5.Khawatir.

Luna terbelalak dan menjadi gugup karena ucapan Sela.

"Se...sela itu tidak mungkin terjadi,kami hanya melakukannya sekali tidak mungkin kan aku langsung hamil?!".

"Jangan bilang tidak mungkin Luna karena kemungkinan itu bisa terjadi.Sebagai jaga jaga sebaiknya kau mencari tau siapa pria yang sudah bersamamu itu semalam",saran Sela dengan sama pusingnya seperti Luna sekarang dan ingin merutuki kebodohan sahabatnya,karena melakukan semua itu tanpa punya pengalaman sama sekali dan tidak berpikir tentang akibatnya yang mungkin bisa terjadi.

"Mencarinya? tapi bagaimana caranya? sementara nama nya saja aku tidak tau ?apa aku harus menyewa detektif untuk menemukannya tapi untuk apa?".

"Jangan sembarangan kau pikir menyewa jasa detektif murah Luna?! ".

Sela merasa kesal juga kasihan pada Luna sekarang.

"Lalu aku harus bagaimana Sel?".

Luna benar benar sangat khawatir memikirkan kemungkinan itu karena waktu melakukannya sampai tadi pagi dia tidak pernah memikirkan kemungkinan itu sebagai akibat dari perbuatannya dengan pria asing yang sudah bersamanya tadi malam.Luna hanya berpikir bagaimana caranya bisa membalas apa yang sudah dilakukan Daddynya padanya dengan mencoba berbuat nakal seperti temannya selama ini.

"Entahlah",ucapnya lirih membuat Luna semakin syok.

"Whattttt!!!".

"Aku juga tidak tau karena aku tidak pernah mengalami hal seperti ini!!".

"Tapi bukankah kau punya banyak pengalaman bersama pria?".

"Ini bukan masalah pengalaman dengan pria tapi ini masalah keteledoramu Luna.Selama ini aku selalu berusaha berhati hati setiap kali berhubungan dengan semua kekasihku karena aku tidak ingin hamil karena kesalahan".

Luna terdiam mendengar keterangan Sela dan sekarang dia mengerti seharusnya tadi malam dia juga berpikir panjang dulu sebelum melakukan one night stand minimal dia menanyakan apakah pria itu mengenakan pengaman atau tidak sebelum mereka berhubungan dan menolak si pria kalau dia tidak memakai pengaman,bukannya membiarkan semuanya terjadi sesuai keadaan.

"Kau benar tadi malam aku memang sudah teledor tapi semuanya sudah terjadi jadi kalau benar aku hamil sepertinya aku akan berusaha menghidupi anakku sendiri nantinya".

" Kau sudah gila Luna! Bagaimana kau akan melakukannya?sementara sekarang saja untuk menghidupi dirimu sendiri kau tidak bisa lalu bagaimana kau akan menghidupi anakmu nanti".

"Aku akan bekerja keras untuk menghidupinya nanti kau jangan khawatir Sela tapi sekarang semuanya juga belum pasti jadi sebaiknya aku segera mencari pekerjaan supaya kalau hal itu terjadi aku sudah punya persiapan".

Sela menarik nafas keras dengan wajah kesal dan bingung memikirkan apa yang dialami Luna sekarang.

"Apa kau yakin dengan keputusanmu ini?".

Luna mengangguk"Iya aku yakin".

"Baiklah kalau kau memang sudah yakin aku akan membantumu mendapatkan pekerjaan secepatnya".

Mendengar itu wajah Luna kembali berubah cerah.

"Terimakasih Sela",jawabnya dengan tiba tiba menghambur ke pelukan Sela yang hanya diangguki oleh Sela dengan membalas pelukan Luna.

***

Drrrttt....drrrttt....

Luna mencari keberadaan ponselnya dengan kondisi masih setengah mengantuk.

Setelah ketemu segera diangkatnya benda pipih itu.

"Hemmm...".

"Halo Luna cepat bangun dan temui aku dikafe yang kemarin".

"Ada apa Sela ini masih sangat pagi....aku masih ngantuk dan lelah...".

Luna menjawab perintah Sela dengan suara setengah bergumam dan belum terlalu sadar.

"Aku tau ini masih pagi tapi kau tetap harus bangun karena hari ini kita akan sibuk".

"Sibuk?Memangnya kita akan melakukan apa Sel?".

"Mempersiapkan dirimu untuk masuk kerja besok ",terang Sela dengan antusias.

Mendengar kalimat terakhir Sela Luna segera melompat dari tempat tidur dengan wajah sangat senang.

"Kerja?!".

Luna bicara dengan cukup keras membuat Sela terpaksa menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Iya karena itu cepat bangun dan temui aku ditempat kemarin satu jam lagi karena hari ini banyak yang harus kita lakukan".

"Baiklah kalau begitu aku akan kesana satu jam lagi".

"Oh iya jangan lupa bawa kartu kredit yang diberikan pria itu padamu kemarin",pesan Sela.

"Untuk apa?jangan bilang kau ingin memakainya untuk bersenang senang".

"Lalu kenapa kalau iya bukankah kartu itu diberikan padamu untuk digunakan".

"Aku berubah pikiran Sela",jawab Luna yang membuat Sela terkejut.

"Kenapa Luna?Apa karena itu dari pria yang sudah mengambil keperawanan mu?!".

"Itu salah satu alasannya tapi sebenarnya karena aku tidak ingin terlibat lagi dengan pria itu Sela,jadi aku memutuskan tidak akan menggunakan kartu kredit itu".

Sela terdiam cukup lama mendengar ucapan Luna.

Meski mereka sudah lama berteman dan sangat akrab tapi Sela tau hubungan mereka tetap ada batasnya karena selama ini Luna juga selalu menghargainya dengan tidak pernah berusaha ikut campur pada kebiasaannya yang sering berganti pria yang menjadi kekasihnya.

Jadi karena itu sekarang dia juga akan berusaha menghormati keputusan Luna tentang keinginannya yang tidak ingin terlibat dengan pria asing yang sudah menghabiskan malam dengannya.

"Baiklah kalau itu sudah menjadi keputusanmu tentang dia aku tidak akan mencoba ikut campur Luna".

"Terimakasih Sela,Aku senang karena disaat sulit seperti ini masih ada kau yang bisa menjadi tempat keluh kesah ku".

"Itu karena kita adalah sahabat,jadi sekarang temui aku diKafe dan kita bicarakan tentang pekerjaan yang akan kau lakukan besok".

"Baiklah aku kesana sekarang".

Setelah itu Luna bangun dan bersiap pergi ketempat yang dimaksud untuk bertemu Sela.

***

Satu jam kemudian...

"Jadi bagaimana Sel?",tanya Luna penasaran waktu mereka sudah bertemu.

" Garend bilang kebetulan bos dikantornya sekarang sedang mencari seorang sekretaris jadi aku bilang bagaimana kalau kau saja yang bekerja disana lalu dia bilang tidak masalah selama kau cekatan dan tidak banyak mengeluh".

"Kalau soal itu aku bisa meyakinkanmu dan Garend bahwa aku tidak akan pernah mengeluh dengan pekerjaan yang diberikannya padaku".

Sela menatap Luna sebelum kembali menjawab.

"Tapi posisimu bukan hanya sekretaris tapi juga asisten pribadi".

"Itu tidak masalah",jawab Luna tetap penuh semangat.

"Apa kau yakin kau sanggup menjadi asisten pribadi CEO Garend?".

Sela tampak sedikit khawatir melihat masalalu Luna yang berasal dari orang kaya dan sekarang harus bekerja keras padahal seharusnya dia cukup bekerja dikantor Daddynya sampai nanti perlahan mengantikan posisi Daddynya.

"Kau tenang saja Sela aku bukan perempuan lemah".

"Tapi syarat utama asisten untuk CEO Garend adalah berpenampilan sangat biasa alias tidak menarik".

Luna mengerutkan keningnya mendengar hal itu karena merasa aneh.

"Kenapa seperti itu?".

"Itu syarat dari nyonya komisaris untuk sekretaris CEO Garend sebelum dia resmi menjadi direktur utama menggantikan ibunya nanti".

"Tapi itu syarat yang sangat aneh kenapa harus sampai seperti itu atau dia khawatir akan ada Office romance nantinya".

"Kata Garend iya karena CEOnya baru saja menikah alias pengantin baru jadi mungkin sang ibu melakukan itu untuk mencegah terjadinya hal itu".

"Oh... kalau untuk masalah itu aku tidak keberatan.Aku akan merubah penampilanku setidak menarik mungkin besok waktu pergi kekantor Garend".

(ini kira kira Visual Luna)

(Ini Visual Marvin).

Terpopuler

Comments

kookv

kookv

Marvin nya mantap....Luna nya juga cantik

2023-04-04

0

Emma Tea

Emma Tea

nyicil ya kak baca nya 😘

2023-01-27

1

Kania Amelia

Kania Amelia

semangat trus thor

2023-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 1.Pernikahan Tunggal
2 2.Pria Asing.
3 3.Ditinggal Sendiri.
4 4.Aku Butuh Pekerjaan.
5 5.Khawatir.
6 6.Kantor Marvin.Corp
7 7.Sekretaris Baru.
8 8.Hari Pertama Bekerja.
9 9. Tugas Sekretaris pribadi.
10 10.Bantu Aku Berpakaian.
11 11.Lebih baik aku menikah Dengannya.
12 12.Mari Buat Kesepakatan.
13 13.Kemarahan Elena Fox.
14 14. Pernikahan kontrak.
15 15.Tinggal Bersama.
16 16.Perasaan Aneh
17 17.Coba rubah Hubungan Kalian.
18 18.Ingatan tentang mu
19 19. Mencoba Memulai dengan Pelan.
20 20.Rencana Marvin.
21 21. Sikap Marvin.
22 22.Mulai Berani.
23 23.Ungkapan Perasaan Marvin.
24 24.Terpaksa Setuju.
25 25.Dalam Keadaan Sadar.
26 26.Kamu Sudah Menjadi Milikku.
27 27. Bertemu Mertua.
28 28.Kekesalan Marvin
29 29. Perintah Dion Lancaster.
30 30.Ditangkap.
31 31.Dimana Luna?
32 32.Keterangan Sela.
33 33.Kenyataan Sebenarnya.
34 34.Niat Marvin.
35 35.Makan Malam.
36 36.Perintah Elena Fox
37 37.Tipu Muslihat Dion Lancaster.
38 38.Terjebak.
39 39.Diselamatkan.
40 40 Kenyataan Sebenarnya.
41 41. Perdebatan direstoran
42 42.Perdebatan yang semakin memanas.
43 43.Dion Merasa terpukul.
44 44.Kesepakatan Gila.
45 45.Pergi Bersama Elena Fox.
46 46.Perintah Elena.
47 47.Bujukan Luna.
48 48.Melepas Rindu.
49 49.Hari Pertama sebagai Asisten Pribadi Elena Fox.
50 50. Rencana Marvin.
51 51. Pemilihan Sekretaris.
52 52.Protes Luna.
53 53.Sekretaris Baru
54 54. Ancaman Luna.
55 55. Kekesalan Garend.
56 56. Mencoba membuat Elena Fox mengerti.
57 57. Jangan Cemas Luna.
58 58.Memecat Bela
59 59.Rencana untuk bertemu Dion.
60 60.Dinas keluar kota.
61 61.Pembicaraan Dion dan Marvin.
62 62.Usaha terakhir Marvin.
63 63.Thomson Luluh.
64 64.Rencana Licik Carlos.
65 65.Luna Hamil?
66 66. Dimana Marvin ?.
67 67.Ditangkap.
68 68.Membuat Kesepakatan Dengan Sipenculik .
69 69.Bertemu Musuh yang sebenarnya.
70 70. Akhirnya Selesai.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1.Pernikahan Tunggal
2
2.Pria Asing.
3
3.Ditinggal Sendiri.
4
4.Aku Butuh Pekerjaan.
5
5.Khawatir.
6
6.Kantor Marvin.Corp
7
7.Sekretaris Baru.
8
8.Hari Pertama Bekerja.
9
9. Tugas Sekretaris pribadi.
10
10.Bantu Aku Berpakaian.
11
11.Lebih baik aku menikah Dengannya.
12
12.Mari Buat Kesepakatan.
13
13.Kemarahan Elena Fox.
14
14. Pernikahan kontrak.
15
15.Tinggal Bersama.
16
16.Perasaan Aneh
17
17.Coba rubah Hubungan Kalian.
18
18.Ingatan tentang mu
19
19. Mencoba Memulai dengan Pelan.
20
20.Rencana Marvin.
21
21. Sikap Marvin.
22
22.Mulai Berani.
23
23.Ungkapan Perasaan Marvin.
24
24.Terpaksa Setuju.
25
25.Dalam Keadaan Sadar.
26
26.Kamu Sudah Menjadi Milikku.
27
27. Bertemu Mertua.
28
28.Kekesalan Marvin
29
29. Perintah Dion Lancaster.
30
30.Ditangkap.
31
31.Dimana Luna?
32
32.Keterangan Sela.
33
33.Kenyataan Sebenarnya.
34
34.Niat Marvin.
35
35.Makan Malam.
36
36.Perintah Elena Fox
37
37.Tipu Muslihat Dion Lancaster.
38
38.Terjebak.
39
39.Diselamatkan.
40
40 Kenyataan Sebenarnya.
41
41. Perdebatan direstoran
42
42.Perdebatan yang semakin memanas.
43
43.Dion Merasa terpukul.
44
44.Kesepakatan Gila.
45
45.Pergi Bersama Elena Fox.
46
46.Perintah Elena.
47
47.Bujukan Luna.
48
48.Melepas Rindu.
49
49.Hari Pertama sebagai Asisten Pribadi Elena Fox.
50
50. Rencana Marvin.
51
51. Pemilihan Sekretaris.
52
52.Protes Luna.
53
53.Sekretaris Baru
54
54. Ancaman Luna.
55
55. Kekesalan Garend.
56
56. Mencoba membuat Elena Fox mengerti.
57
57. Jangan Cemas Luna.
58
58.Memecat Bela
59
59.Rencana untuk bertemu Dion.
60
60.Dinas keluar kota.
61
61.Pembicaraan Dion dan Marvin.
62
62.Usaha terakhir Marvin.
63
63.Thomson Luluh.
64
64.Rencana Licik Carlos.
65
65.Luna Hamil?
66
66. Dimana Marvin ?.
67
67.Ditangkap.
68
68.Membuat Kesepakatan Dengan Sipenculik .
69
69.Bertemu Musuh yang sebenarnya.
70
70. Akhirnya Selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!