Menikahi CEO Muda

Menikahi CEO Muda

Bab 1

Disebuah caffe terdapat gadis cantik yang sedang melayani pelanggannya, dia selalu ramah dan murah senyum. Dia Kezia Anastasya yang bekerja disalah satu caffe dijakarta, sehabis pulang kuliah dia selalu langsung pergi kecaffe untuk bekerja.

"Zia tolong antarkan kopi ini kemeja nomor 3" ujar siska teman kerjanya.

"Siap mba" seru kezia.

Kezia pun mengantarkan pesanan kopi tersebut kemeja nomor 3, "Ini pak kopinya" ujar zia ramah.

"Hmm simpan saja" ujarnya.

"Baiklah kalo begitu saya permisi dulu" pamit zia dengan sopan.

"Tunggu" ujar pelanggan tersebut.

"Iya pak, ada apa?" tanya zia.

"Nama kamu siapa?" tanya pelanggannya.

"Aku kezia" jawab zia.

"Oh baiklah kamu boleh pergi" ujarnya.

Kezia mengerutkan dahinya dia merasa aneh debgan orang itu, dia pun pergi kebelakang untuk beristirahat. Kezia merasa lelah setelah pulang kuliah dia harus bekerja, dia bisa saja minta uang untuknya kepada sang ayah tapi dia ingin mempunyai penghasilan sendiri.

"Zia?" ujar siska yang melihat zia melamun.

"Hah iya apa ada pelanggan ya?" tanya zia setelah sadar.

"Gak ada, kamu kenapa melamun zia?" tanya siska.

"Aku gapapa mba, cuma kecapean aja ko" jawabnya sambil tersenyum.

"Mba mau ngasih tau kalo sekarang udah waktunya pulang, karna sebentar lagi ada pergantian shift" jelas siska.

"Oh iya makasih mba, kalo begitu aku mau ganti baju dulu ya" ujar zia.

Kini zia sudah berganti baju dan berniat pulang kerumahnya, dia sedang menunggu taksi didepan caffe. Tak lama sebuah mobil mewah berhenti didepannya. Zia mengerutkan dahinya dalam benaknya dia bertanya-tanya siapa pemilik mobil tersebut.

Keluar lah seorang laki-laki dari dalam mobil. Zia merasa pernah melihatnya, hah iya pelanggan dicaffe tadi batin zia.

"Ayok saya antar kamu pulang" ajaknya.

"Ah tidak usah pak, saya tunggu taksi saja paling sebentar lagi juga ada" tolak zia dengan halus.

"Hmm, tapi jam segini tidak ada taksi" ujarnya.

Zia melihat jam dipergelangan tangannya, benar sudah pukul 9 malam pasti susah untuk mendapatkan taksi. Dia bingung untuk menyutujui ikut dengan laki-laki tersebut, pasalnya dia baru saja bertemunya dan takut dia orang jahat.

"Kamu tidak perlu takut, saya tidak bakal jahatin kamu" ujarnya dia tau pikiran gadis yang ada didepannya.

"Hmm baiklah pak mari" kata zia yang menyetujui untuk ikut pulang bersama laki-laki tersebut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Diperjalan zia merasa canggung dengan laki-laki yang ada disampingnya, pasalnya sesudah masuk mobil mereka tidak ada obrolan sama sekali. Zia selalu melirik-lirik laki-laki tersebut, dia merasa bosan dan mengantuk kalo kalo tidak ada obrolan seperti ini.

"Emmm pak, ko bapak mau nganterin saya pulang?" tanya zia hati-hati.

"Sekalian lewat" jawabnya.

Zia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, "Kalo begitu didepan belok kiri pak" tunjuk zia saat sudah dekat dengan daerah rumahnya.

Laki-laki tersebut pun membelokkan mobilnya kearah yang ditunjuk zia, dia melirik zia sebentar lalu fokus lagi untuk mengendarai mobilnya.

"Nah itu rumah saya pak" ujar zia sambil menunjuk rumah yang lumayan cukup mewah.

Mobil uang dikendarai laki-laki tersebut berhenti didepan pagar rumah zia, dia melihat zia yang sedang membereskan tasnya. Cantik batin laki-laki tersebut.

"Kalo begitu saya keluar dulua pak, terimakasih udah mau nganterin saya pulang" ujarnya.

Zia pun keluar dari dalam mobil laki-laki tersebut dan berdiri didepan pagar rumahnya, "Terima kasih pak" teriak zia saat ingin masuk kedalam rumahnya.

Laki-laki yang ada didalam mobil terkekeh melihat zia seperti anak kecil, "Seperti bocah saja" gumannya dan pergi dari rumah zia.

Zia kini sudah berada diruang keluarganya yang sudah ada kakaknya yang sedang bersantai, "Kak reksa" sapa zia.

"Baru pulang kamu zi?" tanya Reksa Aditama.

"Hmm kak baru aja nyampe" jawab zia sambil duduk disamping reksa.

"Ih sana mandi bau kamu" ujar reksa sambil menutup hidung nya dengan tangan.

"Zi gak bau ya kak" ujar zia dengan kesal.

"Mana ada ini bau banget badan kamu" ledek reksa.

Reksa sangat suka menjahili adiknya, walaupun adik sambung dia sangat menyayangi zia seperti adik kandungnya sendiri.

"BUNDA KAK REKSA NYA NIH LEDEK ZI TERUS" teriak zia mengadu saat melihat bundanya yang berjalan kearah mereka.

"Kak jangan jahil ih sama adiknya" ujar Rena Anjani.

"Tau tuh bun kak reksa nya jahat" adu zia sambil memeletkan lidahnya kearah reksa.

"Udah zi sana mandi dulu habis itu turun buat makan ya" ujar rena.

"Iya bun, oh iya ngomong-ngomong ayah kemana bun?" tanya zia.

"Ayah keluar kota zi, katanya ada urusan kantornya disana" jawab rena.

Zia menganggukkan kepalanya dan pergi kekamarnya untuk membersihkan dirinya karna sudah merasa gerah. Sesampainya dikamarnya zia langsung pergi kekamar mandi dan setelahnya dia merebahkan tubuhnya kekasur sebelum pergi kebawah untuk makan.

"Laki-laki tadi siapa ya? Baik banget mau nganterin aku pulang" gumam zia.

Merasa cukup beristirahat zia memutuskan untuk pergi kebawah, dia langsung duduk dimeja makan yang sudah ada rena yang sedang menyiapkannya makanan.

"Nih makan dulu, bunda temenin" ujar rena.

"Iya bun" ujar zia.

"Zi gak sebaiknya kamu berhenti bekerja aja, kasian kekamunya capek pulang kuliah langsung kerja dan pulangnya suka malem" ujar rena.

Zia yang ingin menyuap nasinya pun berhenti dan menyimpan sendoknya. Dia menggenggam tangan rena sambil tersenyum.

"Bunda aku gapapa, ini kan kemauan zia sendiri buat bekerja" ujar zia untuk menenangkan bundanya.

"Tapi kamu pasti lelah nak" ujar rena.

"Iya memang pasti lelah bun, tapi aku bahagia ko bisa bekerja terus dapat penghasilan sendiri" ujar zia.

"Tapi kamu juga harus banyak-banyak istirahat ya, jangan telat makan terus banyakan minum" nasehat rena.

"Iya bunda sayang, kalo begitu zi makan dulu ya" ujar zia, rena pun menganggukkan kepalanya dan pamit duluan kemarnya

Kini zia sudah selesai makannya dan berniat untuk pergi kekamarnya, karna dia sudah mengantuk dan besok ada kelas pagi dikampusnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Didalam kamar terdapat laki-laki yang sedang duduk dibalkon kamarnya sambil menghisap rokoknya, dia memikirkan gadis yang tadi bertemu dengannya.

"Ck sial" decakan keluar dari mulutnya.

"Shaka bunda masuk ya" ujar seseorang diluar kamarnya.

"Masuk aja bun" ujarnya sambil mematikan rokoknya.

"Baru pulang kamu?" tanya Dini ariana.

"Iya bun baru pulang" jawabnya.

"Kalo begitu mandi ya habis ith turun buat makan dulu" ujar dini.

"Baik bun" ujarnya.

Shaka Adi Pratama, laki-laki yang berumur 25 thn yang bekerja sebagai CEO diperusahaannya dan mengajar sebagai dosen disalah satu fakultas dijakarta. Dia juga selama 25 thn tidak pernah berpacaran sama sekali. Shaka juga yang tadi mengantar zia pulang. Entah dorongan dari mana shaka mau mengantarnya pulang.

Shaka sudah selesai membersihkan tubuhnya dan pergi kebawah untuk makan. Dia langsung menuju kemeja makan.

"Ayah mana bun?" tanya shaka.

"Ayah keluar kota ada pekerjaan disana" jawab dini.

"Nih makan dulu habis itu istirahat ya, bunda duluan kekaamr udah ngantuk" sambung dini.

"Iya bun, selamat malam" ujar shaka.

Setelah selesai makan shaka kembali kekamarnya, dia seperti biasa merokok dibalkon kamarnya. Shaka terus saja kepikiran dengan zia.

"Sadar shaka, apa-apaan sih mikirin dia" gumamnya.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Belom pernah pacar tapi sekalinya ketemu calon langsung ngaterin pulang dong wak 🤣🤣😏😏😏😏

2023-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!