Bandara Adisutjipto

Kring...kring... Bunyi alarm dari gawai yang aku setel tadi malam. Kulihat baru pukul 04.30. Belum waktunya shalat Subuh. Tidak apa, aku bangun saja dulu, siap-siap.

Kubuka pintu kamarku. Menuju kamar mandi yang terletak di dekat samping kiri dapur. Selesai buang hajat, aku mengambil wudhu.

Mukena berwarna putih, dengan motif kembang-kembang kecil sudah kupakai. Sambil menunggu Subuh, aku baca Qur'an dahulu.

Tak lama kemudian, adzan sudah berkumandang. Bapak kos sepertinya sudah pergi ke masjid. Suara sepeda motornya terdengar sampai kamar. Lalu, mulailah para pemilik kamar, membuka pintu dan menuju kamar mandi.

"Mba Sekar, jadi mudik, hari ini?", Sinta, adik tingkatku bertanya.

Selesai shalat Subuh, biasanya kami berkumpul di mushola dalam rumah kos.

"Insya Allah, Dik. Jadi. Nanti pesawatnya terbang jam 08.45. Sebelum itu, Mba sudah harus di bandara." Jawabku sambil melipat mukena.

"Maaf ya Mba, kami nanti nggak bisa mengantar Mba ke bandara. Kami ada kuliah." Sahut Mika dan Nina bersama.

"Iya, tidak apa. Sinta, Nina, Mika dan Mba Tina, aku pamit ya, doakan lancar, sehat dan selamat sampai tujuan." Pamitku pada mereka.

"Sekar, ayo nduk, berangkat." Mba Mila memanggilku begitu, karena menurutnya aku masih kecil dan umurku diantara kami berempat paling muda.

Mba Mila, Mba Esha dan Mba Ning sudah sampai di kos. Mereka tetap ingin dan kekeuh untuk mengantarkanku, adik kecilnya ke bandara.

"Bentar ya, Mba. Tak pamit sek dengan ibu kos." Jawab Sekar sambil lari ke rumah ibu kos.

Setelah salaman dengan ibu kos. Sekar langsung menuju sepeda motor mba Esha.

"Aku sama Ning, kamu dengan Mila wae. Udah pas ini posisinya, sini tasmu aku bawa". Tutur Esha langsung mengambil tas Sekar.

"Yo wes, tak ikut Mba Mila saja. " Sekar langsung naik ke atas motor Mila.

"Aku pamit dulu, adik-adikku sayang, mba yang cantik, jangan kangen Sekar, ya. Ingat ya, terakhir yang pulang, jangan sampai ninggalin piring kotor." Pinta Sekar sambil melambaikan tangan.

Sekitar dua puluh menit, akhirnya sampai di bandara. Selama perjalanan naik motor tadi, Sekar hanya tersenyum. 'Aduh, bakalan kangen ini dengan suasana di Jogja.'

Setelah parkir motor, kami duduk di tempat duduk yang sudah disediakan oleh pihak bandara. Sambil menunggu, kami mengobrol.

"Mba, aku check in sekarang, ya. Sudah jam 08.15. Aku nunggu di dalam saja. Makasih sudah mengantarkan adik manismu ini." Ujarku sambil memberikan pelukan hangat kepada ketiga sahabat Jogjaku.

"Iya, hati-hati. Kabari kalau sudah mendarat dan sampai di rumah. Sungkem untuk Ibu dan Bapak, ya." Ujar Mba Mila mewakili kedua sahabatku.

"Injih, insya Allah. Siap. Berangkat ya. Assalamualaikum."

"Walaikummusalam, hati-hati."

Sekar menangkupkan kedua tangannya di dada sambil tersenyum. "Makasih."

Setelah tak terlihat, sahabat Sekar menuju parkiran dan menuju rumah masing-masing. Sambil menunggu berita terbaru Sekar.

"Alhamdulilah, akhirnya sudah dapat tempat duduk." Sekar mengucap syukur setelah melewati antrian panjang untuk check in.

Pemberitahuan untuk pesawat tujuan Palembang sudah terdengar. Sekar, siap menuju pesawat. Memastikan tidak ada barang yang tertinggal, diperiksanya barang bawaannya.

"Kursi nomor berapa, Bu? Tanya pramugari. "Nomor 11b, Bu." Jawabku tersenyum. "Disini, Bu. Silahkan.". "Makasih banyak, Bu." Balasku sambil senyum hingga lesung pipi kanan kiriku terlihat.

'Alhamdulilah, bismillah. Lindungi kami, Gusti. ' Burung besi yang kunaiki segera *take off.

Palembang, aku datang*...

Terpopuler

Comments

Eny Hidayati

Eny Hidayati

pesawat melangit... seperti melangitnya sebuah harapan ...

2023-09-03

0

Nunasoraya

Nunasoraya

Sekar balek mano? Ketemuan peh.. besok2 aku nak JastipPathok 25 😁😁😁

2020-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 Mudik ke Dusun
2 Bandara Adisutjipto
3 Pempek, Tekwan dan Model
4 Sekar Putri Koesuma
5 Calon Kandidat
6 Takut dengan Bapak
7 Akbar Zafran Sanjaya
8 Opor Ayam ala Sekar
9 Jatuh Hati
10 Malam Takbir
11 Bertemu
12 Obrolan Malam
13 Lebaran ala Keluarga Wira
14 Amanah
15 Kata Mila
16 Lamaran 'Kakang Prabu'
17 Makan Bakso
18 Cerita Aku dan Kamu
19 Cerita Aku dan Kamu (2)
20 'Bunga Hati' yang Berbunga
21 Tanggung Jawab
22 Sampai Tujuan
23 Bercerita
24 Ujian Kehidupan
25 Kota Seribu Kuil
26 Penganggum Akbar
27 Kapan Pulang?
28 Rasa
29 Persiapan
30 Resmi
31 Sukses
32 Obrolan Setelah Menikah
33 Antara Azan dan Iqomah
34 Ngunduh Mantu
35 Ikut Mengabdi di Kota 1000 Kuil
36 Rumah Tangga yang Sebenarnya
37 Pasukan Datang
38 Sayang Kamu, Bi
39 Pemilik Hati
40 Palembang, Kami Datang
41 Reuni
42 Aku Mia
43 Mari Bercerita
44 Ilmu dan Buah Hati
45 Semesta Mengabulkan Doa
46 Bonus Episode - Tesis Mama Muda
47 Bonus Cerita - Semua dari Hati
48 BC - Harus Ada yang Mengalah
49 BC - Penyelidikan Sekar
50 BC - Jalan-jalan Bertiga
51 BC - Jalan-jalan Bertiga (2)
52 BC - Aku Juga Berhak Tahu
53 BC - Bercerita dan Martabak
54 BC - Semanis Madu
55 BC - Teringat Bapak
56 BC - Seminar di Jogja
57 BC - Hati yang Diuji
58 BC - Cemburunya Sekar
59 BC - Akbar yang Kagum
60 BC - Akbar yang Mesum
61 BC - Keluarga Impian
62 BC - Alarm Hati
63 BC - Seperti Bapak (Bersyukur dan Berbagi)
64 BC - Seperti Bapak (Bijaksana dan Sabar)
65 BC - Ikut Abi Saja!
66 BC - Fatimah masuk PAUD
67 BC - Tentang 'Sayap'
68 BC - Semesta, Terima Kasih
69 Cerita Baru
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Mudik ke Dusun
2
Bandara Adisutjipto
3
Pempek, Tekwan dan Model
4
Sekar Putri Koesuma
5
Calon Kandidat
6
Takut dengan Bapak
7
Akbar Zafran Sanjaya
8
Opor Ayam ala Sekar
9
Jatuh Hati
10
Malam Takbir
11
Bertemu
12
Obrolan Malam
13
Lebaran ala Keluarga Wira
14
Amanah
15
Kata Mila
16
Lamaran 'Kakang Prabu'
17
Makan Bakso
18
Cerita Aku dan Kamu
19
Cerita Aku dan Kamu (2)
20
'Bunga Hati' yang Berbunga
21
Tanggung Jawab
22
Sampai Tujuan
23
Bercerita
24
Ujian Kehidupan
25
Kota Seribu Kuil
26
Penganggum Akbar
27
Kapan Pulang?
28
Rasa
29
Persiapan
30
Resmi
31
Sukses
32
Obrolan Setelah Menikah
33
Antara Azan dan Iqomah
34
Ngunduh Mantu
35
Ikut Mengabdi di Kota 1000 Kuil
36
Rumah Tangga yang Sebenarnya
37
Pasukan Datang
38
Sayang Kamu, Bi
39
Pemilik Hati
40
Palembang, Kami Datang
41
Reuni
42
Aku Mia
43
Mari Bercerita
44
Ilmu dan Buah Hati
45
Semesta Mengabulkan Doa
46
Bonus Episode - Tesis Mama Muda
47
Bonus Cerita - Semua dari Hati
48
BC - Harus Ada yang Mengalah
49
BC - Penyelidikan Sekar
50
BC - Jalan-jalan Bertiga
51
BC - Jalan-jalan Bertiga (2)
52
BC - Aku Juga Berhak Tahu
53
BC - Bercerita dan Martabak
54
BC - Semanis Madu
55
BC - Teringat Bapak
56
BC - Seminar di Jogja
57
BC - Hati yang Diuji
58
BC - Cemburunya Sekar
59
BC - Akbar yang Kagum
60
BC - Akbar yang Mesum
61
BC - Keluarga Impian
62
BC - Alarm Hati
63
BC - Seperti Bapak (Bersyukur dan Berbagi)
64
BC - Seperti Bapak (Bijaksana dan Sabar)
65
BC - Ikut Abi Saja!
66
BC - Fatimah masuk PAUD
67
BC - Tentang 'Sayap'
68
BC - Semesta, Terima Kasih
69
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!