Pembulian

Suasana kantin kelas XI IPA kali ini sangat ramai bahkan banyak siswi kelas XII kini juga berada di kantin kelas XI dan semua itu karena sang most wanted yang sedang berada di kantin kelas XI. Sangat langkah melihat sangat most wanted berada di lingkungan yang bukan linkungan kelasnya.

Mengingat setiap kelas dan setiap jurusan memiliki kantin masing-masing. Aarav yang biasanya begitu jarang berada di kantin angkatannya kini malah terlihat di kantin adik kelas nya tentu saja menimbulkan tanda tanya.

Aarav sang most wanted itu dan kedua sahabatnya kini tengah memakan makanannya dengan sesekali mereka berbicara dari hal yang tak penting sampai hal yang penting sekaligus. Namun, perhatian Aarav tak pernah lepas dari gadis yang kini terus menunduk memakan makanannya, gadis itu tampak risih dan tak nyaman, mengabaikan kedua sahabat gadis itu yang terus berceloteh dan sesekali kedapatan menatap Aarav.

Bagas yang melihat tingkah Aarav hanya bisa menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu dengan celetukan yang berhasil mendapatkan tatapan sengit dari Aarav. "Perhatiin aja terus kali aja mata lo bakalan lari ngejar tuh cewek."

"Ngomong mulu tuh mulut gue iket bibir lo," sungut Aarav yang berhasil membuat Bagas diam seketika dan Damar hanya bisa tertawa melihat sahabatnya yang terkena marah Aarav.

Tak ada gunanya mencari masalah dengan Aarav yang ada hanya akan berakhir mengenaskan jadi menurut Damar lebih baik ia diam daripada akan berakhir mengenaskan.

"Kenapa gak lo samperin Aar?" tanya Damar akhirnya pada Aarav yang belum juga mengalihkan tatapannya, dan menghiraukan pekikan dari para gadis yang terus menatapnya.

"Belum waktunya," jawab Aarav dan beralih menatap makanannya yang masih tersisa dan kembali menghabiskannya hingga tandas.

***

Suara pekikan dan ucapan dari para gadis yang berada di kantin tak Kayra hiraukan ia hanya menunduk dan memakan makanannya tanpa peduli dengan keadaan sekitar yang tidak seperti biasanya karena kantin hari ini yang cukup ramai.

Padahal sebelumnya kantin angkatannya tak pernah seramai ini karena akan banyak yang lebih memilih untuk ke kantin kelas XII agar mereka bisa melihat laki-laki tampan sekolah mereka. Meskipun Kayra begitu jarang ke kantin namun ia bisa memastikan jika ucapannya tadi itu benar adanya.

"Kalau gue jadi pacarnya kak Aarav damai kali ya hidup gue," ucap Luna dengan senyumannya dan tatapan lurus pada laki-laki yang kini terus menatap ke arah mereka dan laki-laki itu adalah Aarav, laki-laki yang sangat di kagumi kaum hawa.

Dan ya Kayra kini tahu mengapa kantin angkatannya begitu ramai. Ternyata sang most wanted yang sebelumnya tak pernah Karya lihat wajahnya itu katanya sedang ada di kantin angkatannya.

"Ngimpi lo," hardik Nara yang berhasil membuat Luna memberengut kesal berbeda dengan Kayra yang masih fokus dengan makanannya menghiraukan sahabatnya yang sedang membicarakan entah siapa Kayra tak tahu dan tak mau tahu.

"Kay, coba deh lo liat cogan di sana cocok kan sama gue?" tanya Luna mencari pembelaan pada Kayra yang sedari tadi tak menghiraukan pembicaraan mereka.

Kayra mengangkat dagunya melihat siapa yang ditunjuk Luna hingga kerutan di dahinya terbentur. Kayra berpikir keras saat melihat wajah salah satu dari ketiga laki-laki itu tampak tak asing bagi Kayra, ia seperti pernah melihat laki-laki itu hingga ingatannya memutar pada kejadian beberapa hari yang lalu saat ia menolong laki-laki itu yang tak Kayra ketahui siapa namanya.

"Nunduk lo gak usah belagu mantengin Aarav dia punya gue," suara tegas di belakangnya dan tolakan di kepalanya membuat Kayra langsung menunduk. Ia sudah hafal dengan suara itu, suara yang selalu mengganggu kenyamanannya, Bella dan kedua sahabatnya.

"Kak Bella lo apaan sih," sergah Luna pada Bella untuk membela Kayra.

"Diem lo, kalau mau hidup lo damai," sentak Bella pada Luna yang langsung mengatupkan bibirnya.

Jelas ia tak akan berani melawan Bella walaupun sebenarnya ia begitu ingin membela sahabatnya itu.

Tanpa disangka Bella malah menuangkan air mineral ke makanan Kayra dan langsung membuat Bella dan kedua temannya tertawa, Kayra masih saja menunduk tanpa menatap Bella dan tanpa berani melawan.

"Makan makanan lo," suruh Bella pada Kayra yang langsung dipatuhi oleh Kayra dan semua itu tak luput dari perhatian seorang remaja laki-laki yang menatap garang pada Bella dan jangan lupakan tangannya yang mulai mengepal menandakan emosinya tengah naik.

Tanpa disangka laki-laki yang mulai tadi menghampiri mereka kini tengah berjalan ke arah mereka dan menyiramkan minuman yang berada di atas meja pada wanita yang tak lain adalah Bella dan segera menarik Kayra menjauh dari sana. Dan hal itu sontak membuat seluruh perhatian kantin terpusat pada mereka. Kayra hanya bisa menunduk tanpa berani menatap keadaan kantin yang mulai ramai dengan bisikan dan teriakan kaum hawa serta sorakan kaum adam yang ditujukan untuk Bella yang kini sudah menatap marah Kayra yang masih berada di dalam kantin.

"Jangan nunduk nanti mahkota kamu jatuh," bisik laki-laki yang kini masih setia menggandeng tangan Kayra sambil menaikkan dagu Kayra membuat gadis itu kini menatap laki-laki yang seperti pernah ia lihat sebelumnya, Kayra sempat berpikir siapa laki-laki itu hingga ia mengingat kejadian saat ia menolong seorang laki-laki dari preman saat itu.

Laki-laki itu menarik tangan Kayra menuju rooftop dan hal itu menjadi perhatian seisi koridor saat mereka melewati koridor, membuat Kayra hanya bisa menunduk walau berkali-kali laki-laki yang tak lain adalah Aarav mengangkat dagu Kayra agar gadis itu tidak menunduk lagi.

"Aku Aarav," perkenal Aarav sambil mengulurkan tangannya pada Kayra yang langsung disambut oleh Kayra dengan senyumannya, bermimpi apa Kayra semalam ada cogan yang mengajaknya berkenalan? Laki-laki tampan yang biasa nya selalu menjadi bahan pembicaraan dari sahabatnya.

"Kayra," jawab Kayra dan hanya dibalas anggukan oleh Aarav, lalu laki-laki itu berjalan menuju sofa dan duduk di sana dengan pandangan lurus menatap langit yang berwarna biru dengan awan putih yang cantik.

"Btw thanks ya kak," ucap Kayra langsung membuat Aarav kini menatap kearah Kayra dengan pandangan tidak suka dan itu membuat Kayra menjadi salah tingkah.

"Kenapa kamu gak ngelawan?" tanya Aarav karena bagaimanapun Aarav sangat tidak suka dengan cewek lemah karena menurutnya hal itu hanya akan membuat ribet dan ada alasan lain yang membuat ia membenci cewek lemah.

"ehmm aku...." Kayra tergagap bingung ingin menjawab seperti apa, bukannya tak ingin melawan karena ia takut pada Bella hanya saja ia malas melawan dan berujung menjadi pusat perhatian.

"Lain kali kalo di bully lagi itu lawan jangan diam aja, jangan menjadi lemah hanya karena lo cewek. Jadi cewek itu malah harus buat lo lebih bisa jaga diri karena tingkat tindak kekerasan pada cewek itu sering terjadi. Mulai sekarang gue gak mau liat lo hanya diam saat lo di bully," ucap Aarav dengan tegas dan Kayra hanya diam tanpa menjawab perkataan Aarav yung ia sendiri bingung harus menjawab apa.

Selanjutnya mereka hanya saling diam tanpa ada yang membuka pembicaraan, menikmati hembusan angin yang menusuk kulit mereka.

***

Episodes
1 Pertemuan
2 Dia Kayra
3 Pembulian
4 Aarav
5 Misi Aarav
6 Jangan Ganggu Dia!
7 Kalung Peninggalan
8 3 Permintaan
9 Jadi Milik ku!
10 Milik Aarav
11 Mengganggunya = Mati
12 Gagal ngeDate
13 Misi
14 Rindu
15 Kembali
16 Berlibur
17 Pacar Bagas
18 Amarah Kayra
19 Kayra Cemburu
20 Kembali Di Bully
21 Pembela Keyra
22 Kemarahan
23 Cemburu
24 Latihan Bareng
25 Latihan Bareng
26 Saling Percaya
27 Kejadian Memalukan
28 Main
29 Billiard
30 Malam
31 ToF
32 Daffi?
33 Tentang Keyra
34 Mall
35 Daffi?
36 Come and Go
37 Siapa Aarav?
38 Fakta Tentang Aarav
39 Saling Terbuka
40 Kakak Keyra
41 Hampir Salah Paham
42 Ketahuan
43 Ada Apa Dengan Aarav?
44 Aarav Koma
45 Aarav Siuman
46 Setuju
47 Ketemu Calon Mertua
48 Aku Menemukan Mu
49 Ada Yang Salah
50 Iblis Atau Malaikat?
51 Orang Terdekat
52 Orang Terdekat
53 Apa Yang Terjadi?
54 Jelas
55 Belajar Bareng
56 Dua Abang
57 Dua Abang
58 Rencana
59 Pantai
60 Ngambek
61 Ingkar Janji Lagi
62 Misi
63 Meminta Maaf
64 Maaf
65 Kejutan
66 Aarav Mode Bucin
67 Curhatan Kayra
68 Belanja
69 Kesetiaan
70 Keberangkatan Aarav
71 Rindu
72 Cemburu
73 Paksaan
74 Mengungkap
75 Luka
76 Maaf
77 Ikhlas
78 Bahagia
79 keras kepala
80 Lelah
81 Terlambat
82 Siapa dia?
83 Balasan setimpal
84 Satu Frekuensi
85 Kangen
86 Bertemu
87 Penyerangan
88 Perduli Pada Diri Sendiri
89 Beruntung
90 Aquarium date
91 Senja dan Kayra
92 Ikhlas
93 Hari Pertama
94 Ricky
95 Siapa Dia?
96 Perhatian Kecil
97 Main
98 Jalan bareng
99 Cemburu?
100 Suka?
101 Effort
102 Masalah Baru
103 Pertengkaran
104 Galau
105 Baikan
106 Pantaskah Merindu?
107 Italia
108 Kayra
109 Happy With You
110 Bersamamu
111 Musium Date
112 Beban?
113 Night Ride
114 Sibuk
115 Bosan
116 Bersama Ricky
117 Berjuang
118 Luka
119 Kecewa
120 Usai
121 Siapa Yang Terluka?
122 Fakta
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Pertemuan
2
Dia Kayra
3
Pembulian
4
Aarav
5
Misi Aarav
6
Jangan Ganggu Dia!
7
Kalung Peninggalan
8
3 Permintaan
9
Jadi Milik ku!
10
Milik Aarav
11
Mengganggunya = Mati
12
Gagal ngeDate
13
Misi
14
Rindu
15
Kembali
16
Berlibur
17
Pacar Bagas
18
Amarah Kayra
19
Kayra Cemburu
20
Kembali Di Bully
21
Pembela Keyra
22
Kemarahan
23
Cemburu
24
Latihan Bareng
25
Latihan Bareng
26
Saling Percaya
27
Kejadian Memalukan
28
Main
29
Billiard
30
Malam
31
ToF
32
Daffi?
33
Tentang Keyra
34
Mall
35
Daffi?
36
Come and Go
37
Siapa Aarav?
38
Fakta Tentang Aarav
39
Saling Terbuka
40
Kakak Keyra
41
Hampir Salah Paham
42
Ketahuan
43
Ada Apa Dengan Aarav?
44
Aarav Koma
45
Aarav Siuman
46
Setuju
47
Ketemu Calon Mertua
48
Aku Menemukan Mu
49
Ada Yang Salah
50
Iblis Atau Malaikat?
51
Orang Terdekat
52
Orang Terdekat
53
Apa Yang Terjadi?
54
Jelas
55
Belajar Bareng
56
Dua Abang
57
Dua Abang
58
Rencana
59
Pantai
60
Ngambek
61
Ingkar Janji Lagi
62
Misi
63
Meminta Maaf
64
Maaf
65
Kejutan
66
Aarav Mode Bucin
67
Curhatan Kayra
68
Belanja
69
Kesetiaan
70
Keberangkatan Aarav
71
Rindu
72
Cemburu
73
Paksaan
74
Mengungkap
75
Luka
76
Maaf
77
Ikhlas
78
Bahagia
79
keras kepala
80
Lelah
81
Terlambat
82
Siapa dia?
83
Balasan setimpal
84
Satu Frekuensi
85
Kangen
86
Bertemu
87
Penyerangan
88
Perduli Pada Diri Sendiri
89
Beruntung
90
Aquarium date
91
Senja dan Kayra
92
Ikhlas
93
Hari Pertama
94
Ricky
95
Siapa Dia?
96
Perhatian Kecil
97
Main
98
Jalan bareng
99
Cemburu?
100
Suka?
101
Effort
102
Masalah Baru
103
Pertengkaran
104
Galau
105
Baikan
106
Pantaskah Merindu?
107
Italia
108
Kayra
109
Happy With You
110
Bersamamu
111
Musium Date
112
Beban?
113
Night Ride
114
Sibuk
115
Bosan
116
Bersama Ricky
117
Berjuang
118
Luka
119
Kecewa
120
Usai
121
Siapa Yang Terluka?
122
Fakta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!