Aktar terbagun karena mendengar lantunan suara Najwa yang sedang mengaji, ia sedikit terheran melihat Najwa mengaji dengan al-qur'an yang tertutup ia gosok matanya mungkin ia salah melihat. Tapi rupanya tidak Najwa mengaji tanpa melihat al-qur'an, Najwa mengucapkan tiap ayat dengan sangat fasih dan lancar dibanrengi dengan suaranya yang sangat merdu.
Dia terdiam mendengar suara Najwa, entah kenapa hatinya berdetak begitu kencang saking merdunya suara Najwa membuat Aktar merasa merinding, dari belakang punggu Najwa aktar menatapnya terus.
Ia baru ingat kalau Najwa sempat membangunkannya untuk sholat.
Bagaimana mungkin aku sholat, aku belum pernah melakukan itu seumur hidup ku, jika tiba-tiba aku melaksanakan sholat apa yang akan terjadi aku belum mengetahui tentang agama meski agama ku tetap islam tapi itu hanya tertulis di KTP.
Jujur Aku merasa sangat tersentuh mendengar ayat suci yang dibacakan wanita itu, ada rasa bersalah terpercik dihati ku tapi aku tidak tahu rasa bersalah apa itu.
Jika aku memengang teguh agama ku dari kecil, mungkin saja aku bisa seperti dirinya tapi aku hidup didalam dunia bisnis. Yang ada dipikiran ku hanya bisnis tidak ada hal lain, maka dari itu aku tidak pernah sekali pun sholat ataupun mempelajarinya.
Aku adalah Ceo yang dihormati semua orang, aku seperti tuhan yang dapat mengubah nasib seseorang jika aku ingin menghancurkan orang dalam sekejap saja mereka sudah hancur.
Semua orang takut kepada ku, begitu tunduk dengan setiap perkataan yang aku katakan.
"Aku merasa hidupku sangat sempurna."
Aku memiliki harta yang berlimpah, orang-orang tunduk kepada ku. Aku di kelilingi wanita-wanita cantik dan juga sexy kapan pun aku mau mereka akan datang kapan saja.
Meski begitu aku tidak tertarik sama sekali dengan wanita, aku belum pernah menyentuh wanita sekali pun itu.
Tapi sungguh aneh, meski aku merasa hidupku sangat makmur dengan apa yang semua aku miliki aku tidak pernh merasakan kebahagiaan.
Aku tidak menyangka aku menikah dengan wanita soleha aku terkadang merasa diriku sangat jahat tega membuat seorang wanita terluka, tapi mau bagaimana lagi hati ku tidak bisa menerimanya.
Mungkin Oke saja, jika wanita yang aku nikahi wanita sexy itu masih dapat aku terima. Dan aku tidak akan malu dengan semua orang, tapi ini benar-benar membuat ku tidak menyangka aku menikahi gadis soleha dan juga bercadar.
Apa kata orang jika aku membawanya orang-orang akan menertawakan ku, aku memiliki istri yang menggunakan penutup wajah dan terlihat seperti ninja.
"Itu hanya akan merusak harga diri ku."
Jika ibu dan ayah memberitahu nama dan identitasnya aku masih bisa menyelidikinya dan masih sempat untuk menolak. Jika aku di suruh memilih antara Ibu berbaikan dengan Ayah kembali atau menikahi gadis bercadar, aku mending memilih untuk menolak orang tua ku berbaikan karena aku masih bisa membuat mereka berbaikan dengan cara ku sendiri.
Sedangkan ini adalah pernikahan, bagi Ku pernikahaan bukanlah main-main aku tidak ingin memiliki sejarah hidup dua kali menikah.
Tapi bagaimana pun juga Aku tidak menerima Istri seperti Najwa.
Sampai sekarang ini aku belum pernah melihat wajahnya dengan jelas, mengapa? karena ketika aku pulang dari kerja aku selalu berusaha menghindari wanita itu, entah aku menunduk atau langsung pergi ketika dia mendekat kepadaku. Dia juga masi menggunakan penutup wajahnya, aku juga tidak tahu mengapa dan aku tidak peduli. Mungkin saja karena hati ku tidak sepenuhnya menerima istri soleha.
Aku belum pernah mencintai seseorang, dan aku tidak akan pernah mencintai istri ku yang sekarang, sampai kapan pun itu, aku ingin mencari wanita yang cocok dengan selera ku juga yang aku cintai. Aktar.
Itulah kata-kata hati yang terucap di dalam hatinya.
--------
Aktar berdehem, membuat Najwa terhenti mengaji. Ia berbalik melihat Aktar dan Aktar langsung menutup matanya. Najwa kemudian beranjak mendekati Aktar.
"Kakak sudah bangun ?"tanyanya sambil melihat jam, ia ingin menyuruh Aktar sholat tapi waktu sudah lewat. Jika Aktar sholat di jam ini itu bukan lagi namanya sholat subuh melaikan sholat duha.
"Ya, karena kau terlalu berisik. Sampai mengangguku tidur."sahutnya, mata merahnya karena baru bangun melihat Najwa.
"Astagfirullah...kakak bilang berisik ? istigfar kak, kakak ini sedang di kelabui syeiton jadi kakak bilang begitu."ucap Najwa.
"Ah...sudahlah, untuk selanjutnya kalau kau ingin mengaji jangan saat aku tidur. Aku tidak bisa tidur nyenyak !"ucapnya sambil melihat Najwa dengan tatapan tajam. Najwa tertunduk.
"Aku minta minta maaf, aku tidak berniat mengganggu kakak. Tapi jika bagi kak Aktar itu menggangu baiklah... aku tidak akan mengulangnya lagi."
"Bagus jika kau mengerti."katanya kemudian bangkit dari duduknya kemudian pergi menuju kamar mandi. Najwa melihat punggung milik Aktar hingga punggung itu hilang saat pintu kamar mandi tertutup.
Ya Allah, apakah ini ujian yang harus kamu berikan kepada ku. Apakah aku akan bisa bertahan dengan sikapnya yang begitu kejam? Apakah kamu akan membuka pintu hatinya?
Najwa pergi mengambil selimut dan bantal yang dipakai Aktar, ia simpan bantal itu lalu ia lipat selimutnya dan menyimpannya kembali di lemari. Setelah itu ia pergi merapikan tempat tidurnya.
Aktar keluar dari kamar mandi melihat Najwa yang sedang merapikan tempat tidur, saat Najwa ingin mengambil ponsel yang terletak di atas kasur itu. Aktar langsung merebutnya karena itu ponselnya, ia tidak ingin benda miliknya di sentuh oleh dia.
"Meskipun kau sudah menjadi istriku, kau jangan pernah menyentuh barang-barang ku."Najwa melihat Aktar, ia bingung kenapa dia melarang dirinya menyentuh barang-barangnya terus bagaimana ia harus melayaninya.
"Kenapa? kau tidak usah melayani ku, karena kau sudah menjadi menantu disini maka kau jalani saja tugas mu sebagai menantu dan tidak sebagai istri!"
"Tapi kak...."
"Sudahlah... aku juga tidak butuh dilayani. Aku bukan anak kecil aku bisa melayani diriku sendiri."
Najwa melihat Aktar "Baiklah kak. Jika itu mau kakak, aku tidak akan menyentuh barang milik kakak." kata Najwa kemudian pergi.
"Cih..wanita itu, kau kira siapa. Berkata sambil berlagak bos, lihat saja aku pasti akan menceraikan mu!" kata Aktar kemudian ia mengambil handuk lalu ia gosok rambutnya yang basah.
Sebelum ia menceraikan Najwa ia ingin mencari waktu yang tepat, dia tidak bisa menceraikannya sekarang. Untuk itu ia juga belum ada persiapan. Bahkan jika ia meminta Andre mengurusnya ibunya pasti akan kecewa. Karena dia yang terlalu cepat mengirim surat cerai. Jadi ia harus bersabar menunggu waktu dimana ia akan lepas dari gadis itu.
Bersambung...
**Ceritanya author ingin up gila-gilaan taunya author sudah mengantuk jadi sampe sini aja dulu hehe😅
jangan lupa dukungannya😊**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Bundy Icha
sekarang boleh kau benci, suatu saat nanti kau akan menyesal
2023-03-31
1
Suwarti
awalx benci ujung2x cinta
2022-12-11
0
Samsuna
dasar aktar 😡
2022-07-16
0