar zi aja yang lanjutin" ujar zia.
Hari semakin malam dan sekarang waktunya zia pulang karna sudah jam 8 malam, kini zia sedang berganti pakaian. Dia mengambil ponselnya untuk menelpon kakaknya. Panggilan pun tersambung.
"Hallo kenapa zi"
"Jemput zi dong kak dicaffe"
"Oke kakak kesana sekarang"
Sambungan telpon pun terputus, zia duduk kursi yang ada didepan caffe. Dia sedang menunggu kakaknya yang akan menjemputnya. Tak lama mobil yang dikendarai reksa tiba.
"Zi ayo masuk" ujar reksa yang berada didalam mobil dengan membuka kaca jendela mobilnya.
Zia pun masuk kedalam mobil reksa. Dia merasa lelah hari ini karan pelanggan yang datang ke caffe cukup banyak.
"Hufhhtt.... Zi lelah kak" ujarnya sambil menyenderkan kepalanya.
"Kakak udah bilang berhenti bekerja aja zi" ujar reksa.
"Tapi kan zi pengen kerja kak, pengen ngerasain bekerja" ujar zia.
"Ya udah terserah kamu aja" pasrah reksa.
Diperjalanan zia tertidur dimobil, reksa melihat kearah adiknya yang sudah terlelap.
"Pasti kamu kelelahan dek" gumam reksa sambil mengelus kepala zia menggunakan tangan kirinya.
Tibalah mereka dirumahnya, tapi zia masih tertidur pulas. Reksa tidak tega membangunkan adiknya, jadi dia menggendong adiknya untuk masuk kedalam.
Diruang keluarga sudah ada ayah dan bundanya yang sedang menonton tv. Dini yang melihat zia digendong merasa khawatir.
"Kak itu zia kenapa?" tanya rena khawatir.
"Bunda tenang aja, zi cuma ketiduran dia kelelahan bun" jawab reksa.
"Syukurlah bunda takut terjadi apa-apa sama zia" ujarnya.
"Udah bunda tenang ya" ujar Andra Pradipta ayah dari zia dan reksa.
"Sudah kamu bawa adik mu kekamarnya, hati-hati" sambung andra.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dirumah shaka dia sedang mengobrol santai dengan kedua orang tuanya. Dia bosan terus saja ditanyai tentang kapan akan menikah.
"Jadi kapan kamu akan menikah?" tanya Rajendra ayah shaka.
"Belum ada yang pas yah" jawabnya.
"Ayah jodohin kamu sama teman ayah dulu mau?" tawar rajendra.
"Apaan sih yah" dengus shaka.
"Iya nanti kita akan adain pertemuannya" ujar rajendra.
"Udah mas, biarin shaka yang mutusin kemauannya sendiri" ujar dini.
"Shaka harus menerimannya sayang" ujar rajendra.
"Ini udah keputusan aku sama teman aku, jadi dia harus mau nanti minggu depan kita akan ada pertemuan keluarga" sambungnya sambil pergi kekamarnya.
"Kamu turutin aja ya kemauan ayah mu itu" ujar dini.
"Tapi bun-" ucapan shaka terpotong oleh bundanya.
"Shaka bunda mohon ya kamu temui saja nanti, kita lihat dulu gimana anaknya temen ayah mu" ujar dini sambil mengelus tangan shaka.
"Hmm baik bun" pasrah shaka.
Dikamar shaka sedang menghisap rokoknya, dia merasa kesal dengan keputusan ayahnya yang akan menjodohkannya dengan anak temannya itu.
"Ck sial, bisa-bisanya ayah jodohin aku" desisnya.
Dia pun mematikan rokoknya dan pergi kedalam kamarnya untuk beristirahatkan tubuhnya. Entah dari mana saat merebahkan tubuhnya dia teringat dengan gadis yang kemarin.
"Shitt, sadar shaka" gumamnya dan langsung menutup matanya.
Dikamar rajendra dia sedang menelpon temannya untuk memberitahukan soal perjodohannya antara anak mereka berdua.
"Dra apa kabar"
"Baik, kenapa nelpon malam-malam begini"
"Saya ingin bicara soal perjodohan anak kita"
"Kita bicarain besok dikantor saja"
"Baiklah jika itu mau mu"
Telpon pun terputus rajendra menyimpan ponselnya dinakas. Dia duduk dikasur yang sudah ada istrinya yang mendengar percapakannya ditelpon.
"Gimana mas?" tanya dini.
"Besok mas akan pergi kekantornya untuk membicarakan soal ini" jawabnya.
"Mas yakin shaka bakal setuju dengan perjodohan kni?" tanya dini dengan cemas.
"Yakin, dia bakal menerimanya saat tau siapa yang akan dia nikahi" ujarnya sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Opa Sujimim
kirain reksa itu cewek😄
2023-03-01
1